Cindelaras - Pangeran Tampan dan Bijaksana dari Cerita Rakyat Jawa Timur

Cindelaras - Pangeran Tampan dan Bijaksana dari Cerita Rakyat Jawa Timur

Pernakah Anda membaca atau mendengarkan cerita rakyat Jawa Timur? Jika pernah, Anda niscaya tahu dengan sosok seperti Ande-Ande Lumut dan Klenting Kuning. Kedua tokoh ini merupakan sebagian tokoh primer nan ada pada cerita rakyat daerah ini. Alur cerita nan disampaikan biasanya berkisah tentang perjalanan hayati sang tokoh buat mencari kebahagiaan. Selain itu, beberapa cerita merupakan kisah nan menceritakan asal muasal terjadinya suatu tempat.

Pengetahuan masyarakat mengenai cerita rakyat Jawa Timur biasanya berasal dari dongeng nan diceritakan secara turun-temurun. Beberapa contoh penggalan cerita pun bisa ditemukan pada buku pelajaran sekolah. Sekarang ini, banyak ide cerita rakyat nan diangkat menjadi serial drama televisi. Konsep ceritanya ada nan tetap menggunakan latar aslinya, ataupun ada juga nan diadaptasi ke dalam bentuk kehidupan modern.

Tokoh primer nan dikisahkan pada cerita rakyat Jawa Timur biasanya merupakan sosok protagonis. Tokoh-tokoh tersebut sering dikisahkan sebagai sosok nan baik hati dan bijaksana. Cerita nan dialami oleh beberapa tokohnya bhineka dan sebagian akan dipaparkan dalam tulisan ini.

Terkadang cerita dengan tema nan sama pun bisa dikisahkan dalam beberapa versi. Untuk itu, jika ingin lebih mengetahui tokoh dan kejadian nan dialaminya, Anda juga perlu membaca kelengkapan ceritanya.



Ande-Ande Lumut dan Klenting Kuning - Pasangan Sejati dari Cerita Rakyat Jawa Timur

Tokoh primer nan dikisahkan pada cerita rakyat Jawa Timur ini ialah seorang gadis sederhana bernama Klenting Kuning dan seorang pangeran kerajaan Kediri bernama Pangeran Kusumayuda. Klenting Kuning merupakan anak bungsu dari empat bersaudara. Ia sebenarnya ialah putri dari kerajaan Jenggala nan diangkat anak oleh seorang janda di sebuah desa.

Suatu ketika Klenting Kuning berjumpa dengan Pangeran Kusumayuda, tetapi akhirnya mereka tak berjumpa lagi. Selang beberapa tahun kemudian, penduduk desa dihebohkan dengan pengumuman pancarian istri oleh seorang pemuda tampan bernama Ande-Ande Lumut. Semua gadis pergi buat mendaftarkan diri sebagai calon istri pemuda tampan itu.

Akan tetapi, Klenting Kuning tak tertarik terhadap pengumuman tersebut sebab terus teringat kepada Pangeran Kusumayuda. Namun, Klenting Kuning pun akhirnya turut serta atas nasihat penolongnya, yaitu seekor bangau ajaib.

Perjalanan nan harus ditempuh buat mencapai loka sayembara tidaklah mudah. Para gadis-gadis itu harus melewati sungai lebar nan dijaga oleh kepiting raksasa bernama Yuyu Kangkang. Setiap gadis nan ingin selamat menyebrangi sungai harus bersedia buat memberi imbalan dan mau dicium oleh Yuyu Kangkang.

Semua gadis akhirnya menyetujui tawaran itu sebab ingin secepatnya sampai ke loka Ande-Ande Lumut. Hanya Klenting Kuning nan menolak penawaran tersebut. Karena Klenting Kuning menolaknya, kepiting raksasa itu pun berusaha buat memangsanya. Tetapi Klenting sukses melawannya dengan senjatanya sendiri.

Akhirnya, ia nan dipilih menjadi sebagai calon istri Ande-Ande Lumut. Hal ini sebab hanya Klenting Kuning nan tak bersedia buat dicium oleh Yuyu Kangkang. Pada saat itulah, ia baru menyadari bahwa Ande-Ande Lumut ialah Pangeran Kusumayuda. Mereka berdua pun menjadi pasangan harmonis nan ada di cerita rakyat Jawa Timur.



Cerita Rakyat Jawa Timur - Kisah Banyuwangi

Tokoh primer pada cerita rakyat Jawa Timur ini ialah seorang gadis cantik keturunan bidadari bernama Sri Tanjung. Karena memiliki wajah nan cantik, ia dipersunting oleh ksatria tampan bernama Raden Sidapaksa nan mengabdi pada Raja Sulakrama.

Setelah dinikahi, Sri Tanjung pun dibawa oleh suaminya ke kerajaan Sindurejo. Keputusan ini menimbulkan malapetaka sebab Raja Sulakrama diam-diam terpesona akan kecantikannya. Dan akhirnya mencari siasat buat merebutnya.

Raden Sidapaksa pun akhirnya diperintahkan oleh raja buat membawa surat ke Swargaloka. Ia sebenarnya tak mengetahui apa nan tertulis di dalam surat nan dibawanya. Sesampainya di sana, ia dipukuli oleh para dewa sebab dalam surat itu ditulis bahwa ia akan menyerang Swargaloka. Namun, setelah para dewa mengetahui bahwa leluhur Raden Sidapaksa ialah Pandawa, ia pun dibebaskan.

Sementara itu, Raja Sulakrama pun menjalankan rencananya buat menggoda Sri tanjung, tetapi ia menolaknya. Karena ditolak, Raja Sulakrama pun berusaha memeluk Sri tanjung dengan paksa. Pada saat itulah datang Raden Sidapaksa nan baru pulang dari perjalanan tugasnya. Karena panik, Raja Sulakrama pun menuduh Sri Tanjung sebagai penggoda.

Dengan diliputi rasa geram, Raden Sidapaksa pun percaya dengan hasutan nan dilontarkan raja tersebut. Dikarenakan telah termakan oleh hasutan raja, Sidapaksa pun mengira bahwa istrinya telah berselingkuh. Dengan rasa kecemburuan dan amarah nan tinggi, ia pun memutuskan buat menghukum istrinya.

Sri Tanjung terus berusaha buat mengembalikan kepercayan suaminya dan memohon buat tak dihukum. Akan tetapi, kemarahan Sidapaksa terus memuncak dan mengancam akan membunuh istrinya. Dengan perasaan sedih Sri Tanjung pun bersumpah, jika nanti ia dibunuh dan dari tubuhnya keluar air nan harum bukan darah, itu ialah bukti bahwa dirinya tak bersalah.

Karena sudah gelap mata, Sidapaksa pun menikam Sri Tanjung dengan keris. Sumpah ketidakbersalahan Sri tanjung akhirnya terbukti, sebab dari tubuhnya tak keluar darah melainkan air nan harum mewangi. Air wangi ini menjadi asal mula nama daerah nan sekarang dikenal dengan nama Banyuwangi.

Cerita ini merupakan salah satu versi dari cerita rakyat Jawa Timur mengenai asal mula terbentuknya loka bernama Banyuwangi. Terdapat versi lain nan juga menceritakan tentang asal mula nama loka ini.

Tema ceritanya sama, yaitu tentang suami nan dihasut sehingga menjadi salah paham terhadap istrinya. Karena kesalahpahaman itu, sang suami menenggelamkan istrinya ke telaga. Setelah sang istri tenggelam, air telaga menjadi jernih dan wangi sebagai bukti bahwa istrinya tak bersalah.



Cindelaras - Pangeran Tampan dan Bijaksana dari Cerita Rakyat Jawa Timur

Pada cerita rakyat Jawa Timur, terkenal tokoh bernama Cindelaras nan selalu membawa ayam jantan ajaibnya. Cindelaras dikisahkan sebagai seorang pemuda nan sangat cerdas dan tampan. Ia tinggal bersama ibunya di tengah hutan sejak lahir. Karena tinggal di hutan, sejak kecil ia hanya bergaul dengan binatang hutan. Sampai akhirnya ia berjumpa dengan ayam jantan ajaib nan akan mengubah nasibnya.

Ketika Cindelaras sedang bermain di hutan, datang seekor rajawali nan menjatuhkan sebutir telur ayam. Ia kemudian mengambil dan memelihara telur ayam itu sampai menetas. Telur itu pun akhirnya menetas dan menjadi anak ayam. Anak ayam ini dipelihara oleh Cindelaras sampai tumbuh menjadi ayam jantan nan kuat dan gagah.

Akan tetapi, ayam ini memiliki bunyi kokok nan aneh. Setiap kali berkokok, ayam ini akan menyebutkan bahwa Cindelaras ialah anak dari Raden Putra. Saking takjubnya mendengar bunyi kokok ayam jantannya, Cindelaras pun memperlihatkan keanehan tersebut pada ibunya.

Akhirnya, ibu Cindelaras pun menjelaskan bahwa Raden Putra nan merupakan raja Jenggala memang ayah Cindelaras. Selain itu, ibunya pun menceritakan bahwa selir raja lah nan membuat mereka berdua akhirnya harus tinggal di dalam hutan. Bunyi kokok ayam nan aneh inilah nan menjadi unsur primer dibuatnya cerita rakyat Jawa Timur ini.

Setelah mendengar cerita ibunya, Cindelaras memutuskan buat pergi ke istana dan mengungkap semua kebenaran. Akhirnya, ia pun pergi ditemani oleh ayam jantan ajaibnya. Di tengah perjalanan, ia ditantang buat mengadu ayamnya oleh para penyabung ayam. Cindelaras pun menang sebab ayam jantan miliknya selalu bisa mengalahkan setiap lawannya.

Kehebatan ayam jantannya ini terus tersebar sampai ke telinga istana sehingga Raden Putra pun mengundangnya ke istana. Dalam cerita rakyat Jawa Timur ini dikisahkan bahwa Cindelaras akhirnya memenuhi tantangan raja untu mengadu ayamnya, tetapi dengan syarat tertentu. Apabila ayam Cindelaras kalah, maka ia harus bersedia dipancung. Sedangkan apabila ayam raja nan kalah, maka setengah kekayaan raja akan menjadi milik Cindelaras.

khirnya pertarungan ayam ini dimenangkan oleh ayam Cindelaras. Raden Putra pun bersedia buat memenuhi persyaratan nan telah disepakati. Karena penasaran, raja pun menanyakan asal-usul Cindelaras nan sebenarnya. Akhirnya, Cindelaras pun menceritakan bahwa ia ialah anak dari Raden Putra dan permaisuri nan telah dibuang dampak kelicikan selirnya.

Setelah mendengarkan cerita itu, Raden Putra meminta maaf kepada anaknya dan menjemput permaisuri kembali ke istana. Mereka bertiga pun akhirnya bisa berkumpul kembali. Setelah Raden Putra mangkat, Cindelaras naik tahta dan memimpin kerajaannya dengan adil dan bijaksana.

Sebenarnya masih banyak lagi tokoh cerita rakyat Jawa Timur nan dapat diceritakan. Hampir beberapa loka di Jawa Timur memiliki kisah nan menceritakan asal mula terbentuknya nama loka nan diambil dari nama tokoh utamanya.

Ada banyak hal nan dapat diambil hikmahnya dari kisah para tokoh nan ada dalam cerita rakyat ini. Dengan membaca dan mendengarkan cerita rakyat Jawa Timur cobalah buat mengambil nilai baiknya dan aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.