Pengetahuan dalam Al-Quran

Pengetahuan dalam Al-Quran

Pengetahuan muncul dari rasa ingin tahu manusia terhadap sesuatu hal. Pertanyaan seperti apa? mengapa? dan bagaimana? mendorong manusia buat mencari tahu kebenaran dan mendapatkan jawaban atas pertanyaannya. Kebenaran bisa didapatkan dengan melakukan pendekatan atau penelitian baik secara ilmiah dan non-ilmiah.

Pendekatan ilmiah dilakukan dengan cara-cara ataupun mekanisme nan sudah ditentukan agar bisa diketahui pengetahuan nan benar. Di kalangan masyarakat, buat mendapatkan pengetahuan dapat dilakukan dengan melakukan pendekatan secara non-ilmiah. Pendekatan-pendekatan non-ilmiah bisa dilakukan dengan:



1. Inovasi Kebenaran secara Kebetulan

Penemuan kebenaran secara kebetuan ialah inovasi nan tak disengaja. Tidak semua inovasi secara kebetulan dapat menghasilkan kebenaran nan sesungguhnya, kadang tertipu.



2. Inovasi dengan Akal Sehat

Penemuan dengan akal sehat (common sense) adalah inovasi dengan menggunakan serangkaian konsep buat digunakan secara praktis. Inovasi dengan akal sehat kadang perlu disesuaikan dengan kondisi dan situasi, sebab tak semuanya bisa diterima oleh sebagian orang, misalkan cara mendidik anak nan pada umumnya sama. Namun ada pola-pola mendidik anak nan ditentukan oleh budaya di mana ia tinggal.



3. Inovasi Kebenaran secara Wahyu

Adalah kebenaran nan datangnya dari Tuhan kepada nabi dan RasulNya merupakan kebenaran nan absolut dan asasi. Namun kebenaran wahyu dari manusia tak semuanya benar. Banyak kejadian, misalnya seseorang mengaku nabi atau utusan Tuhan sebab mendapatkan wahyu dari Tuhan. Mereka membuat aliran-aliran kepercayaan nan menyesatkan.



4. Inovasi Kebenaran secara Intuitif

Penemuan secara intuitif ialah kebenaran nan tak disadari atau dipikirkan dan tak direncanakan terlebih dahulu. Karena tak menggunakan langkah-langkah nan tak sistematik, maka hasilnya sulit dipercaya.



5. Inovasi Kebenaran secara Coba-coba

Penemuan kebenaran secara coba-coba (Trial and Eror) ialah inovasi nan dilakukan secara berulang-ulang dengan melakukan berbagai macam percobaan dan kemungkinan dengan menukar materi dan cara. Namun inovasi tersebut tak dibarengi dengan petunjuk atau data-data kongkrit nan jelas.



6. Inovasi Kebenaran secara Spekulasi

Penemuan dengan cara spekulasi ialah inovasi nan dituntut buat bersikap spekulatif dengan tajam. Jika dalam inovasi dengan cara mencoba-coba tak menggunakan pembimbing, maka dalam inovasi kebenaran secara spekulasi menggunakan pembimbing oleh suatu pertimbangan. Walaupun kadang pertimbangan tersebut kurang dipikirkan secara masak-masak dan kurang matang.



7. Inovasi Kebenaran secara Wibawa

Penemuan kebenaran secara wibawa ialah kebenaran dari seseorang nan memiliki wibawa dan kepercayaan dari masyarakatnya. Seseorang nan memiliki bobot tinggi, memiliki kapasitas nan tak diragukan dalam ilmu pengetahuan serta memiliki banyak pengalaman di bidangnya.

Apa nan dinyatakan diterima kebenarannya tanpa perlu diuji terlebih dahulu. Namun tak semuanya benar. Terkadang ada pernyataan nan ketika diuji kebenarannya ternyata tak benar. Umumnya kebenaran ini hanya didasarkan pada logika.



Pengetahuan dalam Al-Quran

Pengetahuan dapat didapatkan dari mana saja, termasuk Al-Quran. Dan ketika membaca Al-Qurna, pengetahuan juga dibutuhkan. Ada banyak contoh pengetahuan misteri dalam memahami Al-Quran. Maksudnya, seorang muslim tak lagi membaca ayat-ayat Al-Quran secara harfiah semata. Melainkan, ditambah dengan pemahaman pengetahuan esoteris.

Pengetahuan esoteris tersebut bertujuan agar seorang muslim mampu menyadari bahwa di balik ayat-ayat tertentu, misalnya ayat nan berisi kisah para nabi, terdapat pengetahuan misteri nan bisa digunakan buat meningkatkan keimanan.

Tafsir pengetahuan misteri Al-Quran ini awalnya dipelopori oleh para sufi. Mereka berlandasan pada sabda Rasulullah saw., " Sesungguhnya Al-Quran memiliki aspek lahiriah (zahr), aspek batiniah (batn), sebuah akhir (had), dan sebuah awal (mat'a) ". Imam Al-Ghazali menambahkan pengetahuan misteri dalam Al-Quran, " Manusia nan mengklaim bahwa Al-Quran tak memiliki makna kecuali apa nan telah disampaikan melalui penafsiran esoteris (penafsiran umum), sebenarnya tengah mengakui keterbatasan pengetahuan diri sendiri " .

Dalam artikel ini, kita akan membahas pengetahuan misteri dari kisah-kisah para nabi dalam Al-Quran. Namun, hanya tiga pengetahuan misteri kisah nabi nan dibahas. Pengetahuan misteri kisah-kisah ini dirangkum dari berbagai literatur sufi, misalnya kitab Fusus Al-Hikam karya Ibnu Arabi, kitab Rawh Al-Arwah karya Ahmad Sam'ani, atau buku The Sufis karya Idries Shah, seorang guru sufi kontemporer.



1. Pengetahuan Misteri Tentang Adam

Kebanyakan orang hanya menganggap pengetahuan misteri kisah turunnya Nabi Adam dari surga hanyalah "rekaman ulang" peristiwa manusia pertama nan diturunkan ke dunia. Namun, dalam pengetahuan Fusus Al-Hikam dan Rawh al-Arwah, dijelaskan bahwa Nabi Adam tak hanya dapat dipahami sebagai manusia pertama. Lalu, apa pengetahuan misteri tentang Adam?

Sebelumnya, perlu diketahui bahwa dalam pengetahuan Islam, manusia dibedakan menjadi tiga entitas, yaitu tubuh, jiwa, dan ruh. Kita sering menganggap bahwa jiwa sama dengan ruh. Padahal berdasarkan pengetahuan misteri Al-Quran, jiwa dan ruh berbeda. Jiwa ialah "bentuk perantaraan" nan menghubungkan tubuh dengan ruh manusia.

Jiwa memiliki kesamaan buat lalai dan membangkang dari anggaran ruh dan Ruh Tertinggi (Allah). Dalam pengetahuan misteri ini, Adam ialah personifikasi dari ruh. Makna dari Adam diturunkan dari surga, ialah terpisahnya ruh manusia dari ruh paling tinggi (Tuhan). Tentu makna terpisah dalam hal ini tak dapat diartikan sebagai "terpisah" secara harfiah (yang berarti ruh manusia dan Ruh Tuhan ialah satu).

Ruh manusia memiliki unsur nan mirip dengan Ruh Tertinggi. Selanjutnya berdasarkan pengetahuan misteri Al-Quran, dari ruh manusia (Adam) dibuatlah jiwa (Hawa). Maka dari inilah, ada kisah Hawa diciptakan ketika Adam tidur. Maksudnya, Allah Swt. menciptakan jiwa ketika ruh mengalami ketidaksadaran.

Jiwa sendiri dalam literatur pengetahuan sufi sering disebut sebagai perempuan. Bandingkan dengan Hawa nan seorang perempuan, tapi diciptakan dari Adam nan seorang lelaki. Jiwa nan cenderung membangkang perintah Ruh Tertinggi, dibuat dari ruh nan patuh pada Ruh Tertinggi.

Nah , pengetahuan misteri Adam dan Hawa turun ke bumi ditafsirkan para sufi sebagai masuknya ruh dan jiwa ke dalam tubuh. Adam dan Hawa suatu saat nanti niscaya akan kembali ke surga. Demikian pula ruh dan jiwa kita nan tak akan bertahan selamanya di bumi. Ruh dan jiwa nan sifatnya lebih kekal, akan kembali kepada Allah Swt., sedangkan tubuh materi, sinkron dengan pengetahuan umum, akan hancur seperti halnya bumi dan alam semesta nan akan musnah.



2. Pengetahuan Misteri Tentang Nuh

Selain pengetahuan misteri tentang Adam, ada pula pengetahuan misteri tentang Nuh. Pengetahuan misteri tentang Nuh, mengisahkan Nabi Nuh nan dihinakan kaumnya, berdoa kepada Allah Swt. agar muncul banjir bandang nan akan menyadarkan umat manusia. Doa itu terkabul. Nabi Nuh sebelumnya sudah diminta membuat perahu sehingga selamat dari ancaman air bah ini.

Namun, seorang anak beliau, Kanaan, tak mau masuk ke dalam bahtera. Kanaan memilih buat mencari keselamatan sendiri dengan menaiki pohon dan mendaki gunung nan tinggi. Namun, ternyata banjir begitu besar sehingga Kanaan tewas.

Dalam pengetahuan Masnawi karya Jalaluddin Rumi, dikisahkan Nuh sempat begitu kecewa dengan meninggalnya putra tercinta. Allah Swt. sempat menawarkan, apakah Nuh ingin Kanaan hayati kembali. Namun, Nuh memantapkan hati, ia memilih buat berserah diri kepada Allah Swt. semata, dan lebih baik menderita di global demi kebahagiaan hayati di akhirat.

Jalaluddin Rumi menggambarkan pengetahuan misteri meninggalnya Kanaan melalui perbandingan dengan gigi. Jika ada gigi busuk di mulut, gigi tersebut harus dicabut. Kalau tidak, seluruh tubuh akan mengalami sakit. Artinya, Kanaan sudah terbukti tak memercayai Allah Swt. dan memilih jalannya sendiri. Jika Kanaan dipertahankan, bukan tak mungkin seluruh kaum Nuh nan selamat, akan kembali menyembah berhala.

Nah , dari sana apakah pengetahuan misteri kisah Nuh? Banjir bandang ialah lambang kiamat, baik itu kiamat kecil (kematian) maupun kiamat besar. Manusia sudah diberitahu oleh Tuhan tentang pentingnya mempersiapkan perahu (amal nan banyak, barokah, dan pengetahuan tentang-Nya) jauh-jauh hari.

Maka dari itu, ketika kiamat tersebut datang dengan cara nan tidak terduga, kita semestinya tinggal menaiki perahu dan melewati hadangan kiamat tadi. Namun, jangan lupakan Kanaan. Anak Nuh ini ialah citra keinginan jiwa terhadap hal-hal duniawi. Kanaan begitu ngotot buat tak menaiki bahtera.

Kadang, keinginan jiwa pada uang, anak, istri, dan sebagainya, membuat kita tak seratus persen berfokus kepada Allah Swt. Maka dari itu, keinginan inilah nan mesti ditinggalkan, seperti halnya Kanaan nan tenggelam oleh banjir. Jiwa kita niscaya merasakan beratnya berpisah dengan keinginan-keinginannya, nan diibaratkan sebagai anak sendiri, namun hal ini mesti dilakukan demi mendapatkan pengetahuan atas hakikat Allah Swt.



3. Pengetahuan Misteri Tentang Nabi Isa

Dalam pengetahuan misteri kisah Nabi Isa, diceritakan beliau dilahirkan oleh Siti Maryam nan seorang perawan. Maryam tak berhubungan dengan siapa pun. Ia hanya berjumpa dengan Jibril nan meniupkan ruh ke dalam rahimnya.

Siti Maryam, ialah seorang perempuan nan merupakan personifikasi jiwa. Dalam pengetahuan rahasi Al-Quran ini, jiwa manusia sebenarnya senantiasa mendapatkan hegemoni atau arahan dari Allah Swt. melalui Jibril (perantara jiwa dan ruh manusia kepada Allah Swt.). Namun, hanya jiwa kudus (yang dilambangkan oleh Maryam nan perawan) nan mampu menangkap pesan atau arahan Allah Swt. tersebut.

Jiwa nan kudus ini, harus melalui serangkaian ujian. Maryam dituduh sebagai pelacur sebab hamil di luar nikah, diusir oleh Bani Israel, hingga akhirnya bersandar di sebuah pohon kurma tanpa pertolongan siapa pun. Jiwa kudus nan hendak mengenal Allah Swt., mesti senantiasa mendapatkan ujian di global ini.

Sebelum akhirnya, ia mampu melahirkan Ruh nan paripurna nan dilambangkan oleh Nabi Isa. Maryam melahirkan Isa dalam kesendirian dan ketika hanya dapat berserah diri kepada Allah Swt. Demikian pula Ruh nan paripurna atau pengetahuan paling tinggi tentang Allah Swt. hanya dapat didapatkan seseorang nan tak berharap apa pun selain ridha Allah Swt.

Tiga contoh pemahaman pengetahuan esoteris dari kisah-kisah nabi di atas hanyalah citra generik tentang betapa kayanya pengetahuan nan terkandung dalam Al-Quran. Bahkan, dalam sebuah perkataan Ali bin Abi Thalib nan terkenal, ia berujar, " Jika saya boleh berharap, saya ingin dapat membebankan tujuh puluh ekor unta dengan tafsir Surat Pembuka ( Al-Fatihah ) ".

Kalau pengetahuan misteri tafsir surah Al-Fatihah saja begitu berat dan begitu dalam, apalagi pengetahuan misteri Al-Quran nan terdiri dari 114 surah.

Imam Al-Ghazali juga menyebutkan bahwa ada seorang cendekiawan nan berkata, " Al-Quran mengandung 77.200 ilmu pengetahuan sebab setiap kata di dalamnya ialah sebuah pengetahuan. Jumlah ini dapat berlipat empat sebab setiap ayat (merujuk pada hadits Nabi nan dikutip sebelumnya), memiliki aspek pengetahuan lahir, batin, awal, dan akhir ".

Jadi, manfaatkan Al-Quran buat mengenal dan menemukan pengetahuan misteri nan terkandung di dalamnya!