Biografi Singkat Keluarga Annisa Pohan

Biografi Singkat Keluarga Annisa Pohan

Tahukah Anda mengenai keluarga Annisa Pohan ? Gadis cantik berdikari ini terlahir dengan nama Annisa Larasasti Pohan. Ia anak kedua dari tiga bersaudara. Ia satu-satunya peremuan. Keluarga Annisa Pohan ialah keluarga berhasil di negeri ini. Ayahnya, Aulia Pohan, seorang mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia nan berasal dari Sumatera Utara, sedangkan Ibunya bernama Mulyaningsih dari Jawa Timur.



Biografi Singkat Keluarga Annisa Pohan

Annisa Larasasti Pohan lahir di Boston Amerika Perkumpulan pada tanggal 20 November 1981. Kemudian tinggal di Jepang beberapa tahun mengikuti ayahnya nan bertugas di Tokyo. Lalu menetap di Jakarta. Riwayat Pendikannya mulai dari SD dan SMU nan ia tempuh di 70 Bulungan. Kemudian meraih gelar sarjana ekonomi di Universitas Padjajadjaran Bandung. Tidak cukup dengan Stratata 1, ia juga menyabet gelar Master Manajemen dari Universitas Indonesia. Tidak sampai di sana, kini ia mempersiapkan diri buat mengejar gelar doktor.



Prestasi Annisa

Annisa Pohan ialah contoh wanita Indonesia nan sarat prestasi dan berkehidupan mandiri. Pernah menjadi finalis Gadis Sampul pada 1997. Pada 2001, ia menjuarai pemilihan Gadis Shampo. Prestasi nan diraihnya itu mengatarkan wanita pemilik tinggi tubuh 164 sentimeter itu ke anjung selebritis. Ia lalu dikontrak sebagai model iklan. Tak hanya itu, Annisa juga bekerja sebagai penyiar (broadcaster) radio OZ, Bandung dan pernah menjadi presenter di RCTI dalam acara Bundesliga .

Banyak pengalaman dan prestasi nan dilakoni oleh Annisa Pohan dalam hidupnya. Selain Gadis Sampul, Gadis Shampo, model, penyiar radio OZ, dan pembawa acara Bundesliga , Annisa pohan juga sebagai presenter dalam acara La Liga, Celebrity Jam, Good Morning on the Weekend , serta menjadi pembawa acara berbagai acara. Ia juga menjadi Brand Ambassador buat berbagai produk seperti Alleira Batik dan Blackberry.



Rumah Tangga Annisa Pohan

Annisa Larasasti Pohan resmi memutuskan kehidupan gadisnya awal Juli 2005, buat menjalin komitmen kudus membangun sebuah rumah tangga. Ia kemudian menikah dengan seorang putra orang nomor 1 di Republik ini, Agus Harimurti Yudhoyono, seorang perwira TNI Angkatan Darat, putra sulung dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Setelah Menikah

Dunia Model nan dilakoni Annisa sempat berhenti paska ia menikah. Hal ini sebab ia mengikuti suami nan menempuh pendidikan Master di Singapura pada Nanyang Technological University di tahun 2005. Pada tahun 2006, ia kembali ke Indonesia dan aktif di Organisasi Persit Kartika Chandra Kirana sebagai istri dari seorang prajurit.

Kebahagiaan Annisa dan suami menjadi lengkap pada 17 Agustus 2008. Pada hari Kemerdekaan Republik ke-63 itu, mereka dikaruniai bayi perempuan melalui operasi Caesar. Putrinya diberi nama Almra Tunggadewi Yudhoyono. Annisa Pohan ialah sosok wanita aktif nan tak betah berpangku tangan dan berdiam diri di rumah. Pada tahun 2009, ia mendirikan Yayasan Tunggadewi, yaitu sebuah yayasan nan peduli terhadap wanita dan anak-anak.

Pada tahun itu pula (2009), Annisa berangkat ke Amerika mengikuti suami buat meraih gelar Master of Public Administration di John F. Kennedy School of Government Harvard, Massachusetts, Amerika, dan Captain Career Course di Fort Benning, di negara nan sama. Pada 2011, keluarga kecil Annisa Pohan kembali ke Indonesia.

Sepulang dari Amerika, Annisa kembali ke dunianya dengan berbagai aktivitas nan dijalani, baik itu nan menghasilkan pemasukan maupun bersifat yayasan nir-laba. Namun sebagai ibu dan istri, Annisa Pohan benar-benar harus menyeimbangkan antara kesibukannya di luar dan mengurus rumah tangga keluarga kecil Annisa Pohan.

Annisa Lebih Mementingkan Keluarga

Betapapun sibuknya wanita bersuami Mayor Inf Agus Harimurti Yudhoyono, keluarga ialah prioritas primer baginya. Apalah artinya kesuksesan karier bila keluarganya tak terurus dengan baik. Seorang ibu memiliki kewajiban di rumah tangganya.

Sebagai seorang istri prajurit, Annisa Pohan mengerti betul tugas nan diemban suaminya. Tidak mudah memang, sebab sebagai prajurit, suaminya harus siap ditempatkan di mana pun dan dalam kondisi apa pun di tanah Republik ini dan luar negeri. Itu artinya, ketika Annisa menerima pinangan putra presiden Republik ini, ia harus siap fisik dan mental menerima konskuensi dari tugas suaminya nan tak dapat selalu menemaninya dalam rumah tangga atau mungkin harus berpindah-pindah.

Bagi seorang Annisa Pohan, keadaan seperti ini tidaklah sulit baginya. Ia ialah wanita berdikari dan bertanggung jawab dan bisa menerima keadaan suaminya sebagai prajurit. Namun meskit demikian, Annisa memiliki sedikit kekhawatiran. Baginya keadaan tersebut tak masalah, tapi bagaimana dengan si kecil, Almira? Mungkinkah anak sekecil itu mengerti kondisi nan diemban ayahnya? Bagaimana Annisa sebagai seorang ibu menyikapi ke khawatiran tersebut?

Almira seorang anak kecil tentu belum mengerti sahih risiko nan harus diemban ayahnya, karenanya, Almira sering ngambek mengapa ayahnya sporadis berada di rumah. Anak seusia Almira, kehadiran orangtua, baik ibu dan bapak, ialah momen-momen nan tak boleh dilewati.

Bagi seorang wanita berpendidikan tinggi, Annisa tak kehabisan akal buat menghadapi kondisi seperti ini. Ia tak ingin anaknya terus ngambek dan menyesali mengapa ayahnya sering tak ada. Jadi, kalau ditinggal bertugas oleh suami, Annisa akan lebih berusaha menghabiskan waktunya bersama Aira anaknya. Tidak hanya itu, ia juga mengajak buah hatinya ke rumah orangtuanya atau mertua. Dengan begitu, suasana ramai dan hangat serta perhatian dari mertua dan orangtua akan mampu mengobati kerinduan Aira terhadap ayah.

Jika suami berada di rumah, Annisa memiliki cara ampuh agar keberadaan suaminya benar-benar bisa mengisi hari-hari buah hatinya, bercanda-tawa, dan bermanja-manja. Ia menghadirkan sebuah momen“me and my dad” buat keluarga kecil Annisa Pohan. Keberadaan sang suami benar-benar dimanfaatkan betul oleh Annisa. Ia tak menggangu waktu nan dihabiskan Aira bersama ayahnya. Begitu juga suami nan begitu pengertian dan sabar menemani buah hati tercinta.

Perhatian suami terhadap keluarga membuat Annisa kagum terhadap perwira pujaan hatinya itu. Meski seorang tentara nan gagah dan dingin dalam balutan seragam, tetapi suaminya memiliki dedikasi, perasan, dan afeksi besar terhadap keluarga. Bahkan, suaminya hapal tayangan kesukaan Aira.

Annisa Pohan juga seorang nan memerhatikan jenjang pendidikan. Selama berkeluarga dan menjadi ibu, ia tetap menjalankan kewajibannya sebagai seorang mahasiswi. Ia mengambil kelas reguler nan harus sering datang ke kampus dan belajar. Selain pendidikan, global modeling nan pernah dijalaninya sedikit dikurangi sambil melihat perkembangan selanjutnaya. Begitu juga dengan yayasan nan dibinanya.

Kesibukan Annisa Pohan bisa dimengerti oleh suami, bahkan suami memberi support atas kegiatan positif nan dijalani wanita bersuku Batak ini. Demikian pula anaknya Aira (panggilan Almira) nan bisa mengerti kesibukan ibunya sehinga sebab pengertian ini, Annisa mengatakan kepada anaknya bahwa kalau ia diwisuda, makanya anaknya juga harus pakai toga.

Berada di Lingkungan Istana

Lingkungan Annisa Pohan ialah lingkungan istana. Keluarga besarnya ialah pemangku keputusan krusial di Republik ini. Hari-hari mereka ialah hari-hari dengan majemuk kesibukan. Namun meski demikian, keluarga besar Annisa Pohan tak lupa meluangkan waktu buat berkumpul, bercanda-tawa, dan memperkuat jalinan keluarga besar. Momen kumpul ini dilakukan pada setiap akhir pekan di Cikeas, Bogor Jawa Barat, kediaman pribadi Presiden SBY.

Bagi Annisa Pohan, sesibuk apa pun, keluarga tetap menjadi prioritas. Itulah biografi singkat keluarga Annisa Pohan .