Cara Pembudidayaan

Cara Pembudidayaan

Budidaya kembang anggrek akhir-akhir ini banyak dilakukan oleh masyarakat. Tumbuhan nan secara alami numpang di tumbuhan nan lain ini, membuat proses pembudidayaannya sangat mudah sebab termasuk pohon nan bandel dan tidak mudah terserang penyakit.

Meski hayati secara epifit pada tumbuhan lain, bukan berarti tanaman anggrek tidak dapat ditanam sendiri. Pohon anggrek dapat dibudidayakan dalam pot.

Ada beberapa faktor nan harus diperhatikan dalam proses budidaya bungaanggrek, yakni faktor kelembaban, sinar matahari, lingkungan, serta pemeliharaan seperti pengendalian OPT, penyiraman, dan juga pemupukan.

Secara umum, budiaya anggrek ini memerlukan temperatur 28° C dengan temperatur minimumnya 15°. Anggrek nan hayati di tanah biasanya lebih tahan panas dibandingkan dengan anggrek nan ditanam di pot. Temperatur tinggi dapat menyebabkan tanaman kekurangan air (dehidrasi) dan akan memperlambat pertumbuhannya.



Pola Pertumbuhan

Ada dua tipe tanaman anggrek yakni monopodial dan simpodial. Tipe monopodial dicirikan dari titik tumbuh nan ada di ujung batang, dengan pertumbuhan nan vertikal di satu batang. Contoh tipe ini misalnya Vanda sp, Arachnis sp, Phalaenopsis sp, dsb.

Sedangkan simpodial ialah tanaman anggrek nan tidak mempunyai batang utama, kembang keluar dari ujung batang dan akan mengeluarkan kembang dari anak tanamannya. Contoh anggrek simpodial ialah Cattleya sp. Cymbidium sp, Oncidium sp, dsb.

Disamping itu, perlu diperhatikan juga dalam membudidayakan anggrek ini soal kelembaban. Pada dasarnya, kelembaban nan diperlukan antara 60-80%. Fungsi kelembaban buat anggrek yakni demi menjaga tigkat penguapan nan terlau tinggi.



Habitat Anggrek

Hal nan juga patut diperhatikan ialah loka hayati (habitat) nan sangat disukai oleh tanaman anggrek. Habitat anggrek dibedakan dalam empat kategori:

  1. Anggrek jenis litofit, yakni jenis anggrek nan senangnya hayati dibatu-batuan, dan sangat tahan terhadap sorotan sinar matahari. Contohnya: Dendrobium phalaenopsis.

  2. Anggrek terestrial, yakni jenis anggrek nan biasanya hayati di tanah dan makanya membutuhkan sinar matahari nan memadai. Contohnya: Aranthera sp, Renanthera sp, Vanda sp, dsb.

  3. Anggrek epifit, yakni angrek nan tumbuhnya menumpang di tanaman lain namun tidak merugikannya dan memerlukakan sinar matahari dalam jumlah nan cukup. Contohnya: Dendrobium, Oncidum, dsb.

  4. Anggrek saprofit,yakni anggrek nan sering tumbuh di loka nan banyak mengandung humus, dan membutuhkan sedikit saja cahaya matahari. Contohnya: Goodyera sp, dsb.


Cara Pembudidayaan

Ada beberapa cara dalam budidaya kembang anggrek:

  1. Pembibitan

    Secara umum, buat membudidayakan tamanan apapun ada dua cara yakni cara konvensional (alami) dan metode kultur. Nah, dalam pembudidayaan secara konvensional juga terbagi menjadi dua hal:

    1. Secara vegetatif, dilakukan dengan cara pemecahan rumpun, seperti nan terjadi dengan Oncidium dan Dendrobium.

    2. Secara generatif, yakni dengan instrumen biji. Biji anggrek nan tidak mempunyai endosperm, memaksa harus melakukan perkecambahan dengan donasi jamur nan bersimbiosis dengan biji anggrek tersebut.
  2. Persilangan

    Kawin silang atau persilangan dalam budidaya kembang anggrek dimaksudkan buat mendapatkan varietas baru, nan berbeda dari jenis dan bentuk anggrek nan ada sebelumnya.