Memberikan Fakta buat Masyarakat

Memberikan Fakta buat Masyarakat

Dalam global kewartawanan, proses pencarian hingga penulisan warta ke dalam sebuah media buat diinfokan ke masyarakat nyaris 90% berasal dari wawancara. Wawancara merupakan tugas wartawan nan sifatnya wajib dalam mencari sumber berita. Mau tak mau, wartawan akan berhadapan dengan narasumber dan harus melakukan wawancara.

Meskipun hanya bersifat konfirmasi terhadap masalah tertentu, seorang wartawan selayaknya menguasai betul basis pertanyaan dalam penulis berita, yakni nan dikenal dengan 5W+1H ( what, where, why, when, who, and how ) Pertanyaan-pertanyaan inilah nan menjadi semacam "jimat" seorang wartawan dalam memandu proses jalannya wawancara.



Mutlak

Ada banyak alasan kenapa wawancara menjadi krusial dalam global jurnalis. Melakukan wawancara ialah hal absolut dalam sebuah peliputan. Tidak dapat ditawar-tawar lagi. Ini tugas wajib seorang wartawan sebab sekali lagi, hampir seluruh isi warta dihasilkan lewat wawancara.

Dengan wawancara, wartawan dapat dengan cepat menemukan jalan pintas mendapat informasi dan menggali opini seseorang. Selain itu, wawancara berguna buat menyerap informasi dari berbagai pihak sehingga apa nan menjadi opini masyarakat saling terwakili. Berangkat dari sini, ada beberapa hal nan perlu diperhatian bagi seorang wartawan dalam mempersiapkan tugas wawancaranya.



Persiapan

Ada beberapa hal nan patut diperhatikan ketika hendak melakukan wawancara sumber berita. Hal ini berguna agar pekerjaan wartawan menjadi efektif. Berikut tips-tips nan dipaparkan oleh Irwan Kelana, novelis dan salah satu jurnalis di media nasional.

1. Kuasai Permaslahan Supaya Dapat Bertanya dengan Cerdas

Jangan sampai terjadi, wartawan sendiri tak begitu memahami masalah nan akan ditanyakan sehingga ia bingung sendiri. Ketika narasumber menjelaskan seenaknya, wartawan hanya bengong saja. Hampir semua wartawan atau reporter nan terlihat cerdas di televisi, melakukan persiapan.

2. Cari Informasi Narasumber

Pada tokoh-tokoh penting, jangan lagi terjadi ketika hendak wawacara, seorang wartawan menanyakan nama danpekerjaan. Selain terkesan aneh bagi narasumber, ini menunjukan ketidaktahuan kita sebagai wartawan. Informasi juga berguna buat kita melakukan banyak pertanyaan nan beragam.

3. Siapkan Daftar Pertanyaan Sinkron Anggaran nan Rasional

Jika memang perlu, siapkan draft berisi pertanyaan-pertanyaan nan akan diajukan. Ini berguna buat memandu wartawan agar tetap fokus pada pembahasan. Meskipun demikian, sesuaikan dengan kepentingan warta saja.

4. Siapkan Alat Tulis, Perekam, dan Gunakan Keduanya

Kertas dan pulpen ialah senjata seorang wartawan. Siapkan keduanya dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai saat wawancara kehabisan kertas atau tinta tak jelas. Namun, alangkah lebih baik jika wartawan menggunakan alat perekam buat memperkuat dan antisipasi.

5. Jika Perlu, Buatlah Janji Terlebih Dahulu

Tidak ada salahnya wartawan melakukan perjanjian terlebih dahulu, mengingat narasumber juga mempunyai aktivitasnya masing-masing. Selanjutnya, jika sudah berjanji hendak wawancara, usahakan datang lebih awal.



Memberikan Fakta buat Masyarakat

Tugas wartawan tak hanya sebatas melakukan wawancara. Ada tugas wartawan lainnya nan lebih krusial dari hanya sekadar wawancara. Hal primer nan menjadi tugas seorang wartawan ialah memberikan fakta buat masyarakat. Wawancara merupakan salah satu cara nan dilakukan seorang wartawan buat mendapatkan fakta.

Dalam memberikan fakta ini, ada beberapa hal nan harus dilakukan oleh seorang wartawan. Fakta tak sama dengan informasi atau pesan atau selentingan. Fakta merupakan data nan seksama nan akan diolah menjadi sebuah informasi nan lengkap. Fakta inilah nan menjadi hak masyarakat buat mengetahuinya. Jika bukan sebab seorang wartawan, masyarakat tak akan mendapatkan fakta nan seksama dalam kehidupan mereka.

Untuk memberikan fakta ini juga diperlukan beberapa anggaran nan harus dipatuhi oleh seorang wartawan. Mengumpulkan fakta bukanlah pekerjaan nan mudah, diperlukan energi nan ekstra dalam mengumpulkan fakta ini. Tidak semua nara sumber nan dipercaya mau mengungkapkan fakta atau memberikan apa nan dicari oleh wartawan, sehingga wartawan harus memutar otak bagaimana mendapatkan fakta nan dicari.

Ada banyak cara nan dapat ditempuh oleh seorang wartawan dalam mencari fakta. Salah satunya ialah dengan mengumpulkannya dari banyak nara sumber. Sebuah warta akan lebih berimbang jika diolah dari beberapa nara sumber, sehingga tak terkesan berat sebelah atau lebih berpihak ke salah satu pihak. Jadi, semua fakta krusial dari nara sumber patut buat dikumpulkan dan diolah menjadi sebuah warta nan faktual.

Dalam mengumpulkan fakta dan data ini seorang wartawan juga harus jujur. Maksudnya jika memang sahih fakta nan diperoleh dari nara sumber, harus mencantumkan siapa nara sumbernya. Meski buat beberpa nara sumber ada nan tak mau disebutkan namanya, bukan berarti wartawan harus mencantumkan namanya tanpa seizin nara sumber. Ada etika nan mengatur masalah nara sumber nan tak mau identitasnya diketahui orang lain, dan wartawan harus mematuhinya.

Jangan sampai tugas wartawan mencari fakta ini juga disalah artikan oleh wartawannya. Terkadang tanda sadar wartawan memasukkan opini atau pendapat pribadi dalam mengolah fakta dan data nan ada. Opini atau pendapat pribadi wartawan harus dijauhkan, sebab akan berpengaruh terhadap warta nan akan disebarluaskan kepada masyarakat. Di sini butuh kehati-hatian wartawan, jangan sampai fakta nan ada malah kabur dikarenakan memasukkan analisis dan anggapan pribadi dari wartawan.



Mendidik Khalayak

Tugas wartawan lainnya nan juga tak kalah krusial ialah mendidik khalayak atau pembaca atau masyarakat. Wartawan dapat dikatakan sebagai “guru” masyarakat nan juga ikut mendidik masyarakat melalui warta nan mereka buat. Hal ini tentu sangat diperhatikan oleh seorang wartawan.

Setiap warta sudah tentu mengandung unsur data, fakta, pendapat nara sumber, informasi krusial dan nilai berita. Nah, semua itu merupakan materi nan dapat digunakan buat mendidik masyarakat. Berbagai warta nan masyarakat saksikan secara tak langsung memberikan mendidikan buat masyarakat. Terutama pada bagian warta seputar global pendidikan. Tetapi informasi nan lainnya juga sedikitnya memberikan pendidikan buat masyarakat.

Berita nan disuguhkan oleh wartawan memberikan hal positif buat dijadikan media pembelajaran bagi masyarakat. Terutama menyangkut hal-hal baru bagi masyarakat, warta dapat menjadi sumber informasi nan dapat dipercaya. Melalui warta nan ditulis oleh wartawan, masyarakat dapat mengetahui hal-hal baru, perkembangan nan terjadi, serta mendapatkan ilmu baru. Tidak heran jika warta baik di surat kabar maupun media elektronik juga menjadi surat keterangan bagi masyarakat buat mendapatkan pengetahuan.

Tugas wartawan mendidik khalayak atau masyarakat ini sangat penting, khususnya bagi wartawan itu sendiri. Dengan mengemban tugas ini wartawan tak dapat sembarangan dalam menulis berita, sebab secara tak langsung memberikan pengaruh positif dan negatif. Jika wartawan salah memberikan informasi bisa-bisa dianggap memberikan hal-hal nan jelek buat masyarakat atau menyebarkan kebohongan publik.

Di sini dituntut tanggungjawab nan besar dari seorang wartawan dalam mengolah berita. Warta itu sifatnya umum, atau berlaku buat umum, mulai dari anak-anak nan sudah dapat membaca sampai lansia dapat mengonsumsi berita. Oleh sebab itu dalam membuat warta pun harus diperhatikan.

Berita nan dibuat oleh wartawan berlaku buat semua kalangan dan latarbelakang pendidikan masyarakat. Jangan sampai tugas memberikan mendidikan bagi masyarakat tercoreng hanya sebab wartawan tak hati-hati mengolahnya. Terutama warta kriminal nan memberikan dilema antara memberi peringatan atau ganjaran dengan “contoh” buat masyarakat.



Mempengaruhi Pembaca

Tugas wartawan nan lainnya nan juga secara tak langsung mempengaruhi pembaca ialah mempengaruhi. Tentu saja di sini ditekankan memberikan pengaruh nan posistif bagi masyarakat atau pembaca. Sekilas tugas nan satu ini hampir mirip dengan tugas mendidik masyarakat, tetapi sebenarnya terdapat perbedaan. Mempengaruhi pembaca dalam arti pembaca mau menyetujui atau sependapat dengan apa nan ada dalam berita.

Mempengaruhi pembaca di sini juga dapat dalam arti memberikan kesadaran buat masyarakat atau pembaca mengenai penemuan baru, perkembangan baru dalam global pendidikan, politik, hukum, pemerintahan dan sebagainya. Terutama bagi kebijakan pemerintah nan baru dikeluarkan, menyebarluaskannya melalui warta merupakan salah satu upaya mempengaruhi nan baik bagi masyarakat, sehingga masyarakat dapat mengikuti kebijakan dengan baik.

Memberi pengaruh terutama nan positif buat pembaca juga bukan pekerajaan nan mudah. Dalam mempengaruhi seorang wartawan setidaknya harus menguasai teknik mempengaruhi nan baik. Warta nan dibuat buat mempengaruhi pembaca tak dapat dibuat dengan memuat unsur paksaan atau menyudutkan dan menjelekkan pihak lain. Berta tetap harus seimbang, tetapi pilihan kata-kata nan menjadi kepiawaian masing-masing wartawan lah nan berperan krusial apakah pembaca terpengaruh atau tidak.

Nah, itulah beberapa tugas wartawan nan sangat berpengaruh dalam kehidupan kita, khususnya pembaca berita. Jika melihat wartawan sangat mudah melaporkan sebuah berita, sesungguhnya mereka melakukan beberapa tahapan nan tak mudah sampai menjadi sebuah warta nan layak buat disebarluaskan kepada pembaca. Bagi seorang wartawan, tugas tersebut menjadi tanggungjawab nan harus dipikul dan dipertanggungjawabkan.