Perawatan kembang alamanda

Perawatan kembang alamanda

Sekilas kembang alamanda

Bunga Alamanda , bentuknya sangat manis dan seperti terompet. Maka orang memberinya julukan juga dengan sebutan kembang terompet. Warnanya ada bermacam-macam. Kuning, merah, coklat,unggu dan lain-lain, semuanya paradoksal dan cerah.

Kebanyakan di tanam di pinggir tembok taman atau buat dijadikan pagar. Karena tanaman ini termasuk jenis tanaman nan merambat. Namun bila sudah besar tingginya dapat sampai delapan meter.

Bunga Alamanda sendiri sebenarnya bukan tanaman orisinil Indonesia. Melainkan dari negara Brasil nan dibawa oleh orang Belanda sekitar satu abad nan lalu. Kebetulan sebab sama-sama beriklim tropis, sehinga kembang ini dapat tumbuh bagus dan berkembang biak di sini.



Menanam kembang Alamanda di taman

Bunga Alamanda sangat mudah di tanam di mana saja, sebab dia mudah menyesuaikan diri dengan segala keadaan. Sistem nan paling tepat buat menanam kembang ini ialah dengan stek. Karena kalau menggunakan biji, selain butuh waktu nan lama alamanda juga sporadis mengeluarkan biji dari bunganya.

Lokasi nan paling bagus buat menanam kembang alamanda ialah di bagian pinggir taman. Karena tanaman ini batangnya tak dapat berdiri tegak dan terus menjalar. Sehingga tembok nan ada dapat dijadikan buat sandaran. Selain itu bila diletakan di tengah taman juga tak bagus, sebab ukurannya nan tinggi, sehingga justru dapat mengganggu pemandangan.

Di beberapa taman kota, kembang ini juga ditanam di pinggir jalan, namun dengan menggunakan dawai nan diatur sedemikian rupa sehingga dapat dipakai sebagai atap peneduh jalan. Karena ketika sudah tumbuh, batang dan daunnya akan menjalar dan menutupi semua dawai nan dipasang di atas secara berjajar dan menyilang.

Sedang bila di komplek perumahan, kembang ini sering diletakkan di bagian pintu gerbang sebelah pinggir atau tengah dekat pos keamanan. Fungsinya juga sama.



Perawatan kembang alamanda

Bunga alamanda mudah tumbuh dan perkembangannya dapat cepat, terutama ketika musim hujan. Sehingga pada waktu ini pemangkasan harus sering dilakukan agar tumbuhnya tetap teratur dan rapi.

Selain itu kembang alamanda juga tak mengenal musim. Jadi dia akan berbunga secara terus menerus sepanjang tahun. Bila rajin dilakukan pemotongan, maka dia juga akan lebih sering mengeluarkan bunga. Apalgi ketika dia berada di loka nan dapat terkena sinar matahari secara penuh, terutama di waktu pagi dan sore.

Bunga alamanda ialah termasuk kembang nan kebutuhan airnya cukup banyak. Jadi ketika musim panas tiba, sebaiknya tetap lebih rajin di siram agar tak kekeringan dan mati. Sedangkan di musim hujan tanaman ini tak perlu disiram, sebab sudah mampu memenuhi kebutuhannya sendiri.

Pohon alamanda daunnya juga lebat. Kadangkala, sebab begitu rimbun ketika sudah kering tak langsung jatuh ke tanah, namun jatuh disela-sela batangnya. Di loka ini daun dapat menjadi busuk. Hal ini juga perlu mendapat perhatian.

Karena bila tak segera diambil dapat memunculkan jamur atau memunculkan hama bekicot atau binatang lain nan membuat kembang alamanda tak dapat tumbuh sehat. Selain itu juga dapat bikin kotor dan merusak pemandangan.