Tips Memilih Buku Bank Soal Matematika

Tips Memilih Buku Bank Soal Matematika

Menjelang masa-masa ujian, buku jenis bank soal atau kumpulan soal mendadak diserbu para pembeli. Mereka nan mencari buku ini ialah para siswa dan orangtua siswa nan siap-siap menghadapi ujian akhir sekolah, maupun ujian akhir semester.

Dari sekian banyak buku nan dapat dipilih, bank soal Matematika masih paling banyak dicari. Alasannya sangat sederhana, sebab Matematika ialah pelajaran nan sulit sehingga butuh persiapan dan latihan lebih banyak ketimbang pelajaran lain nan diujikan.



Kebutuhan Sinkron Ciri Pelajaran Matematika

Matematika memang masih dianggap pelajaran nan sulit. Selain itu, Matematika juga memiliki karakter nan berbeda dengan pelajaran lainnya. Matematika bukan pelajaran nan harus dihapalkan, melainkan harus dipahami melalui latihan nan terus menerus dan terpola.

Berdasarkan ciri inilah buku bank soal Matematika dibutuhkan buat memperbanyak latihan menyelesaikan soal-soal Matematika. Yang perlu ditanamkan dalam pemikiran kita, terutama para siswa, adalah tak ada satu pun soal nan ada dalam buku bank soal akan muncul dalam ujian.

Maksudnya, soal nan ada dalam buku bank soal niscaya berbeda dengan soal nan diujikan, tetapi niscaya ada soal-soal nan setipe atau satu model. Jadi, dalam hal ini buku bank soal berguna buat memperbanyak latihan mengerjakan model-model soal nan diprediksi muncul pada saat ujian.

Salah satu cara nan dianjurkan dalam menghadapi masa ujian ialah banyak mengerjakan soal-soal latihan. Hal ini tentunya berkenaan dengan mata pelajaran nan akan diujikan, dimana Matematika menjdi salah satu bagian dari mata pelajaran nan akan selalu ikut buat diujikan.

Semua ini dilakukan dengan asa bahwa semakin sering melakukan atau mengerjakan latihan soal nan ada maka anak akan memiliki kepekaan terhadap soal nan akan diujikan. Diharapkan anak akan semakin pintar dan mampu buat mengerjakan soal nan ada tanpa mengalami kesulitan sebab di masa sebelumnya sudah pernah mengerjakan soal serupa berulang kali.

Hal inilah nan sangat diharapkan buat diperoleh dari semua siswa nan mengerjakan bank soal mata pelajaran nan diujikan dalam Ujian nasional. Pihak nan sanagt bertanggung jawab akan hal ini ialah pihak sekolah itu sendiri beserat seluruh jajaran dari Dinas Pendidikan kita.

Sejatinya ini ialah sebuah bertentangan dengan harapan nan sangat disayangkan buat terjadi di dalam global pendidikan tanah air. Dengan melakukan hal ini, setiap siswa sekolah hanya dicocoki dengan asa mampu buat mengerjakan soal ujian nan akan dihadapi.

Mereka tak diberikan pengetahuan dan pemahaman nan menyeluruh dan komprehensif mengenai soal itu sendiri dan bagaimana sejatinya nan ada di dalamnya. Hal ini bukan menjadi inti nan harus dijelaskan dengan panjang lebar. Karena memang tujuan nan hendak diraih ialah buat kemampuan mengerjakan soal dan mendapatkan nilai nan memuaskan.

Untuk mata pelajaran matematika sendiri, dimana matematika dianggap sebagai salah satu mata pelajaran nan menakutkan. Hal ni bisa dikarenakan sifat dari matematika itu sendiri nan banyak mengharuskan buat menghafal rumus. Atau juga buat mengkaitkan antara rumus dengan soal nan ada, dimana hal kedua inilah nan dianggap paling tak mudah buat dilakukan.

Banyak nan sudah menghafal rumus, namun ketika dihadapkan pada sebuah soal, mereka kesulitan buat bisa mengkaitkan antara rumus dengan apa nan ada di soal. Lebih mudahnya ialah soal ini harus menggunakan rumus apa? Itulah nan tidak banyak dipahami oleh siswa.

Sehingga dengan mengerjakan soal nan sekian banyaknya, diharapkan siswa sudah terbiasa buat mengerjakan soal nan ada. Sehingga mereka bisa dengan mudah menyamakan soal nan telah dikerjakan tersebut dengan apa nan akan ada di dalam ujian nan akan dihadapi. Dan asa terbesar ialah mereka mampu buat mengerjakannya.

Sejatiny ayang harus dilakukan ialah memberikan pemahaman nan menyeluruh tentang setiap materi dari bagian matematika nan akan diujikan di dalam ujian. Sehingga anak akan bisa memahami inti nan ada di dalamnya. Dan ketika bahan ini dikembangkan dengan pola apapun juga, si anak tetap bisa mengerti sebab sudah memahami inti nan ada.

Misalnya ialah mengenai bangun ruang. Di dalam buku bank soal, anak hanya diberikan soal buat menjawab berapa luas atau volume dari sebuah bangun ruang. Tanpa diberikan pendampingan nan sahih apakah anak sudah memahami bagaimana rumus dan penerapan rumus tersebut ke dalam bangun ruang nan diberikan.

Lain halnya jika terlebih dahulu, setiap anak diberikan pemahaman nan sahih mengenai definisi dan arti dari bangun ruang itu sendiri. Juga disparitas dan kecenderungan daris etiap bangun ruang nan ada dengan bangun ruang nan lain.

Jika pemahaman ini sudah benar, maka pemikiran anak harus digiring buat bisa menemukan bagaimana caranya mendapatkan rumus dari bangun ruang tersebut, entah itu mengenai volume atau isi dan juga luas permukaannya. Dengan ini, anak akan bisa lebih mudah buat memahami bangun ruang dan lebih mudah lagi dalam mengerjakan soal nan ada.



Tips Memilih Buku Bank Soal Matematika

Keberadaan buku bank soal ini memang tidak bisa lagi kita hindarkan dari anak. Sehingga paling tidak, kita bisa mengambil laba darinya. Dengan harapan, seperti halnya sebuah pisau, dimana semakin sering diasah maka akan semakin tajam. Begitu pula dengan mengerjakan bank soal ini, semakin sering mengerjakan maka akan semakin bisa buat mengerjakan soal nan ada.

  1. Pastikan isinya lengkap, sesuaikan isi buku dengan terali ujian nan diberikan oleh guru ataupun terali ujian tahun sebelumnya.
  2. Pastikan ada beberapa paket soal, misalnya paket 1 (pembahasan soal ujian tahun sebelumnya), paket 2 (latihan/ tryout 1), paket 3 (latihan/ tryout 2), paket 4 (prediksi), dan seterusnya. Pembahasan setiap butir soal merupakan bagian nan sangat krusial dari buku ini sebab akan membantu mengerjakan soal dengan model nan sama pada paket lainnya, maupun saat ujian nanti.
  3. Pastikan ada kunci jawaban nan lengkap buat setiap paket soal. Kunci jawaban biasanya diletakkan di bagian akhir buku ataupun dipisahkan dari buku pada lembaran spesifik kunci jawaban.
  4. Pilihlah buku dengan metode penyajian semaksimal mungkin sinkron dengan aplikasi ujian, misalnya menyediakan Lembar Jawaban Komputer (LJK).
  5. Tidak ada salahnya Anda juga memperhatikan penerbit dan penyusun buku. Penerbit dan penulis atau penyusun buku pelajaran, termasuk buku bank soal haruslah nan kompeten di bidangnya.

Periksa isi buku, pastikan isi buku bukan penyusunan ulang dari buku-buku serupa pada tahun sebelumnya. Karena soal-soal Matematika menyajikan materi dengan kurikulum dan pokok materi nan sama setiap tahunnya, ada kemungkinan penerbit memasukkan paket soal dari buku nan diproduksi pada tahun sebelumnya.