1. Pengusaha

1. Pengusaha

Network merupakan salah satu asset nan berharga bagi pengusaha media massa mapun pekerja publik relation. Membangun network merupakan agenda besar bagi perusahaan nan ingin mengembangkan usahannya, ketingkat lebih tinggi.

Ketika network sudah terbentuk, segala taktik bisnis mudah direalisasikan, sebab saluran komunikasi terjalin dengan lancarnya. Membangun jaringan kerja butuh usaha nan ekstra keras, Anda selaku nan berkepentingan dengan ini, harus keluar dari comfort zone, turun langsung ke lapangan dan berinteraksi dengan orang lain. Di sana Anda mempelajari berbagai macam karakter manusia dengan berbagai macam gaya bisnis.

Cara ini membutuhkan proses nan panjang. Selain itu juga Anda harus belajar lebih keras lagi, tentang bagaimana cara berkomunikasi dengan baik. Bagaimana cara mempengaruhi audience, agar mereka mau berbuat sesuatu sinkron dengan keinginan Anda. Memang selama vase ini, mungkin dirasa tidak nyaman, tapi itulah konsekwensi harus dihadapi, agar jaringan kerja terbentuk.

Jaringan bisnis nan sudah terbangun bukan berarti dibiarkan begitu saja, justru network nan sudah jadi, harus selalu dipelihara. Sebab network merupakan investasi non real nan sangat berharga. Itulah mengapa perusahaan besar, membuat devisi publik relation, dan menggaji pegawai nan memiliki kwalifikasi tinggi dan ekpert dalam ilmu interaksi masyarakat.



Penting Network dalam Global Kerja

Apa jadinya kalau ada seseorang "kuper" bekerja sebagai wartawan, bakalan dia susah sendiri ketika meliput peristiwa dan mencari nara sumber, alhasil laporan liputan telat terus, sebab semasa sekolah tidak punya teman atau tidak mau bergaul dengan orang lain. Itulah salah satu contoh betapa pentingnya perteman nan mendukung pekerjaan Anda di masa depan. Punya banyak teman, suka berteman dan dapat adaptasi dengan banyak orang secara tidak langsung dapat mendukung pekerjaan Anda. Seperti profesi kuli tinta, nan dicontohkan di atas.

Setiap pekerjaan tidak dapat diselesaikan secara mandiri, misalnya seorang penulis buku, membutuhkan peran editor buat mengoreksi karyanya, kemudian paskah naskah di ACC, sang penulis juga meminta donasi layouter guna menyetting tulisan menjadi lembaran siap kerja, dan nan terakhir meminta donasi menerjemahkan karyanya menjadi gambar sampul nan komunikatif. Itulah sekelumit contoh internal networking pada sebuah penerbitan. Jadi buat membikin buku penulis butuh banyak orang guna membantu mewujudkan karyannya.

Ada jenis lowongan perkerjaan eksklusif nan menyaratkan calon pelamar memiliki network luas dan memiliki kepribadian nan bagus. Perusahaan nan berbasis dengan pelayanan publik, seperti advertising, industry farmasi dan lain sebagainya.



Profesi-Profesi nan Harus Mempunyai Network Luas

Melamar pekerjaan tidak hanya sekedar kapital ijazah saja, ada faktor non teknis nan juga menjadi pertimbangan diterima tidaknya seseorang menjadi pegawai. Faktor non teknis itu ialah personalitas dan rekanan atau networking. Orang nan memiliki personalitas nan baik seperti supel, ramah, mudah bergaul, kemampuan berkomunikasi nan baik merupakan kapital primer membangun jaringan dan relasi.

Banyak sekali profesi nan tidak hanya mengandalkan IP nan bagus dengan IQ nan tinggi, melainkan kemampuan membina jaringan rekanan atau network, nan berguna sebagai kemajuan perusahaan.

Berikut ini deretan profesi nan kinerjanya menfaatkan network :



1. Pengusaha

Menjadi enterpernuer berhasil kuncinya harus membangun network nan kuat, baik dari internal usahanya maupun di luar. Sebelum membina rekanan bisnis, pengusaha sejati, harus dapat membangun komunikasi internal, jaringan kerja antar pegawai juga harus dibangun sempurna. Caranya bos harus mau turun ke bawah, membangun pembicaraan dengan pegawainya, ikut merancang sistem alur kerja, alur produksi. Setelah network internal terbentuk, tetaplah diawasi, kalau ada masalah lekas dicari solusinya, dan selalu dievaluasi kinerjanya.

Selain membina jaringan kerja dari dalam usahanya. Pengusaha juga wajib membangun networking dengan pihak ke dua, tepatnya mencari rekanan bisnis sebanyak-banyak. Rekanan bisnis sangat berguna buat memasarkan produk-produknya. Bentuk dari membangun rekanan ialah kontrak kolaborasi antara pengusaha dan pihak lain dalam bentuk jasa distribusi barang, konsultasi advertising, taktik bisnis, outsourching dan lain sebagainya.



2. Editor

Media massa tanpa editor ibarat pesawat terbang tanpa pilot, artinya peran editor sangatlah krusial dalam sistem kerja di media massa atau redaksi. Job diskripsi buat editor tidak melulu kerja di depan komputer, mengedit naskah-naskah nan masuk ada nan lebih krusial dari itu. Yakni tugas editor harus membangun kolega secara luas dengan penulis, jurnalis, terutama nara sumber dari orang-orang nan memiliki pengaruh luas, seperti politikus, pengusaha, para pakar ekonomi.

Menjadi sosok editor handal membutuhkan proses nan panjang. Kemampuan berpikir nan tajam, analisis, diimbangi dengan sikap nan ramah terhadap orang lain, mudah bergaul, dalam hal ini dia dapat beradaptasi terhadap berbagai komunitas.



3. Wartawan atau Pekerja Media

Wartawan merupakan profesi nan menuntut bekerja di lapangan dan berinteraksi dengan banyak orang, nan tidak kalah krusial membangun network buat diri sendiri maupun kepentingan media massanya. Kerja wartawan membutuhkan jaringan rekanan nan luas, guna memudahkan kebutuhan dia akan mencari informasi.

Nara sumber merupakan partner kerja dia di lapangan. Ketika ada tugas meliput sebuah berita, wartawan menggunakan saluran network pribadinya buat mengejar nara sumber nan ingin digali informasinya. Ambil contoh ketika wartawan mengejar nara sumber nan merupakan seorang menteri. Sebelum ketemu menteri, sang wartawan harus menghubungi ajudan atau seketaris pribadi menteri, agar dia dapat di pertemukan dengan atasanya. Kemudian bikin janji buat interview sinkron tema liputan.

Diskripnya jika Anda ingin mengincar sasaran buruan, harus melewati beberapa titik terlebih dahulu, itu dinamakan networking flow.



4. Sutradara

Sutradara ialah profesi nan kinerjanya sangat tergantung dengan network nan dia bangun. Dalam sebuah proses produksi film, pengarah adegan membutuhkan banyak seniman guna memerankan tokoh nan ada di scenario, kemudian dia juga membutuhkan tenaga kamerawan, film editor dan masih banyak lagi. Semua saling ketergantungan buat mencapai tujuan akhir nan paripurna yakni sebuah karya film nan enak ditonton.



Tips Membangun Network

Membangun networking dan relationship dapat dilakukan sejak dini. Diyakini orang nan suka berteman, memiliki banyak rekanan sedari muda, kehidupannya bakalan menjadi gampang. Termasuk ketika Anda mendirikan usaha sendiri. Berikut ini merupakan tips bagaiman caranya membuat networking.



1. Menata kepribadian

Sebelum membangun jaringan kerja, sikap diri sendiri nan harus ditata terlebih dahulu. Yakni merupakan kpribadian agar dapat disenangi oleh orang lain. Mudah berteman dengan orang lain, tidak pilih-pilih orang dalam berteman. Ikuti berbagai komunitas-komunitas nan ada di masyakarat, seperti komunitas fotografi, serikat penggemar mobil kuno dan lain sebagainya. Pokoknya perbanyak kawan, sebab berkawan sangat membantu usaha Anda.



2. Kalangan internal

Bangunlah jaringan rekanan dari kalangan terdekat dengan Anda, terlebih dahulu. Ibarat naik tangga, harus menapak satu persatu tangga agar dapat mencapai loka paling atas. Jika Anda seorang pebisnis pemula, sebaiknya bangunlah komunikasi dengan pegawai Anda dan pelanggan setia. Membangun networking buat kalangan internal, itu seperti membangun fondasi rumah. Jaringan internal nan solid bermanfaat mempercepat sasaran kerja perusahaan. Mereka tahu apa nan harus dikerjakan ketika merealisasikan sebuah gagasan perusahaan.



3. Membina network nan terbentuk

Jaringan kerja atau relationship nan sudah terbentuk dengan baik merupakan sebuah asset perusahaan nan harus dijaga. Networking merupakan asset non fisik nan tidak dapat dilihat tapi sangat bermanfaat bagi kelangsungan bisnis perusahaan.

Jangan sampai perusahaan abai memelihara jalinan kerjasama dengan pihak lain. Bentuk dari pemeliharaan network ialah merespon apa nan mereka (relasi kerja, lawyer, konsultan, konsumen) sampaikan, bentuk respon ini berupa kesanggupan menjadi sponsor, perusahaan pendamping, maupun kerjasama.

Membina networking dan memperluas jaringan rekanan ialah tugas dari devisi publik relation, tidak heran perusahaan sangat membutuhkan tenaga publik relation nan memiliki networking jaringan luas.