Pemanfaat Energi Panas Bumi

Pemanfaat Energi Panas Bumi

Perlindungan energi ialah usaha nan dilakukan dengan cara mengefisienkan penggunaan energi, terutama energi nan berasal dari bahan bakar fosil, seperti minyak bumi dan batu bara. Hal ini dibarengi dengan usaha buat mencari dan membuat teknologi baru dalam memanfaatkan sumber daya alam nan tak habis, misalnya energi matahari, air, dan panas bumi.



Pemanfaat Energi Panas Bumi

Energi geothermal berasal dari panas nan ada dalam dapur magma. Energi panas nan tersimpan dalam dapur magma tersebut naik ke permukaan melalui prosedur konduksi dan konveksi.

Mekanisme konduksi terjadi jika perambatan panas terjadi melalui batuan nan ada di sekitar dapur magma. Prosedur konveksi terjadi jika perambatan panas terjadi melalui uap air nan terus menerus mengalir.

Massa air akan cenderung tertarik ke pusat bumi. Karena adanya pemanasan, massa jenis air akan menjadi lebih rendah, sehingga akan mengapung ke permukaan. Uap air nan lebih rendah massa jenisnya akan naik ke permukaan dan digantikan oleh massa air nan lain. Proses tersebut terjadi secara siklis.

Lalu, bagaimana para insinyur mengetahui adanya sumber panas bumi? Keberadaan energi geothermal dilihat dari gejala-gejala nan biasa terjadi di lapangan. Gejala-gejala tersebut, di antaranya adanya kolam air panas, geyser, lumpur panas, dan mata air panas. Gejala-gejalan tersebut kemudian dieksplorasi kandungan dan potensi energi geothermal nan tersimpan.

Pada prinsipnya, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) mempunyai kecenderungan proses kerja dengan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Bila pada PLTU, pembangkit nan digunakan ialah uap air nan dihasilkan oleh boiler, pada PLTP boiler alami ialah dapur magma.

Mekanisme nan terjadi pun hampir mirip. Uap air nan dihasilkan oleh boiler tersebut dialirkan menuju turbin. Turbin berputar dan mengkonversi energi nan disimpannya menjadi energi listrik.

Pada beberapa kasus, uap air nan disimpan pada geothermal tak berbentuk uap murni. Uap tersebut masih tercampur dengan air. Oleh sebab itu, air tersebut terlebih dahulu dipisahkan dengan menggunakan separator. Uap air nan terpisah digunakan buat memutar turbin.

Penggunaan energi geothermal sudah lama dilakukan. Tercatat, Italia telah menggunakan sumber energi geothermal pada 1913. Sementara itu, Selandia Baru mulai mengeksplorasi dan mengeksploitasi sumber energi ini pada 1958. Penggunaan sumber energi baru, seperti energi panas bumi, merupakan salah satu jawaban buat mengantisipasi habisnya energi dari bahan bakar fosil.

Listrik dan minyak bumi merupakan kebutuhan primer masyarakat dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Sektor industri dan perdagangan ialah nan paling banyak menggunakan dua sumber energi primer tersebut. Industri memiliki peran primer dalam menyokong perekonomian suatu negara. Mesin ialah bagian dari proses kegiatan industri.

Untuk bisa menggerakkan mesin-mesin dalam proses produksi, dibutuhkan listrik berkekuatan tinggi. Sementara dalam hal pendistribusian, bahan bakar minyak menjadi faktor penggeraknya. Kedua sektor ini harus mengimbangi kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM nan hampir dapat dipastikan akan berimbas pada iklim investasi.

Potensi energi alternatif geothermal nan dimiliki Indonesia, yaitu sebesar 27 Gwe nan setara dengan 12 miliar barel minyak bumi nan bisa digunakan sampai 30 tahun.

Tak heran jika pemerintah mencoba memproyeksikan kontribusi dari energi alternatif ini nan akan digunakan buat kelistrikan sekitar 9.500 Mwe atau 5% nya dari kebutuhan energi buat pembangkit listrik pada 2025 nan ditetapkan dalam kebijakan energi nasional.

Sedangkan buat pengembangan dan pemanfaatan energi alternatif geothermal ini telah diatur dalam undang-undang No.27 tahun 2003 dan peraturan pemerintah No. 59 tahun 2007. Pengembangan potensi dari sumber energi alternatif geothermal ini didasari oleh beberapa hal, yaitu sebagai berikut.

  1. Potensi sumber energi alternatif nan besar, yaitu di lapangan Seulawah Agam di Nangroe Aceh Darusalam, Tampomas dan Cisolok-Cisukarame di Provinsi Jawa Barat, Gunung Unggaran di Jawa Tengah, Ngebel Wilis di Jawa Timur, dan Jailolo di Halmahera Maluku Utara.

  2. Melambungnya harga minyak bumi di dunia, sehingga mendorong digunakannya sumber energi alternatif panas bumi.

  3. Adanya isu pemanasan dunia nan diakibatkan adanya penggunaan bahan bakar nan berasal dari fosil. Sedangkan geothermal sendiri justru bisa mengurangi imbas rumah kaca.

Berdasarkan penelitian, emisi nan dihasilkan dampak pembangkit listrik menggunakan geothermal nisbi rendah dibanding sumber energi lainnya. Emisi karbon dioksida nan dihasilkan tercatat sebesar 180-200kg/MWh. Bandingkan dengan emisi karbon nan dihasilkan batubara, yakni sebesar 900-1000kg/MWh. Energi geothermal dapat menjadi potensi nan menjanjikan dalam mendukung isi Protokol Kyoto.

Energi alternatif ialah energi cadangan nan banyak tersedia di alam sekitar. Sama halnya fosil nan digali sebelum diteliti dan diolah sedemikian rupa, sehingga dapat dimanfaatkan secara maksimal demi keberlangsungan hayati penduduk dunia. Energi ini bisa dicari dan diteliti taraf probabilitas dari potensi nan dimilikinya.

Bayangkan bila dahulu para ilmuan tak mengambil langkah niscaya buat meneliti fosil, kemungkinan saat ini kita tak akan mengenal bahan bakar bensin dan minyak lain, serta kendaraan bermotor nan memudahkan perjalanan dari atau ke loka nan jauh.

Dahulu, batu bara pernah digunakan sebagai bahan bakar penggerak lokomotif dan mesin uap. Namun, sejak ditemukannya bahan bakar lain nan lebih kondusif dan murah, penggunaan batu bara mulai dihentikan secara perlahan sebab dianggap tak ekonomis.