8 Letusan Terdahsyat

8 Letusan Terdahsyat

Gunung Merapi sebagai salah satu gunung berapi nan ada di Indonesia ialah simbol kultur sekaligus gaib mitologi keraton Yogya. Mengutip perkataan Permadi, gunung Merapi ibarat jenderal. Ketika gunung Merapi meletus, gunung lain di Indonesia juga ikut aktif.

Namun ini sebatas mitos dan mistik. Kekuatan alam gunung Merapi bersumber pada gusti (Tuhan). Mbah Maridjan pun mengatakan demikian. Meletus atau tak bergantung pada kehendak gusti Allah. Maka kuncen Merapi ini pasrah atas kehendak Tuhan. Hingga ajal menjemput, Mbah Maridjan masih setia menjaga Merapi.



Simbol Kultur atau Mistik?

Gunung Merapi ialah simbol kultur masyarakat Yogya. Menurut Mbah Rono (Surono), Merapi itu memberi kehidupan ketika meletus. Tanah akan subur, pasir nan ditambang, dan sebagainya. Pakar vulkanologi ini tak terus memakai logika, namun hati sebab Merapi bagi warga sekitar sering dimaknai simbol mistik.

Misal penjelmaan Mbah Petruk dalam wedhus gembel (awan panas) ditunjuk sebagai isyarat penghuni Merapi. Atau kesaksian warga nan didatangi makhluk penunggu Merapi nan minta diberi sesajen. Maka membaca Merapi tak semata dengan akal sehat, tapi di luar nalar manusia.

Penunjukkan Mbah Maridjan pun tidak lepas dari simbol tersebut. Menjadi kuncen Merapi tidak sembarangan sebab butuh dedikasi tinggi. Setiap tahun ada tradisi kultural di Merapi. Banyak nan menyebut Mbah Maridjan penganut kejawen. Namun menurut warga sekitar, Mbah Maridjan ialah muslim taat nan lurus. Rajin beribadah dan memiliki kepribadian nan menyenangkan.



Kekuatan Alam

Kekuatan alam gunung Merapi masih menjadi rahasia hingga kini. Letusan gunung Merapi ialah terunik di dunia. Gunung Merapi bahkan surga para pakar vulkanologi buat belajar pola letusan gunung. Gunung Merapi ibarat laboratorium bagi para peminat displin ilmu ini.

Letusan gunung Merapi baru-baru ini memperlihatkan gejala berbeda. Tidak dapat diprediksi, liar, dan mematikan. Radius 5 km beranjak menjadi 10 km, lalu terakhir 15 km. Gemuruh awan panas kerap terdengar di angkasa membuat suasana mencekam. Masyarakat panik ketika dentuman dahsyat ledakan Merapi. Setiap terjadi terjangan awan panas,masyarakat lari terbirit-birit.

Beruntung, kekuatan alam ini diimbangi oleh kekuatan sosial. Masyarakat Yogya berinisiatif membuat gerakan nasi bungkus. Masyarakat juga dijalan rela membersihkan debuk vulkanik nan menempel di mobil. Membagikan masker pada korban Merapi, gratis.

Kolektivitas sosial ini menjadi secercah asa buat terus melangkah. Menatap masa depan nan lebih baik. Kita bersyukur dalam keadaan sulit masyarakat menjadi homo social . Kembali pada rasa humanisme nan tak dapat ditakar oleh materi.



8 Letusan Kekuatan Alam Gunung Berapi Terdahsyat

Seiring dengan meletusnya gunung Merapi di Jawa Tengah nan memperlihatkan kekuatan alam , aktivitas vulkanik sejumlah gunung berapi di Indonesia lainnya mulai meningkat kembali. Ini menurut pantauan Pusat Mitigasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bala Geologi (PVMBG) ESDM.

Tidak kurang dari 21 gunung barah tipe A mulai bangkit dengan status waspada. Bahkan, gunung Anak Krakatau mengikuti jejak Merapi, hanya beberapa hari sesudah Merapi meletus.

Gunung nan berstatus waspada tersebut ialah gunung Sinabung di Karo, Sumatera Utara; gunung Talang di Solok, Sumatera Barat; gunung Kaba di Bengkulu; gunung Kerinci di Jambi; gunung Anak Krakatau di Lampung; gunung Papandayan di Garut, Jawa Barat; gunung Slamet di Jawa Tengah; gunung Bromo di Jawa Timur; gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur; gunung Batur di Bali.

Juga berstatus waspada gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat; gunung Sangeang Barah di Bima, Nusa Tenggara Timur; gunung Rokatenda di Flores, Nusa Tenggara Timur; gunung Egon di Sikka, Nusa Tenggara Timur; gunung Soputan di Minahasa Selatan, Sulawesi Utara; gunung Lokon di Tomohon, Sulawesi Utara; gunung Gamalama di Ternate, Maluku Utara; gunung Dukono di Halmahera Utara, Maluku Utara.

Sedangkan gunung berapi nan masih berstatus siapa ialah gunung Karangetang di Sulawesi Utara dan gunung Ibu di Halmahera Barat, Maluku Utara. Semua itu ada di Indonesia. Dapat kita bayangkan jika kekuatan alam semua gunung berapi tersebut meletus pada saat nan hampir bersamaan. Mungkin Indonesia seperti dihantam oleh gempa nan sangat besar.



Kekuatan Alam Gunung nan Tenar sebab Letusannya

Menurut para ahli, gunung tipe A ialah gunung nan pernah bererupsi minimal satu kali sesudah tahun 1600. Gunung tipe B ialah gunung nan sesudah tahun 1600 tak lagi mengalami erupsi. Gunung tipe C ialah gunung berapi nan erupsinya tak diketahui catatan letusannya.

Lalu apa saja gunung berapi di Indonesia nan terkenal di global sebab letusannya? Kita dapat melihat beberapa gunung berapi di Indonesia nan memiliki letusan nan dahsyat sebagai berikut.

1. Toba Supervolcano

Letusan dahsyat Tpba Supervolcano 73.000 tahun silam nyaris memusnahkan seluruh umat manusia sebab hanya tersisa sekitar 10 ribu orang saja di seluruh dunia. Dengan diameter 90 kilometer, ledakan Toba Supervolcano menyebabkan tsunami super dahsyat. Tidak kurang dari 2.800 kilometer kubik abu tersebar ke seluruh atmosfir bumi kita.

2. Gunung Tambora

Pada bulan April 1815, gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat meletus. Kedahsyatan lelusannya terdengar hingga pulau Sumatera, nan berkarak lebih dari 2.000 kilometer. Tidak kurang dari 71.000 orang meninggal dampak letusan gunung berapi ini.

Letusan gunung ini menyebabkan perubahan iklim di dunia. Satu tahun berikutnya. Tahun 1816 sering disebut sebagai tahun tanpa musim panas, sebab perubahan drastis dari cuaca Amerika Utara dan Eropa sebab debu nan dihasilkan dari letusan gunung Tambora ini.

Akibat perubahan iklim nan drastis ini, banyak panen nan gagal dan kematian ternak di belahan Utara dan menyebabkan terjadinya kelaparan terburuk nan terjadi pada abad ke-19.

3. Gunung Maninjau

Kaldera Maninjau nan dapat kita lihat saat ini, dibentuk oleh letusan gunung berapi Maninjau sekitar 52.000 tahun nan lalu. Kawah ini memiliki panjang sampai 20 kilometer dengan lebar sepanjang 8 kilometer.

4. Gunung Krakatau

Letusan gunung Krakatau terjadi pada tanggal 26-27 Agustus 1883, menghasilkan awan panas dan tsunami dahsyat nan menewaskan sekitar 36.000 jiwa. Gema letusannya terdengar sampai Alice Springs, Australia dan pulau Rodrigues dekat Afrika, nan berjarak 4.653 kilometer.

Daya ledaknya diduga sebesar 30.000 kali bom atom nan diledakkan di Hiroshima dan Nagasaki di akhir Perang Global II. Letusan gunung Krakatau menyebabkan perubahan iklim global. Global sempat gelap selama dua setengah hari dampak debu vulkanik nan menutupi atmosfir. Matahari bersinar redup sampai setahun berikutnya. Hamburan debu tampak di langit Norwegia hingga New York.

5. Gunung Agung

Gunung Agung terakhir meletus pada tanggal 18 Februari 1963. Lavanya mengalir sepanjang 7 kilometer. Aean panasnya menewaskan sekitar 1.700 orang waktu itu.

6. Gunung Galunggung

Gunung ini pernah meletus pada 8 Oktober 1882, dan melontarkan hujan pasir kemerahan nan sangat panas. Abu halus, awan panas, serta lahar panas. Letusan gunung berapi ini menewaskan 4.011 jiwa dan menghancurkan 114 desa, dengan kerusakan huma ke arah timur dan selatan sejauh 40 km dari puncak gunung Galunggung. Sementara letusan terakhir terjadi pada tahun 1982.

7. Gunung Merapi

Gunung Merapi ialah gunung nan termuda dalam kumpulan gunung berapi di bagian selatan pulau Jawa. Gunung Merapi ini terletak di zona subduksi, di mana lempeng Indo-Australia terus bergerak ke bawah lempeng Eurasia. Letusan di daerah tersebut berlangsung sejak 400.000 tahun nan lalu, dan sampai 10.000 tahun lalu jenis letusannya ialah efusif. Setelah itu, letusannya menjadi eksplosif, dengan lava kental nan menimbulkan kubah-kubah lava.

8. Gunung Kelud

Letusannya pada tahun 1586 merenggut korban lebih dari 10 ribu jiwa, dampak bajir lahar nan mencekam. Pada abad ke-20, gunung Kelud tercatat meletus pada tahun 1901, 1919, 1951, 1966, dan tahun 1990. Tahun 2007 gunung Kelud ini kembali meningkat aktivitasnya. Para pakar mencatat pola letusan gunung ini sekitar 15 tahunan.

Kekuatan alam nan ditunjukkan oleh gunung-gunung berapi di atas, baru nan terjadi di Indonesia saja. Belum lagi jika ditambah dengan gunung-gunung berapi nan ada di belahan global lainnya. Meski sebagian besar gunung berapi ada di Indonesia, tetap saja keberadaan gunung berapi nan ada di luar sana akan menghantui umat manusia dengan letusannya nan tak pernah tahu kapan terjadi.

Itulah kekuatan alam nan tak dapat kita kendalikan. Kekuatan nan berasal dari nan menciptakan alam ini. Kekuatan alam nan selalu berproses dan sewaktu-waktu akan memperlihatkan kekuatannya sebagai hasil aktivitasnya nan tak pernah berhenti.