Pengairan

Pengairan

Budidaya buah naga merah akhir-akhir ini banyak dikembangkan di Indonesia. Alasannya beragam, salah satunya sebab selain bunganya nan cantik juga tersimpan banyak kegunaan buat kesehatan.

Buah naga merah diyakini masyarakat Tionghoa antik banyak membawa berkah sebab biasanya buah ini disimpan diantara patung naga sebagai lambang keperkasaan dan sangat disakralkan. Makanya, tidak heran jika masyarakat Vietnam nan banyak keturunan China menyebut buah ini “Thang loy”, dan “Keaw Mang Kheon” di Thailand. Di Indonesia sendiri dikenal dengan nama “Bum Naga”.

Awal budidaya buah naga merah sebenarnya sudah dimulai dari negara asal tanaman buah ini yakni Meksiko dan Kolombia (Amerika Selatan). Ketersebaran buah naga ini diawali dengan dibawanya buah ini oleh seseorang berkebangsaan Prancis sekitar tahun 1870-an. Sampai akhirnya pada tahun 1977 buah ini sampai ke Indonesia dan dibudidayakan.



Budiaya Naga Merah

Budidaya buah naga merah ini dapat dilakukan di kebun atau huma nan cukup luas. Untuk dapat menghasilkan buah nan maksimal tentu harus dilakukan langkah pembudidayaan nan maksimal, tepat guna, dan terhindar dari aneka rupa penyakit. Beberapa diantara langkah-langkah itu yakni:



Pengolahan Tanah

Pengelolaan tanah buat budidaya jelas menjadi langkah awal buat menyukseskan budidaya buah naga. Tanaman buah naga dapat berkembang dengan baik apabila ditanam di tanah nan gembur dan tak keras. Ciri akar buah naga nan lebih suka menjalar di permukaan tanah meniscayakan kegemburan tanah sebagai media tanamnya.

Sebelum penggemburan tanah dilakukan, alangkah baiknya jika tanah dibersihkan terlebih dahulu dari berbagai rerumputan dan gulma nan dapat mengganggu tanaman buah naga. Pasca pembersihan tanah, buat menggemburkan tanah dilakukan dengan mencangkul tanah sedalam satu cangkulan dan dilakukan dengan bolak-balik.

Setelah penggemburan dilakukan, langkah berikutnya dengan membuat lubang buat ditanami tanaman buah naga merah nan disesuaikan dengan cara tanam nan akan dilakukan yakni sistem panjatan tunggal atau penggunaan alur sistem berkelmpok.

Kedua sistem budidaya ini memiliki disparitas nan khas. Jika menggunakan panjatan tunggal maka pengolahan tanahnya cukup dilakukan disekitar area tanaman akan ditanam. Namun buat sistem berkelompok pengelolaan tanah dilakukan diseluruh alur barisan tanah nan akan ditanami buah naga merah.



Pengairan

Banyak cara dapat dilakukan dalam melakukan sistem pengairan buat menanam buah naga merah. Pengairan ini sangat tergantung dengan kondisi tanah dan pengadaan sumber airnya. Yang dikenal ada dua sistem pengairan, yakni cara tradisional dengan cara membuat parit sedalam kurang lebih 20-50 cm buat mencukupi kebutuhan air buah naga. Atau dengan membuat saluran pipa nan bsia menjangkau holistik tanaman buah naga sebisa mungkin.



Cara Penanaman

Ketika hendak menanam buah naga merah, patut diperhatikan kedalamannya. Jangan sampai kedalaman penanaman justru menghambat pertumbuhannya. Biasanya, kedalaman lubang sekitar 20% dari panjang bibit nan akan ditanamkan. Misalnya, bibit naga merah memiliki panjang 50 cm, maka kedalaman dapat mencapai 10-15 cm. perlu diperhatikan juga bibit tanaman buat diolesi ridomil secukupnya buat mencegah kebusukan di batang stek.

Itulah sekelumit mengenai cara budidaya buah naga merah nan semoga dapat menginspirasi Anda nan akan mulai melakukan budidaya.