Pembibitan dan Penyemaian Tanaman Semusim Melon

Pembibitan dan Penyemaian Tanaman Semusim Melon

Tanaman semusim bisa memberikan laba sekaligus kerugian. Tanaman semusim merupakan tanaman nan hasilnya bisa dipanen pada satu kali musim tanam. Masa pertumbuhan tanaman ini memerlukan waktu satu tahun. Di negara-negara nan memiliki empat musim, tanaman semusim berarti tanaman nan tak mengalami musim dingin pada masa pertumbuhannya.

Salah satu tanaman semusim ialah tanaman buah melon. Melon merupakan tanaman merambat. Bakal buah melon tumbuh dari tunas lateral nan berasal dari pangkal tangkai daun. Dari tunas lateral tersebut bisa tumbuh satu hingga dua calon buah. Apabila calon buah tak sukses diserbuki, buah pun gagal tumbuh.

Agribisnis pembudidayaan melon semakin hari semakin menunjukkan prospek nan menjanjikan, seiring dengan semakin tingginya minat konsumen lokal dan mancanegara buat mengonsumsi melon. Budidaya tanaman ini dapat menjadi bidang usaha pilihan Anda.



Keuntungan Membudidaya Tanaman Semusim Melon

Melon banyak diminati para pembudidayanya sebab memiliki harga jual nan tinggi, baik dalam pasar lokal maupun ekspor. Meski demikian, kerugian juga dapat dialami petani melon jika gagal panen. Dalam penanaman melon, pemilihan benih nan berkualitas dan media tanam ikut mempengaruhi hasil panen.

Modal nan dibutuhkan buat menanam melon cukup besar. Pada setiap musim tanam, petani melon membutuhkan dana sekitar Rp 15 juta. Sementara hasil nan diperoleh sekitar Rp 6 juta - Rp 8 juta sekali panen. Panen melon biasa dilakukan sebulan sekali. Apabila panen sukses dengan baik, tentu laba nan diperoleh terbilang besar.

Seorang petani melon nan memasarkan tanaman melonnya ke pasar-pasar di kota besar memasang harga Rp2.400 per kg. Seorang petani melon lainnya mengaku, dari tanaman melon nan ia panen sebanyak 15.000 buah, ia mendapatkan laba sekitar Rp 50 juta. Namun, apabila mengalami gagal panen, tentu saja terbayangkan berapa rugi nan didapat jika melihat kapital awal nan dikeluarkan.

Siklus tanaman melon nan tergolong cepat membuat para petani memilih melon sebagai tanaman nan mereka budidayakan. Selain itu, jika dapat memilih varietas terbaik, membudidayakan secara organik, dan menghindari penggunaan pestisida, kualitas tanaman melon nan dihasilkan jauh lebih baik. Harganya pun dapat semakin tinggi.



Syarat Pembudidayaan Tanaman Semusim Melon

Serupa dengan tanaman lainnya, tanaman melon juga memerlukan kelembaban udara, sinar matahari, cuaca, dan taraf keasaman tanah nan sesuai. Kelembaban udara buat pertumbuhan melon ialah sekitar 70 hingga 80 persen. Melon perlu disinari matahari dalam waktu nan cukup lama, yaitu 10 hingga 12 jam per hari.

Semasa pertumbuhannya, melon benar-benar memerlukan sinar matahari nan cukup. Jika loka tumbuhnya terlalu lembab, tanaman semusim ini akan mudah diserang penyakit. Suhu udara nan tepat buat mendapatkan melon nan berkualitas ialah antara 25°C - 30°C. Lindungi tanaman melon Anda dari hujan nan terus menerus turun dan angin nan cukup kencang, sebab keduanya berpotensi merusak tanaman melon.

Untuk taraf keasaman tanah, melon memerlukan media tanah nan kaya bahan organik dengan pH 5,8 – 7,2. Ketinggian nan tepat buat menanam melon ialah sekitar 300 - 900 meter di atas permukaan laut. Jenis tanah nan baik dalam menanam melon ialah tanah liat nan mengandung pasir dan bahan-bahan organik, seperti tanah latosol, andosol, grumosol, dan regosol. Jangan tanam melon di tanah nan terlalu basah.



Pembibitan dan Penyemaian Tanaman Semusim Melon

Benih nan dipilih haruslah varietas hibrida nan sudah dilepas dan memiliki daya adaptasi tinggi, memiliki pasar nan jelas, serta benih nan bernas. Mutu benih harus sehat, bebas dari biji gulma, tak cacat, dan bebas dari Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).

Campurkan tanah halus nan sudah diayak sebanyak 10 liter dengan pupuk kandang matang nan sudah diayak sebanyak 50 gram. Masukkan media ini ke dalam sebuah polybag berukuran 8 x 10 cm. Penuhi polybag hingga 90% terisi.

Setelah itu, semai benih melon berkualitas ke dalam polybag tersebut. Masukkan sedalam 1 – 1,5 cm. Semaikan benih dalam posisi tegak, dan pastikan bagian benih loka tumbuhnya akar menghadap ke bawah. Kemudian tutup benih menggunakan campuran tanah dan abu sekam dengan perbandingan 1:2. Simpan polybag berisi benih ini di loka nan terkena sinar matahari sejak pagi sampai sore hari.

Jika perlu, lindungi benih ini dengan kantong plastik transparan nan terbuka salah satu ujungnya. Siram dengan air secukupnya setiap pagi. Jika berkenan, Anda dapat menyemprotkan obat pemicu perkembangan benih setelah bibit berusia 7 - 9 hari, sinkron takaran nan dianjurkan di kemasan obat tersebut.

Saat usianya mencapai 10 - 12 hari, bibit tanaman melon mulai mengeluarkan 4 - 5 helai daun. Di saat tersebut bibit ini siap dipindahkan ke media lain. Untuk memindahkannya, buka polybag dengan hati-hati lalu tanam bibit beserta tanahnya di tanah nan telah dipersiapkan. Lubang tanah media tanam tanaman melon biasanya berdiameter 10 cm dengan jeda antar-lubang sebesar 60 - 80 cm.



Pengolahan Media Tanam Tanaman Semusim Melon

Sebelum bibit tanaman melon dipindahkan dari polybag ke media tanam, pastikan huma media tanam sudah siap. Persiapan ini meliputi penggenangan air selama 1 malam di media tanam, lalu keesokan harinya tanah nan digenangi air tersebut mulai dibajak dengan kedalaman 30 cm. Setelah pembajakan selesai, keringkan tanah lalu haluskan.

Tanah media tanam melon juga perlu melewati proses pengapuran. Takaran penggunaan kapur disesuaikan dengan taraf keasaman tanah. Selain pengapuran, pemupukan media tanam juga boleh dilakukan, guna memenuhi nutrisi nan diperlukan tanaman melon. Berikan pupuk sinkron takaran nan tertera pada kemasan. Sebaiknya gunakan pupuk organik nan kondusif dan tak mengandung bahan kimia.

Jika Anda menanam lebih dari 1 benih melon, sebaiknya bentuk bedengan-bedengan agar setiap tanaman semusim ini tumbuh sempurna. Bedengan nan ideal buat menanam melon memiliki panjang maksimal 12 - 15 m, tinggi 30 - 50 cm, lebar 100 - 110 cm, dan memiliki parit selebar 55 - 65 cm.



Perawatan Tanaman Semusim Melon

Perawatan tanaman melon perlu dilakukan dengan teliti dan tekun agar buah nan dihasilkan berkualitas. Tanaman ini harus selalu disiram, sejak benih mulai tumbuh sampai saat akan dipetik buahnya (kecuali saat hujan turun). Penyiraman melon dilakukan sebaiknya dilakukan sepagi mungkin. Sirami dengan air secukupnya. Jangan sampai daun terkena air siraman ataupun air nan telah jatuh ke tanah.

Tanaman melon sebaiknya disiangi secara teratur, buat menyingkirkan gulma atau rumput liar nan mungkin dapat menghambat pertumbuhan melon. Pemberian pupuk juga diperlukan seiring dengan perkembangannya. Takaran dan waktu pemberian pupuk disesuaikan dengan umur tanaman. Obat-obatan lain juga dapat diberikan, seperti obat antijamur agar tanaman tak mudah berjamur dan layu.

Pangkas tanaman sinkron kehendak. Pemangkasan tanaman pada intinya dilakukan buat memastikan cabang-cabang tanaman tumbuh sinkron keinginan dan menyingkirkan bagian tanaman nan terkena hama, penyakit, atau jamur. Pemangkasan sebaiknya dilakukan saat cuaca sedang cerah dan kering, agar bekas pemangkasan lekas kering dan tak diserang jamur. Idealnya, tanaman melon dipangka setiap 10 hari sekali.



Hama nan Lazim Menyerang Tanaman Semusim Melon

Inilah beberapa hama nan sering kali menyerang tanaman melon:

1. Thrips parvispinus Karny

Hama ini biasanya menyerang tanaman sejak fase pembibitan sampai tanaman tumbuh dewasa. Nimfanya berwarna kekuningan dan ketika dewasa berubah rona menjadi cokelat kehitaman. Hama ini biasanya menyerang di musim kemarau. Gejala agresi hama ini meliputi daun atau tunas nan baru tumbuh menjadi keriting dan memiliki bercak-bercak kekuningan, tanaman tumbuh kerdil dan keriting, buah nan dihasilkan bentuknya cenderung tak normal. Pemberantasan hama ini dapat dilakukan dengan menyemprotkan pestisida.

2. Aphis gossypii Glover

Hama ini berupa homogen kutu nan terlihat mengilap dari kejauhan. Rona kutu muda ialah kuning, sedangkan kutu dewasa berwarna kehitaman dan memiliki sayap. Gejala agresi kutu ini ialah pucuk tanaman nan menjadi kering dan daun tanaman nan menggulung. Untuk mengatasi kutu ini gunakan pestisida dan bersihkan gulma secara berkala sebab kutu ini suka tinggal di gulma.



Memanen Buah Tanaman Semusim Melon

Buah melon siap dipanen saat tumbuhan sudah berumur sekitar 3 bulan, buah berukuran normal, tekstur pada buah terlihat kasar, dan rona buah hijau kekuningan. Panen melon paling baik dilakukan di pagi hari.

Untuk memanen, pangkas tangkai buah dengan pisau. Jangan terlalu pendek, pastikan buah memiliki tangkai setidaknya 2 cm agar masa simpan buah semakin panjang. Pangkas tangkai dalam bentuk “T” agar tangkai tersebut utuh. Panen buah-buah tersebut secara bertahap, dahulukan buah nan kelihatannya sudah benar-benar siap panen.

Setelah dipanen, sebaiknya buah tanaman semusim ini tak disimpan bertumpuk-tumpuk. Simpan buah di loka higienis dan kering dengan ditata rapi berlapis jerami kering.