Penanaman

Penanaman

Saat mendekati masa seremoni hari besar keagamaan seperti Idul Fitri, biasanya harga jenis cabe akan melonjak. Lonjakan tertinggi pernah mencapai Rp. 70.000. Petani pun lantas beramai-ramai melakukan budidaya cabe agar dapat turut menikmati kenaikan harga tersebut. Bagaimana cara budidaya cabe secara sederhana namun sahih dan menghasilkan panenan nan berlimpah? Berikut kutipan dari situs PT. Natural Nusantara (Nasa), perusahaan nan bergerak dibidang pembibitan dan pembudidayaan makanan pedas ini.



Pengolahan Lahan

Lahan nan hendak digunakan sebagai loka budidaya cabe terlebih dahulu dibersihkan dan didangir agar bibit mudah tumbuh. Beri pupuk kandang dengan komposisi 0,5 ton per 1000 meter persegi. Beri dolomite dengan komposisi setengah dari jumlah pupuk kandang. Biarkan selama satu minggu.

Buat Bedeng ukuran 1 meter, lalu siram dengan larutan Super Nasa dengan ukuran nan tertera di botol petunjuknya. Tutup bedeng dengan mulsa plastik, buat mencegah penguapan nan berlebihan, lalu untuk lubang buat media tanam.



Benih

Gunakan bibit nan diproduksi oleh PT. Nasa, yaitu Natural CK-10. 1 sachet mampu memenuhi kebutuhan bibit buat huma seluas 1000 meter persegi. Pertama, bibit direndam dengan POC Nasa semalam dengan air hangat dalam wadah tertutup rapat. Lalu, semai pada huma pembibitan nan telah diolah dengan pupuk kandang dan tanah. Ingat buat menyaring media agar halus. Beri atap agar semaian tak kepanasan. Jangan lupa buat melakukan penyiraman secara teratur.



Penanaman

Pilih bibit semaian nan tegap dan tingginya seragam, lantas pindahkan ke huma jika usia sudah mencapai 25-30 hari. Penanaman dilakukan sebaiknya pada saat sinar matahari sedang teduh. Pada pagi atau sore hari.



Hama

Masa pemeliharaan termasuk juga pengamatan pada hama nan bisa menyerang tanaman budidaya cabe. Berbagai macam hama nan bisa menyerang cabe ialah beberapa jenis kutu, baik nan menyerang daun atau buah, jamur, ulat, dan juga perubahan cuaca. Semua itu memerlukan penanganan nan spesifik sinkron jenis hama nan menyerang. Jangan ragu buat berkonsultasi dengan petugas penyuluh, agar hasilnya maksimal.



Budidaya Cabe Organik dalam Pot/Polibag

Jika Anda ingin melakukan budidaya cabe secara organik, tapi memiliki huma nan sempit, cobalah cara budidaya cabe organik dengan cara budidaya cabe organik menggunakan polibag atau pot. Ya, tanaman cabe nan tumbuh fertile di dalam pot dapat menjadi hiasan teras rumah sekaligus bisa dimanfaatkan buat kebutuhan dapur.

Cabe nan tumbuh fertile secara organik dapat digunakan buat keperluan memasak sendiri. Bahkan, jika menanam sampai cabe dengan jumlah ratusan polibag, kita dapat menjual sebagian hasil panen cabe tersebut. Jika kita menanam secara benar, produksi budidaya cabe organik dalam polibag tak kalah dengan nan ditanam di lahan. Dapat dikatakan bahwa menanam cabe organik dalam polibag atau pot lebih mudah pengelolaannya dalam hal pemupukan maupun pengendalian hama penyakit.

Nah, berikut ini hal-hal nan harus dipersiapkan sebelum melakukan budidaya cabe organic di dalam pot atau polibag.

  1. Polibag atau pot nan tak terlalu kecil, minimal berukuran diameter 25 cm. Jika budidaya cabe rawit, ukurannya harus lebih besar lagi lebih dari 35 cm.
  2. Media tanam berupa tanah nan telah dicampur dengan pupuk organik dengan perbandingan 1:1.
  3. Ember dan gayung/ gembor.
  4. Handsprayer.
  5. Benih cabe.
  1. Pestisida organik (beberapa telah maspary tulis pada artikel nan lalu).
  1. Pupuk organik cair seperti Solbi agro, dapat juga kita gunakan MOL /mikroorganisme lokal.


Cara Penanaman Cabe Organik dalam Pot/Polybag
  1. Langkah awal, semai dulu biji cabe nan telah dipersiapkan. Untuk mendapatkan benih cabe, dapat dibeli di kios pertanian atau membuat sendiri dengan menyortir cabe nan bagus buat diambil bijinya, lalu dikeringkan. Proses penyemaian dapat dilakukan di pot, polybag, atau tempayan serta wadah lainnya.
  2. Sambil menunggu bibit cabe siap, sebaiknya persiapkan media semai dalam polybag atau pot. Jangan lupa tanahnya dicampur dengan pupuk organik dengan perbandingan 1: 1. Selanjutnya, media kita siram dengan PGPR.
  3. Setelah kira-kira umur 3-5 minggu, cabe kita tanam dalam media polybag atau pot nan telah kita persiapkan. Sekitar 2-3 hari sebelum kita tanami bibit cabe media tanam dalam polybag, sebaiknya kita siram dengan larutan MOL sampai basah
  4. Setelah ditanam, sebaiknya polybag atau pot diletakkan di loka nan teduh selama kuramng lebih 1 minggu. Setelah itu, baru ditempatkan pada lokasi nan bisa cahaya penuh. Jangan letakkan loka nan teduh terus, nanti tanaman cabe akan mengalami etiolase (panjang dan lemas tapi buah sedikit).
  5. Rawat tanaman cabe secara hati-hati. Siram jika tanahnya kering dan minimal 1 minggu sekali siram dengan MOL dan semprot dengan pestisida botani nan dengan mudah dapat kita untuk sendiri.
  6. Buang tunas air atau tunas nan tumbuh di bawah cabang pertama.
  7. Amati adanya agresi hama dan penyakit. Jika terjadi gejala serangan, harus cepat kita atasi secara mekanik (kita ambil hama dan daun nan terserang tersebut, lalu kita pisahkan tanaman nan sehat dan nan sakit agar mudah dalam pengelolaan hama maupun penyakit). Jika musim kemarau, sebaiknya sering disiram daunnya buat mengurangi agresi kutu. Sebaliknya, jika musim hujan, proses penyiraman harus dikurangi agar tanaman cabe tak terlalu rimbun.
  8. Tunggu sampai tanaman cabe berbuah. Setelah berbuah, dapat kita petik dan dimanfaatkan.


Budidaya Cabe dengan Sistem Mulsa Plastik

Salah satu teknik budidaya cabe dengan menggunakan sistem mulsa plastik. Budidaya cabe dengan sistem mulsa plastik hitam perak merupakan pemugaran kultur teknik ke arah nan lebih intensif. Umumnya, sistem budidaya cabe di pusat-pusat produksi cabe masih menggunakan benih lokal dan populasi tanaman per hektarnya tinggi. Berikut ini kegiatan pokok teknik budidaya cabe hibrida dengan sistem mulsa plastik hitam.



Lahan

Persiapan huma menjadi sangat krusial dalam budidaya cabe dengan sistem mulsa plastik. Harus dipersiapakan sebidang tanah nan sudah dibuat bedengan. Bedengan ialah huma nan sudah dibentuk seperti gundukan memanjang sebagai media memanam cabe. Tanah bedengan harus diolah atau digenburkan dengan menggunakan air dan pupuk agar tanah menjadi fertile dan layak ditanami.



Bibit

Pilihlah bibit nan berkualitas bagus. Bibit nan berkualitas bagus bisa ditemukan di penjual bibit tanaman nan tentunya bisa dipercaya. Selain membeli, Anda pun dapat mendapatkan bibit cabe dengan cara sendiri, yaitu mengambil biji cabe dan menyemainya sendiri. Setelah disemai, masukan bibit ke dalam polybag nan telah terisi tanah dan pupuk, kemudian siram dengan air. Setelah kurang lebi 20-30 hari, pindahkan bibit cabe dari polybag ke bedengan tanag nan sudah dipersiapkan.



Penanaman

Proses pemindahan dari polybag ke tanag bedengan dilakukan saat matahari tak terlalu terik atau pada sore hari atau pagi hari. Setelah dipidahkan ke bedengan, beri pupuk dan air secukupnya.



Perawatan

Perawatan merupakan hal nan sangat krusial dalam teknik budidaya menanam cabe. Perawatan meliputi penyiraman, pemupukan, dan pengendalian hama serta penyakit. Penyiraman dapat dilakukan sekali dalam sehari buat menjaga tanah tak kering. Semetara, pemupukan bisa dilakukan sekali dalam satu minggu. Untuk hama, Anda dapat menggunakan obat atau pestisida nan dapat dibeli di toko-toko kimia atau pertanian.



Panen

Jika tanaman cabe sudah berbuah dan cukup masak, segera petik buah tersebut pada pagi hari. Buah cabe nan bagus buat dipanen ialah buah cabe nan tak terlalu muda, tapi juga tak terlalu matang. Setelah dipetik, segera simpan cabe-cabe tersebut di loka nan kering dan sejuk.

Nah, itulah klarifikasi mengenai budidaya cabe. Semoga bermanfaat bagi Anda.