Janji Surgawi Atau Penjerumusan?

Janji Surgawi Atau Penjerumusan?

Pernah menonton film The Confession of a Shopaholic ? Film itu bercerita bagaimana seseorang nan gila belanja menganggap bahwa kartu kredit ialah penyelamat hidupnya. Dia berusaha membayar satu barang dengan menggunakan begitu banyak kartu kredit. Begitukah pandangan banyak orang terhadap kartu kredit?

Artikel kartu kredit ini akan menengahkan berbagai pandangan dan kajian tentang fakta nan ada di masyarakat berkaitan dengan gaya mereka memakai kartu kredit.



Pahamilah!
  1. Kartu kredit ialah produk perbankan.
  2. Karena kartu kredit ialah produk perbankan, bank ingin mengambil untung dari penggunaan kartu kredit.
  3. Kartu kredit bukan alat pembayaran nan dapat dipakai seperti kartu uang ajaib dan Anda tak mempunyai kewajiban setelah menggunakannya.
  4. Kartu kredit ialah kartu hutang.
  5. Bunga kartu kredit dapat membuat Anda kaget.
  6. Kartu kredit bukan buat meningkatkan martabat dan sebagai alat kesombongan diri.
  7. Kartu kredit tak disarankan digunakan terlalu banyak buat biaya konsumtif.
  8. Kartu kredit memberi Anda fasilitas kelas atas di beberapa tempat, seperti bandara, restoran, toko-toko tertentu, bolehlah dinikmati tetapi tetap waspada.


Janji Surgawi Atau Penjerumusan?

Siapa pun nan melihat iklan atau promosi kartu kredit tanpa berpikir panjang, niscaya akan tertarik dan berusaha buat memiliki berbagai kartu kredit. Pada dasarnya, kartu kredit akan sangat membantu orang-orang tertentu. Misalnya, pengusaha, agen marketing, atau pebisnis besar nan harus sering mengeluarkan uang banyak saat memberikan insentif entertainment kepada partner bisnis atau konsumennya.

Bila sekali makan di restoran seafood harus membayar Rp2.000.000,00, rasanya membawa uang tunai akan cukup merepotkan. Kartu kredit akan terasa lebih nyaman. Apalagi, nan memberikan platform hingga Rp50.000.000,00 buat pemegang kartu kredit premium.

Untuk pembayaran produk-produk eksklusif ketika berada di luar negeri, kartu kredit akan terasa menjadi sesutau nan sangat membantu. Namun, bagi masyarakat kebanyakan nan penghasilannya hanya Rp1.000.000,00 hingga Rp3.000.000,00, menggunakan kartu kredit ketika belanja barang kebutuhan pokok di sebuah supermarket hanya akan membuat pengeluaran keluarga semakin membengkak.

Padahal, belanja di supermarket mengharapkan harga barang nan lebih murah. Namun, jika memakai kartu kredit, hal itu sama saja dengan membayar barang belanjaan lebih mahal.