Ketinggian Loka Penanaman

Ketinggian Loka Penanaman

Durian ialah salah satu jenis buah-buahan nan banyak dibudidayakan di Indonesia. Bahkan pada jenis tanaman, durian telah menjadi ikon salah satu daerah nan menjadi aset makanan khas daerah dan dijadikan oleh-oleh kuliner. Siapa pun dapat bertanam durian . Membudidayakan durian ini tak memerlukan langkah nan rumit dan perawatannya pun sangat mudah.

Pada mulanya, durian dengan kualitas baik hanya dapat ditemukan di negara Thailand. Namun seiring berjalannya waktu dan perkembangan zaman, negara kita pun Indonesia mampu menghasilkan durian dengan kualitas nan di atas rata-rata. Para petani di Indonesia telah mempelajari cara bertani durian dengan kualitas nan lebih baik. Bahkan durian nan dihasilkan telah menjadi prospek bisnis nan meroket dengan laba nan besar.

Ada beberapa aspek krusial nan harus diperhatikan ketika akan menekuni bertani durian. Beberapa aspek tersebut melipti iklim, tanah, ketinggian tempat, pembibitan, pengolahan media tanam, teknik penanaman, pemeliharaan tanaman, hama dan penyakit serta pemanenan.



Iklim nan Cocok

Tanaman buah durian, cocok ditanam di daerah dengan curah hujan maksimum 3000–3500 mm/tahun dan minimal 1500–3000 mm/tahun. Ini berarti, diperlukan curah hujan nan merata sepanjang tahun dengan musim kemarau 1 sampai 2 bulan nan terjadi sebelum pohon berbunga. Keadaan ini akan lebih baik bagi tanaman buah durian ketimbang terjadi hujan terus menerus.

Tanaman durian juga cocok tumbuh di daerah dengan suhu rata-rata 20 sampai 30derajat celcius. Bila suhu mencapai 35 derajat celcius, tanaman akan terbakar. Sedangkan intensitas matahari nan dibutuhkan ialah 60–80%. Bibit tanaman durian nan baru ditanam tak tahan terhadap terik sinar matahari di musim kemarau sehingga bibit harus dilindungi.



Tanah buat Budidaya

Tanaman durian akan tumbuh dengan baik jika ditanam di tanah nan fertile dan kaya akan bahan organik. Struktur tanah nan baik buat tanaman durian ialah ekuilibrium unsur pasir, tanah liat dan debu nan mudah membentuk remah dengan taraf keasaman tanah (pH) 5–7, dan pH optimum 6–6,5. Tanaman durian ialah jenis tanaman menahun nan berakar dalam dan membutuhkan kandungan air tanah dengan kedalaman antara 50–150 cm dan 150–200 cm. Jika tanaman ini ditanam di tanah nan terlalu dangkal akan membuat rasa buah tak manis.



Ketinggian Loka Penanaman

Bertanam durian cocok dilakukan di tanah nan datar dan tak berbukit. Ketinggian tanah nan baik ialah tak lebih dari 800 m dpl.



Pemimilihan Benih Pohon Durian atau Pembibitan

Sebelum melakukan penanaman, pilihlah bibit tanaman buah durian nan baik dan sehat serta memiliki sifta-sifat genetik nan baik dan tak berpenyakit. Pilihlah benih dengan bentuk, ukuran dan rona nan seragam. Carilah permukaan benih nan higienis dan mengkilat. Jangan memilih benih nan kotor dan keriput. Benih nan tampak keriput menunjukkan benih tersebut dipetik pada saat buah belum cukup umur. Hindari memilih benih nan hampa dan bercampur dengan kotoran seperti tanah, residu kulit, rumput dan lain-lain.

Selain pemilihan benih, buat mengembangbiakkan tanaman buah durian perlu dilakukan pembibitan. Pemibibitan ini bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu cara generatif (dengan biji) dan vegetatif (okulasi, penyusunan atau cangkok).



Pengolahan Media Tanam Pohon Durian

Menyiapkan media tanam pohon durian dapat dilakukan mulai dengan melakukan termin persiapan. Sebelum penanaman, beberapa hal nan harus dipersiapkan ialah mengukur pH tanah, menganalisa tanah, menjadwal waktu penanaman, pengairan, pengaturan luas area tanam dan volume produksi. Setelah itu dilakukan pembersihan dan pengolahan huma nan dilakukan beberapa minggu sebelum dilakukan penanaman bibit.

Langkah selanjutnya ialah membuat bedeng. Pembuatan bedeng dilakukan dengan mencangkul tanah sedalam 30 cm hingga gembur dan mencampurnya dengan pasir serta kompos nan sudah jadi. Bedengan dengan lebar 1 m dan panjang 2 m cukup diberi 5 kg pupuk kompos . Setelah semuanya tercampur, biarkan selama satu minggu dan semprot tanah dengan Vapan/Basamid guna mencegah jamur atau bakteri nan dapat membuat benih buah durian busuk.

Setelah bedengan nan dibuat siap, bibit nan sudah disiapkan ditanam dengan jeda 20 x 30 cm , setelah tertanam taburi permukaan bedengan dengan pasir nan dicampur tanah halus hasil ayakan setebal 5 cm. Langkah terakhir setelah biji ditanam ialah dilakukan pengapuran buat tanah nan memiliki pH 5-6. Pengapuran dilakukan menjelang musim kemarau menggunakan kapur pertanian dengan kadar CaCO3 90%.



Teknik Penanaman

Langkah pertama dalam bertanam durian nan hraus dilakukan ialah kita tentukan dulu jeda tanam pohon durian. Untuk bertanam durian berukuran sedang, jeda tanam sebaiknya 12 m x 12 m. Ketika bibit durian masih kecil, sebaiknya dilakukan (kurang dari 6 tahun), dilakukan budidaya tumpangsari yaitu menanam tanam horti seperti lombok, tomat dan terong. Selanjutnya, dilakukan pembuatan lubang tanam dengan ukuran 1 m x 1 m x 1m dilanjutkan dengan proses penanaman. Masukkan bibit ke dalam lubang nan sudah disiapkan sebatas leher tanaman setelah polyback pembungkus bibit dibersihkan. Setelah itu, lubang ditutup dengan tanah galian dan diberi air agar tanaman tumbuh lurus ke atas serta diberi epilog di atasnya agar tanaman tak terkena sinar matahari secara langsung.



Pemeliharaan Tanaman Buah Durian

Setelah proses menanam selesai, lakukan proses penjarangan ketika kembang baru tumbuh dan mengalami pengguguran. Proses penjarangan ini bertujuan buat mencegah kematian durian sebab kehabisan energi dalam proses pembuahan. Penjarangan dilakukan dengan penyemprotan hormon eksklusif ketika bakal buah berumur satu bulan.

Setelah penjarangan, dilakukan proses penyiangan buat menghindari persaingan antara tanaman dengan rumput nan ada di sekeliling tumbuhan. Setelah itu, dilakukan mutilasi akar daun agar tanaman genjah dengan kualitas buah nan baik, menarik, lebih keras dan lebih tahan lama. Mutilasi dilakukan 2 minggu setelah tanaman berbunga. Setelah tanaman tumbuh besar, terutama saat tanaman sudah tua dan kurang produktif, dilakukan peremajaan dengan dilakukan pemangkasan hingga tumbuh tunas baru. Bagian krusial dalam pemeliharaan tanaman buah durian ialah melakukan pemupukan. Pemupukan dilakukan setahun sekali dengan pupuk organik kompos atau pupuk kandang 60-100 kg per pohon pada musim kemarau. Selain itu, perhatikan juga soal pengairan. Lakukan pengairan sehari sekali jangan sampai tumbuhan tergenang atau terlalu basar. Sedangkan buat mencegah datangnya hama, lakukan penyemprotan pestisida setiap dua minggu sekali.



Hama dan Penyakit

Beberapa penyakit atau hama nan biasanya menyerang tanaman buah durian ialah penggerek batang, penggerek buah, kutu putih, ulat daun, penyakit kanker batang, penyakit busuk akar, penyakit bercak daun, penyakit jamur upas, penyakit akar putih, dan penyakit busuk buah.



Pemanenan Buah

Bagian akhir bertanam durian ialah proses pemanenan. Buah durian dapat dipanen dengan kematangan paripurna 4 bulan setelah kembang mekar. Buah siap dipetik dengan tanda-tanda fisik ujung duri cokelat tua, garis-garis di antara duri lebih jelas, tangkai buah lunak dan mudah dibengkokkan. Selain itu, ruas-ruas tangkai buah akan membesar, bau semerbak harum, dan jika buah dipukul akan berbunyi kasar serta bergema. Jika ciri-ciri itu sudah muncul, buah cukup dipetik dengan memotong buahnya di pohon dengan pisau . Bagian nan dipotong ialah tangkai buah dekat pangkal batang dan usahakan buah jangan sampai jatuh buat menjaga kualitas buah.