Museum

Museum

Pernah berkunjung ke loka wisata Ubud ? Jika Anda dan keluarga sedang berada di Bali atau sekitarnya, sempatkanlah buat mampir ke sebuah kecamatan di daerah Gianyar nan juga merupakan salah satu destinasi wisata andalan di pulau Bali, yaitu Ubud.

Ubud dapat disebut sebagai desa wisata. Karena, memang daya tarik primer dari wilayah ini ialah kehidupan dan budaya dari masyarakat sekitar serta estetika alamnya nan memukau.

Masyarakat ubud tetap memegang teguh budaya dan adat istiadat daerah setempat di tengah gempuran modernisasi dan budaya barat nan masuk ke Indonesia. Sehingga, kita masih dapat menyaksikan berbagai macam ritual dan kesenian tradisional di sini.

Keindahan alam di Ubud juga sangat terjaga dengan baik. Hamparan sawah, hutan, dan pegunungan masih bisa terlihat dengan jelas meskipun di sisi lain telah benyak resort dan fasilitas modern lainnya nan dibangun. Karena itu, menyusuri jalan-jalan kecil di Desa Ubud dengan sepeda ialah salah satu aktivitas menyenangkan nan banyak dilakukan para turis, baik mancanegara maupun domestik nan datang ke sini.

Seperti nan juga dilakukan oleh Julia Robert dalam film Eat, Pray, Love nan memang mengambil lokasi di Ubud. Selain bersepeda, ada banyak sekali hal menarik dan loka wisata Ubud nan bisa kita kunjungi dan lakukan seperti berikut.



Arung Jeram Sungai Ayung

Sungai Ayung nan terletak di Payangan, Ubud ini merupakan sungai terpanjang di Pulau Bali dengan panjang mencapai 12 km. Rasakanlah sensasi adrenalin nan memuncak sebab arus Sungai Ayung nan deras, serta jeram dan air terjunnya nan harus kita lewati.

Selain cukup menantang, arung jeram di Sungai Ayung juga akan menguras cukup banyak stamina sebab dibutuhkan paling tak 2 jam buat sampai di titik akhir di Desa Kedewatan. Selama perjalanan, kita akan disuguhi pemandangan alam nan menakjubkan seperti tebing tebing tinggi, pematang sawah, dan hutan-hutan.



Wana Wara atau Monkey Forest

Tempat wisata Ubud nan menarik lainnya dan wajib dikunjungi ialah Wana Wara atau Monkey Forest nan terletak di kawasan hutan sakral di desa adat Padangtegal. Di sini, kita dapat menjumpai ratusan ekor kera nan berkeliaran dengan bebas dan berjalan-jalan di area hutan seluas 25 hektar nan asri dan teduh.

Terdapat pula Pura Dalem Padangtegal di kawasan ini, serta mata air kudus nan jika diminum airnya, syahdan dapat menyembuhkan bermacam penyakit. Namun, saat berjalan-jalan di area ini kita perlu waspada sebab monyet-monyet nan masih liar kadangkala sering usil dan mengganggu wisatawan.



Museum

Berkunjung ke Ubud tak lengkap rasanya bila tak mengunjungi museum dengan sejuta karya seni di dalamnya. Terdapat setidaknya lima museum nan populer di kawasan Ubud, yaitu Museum Puri Lukisan, Museum Rudana, Museum Seni Agung Rai, Museum Neka, dan Museum Antonio Blanco. Museum Puri Lukisan diklaim sebagai museum dengan koleksi seni lukisan terbaik di Bali nan didapat dari berbagai sekolah seni di Bali.

Adapun Museum Rudana nan berlokasi di Teges lebih mengedepankan lukisan-lukisan tradisional karya dari I Gusti Nyoman Lempad dan seniman-seniman lainnya. Berbeda dengan keduanya, Museum Seni Agung Rai memiliki berbagai koleksi karya seni milik artis kenamaan Bali Agung Rai.

Selain itu, kita juga dapat menikmati sajian tari tradisional di museum ini saat menjelang malam tiba, hanya dengan 25 ribu rupiah. Tak jauh berbeda dengan Museum Puri Lukisan, Museum Neka dan Museum Antonio Blanco juga memiliki berbagai koleksi lukisan karya dari berbagai seniman, tak hanya dari Bali namun juga dari mancanegara.



Desa Petulu

Tempat wisata di Ubud nan harus dikunjungi lainnya ialah Desa Petulu nan merupakan habitat dari burung bangau putih dengan leher panjang. Saat nan paling tepat buat datang ke Desa Petulu ialah pada pagi atau sore hari sebab setiap pagi kita dapat menyaksikan ribuan burung bangau akan beterbangan buat mencari makan keluar dari desa ini.

Dan, pada sore hari kita dapat menyaksikan mereka kembali pulang ke sarang-sarang mereka. Karena keunikannya, banyak sekali turis domestik dan mancanegara nan melakukan observasi serta pengamatan terhadap kehidupan burung bangau putih ini.



Bali Elephant Camp

Nah, satu lagi loka wisata Ubud nan tidak boleh lupa buat dikunjungi ialah Bali Elephant Camp. Di sini, kita dapat mengendarai hewan terbesar di global buat menyusuri kawasan pedesaan dengan pemandangan alam nan indah. Kita juga dapat menyaksikan atraksi gajah serta ikut memandikan gajah di kolam pemandian gajah nan telah disediakan dan bercengkrama bersama mereka.

Yang istimewa, di loka ini, gajah tak hanya dipelihara. Namun, juga dilestarikan dan dikembangbiakkan sehingga populasinya tetap terjaga.



Puri Agung Ubud

Selain kaya akan wisata alam, Ubud juga memiliki loka wisata historikal nan wajib buat dikunjungi, yaitu Puri Agung Ubud nan terletak tepat di jantung Kota Ubud. Loka ini dahulunya digunakan sebagai loka pusat dilakukannya berbagai kegiatan pemerintahan dari Kerajaan Ubud.

Namun, mengingat sekarang Ubud merupakan bagian dari Bali, Puri Agung Ubud ini digunakan sebagai loka pusat kegiatan seni dan budaya Bali. Kita dapat melihat orang-orang berlatih gamelan setiap sorenya, serta berbagai pertunjukan kesenian nan diadakan seminggu sekali bagi para wisatawan nan berkunjung.



Wisata Spa

Berkunjung ke Bali, apalagi Ubud, kita belum boleh pulang jika belum merasakan sensasi wisata spa tradisionalnya. Treatment spa bisa dengan mudah kita jumpai di resort-resort nan bertebaran di jalan-jalan Ubud. Harga nan dipatok bervariasi tergantung pada jenis perawatan dan lokasinya, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah.

Salah satu treatment spa nan cukup unik di Ubud ialah spa di atas pohon mangga di Kupu Kupu Barong. Kita akan merasakan kenyamanan nan tiada tara setelah seharian berjalan di berbagai loka wisata Ubud dengan treatment nan merilekskan di atas rumah bambu nan ditempatkan di pohon mangga. Semilir angin dan pemandangan alam nan latif pun akan menemani kita saat menjalani treatment .



Wisata Belanja

Sebelum memutuskan buat pulang ke rumah, sediakan dulu sedikit waktu buat berbelanja di pasar Ubud nan menjual berbagai kerajinan dan barang-barang khas Bali nan dapat dijadikan oleh-oleh bagi sanak saudara. Pasar nan menjadi salah satu setting lokasi dari film Eat, Pray, Love ini juga diklaim sebagai pasar terbaik di Bali sebab selain barang-barangnya nan komplit, harga nan ditawarkan juga nisbi murah.

Pasar Ubud dibagi menjadi dua lokasi, nan pertama yakni pasar seni Ubud nan menjual berbagai jenis barang-barang kesenian khas Bali. Seperti patung, lukisan, keramik, cermin, hingga berbagai barang nan dapat dijadikan souvenir, seperti gantungan kunci dan sendal atau kaos barong khas Bali.

Bagian pasar nan kedua disebut pasar tradisional Ubud nan menjual berbagai barang kebutuhan pokok. Seperti sayur, sembako, buah, dan jajanan khas Bali.