Fenomena Penyakit Indigo

Fenomena Penyakit Indigo

Tahukah Anda apa itu penyakit indigo? Penyakit indigo merupakan sebuah keistimewaan nan hanya dimiliki oleh anak-anak tertentu. Istilah indigo baru mulai digunakan pada tahun delapan puluhan, nan dipopulerkan oleh seorang konselor nan bernama Nancy Ann Tape, seorang berkebangsaan Amerika.

Istilah ini muncul dari sebuah pengamatan nan dilakukannya terhadap anak indigo, dimana terdapat aura pada anak istimewa ini nan berwarna nila (indigo), yaitu campuran rona ungu dan biru. Tidak semua anak memiliki rona aura seperti itu, aura nan demikian hanya ditemukan pada anak-anak eksklusif saja sehingga disebutlah mereka dengan anak indigo.



Ciri-ciri Penyakit Indigo

Anak indigo seringkali dianggap anak nan aneh di masyarakat kita. Hal ini sebab memang anak-anak istimewa ini menunjukkan konduite nan tak biasa seperti konduite anak-anak pada umumnya. Anak nan memiliki penyakit indigo biasanya memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

  1. Memiliki intelegensi nan tinggi, dari hasil penelitian anak nan menderita penyakit indigo memiliki taraf intelejensia (IQ) di atas 130. Dengan taraf kecerdasan seperti ini anak bisa melakukan sesuatu tanpa perlu belajar terlebih dahulu. Sehingga banyak contoh anak indigo nan mampu mengerjakan sesuatu atau menguasai bahasa asing padahal orang tuanya mengaku tak pernah mengajarkan hal tersebut.
  2. Suka menyendiri dan agak sulit buat bersosialisasi.
  3. Mudah bosan
  4. Memiliki kepribadian nan introvert atau tertutup
  5. Sangat sensitif
  6. Kepribadian nan berubah-ubah. Hal ini terutama disebabkan oleh indera keenam mereka nan terlalu tajam.
  7. Susah tidur
  8. Mudah stress dan frustasi. Hal ini disebabkan mereka memiliki pemikiran nan jauh di atas rata-rata manusia biasa.
  9. Emosi nan tidak terkendali.
  10. Memiliki kemampuan spiritual nan tinggi, misalnya bisa melihat apa nan terjadi di masa lalu maupun di masa nan akan datang.


Julukan bagi Anak Penderita Penyakit Indigo

Seperti nan sudah dijelaskan sebelumnya bahwa anak indigo memanglah berebda dan istimewa. Anak-anak indigo dilahirkan dengan kemampuan spiritual serta kecerdasan tinggi sehingga mampu merasakan hal-hal nan berbau supranatural. Oleh karena itulah, banyak orang nan menjuluki mereka sebagai paranormal atau dukun.

Kemampuan spiritual anak indigo misalnya kemampuan mengetahui masa depan, melihat masa lalu, membaca pikiran, dan telepati. Bahkan, mereka mampu melihat hal-hal mistik seperi makhluk halus, setan, dan hal-hal semacamnya. Itulah sebabnya banyak juga nan menyebut mereka sebagai anak dengan indra keenam.

Karena kemampuan-kemampuan luar biasa tersebut, tidak sidikit anak penderita penyakit indigo nan diminta menerawang masa depan atau meramal, mengobati penyakit, serta melihat hal-hal di luar akal sehat. Karena kemampuan tersebut pula, anak indigo memiliki banyak julukan seperti orang sakti, tabib, paranormal, dukun, dan julukan lainnya.

Sebenarnya, julukan anak indigo sebagai paranormal tak tepat karena mereka itu memang normal seperti anak-anak pada umumnya. Mungkin, julukan nan lebih tepat buat mereka ialah anak berbakat istimewa karena aspek spiritualnya sangat menonjol.

Ada juga beberapa pakar nan mempunyai sebutan spesifik bagi anak indigo. Nostradamus menyebutnya dengan sebutan pemimpin-pemimpin bersorban biru, Edgar Cayse menyebutnya dengan julukan highly spiritual children , dan ada pula pakar nan memberikan julukan super psychic children.

Tapi, seorang psikiater anak sangat menyayangkan pemberian julukan negatif pada anak indigo. Pemberian julukan negatif seperti paranormal, menurutnya akan berdampak pada hilangnya masa kanak-kanak mereka. Hal ini disebabkan sebab terkadang kemampuan-kemampuan tersebut justru digunakan buat kepeningan-kepentingan tertentu.

Penyebutan anak indigo sebagai dukun nan mampu meramal masa depan akan berdampak jelek pada anak tersebut. Si anak tentunya akan kehilangan masa kanak-kanaknya karena dengan julukan tersebut, maka niscaya banyak orang berdatangan meminta pertolongan. Akhirnya kesempatan bermain pun hilang dan hilang juga masa kanak-kanaknya.

Masa kanak-kanak seorang anak tidak boleh sedikit pun dirampas. Sebenarnya, kemampuan spiritual anak penderita indigo tidak ada salahnya dimanfaatkan, tetapi tetap harus dibatasi. Bagi anak-anak indigo sekali pun, masa kanak-kanak ialah masa buat bermain dan juga bergembira. Sangat tak adil rasanya jika waktu buat bermain dan bergembira terampas begitu saja sebab kepentingan eksklusif seperti demi kebannggaan orangtuanya atau bahkan lebih parah buat mencari uang.



Fenomena Penyakit Indigo

Hingga saat ini, ilmu pengetahuan masih belum juga sepenuhnya mampu memahami kenyataan indigo. Ada orang nan berupaya mencari jawabannya dan banyak juga nan menolaknya sebab menganggap hal tersebut mengada-ada. Tapi, nan jelas, kehadiran anak indigo niscaya sering melahirkan pertanyaan tentang batas-batas sains dengan metafisika.

Sebenarnya, pemahaman tentang indigo tidaklah sedangkal seperti nan dipikirkan selama ini. Untuk dapat dimasukkan sebagai indigo, seorang anak harus mempunyai kecerdasan tinggi serta kemampuan spiritual nan cukup baik. Anak penderita indigo mempunyai kemampuan pemahaman melampaui anak-anak seusianya dan juga mempunyai kemampuan spiritual tinggi.

Jika hanya mempunyai kecerdasan tinggi, si anak tersebut dikatakan gifted. Jika hanya mempunyai kemampuan spiritual, itu disebut dengan cenayang atau dukun. Karena anak indigo mempunyai kedua hal tersebut, mereka disebut talented atau berbakat istimewa.

Tak bisa dipungkiri bahwa konsep indigo nan sifatnya spiritual ini banyak disalahartikan. Walaupun sudah banyak penelitian tentang indigo, tidak sedikit para pakar nan menganggap kemampuan anak indio tersebut ialah sebuah halusinasi atau gangguan lain nan harus diobati dan disembuhkan.

Padahal, indigo tidak bisa dihilangkan dan bukan pula sebuah kelainan. Perlu diketahui bahwa pada halusinasi, gangguan nan dialami tidaklah sinkron atau sama dengan kenyataan. Sementara itu, pada anak indigo, kemampuan spiritualnya sering dikonfirmasi dengan bukti-bukti konkret nan sangat mendukung. Contohnya, kasus anak indigo nan mempunyai bayangan sesuatu peristiwa nan akan terjadi. Ternyata, bayangan nan dibayangkan tersebut memang benar-benar konkret dan terjadi.

Pada dasarnya, karakter-karakter pada anak indigo bukanlah merupakan gejala panyakit sehingga indigo tidak ditemukan dalam daftar penyakit nan dirilis oleh WHO. Jadi, terapi bagi mereka tak diperlukan. Cukup dengan pembinaan buat dirinya, para orangtua, serta guru nan belum paham tentang anak penderita indigo.



Penyembuhan Penyakit Indigo

Para psikolog sangat menyarankan agar anak nan mengalami indigo menjalani pembinaan spesifik buat mengembalikan kehidupan normalnya. Kelebihan nan dimiliki oleh anak indigo tidak lain disebabkan oleh gangguan pada kinerja otak. Di sini, peran orang tua sangat penting, selain guru dan masyarakat tentunya. Dengan penanganan nan tepat justru bisa memberi kegunaan bagi lingkungan sekitarnya.

Dengan semakin mendominasinya anak-anak penderita indigo, maka para orangtua dan pihak sekolah ialah salah satu penentu baik atau buruknya perkembangan nan dialami anak indigo. Memberikan pendidikan serta contoh nan baik di rumah ialah tanggung jawag para orangtua. Pemberian rasa afeksi secara tulus akan membuat anak-anak indigo merasa sangat nyaman di dalam lingkungan rumah.

Kepercayaan nan muncul dari ketulusan cinta orangtua pada anaknya akan berdampak pada tumbuhnya ketenteraman sekaligus rasa kondusif dalam diri si anak. Sebaliknya, menganggap mereka sebagai orang aneh tentu akan merugikan diri si anak. Meskipun pada kenyataannya memang sikap mereka ada nan tidak wajar, tetapi jika orangtua menganggapnya sebagai sesuatu nan normal, maka hal ini akan dapat meredam rasa tertekan mereka.

Nah, itulah ulasan seputar penyakit indigo. Semoga bermanfaat!