Tsubasa Dewasa

Tsubasa Dewasa

Captain Tsubasa ialah salah satu seri komik original nan dibuat oleh Yoichi Takanashi pada 1981. Kesuksessan komiknya membuat Captain Tsubasa hadir dalam video game dan film seri kartun. Karakter primer dalam serial Captain Tsubasa ini ialah Tsubasaza Ozara, seorang siswa sekolah dasar nan ingin sekali memperkuat negaranya, Jepang, dalam piala dunia. Tsubasa tinggal bersama orangtuanya di sebuah kota bernama Nankatsu.

Berbagai komik karya negeri samurai telah tersebar banyak di negeri kita. Komik-komik Jepang terpampang di berbagai pertokoan buku ataupun perpustakaan persewaan buku. Dari berbagai komik tersebut Captain Tsubasa ialah salah satu komik nan dijual dan dipersewakan. Penggemar dari komik Captain Tsubasa ini tak sedikit bahkan bisa dikatakab bahwa setiap anak-anak dan remaja saat ini mengenal baik tentang karakter dari Tsubasa dan teman-temannya.

Serial dari komik Captain Tsubasa ada beberapa jumlahnya, serial saat Tsubasa masih berumur kecil, usia remaja dan sampai Tsubasa telah menjadi pemain profesional. Impian dan semangat dari Tsubasa sangat mendominasi alur dari komik ini. Sejak awal komik Tsubasa menceritakan bagaimana dia sebagai karakter primer sangat mencintai permainan sepak bola, hingga mempunyai cita-cita buat membawa Jepang menjadi kampiun global buat pertama kalinya.



Masa Kecil Tsubasa

Ketika masuk sekolah dasar, Tsubasa berjumpa dengan kapten tim sepak bola sekolah Ryo Ishizaki dan Genzo Wakabayashi, seorang penjaga gawang muda tangguh. Di sekolah dasar ini Tsubasa bersama teman-temannya seklub saling bahu membahu. Mereka berlatih dan bermain sepak bola dengan paras ceria dan penuh dengan motivasi. Kemenarikan komik karya Yoichi ini ialah tak adanya pemeran nan dursila atau antagonis. Di dalam komik Captain Tsubasa, pembaca sangat dikenalkan dengan sportivitas dan keras. Sejak kecil Tsubasa tak pernah menyerah dalam meningkatkan kemampuannya dalam memainkan si kulit bundar.

Tsubasa nan berpostur tak terlalu tinggi tak pernah merasa kecil hati ketika antagonis dengan pemain musuh nan tinggi dan besar. Justru dengan kecepatan dan kelihaian mengolah bola Tsubasa menjadi pemain nan ditakuti oleh lawan-lawan. Dalam sebuah chapter komik Captain Tsubasa digambarkan dikawal oleh beberapa pemain, namun musuh tak sukses meredam kecepatan dan keakuratan tembakan dari Tsubasa.

Dalam ceritanya, Tsubasa juga berjumpa dengan Sanae Nakazawa nan dalam ceritanya akan menjadi istri Tsubasa di masa depan. Sanae menjadi fan dari Tsubsa sejak kecil di sekolah dasar. Dengan membawa bendera klub sekolahnya, Sanae nan duduk di bangku penonton selalu memberikan semangat kepada tim Tsubasa ketika bermain.

Perjalanan Tsubasa menjadi pemain sepak bola dimulai dari kecil dan bersama teman-temannya. Berbagai kompetisi nan diikuti selama di sekolah dasar menjadikan Tsubasa dan Wakabayashi menjadi pemain terbaik nan ada di Jepang.



Tsubasa Remaja

Kisah selanjutnya ialah saat Tsubasa mulai beranjak remaja. Bakatnya ternyata ditemukan Roberto Hongo, seorang pria Brazil nan juga pesepakbola nan memilih menetap di Jepang. Pengalaman Roberto membuatnya menjadi guru Tsubasa dalam mempertajam teknik dan skill Tsubasa.

Roberto sangat berjasa dalam mengembangkan potensi permainan dari Tsubasa. Dengan waktu nan tak begitu lama, Tsubasa telah bisa menyerap tendangan jeda jauh nan diajarkan oleh Roberto. Di pertandingan-pertandingan selanjutnya, Tsubasa kerap melakukan tembakan jeda jauh nan sangat menyulitkan penjaga gawang musuh dalam menangkap bola tendangannya. Keistimewaan dari tendangan jeda jauh nan diajarkan oleh Roberto ialah bola akan menukik dengan tajam seiring dengan jatuhnya bola ke arah gawang musuh.

Dalam perjalannya itu pula, Tsubasa berjumpa dengan pemain sepak bola lainnya nan muda dan tangguh, antara lain Taro Misaki, Kojiro Hyuga, dan Ken Wakashimazu. Tsubasa dan teman-temannya tersebut membawa Nankatsu menjadi kampiun kompetisi nasional sepak bola Jepang usia 16 tahun.

Taro Misaki menjadi pemain nan disukai oleh Tsubasa. Karakter nan penuh dengan senyuman dan ramah semakin mengakrabkan Tsubasa dengan Misaki. Misaki menjadi pemain nan sangat cocok buat berduet dengan Tsubasa. Sampai ada julukan Pasangan Emas dari Nankatsu buat menyebut duo mereka. Dengan kemampuan drible dan passing nan menawan dari mereka akan mengakali pertahanan tim versus nan datang menghadang agresi dari Nankatsu.

Kojiro Hyuga merupakan salah satu teman sekaligus rival bagi Tsubasa. Hyuga terkenal dengan sifatnya nan temperamental. Tetapi kelebihan dari tokoh satu ini ialah dia pemain nan bisa diandalkan jika menguasai bola di daerah pertahanan musuh. Lewat tendangan macannya dia mampu menjebol setiap gawang nan ada di hadapannya. Hyuga ialah teman setim nasional dari Tsubasa Ozora, melalui usaha mereka berdua timnas Jepang mampu menjadi kampiun di sejumlah even internasional.



Tsubasa Dewasa

Beranjak dewasa, Tsubasa pindah ke Brazil dan bergabung bersama klub Sao Paolo (yang dalam kartun Captain Tsubasa klub tersebut bernama F.C. Brancos). Kemampuan Tsubasa kemudian membawa klub tersebut menjadi kampiun kompetisi perserikatan Brazil usia muda. Di Brazil Captain Tsubasa banyak memperoleh pengalaman bermain sepak bola nan berharga. Gaya permainan Brazil nan sangat mengutamakan skill individu semakin memoles Tsubasa menjadi pemain tengah nan berbahaya.

Setelah itu perjalanan karir mereka semakin seru. Anak-anak muda ini kemudian dipanggil buat sebuah kompetisi piala Asia. Para remaja Jepang ini dikisahkan sukses membawa Jepang menjadi kampiun setelah mengalahkan Korea Selatan di partai final.

Kemudian cerita beralih ke kompetisi piala global buat usia muda. Pada kompetisi itu, Tsubasa dipilih menjadi kapten. Mimpinya membawa Jepang menjadi nan terbaik di global berhasil, setelah mengalahkan Brazil di final. Tsubasa menciptakan 3 gol. Dan sejak saat itu pula, karir pemain-pemain Jepang nan berhasil ini meroket.

Kemudian, diceritakan bahwa mereka bermain buat klub-klub besar Eropa. Seperti Tsubasa nan bermain di Barcelona, Wakabayashi nan bermain di Hamburg, Kyojiro Hyuga nan bermain di klub Juventus, Italia.

Pemain-pemain ini pun pulang ke Jepang buat bergabung bersama tim nasional Jepang dalam kompetisi piala Asia bersama dua pemain debutan futsal nan memiliki skill tinggi, yaitu Furukawa dan Kazami. Kemudian lika-liku sepak bola profesional digambarkan dalam film kartun ini, seperti transfer pemain, persaingan antartim, bahkan sampai pada persaingan individu.



Kartun Sepak Bola nan Menginspirasi

Secara keseluruhan, pembuat Captain Tsubasa ini mencoba merealisasikan sebuah kisah fiksi menjadi kenyataan. Seperti nan kita ketahui, saat ini sangat banyak pemain Jepang nan bermain di kompetisi perserikatan Eropa. Pesan moral nan dibawa oleh komik Tsubasa ini sangat baik buat memberikan anak-anak arti betapa pentingnya kerja keras dan impian. Dengan kerja keras maka segala hal bisa dicapai dibandingkan dengan seseorang nan bermalas-malasan atau enggan buat belajar dan berlatih tentang segala nan bermanfaat.

Film atau komik Captain Tsubasa ini juga mampu menghadirkan teknik dan skill permainan sepak bola nan terkadang tak masuk di akal. Selain itu kita juga dapat mempelajari pentingnya saling memahami dan saling pengertian dalam sepak bola. Bola ialah teman itulah ungkapan nan terkenal dari komik ini. Dengan ungkapan ini bisa menginspirasi kita bahwa melakukan pekerjaan atau kegiatan nan dicintai sangatlah menyenangkan. Bangun minat kepada anak-anak tentang sesuatu nan bermanfaat bagi mereka di masa nan akan datang. Ide nan jelek ketika orang tua memaksakan anaknya buat beraktivitas nan tak disukai mereka. Sebaiknya orang tua mengenalkan dan membuat anak menyukai sesuatu terlebih dahulu kemudian berikan semangat kepada mereka dalam berlatih dan belajar tentang hal tersebut.

Banyaknya komik Jepang nan beredar di tengah masyarakt menunjukkan bahwa ada peningkatan minat baca terhadap buku. Walaupun nan dibaca ialah sebuah komik bergambar, tetapi hal tersebut bisa dialihkan buat hal nan lebih berarti bagi kehidupan mereka. Anak-anak dan remaja sangat mudah buat dipengaruhi, terutama lewat media informasi. Sudah saatnya kita mencintai komik karangan anak bangsa nan tak kalah menariknya dengan karya orang luar negeri. Tentu saja komik karya sendiri harus diciptakan selevel dengankomik dari Jepang agar bisa menarik minat baca dari anak dan remaja Indonesia.

Sebuah kisah fiksi pun tentu dapat berubah menjadi kenyataan. Hal ini tentunya dapat menjadi inspirasi sekaligus sebuah pertunjukan bagi kita nan sangat menyukai film kartun dan sepak bola. Captain Tsubasa memang layak dijadikan sebuah referensi.

***

Berbicara tentang negeri sepak bola di global semua orang niscaya sepakat menyebut negara-negara, seperti Brasil, Argentina, Jerman, Italia, dan Inggris nan mempunyai prestasi mentereng dalam bidang sepak bolanya.

Akan tetapi, jika kita berbicara sepak bola di kawasan benua Asia, maka terdapat beberapa negara nan keberadaannya bisa menjadi " pengganggu "" negara-negara dengan sepak bola mapan tersebut.

Adapun salah satu negara dengan pencapaian fenomenal dalam bidang sepak bola di benua Asia ialah Jepang.

Saat ini, Jepang merupakan salah satu kekuatan sepak bola Asia nan mulai diperhitungkan oleh banyak negara di dunia. Perkembangan sepak bola Jepang bisa dikatakan menjadi nan terdepan di Asia. Bayangkan saja, Jepang pernah menjadi juara Asia sebanyak 3 kali dan pernah 4 kali bermain di putaran final piala dunia, yaitu:

  1. Piala global 1998 di Perancis
  2. Piala global 2002 di Korea Selatan-Jepang
  3. Piala Global 2006 di Jerman
  4. Piala Global 2010 di Afrika Selatan

Dari empat kali keikutsertaannya dalam piala global tersebut, prestasi terbaik Jepang ialah menembus babak enam belas besar, yaitu pada tahun 2002 saat Jepang menjadi tuan rumah bersama-sama dengan Korea Selatan dan pada piala global 2010 di Afrika Selatan.

Meskipun hanya mampu menembus babak enam belas besar, tetapi prestasi ini telah mengangkat derajat sepak bola Asia nan biasanya hanya numpang lewat dalam ajang perebutan gelar sepak bola antarnegara di global tersebut.

Prestasi sepak bola Jepang tak hanya dicapai oleh tim nasionalnya, tetapi pemain-pemain sepak bola Jepang secara individu juga telah menunjukkan prestasi terbaik. Hal ini ditandai dengan larisnya pemain-pemain Jepang di liga-liga top dunia, khususnya liga-liga di negara-negara Eropa.

Pemain-pemain sepak bola Jepang tak sporadis nan menjadi pemain kunci atau pemain bintang di klubnya masing-masing.

Beberapa pemain sepak bola Jepang nan namanya paling berkibar dan kemampuannya diakui global antara lain ialah Hidetoshi Nakata nan pernah membela klub raksasa Italia AS Roma, Sunsuke Nakamura nan pernah berseragam Glasgow Celtic dan Espanyol, dan bintang Jepang nan berkibar melalui ajang piala global 2010 Afrika Selatan lalu ialah Keisuke Honda .

Prestasi tim nasional sepak bola Jepang dan prestasi individu para pemainnya tentunya tak lepas dari serangkaian proses pembinaan panjang nan didukung dengan adanya semangat sepak bola di hati para generasi muda Jepang.

Sebagian masyarakat Jepang meyakini bahwa semangat sepak bola nan ada di hati para generasi mudanya salah satunya diilhami oleh cerita berhasil Captain Tsubasa. Mengapa demikian?

Captain Tsubasa Ozora merupakan salah satu tokoh komik nan pada awalnya dibuat oleh Yoichi Takahashi pada tahun 1981. Dalam cerita komik tersebut, Captain Tsubasa digambarkan sebagai seorang anak muda Jepang nan tergabung dalam salah satu tim sepak bola.

Tsubasa Ozora mempunyai semangat dan impian buat membawa negaranya menjadi kampiun piala dunia. Ia digambarkan sebagai seorang penyerang nan tangguh, cerdik, dan handal menjebol gawang lawan, sehingga tim sepak bola nan ia bela sering kali memenangi turnamen.

Dengan animo tinggi masyarakat Jepang terhadap komik Captain Tsubasa ini, maka pada akhirnya cerita komik ini diangkat dalam film kartun, sehingga bisa disajikan dengan lebih menarik dibandingkan dengan versi komiknya.

Film kartun Captain Tsubasa dengan cerita-cerita kesuksesan di dalamnya bisa ditonton secara luas oleh anak-anak Jepang, sehingga tanpa disadari semangat Captain Tsubasa buat membawa Jepang menjadi juara sepak bola global tertanam dalam diri anak-anak muda Jepang nan akan memudahkan pembinaan sepak bola negeri Matahari Terbit tersebut dan pada akhirnya akan memudahkan proses pencapaian prestasi.