Anggrek Terkecil di Dunia

Anggrek Terkecil di Dunia

Bunga sudah lama berperan sebagai simbol ungkapan rasa afeksi antara sesama. Jenis kembang memang beragam. Tidak semua kembang memiliki harum nan menyenangkan. Ada juga beberapa jenis kembang nan justru latif hanya dari tampilan bentuknya saja. Salah satunya ialah anggrek .

Anggrek atau orchid dalam bahasa Inggris ialah jenis kembang nan memilliki aroma nan tak begitu kuat, atau bahkan cenderung tak ada. Nilai primer nan dimiliki tanaman hias ini ialah bentuknya nan menarik. Tanaman hias ini juga memiliki rona kembang majemuk nan unik. Di setiap bunganya, tanaman hias ini memiliki perpaduan rona nan terkadang dapat lebih dari satu.



Anggrek dan Lingkungan

Tanaman hias ini merupakan bagian dari keluarga Orchidaceae. Sebuah tumbuhan monokotil nan rata-rata hayati menempel pada pohon tertentu. Di keluarganya, tanaman hias ini ialah jenis tanaman dengan jumlah spesies terbesar. Konon, jumlah spesies tanaman hias ini sebanyak dua kali jumlah spesies burung dan empat kali spesies mamalia. Tanaman hias ini masih satu keluarga dengan vanili.

Tanaman hias ini banyak tersebar di daerah tropis nan cenderung basah hingga wilayah sirkumpolar. Di daerah nan beriklim tropis, tanaman hias ini hayati secara epifit. Hayati secara epifit artinya menggantungkan hidupnya pada tanaman lain. Meskipun terdengar hampir sama dengan parasit, cara hayati epifit sama sekali berbeda dengan cara hayati parasit atau benalu.

Tumbuhan nan hayati dengan cara epifit bisa menghasilkan makanannya sendiri. Ia tak mengganggu proses pertumbuhan dari tumbuhan nan ditumpanginya. Air nan dibutuhkannya didapatkan tanaman hias ini dari hujan, embun atau uap air. Unsur hara nan dibutuhkan oleh tanaman hias ini juga ia bisa tak dari tumbuhan nan ditempelinya. Tanaman hias ini mendapatkan unsur hara dari batang atau residu tumbuhan lain nan sudah busuk dan terurai.

Tanaman tipe epifit memang tak mengambil cadangan makanan dari tumbuhan nan ditempelinya. Tetapi tanaman epifit kadang menghalangi asupan cahaya nan dibutuhkan tanaman nan ditumpanginya buat hidup.

Sementara itu di daerah nan beriklim sedang, tanaman hias ini bisa hayati di tanah. Tanaman hias ini akan membentuk semacam umbi sebagai salah satu caranya buat beradaptasi dengan lingkungan nan cenderung dingin. Tanaman hias ini hanya memerlukan sedikit air buat dapat bertahan hidup. Namun, tanaman hias ini juga tak bisa hayati jika harus berada di daerah nan memiliki iklim gurun.

Dalam pertumbuhannya, tanaman hias ini memerlukan cahaya matahari, tapi bukan cahaya matahari nan mengena langsung. Itulah sebabnya mengapa tanaman hias ini banyak ditemukan di tempat-tempat tersembunyi nan tak terkena sinar matahari secara langsung.



Jenis-Jenis Anggrek

Ada banyak macam tanaman hias ini. Hanya saja secara garis besar dan berdasarkan pertumbuhannya, tanaman hias ini dibedakan menjadi dua, yaitu simpodial dan monopodial.

1. Anggrek Simpodial

Anggrek tipe ini secara bentuk tak memiliki batang penopang utama. Bunga tumbuh dari ujung batang. Anak tanaman pun bisa menghasilkan kembang baru. Tanaman hias tipe simpodial ini contohnya ialah dendrobium, cattleya, oncidium, dan cymbidium.

2. Anggrek Monopodial

Kebalikan dari anggrek tipe simpodial, anggrek tipe monopodial hanya tumbuh pada ujung batang. Biasanya tumbuh lurus dengan kembang nan tumbuh di sisi bagian luar batang. Jenis tanaman hias ini seperti ini ialah vanda, arachnis, aranthera, phalaenopsis, dan renanthera.



Anggrek Terkecil di Dunia

Di tahun 2009 silam, global biologi dihebohkan dengan kemunculan spesies anggrek baru, yakni Platystele sp, nan berasal dari Ekuador. Spesies kembang ini lantas dinobatkan sebagai anggrek terkecil di global dengan ukuran 2 - 2,1 mm saja. Namun rupanya ada jenis tanaman hias ini nan lebih kecil lagi ukurannya, yakni Oberonia sp. Anggrek super mini ini ditemukan di Indonesia, tepatnya di kepulauan Mentawai. Bunga ini ditemukan di tahun 2010, setahun setelah Platystele sp dari Ekuador dinobatkan sebagai anggrek terkecil.

Oberonia sp memiliki ukuran 1,1 - 1,5 mm. Rona bunganya jingga terang. Dalam sekuntum Oberonia sp, terdapat ratusan kembang kecil-kecil nan membentuk pola spiral nan latif dan teratur. Sampai kini, para pakar masih meneliti lebih mendalam buat mengetahui seluk beluk kembang mungil ini. Ukurannya nan sangat kecil menyebabkan penelitian dan identifikasi sulit dilakukan; belum lagi informasi seputar tanaman hias ini di kawasan tersebut belum banyak diketahui.

Meskipun Indonesia memiliki banyak koleksi tanaman hias ini, bukan berarti pengetahuan dan literatur tentang kembang ini di Indonesia lengkap. Justru koleksi literatur tentang tanaman hias ini nan paling lengkap berada di Inggris, sebab sejak dahulu banyak pakar nabati negara tersebut nan datang dan menganalisis berbagai spesies kembang tersebut. Hanya saja, tak banyak informasi mengenai spesies Oberonia. Barangkali sebab bentuknya nan kecil kembang ini tak menarik perhatian bagi para pakar nabati (tidak terlihat seperti anggrek) dan tak menarik perhatian pembudidaya.

Dari segelintir informasi nan didapat, diduga kembang mungil ini ialah kembang orisinil Indonesia nan jumlahnya melimpah. Penelitian terus dilakukan, sebab para pakar menduga ada spesies-spesies Oberonia lain nan lebih kecil lagi di tanah air kita.



Memilih Bunga Anggrek

Bunga khas Indonesia ini harus dilestarikan. Spesies tanaman hias ini di Indonesia memiliki majemuk rona dan bentuk nan latif sehingga memang banyak orang nan tertarik buat membudidayanya atau sekadar menanamnya sebagai tanaman hias. Tidak sedikit dari mereka nan rela merogoh kocek dalam-dalam demi merawat tanaman ini.

Meskipun tanaman ini termasuk tanaman nan tak rewel, tetapi perlu diperhatikan beberapa hal agar anggrek Anda tumbuh subur. Tanamkan pada diri Anda bahwa menanam tanaman ini bukan berarti sekadar menikmati keindahannya tetapi juga menjaga kesehatannya agar tumbuh kembangnya baik. Dengan kata lain, cintailah tanaman hias ini.

1. Bersikap teliti sebelum membeli

Ada banyak jenis kembang ini nan dijual di penjual kembang atau di pameran. Walaupun bentuk dan rupa bunganya nan membuat Anda jatuh cinta pada pandangan pertama, pastikan Anda tak asal membeli tanaman hias ini. Artinya, pahami jenis anggrek nan Anda pilih sebelum membelinya. Banyak-banyaklah bertanya kepada penjual. Jangan sampai tanaman hias Anda wafat begitu tiba di rumah sebab ternyata jenis nan Anda pilih tak cocok hayati di lingkungan rumah Anda.

Meskipun penjual memberi Anda informasi nan kelihatannya akurat, sebaiknya Anda jangan langsung mempercayainya. Penjual dapat saja memberi Anda informasi nan palsu atau dilebih-lebihkan agar Anda semakin tertarik buat membeli tanaman nan dijualnya. Oleh sebab itu, bekali diri Anda dengan informasi nan cukup. Lakukan penelitian kecil di global maya mengenai spesies nan Anda sukai, lalu pahami cara perawatan dan syarat hidupnya (media tanam, suhu udara, ketinggian habitat, kebutuhannya akan cahaya dan air, dan lain-lain).

2. Belilah anggrek hasil budidaya

Artinya, hindari membeli anggrek liar nan dicabut langsung dari alam. Selain akarnya menjadi rusak, tanaman hias tersebut belum mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya di perkotaan dan rentan stres nan mengakibatkan kematian. Sementara itu tanaman hias hasil budidaya memang dikembangkan buat dijual kembali, sehingga tanaman hias tersebut ditumbuhkembangkan semaksimal mungkin buat mampu beradaptasi di luar habitat aslinya. Kelebihan dari membeli tanaman hias hasil budidaya ialah Anda membantu perekonomian para pembudidaya dan membantu mengurangi Norma pemburu dalam mencabuti anggrek liar di habitat aslinya.