Apa sih Telkomsel Poin?

Apa sih Telkomsel Poin?

Persaingan di industri telekomunikasi tentunya membuat operator semakin berlomba-lomba membuat berbagai program buat meningkatkan pelanggannnya. Jika meraih pelanggan sudah cukup mudah, lain halnya dengan membuat mereka bertahan dan setia buat tetap menggunakan layanan operator tersebut. Oleh sebab itu, demi menjaga loyalitas pelanggan, Telkomsel mengadakan program Telkomsel Poin .

Sayangnya, ketika dari sisi marketing produk sudah berusaha buat meningkatkan penjualan dan mempertahankan pelanggannya dengan Telkomsel Poin, namun dari sisi distribusi atau channel justru membuat kebijakan nan mencekik para pedagang pulsa, khususnya pengusaha pulsa berbasis server.

Kebijakan tersebut ialah hardcluster , yaitu restriksi wilayah jual dealer sehingga menyulitkan buat berjualan di luar wilayah nan sudah ditentukan. Tentu saja ini membuat para pemain server pulsa berang karena agen dan pelanggan mereka tersebar di seluruh Indonesia.

Sepertinya dari sisi channel atau distribusi sudah mengandalkan sepenuhnya pada bagian marketing buat menggaet atau mempertahankan loyalitas klien dengan Telkomsel Poin. Tanpa menyadari bahwa distribusi mereka baik itu kartu perdana atau pun pulsa isi ulang sangat didukung oleh para dealer atau pedagang pulsa.

Sebenarnya, apa sih sistem hardcluster dan Telkomsel Poin itu? Berikut ini akan diulas dengan rinci.



Memahami Hardcluster Sebelum Tergiur Telkomsel Poin

Masih sedikit berbekas kejadian tahun lalu, ketika salah satu operator memberlakukan kebijakan hardcluster . Ketika operator nan telah sukses menduduki peringkat kedua di Indonesia tersebut mulai melunak, malah kini justru langkah nan sama diambil oleh pemegang mahkota operator seluler nomor satu di Indonesia. Mungkin Telkomsel merasa sudah unggul, jadi tak terlalu mengindahkan usaha dari pengecernya. Dapat juga sebab merasa pelanggan sudah tak akan berpaling berkat program Telkomsel Poin.

Tahun baru, anggaran baru. Mungkin itu ialah salah satu cara buat mengapresiasikan diri. Tak ayal lagi, operator nan saat ini menduduki peringkat terdepan malah membuat anggaran baru nan menyudutkan pemain-pemain server. Kini, Telkomsel melakukan restriksi wilayah penjualan bagi masing-masing dealer, berimbas ke server-server nan telah memiliki wilayah penjualan di berbagai wilayah. Padahal, anggaran cluster Telkomsel sebelumnya masih dapat dimaklumi oleh para pedagang pulsa berbasis server . Anehnya, peraturan ini mulai diberlakukan di awal Januari 2011, hanya beberapa hari sebelum periode Telkomsel Poin berakhir.

Bagi nan belum paham apa itu hardcluster , berikut ini akan disajikan contoh perumpamaannya. Pembahasan mengenai Telkomsel Poin kita tunda dahulu. Sebagai contoh, jika dealer A memiliki wilayah Bandung Utara. Ketika outlet berada di perbatasan antara Bandung Utara dan Bandung Selatan dan terdapat beberapa frekuwensi dari masing-masing wilayah, maka outlet tersebut dapat terkena status penjualan di luar wilayah.

Contoh lain apabila pembeli menyimpan handphone di Bandung Selatan dan membeli pulsa di Bandung Utara, hal ini juga akan memberatkan outlet sebab disebut penjualan di luar wilayah. Mungkin spesifik Telkomsel, bagi nan ingin membeli pulsa harus membawa nomornya ke outlet , tak dapat titip ke tetangga atau malah minta diisikan via telepon atau SMS lagi.

Padahal, kalau sedang ingin menggunakan poin dari Telkomsel Poin , pelanggan lebih bebas menentukan pilihan diskon di merchant daerah mana pun. Coba bayangkan jika pelanggan juga dibatasi ruang lingkup pilihan merchant berdasarkan posisi dia saat ini. Anggaran cluster ini sebenarnya pernah diberlakukan, tapi dengan persentase penjualan di luar wilayah lebih tinggi. Dengan pengecilan persentase dan penalti nan sangat memberatkan dealer ini menyebabkan dealer tak berani menjual barang ke server-server .

Akibat lainnya outlet-outlet kecil nan bergantung pada server tak dapat berjualan Telkomsel sebab kapital mereka nan terbatas tak memungkinkan buat menyimpan stok Telkomsel. Telkomsel tampaknya lebih bahagia menjual mimpi pada pelanggannya dengan menyodorkan undian Telkomsel poin nan bergelimang hadiah mobil mewah dan berpelesir ke luar negeri.

Dari hasil wawancara di lapangan, ada outlet nan berada di wilayah perbatasan secara terpaksa tak dapat berjualan sebab dealer tak berani menjual barangnya. Hal ini efek dari kacaunya sistem Telkomsel. Telkomsel membagi wilayah dealer berdasarkan kecamatan. Namun pada fenomena di lapangan, Telkomsel melihat outlet berada di BTS ( Base Transceiver Station ) siapa.

Contohnya, outlet yang berada di Gunung Batu, Bandung nan merupakan Kecamatan Cicendo, tetapi di sana terdapat frekuwensi dari Cimahi Selatan. Maka chip MKIOS outlet ini dapat dimatikan oleh dealer , dan outlet ini tak dapat jualan lagi. Miris sekali nasib outlet tersebut. Sementara pelanggan dibuai oleh berbagai laba menggunakan Telkomsel poin.

Jika memang taktik Telkomsel lebih fokus buat membina loyalitas pelanggan dengan Telkomsel Poin, mengapa para pengecer nan mendukung distribusi layanannya tak diberlakukan perhatian nan sama. Bila memang taktik hardcluster nan diberlakukan oleh Telkomsel ini bertujuan buat merapikan wilayah, apakah cukup bijak dengan tak mengindahkan kepentingan para server yang sudah turut menopang penjualan pulsa isi ulangnya selama ini.

Toh, ada baiknya jika pengisian cuma dapat dilakukan terhadap nomor-nomor nan berada satu BTS dengan nomor MKIOS. Jadi, penjual juga dapat langsung memberikan informasi nan jelas ke pembeli. Bukan dengan cara memberikan penalti nan besar sehingga dealer tak berani menjual barang ke server . Apakah Telkomsel akan mendengar jeritan para pemain server pulsa?



Apa sih Telkomsel Poin?

Setelah mengetahui kondisi hambatan nan menimpa para penjual pulsa, mari kita memahami program Telkomsel Poin nan digalang oleh Telkomsel demi menjaga kesetiaan pelanggannya. Churn atau beralihnya pelanggan dari satu operator ke operator lain memang merupakan hambatan nan cukup signifikan. Sebab ciri masyarakat masa kini, terutama nan kelas menengah ke bawah bahagia melakukan gonta-ganti kartu demi mendapatkan promosi awal. Setelah promosi berakhir, maka dia pun akan membeli nomor baru atau bahkan pindah ke promo nan diselenggarakan oleh operator lain.

Oleh sebab itu, mempertahankan loyalitas pelanggan itu perlu, tapi apa sih nan dimaksud dengan Telkomsel Poin itu? Telkomsel poin ialah program loyalitas nan ditujukan buat seluruh pelanggan Telkomsel demi memberi penghargaan bagi nan setia menggunakan produk dan layanan Telkomsel. Pada program Telkomsel Poin 2011, ada 3 periode, yaitu periode pertama dari awal Maret hingga akhir Juni. Periode kedua dari awal Juli hingga akhir September dan periode ketiga dari awal Oktober hingga akhir Desember.

Pengumpulan poin pada program Telkomsel Poin ini dihitung berdasarkan penggunaan masing-masing produk Telkomsel. Pelanggan pascabayar nan menggunakan kartu HALO akan mendapatkan satu poin setiap kelipatan Rp 5 ribu dari total nilai tagihan. Sementara itu, buat pelanggan prabayar, yaitu SimPATI atau Kartu As akan mendapatkan satu poin setiap penggunaan pulsa sebesar Rp 5 ribu.

Poin tersebut akan diakumulasi setiap bulan. Poin akan diperoleh secara otomatis ke nomor pelanggan Telkomsel pada bulan kedua mulai tanggal 5 setiap bulannya setelah dilakukan perhitungan akumulasi penggunaan. Poin pada program Telkomsel poin bisa ditukar dengan berbagai jenis pilihan undian. Namun, jika merasa kurang hoki jika mengikuti undian, poin bisa juga ditukar dengan berbagai pilihan diskon pada merchant nan memiliki kerjasama dengan Telkomsel. Anda bisa mengirim SMS dengan mengetik UND lalu kirim ke 777 buat mengetahui cara penukaran dengan hadiah undian Telkomsel Poin.