Ajaibnya Pemain Perserikatan Dunia

Ajaibnya Pemain Perserikatan Dunia

Perserikatan global ialah istilah nan banyak dikenal dalam global olah raga. Salah satu cabang nan paling populer ialah sepak bola. Hampir setiap negara memiliki kompetisi sepak bola nan berada di bawah asosiasi sepak bola masing-masing negara tersebut.

Indonesia termasuk salah satu negara nan menjadi bagian dari banyaknya perserikatan global sepak bola nan banyak digelar. Di bawah naungan Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia, ada sebuah kompetisi nan menjadi ajang perlombaan prestasi klub sepak bola tanah air.

Di Indonesia, perserikatan tersebut dikenal sebagai Perserikatan Indonesia. Dalam kompetisi ini terbagi menjadi beberapa level nan menunjukkan prestasi klub pesertanya. Untuk level paling tinggi dinamakan Perserikatan Super Indonesia. Perserikatan ini mempertemukan delapan belas klub sepak bola terbaik tanah air.

Dalam setiap musimnya, kampiun dari perserikatan ini berhak mewakili Indonesia ke ajang perserikatan Champion Asia. Untuk dua peringkat teratas, secara otomatis akan maju ke perserikatan tersebut. Sedangkan buat peringkat ketiga, harus melalui babak play off bersama beberapa peserta dari perserikatan lain di kawasan Asia.

Liga Super Indonesia sendiri dimulai pertama kali pada tahun 2009. Sebelumnya, perserikatan teratas di Indonesia dimasukkan ke dalam kelompok Divisi Primer nan terbagi ke dalam dua group. Masing-masing group berisi 18 klub sepak bola nan pada akhir kompetisi akan terpilih delapan tim terbaik. Masing-masing group diwakili empat klub nan memiliki posisi teratas dalam klasemen akhir kompetisi. Selanjutnya, kedelapan klub tersebut akan maju ke babak final buat menentukan kampiun pertama, kedua dan ketiga.

Namun, seiring dengan peraturan nan harus dijalankan dari FIFA sebagai otoritas paling tinggi sepak bola global sistem kompetisi tersebut pun diubah. Akhirnya, lahirlah Perserikatan Super Indonesia tersebut. Sementara klub nan tak sukses menembus jajaran perserikatan terbaik tersebut, harus bertarung buat merebut tiga loka teratas guna dapat masuk ke jajaran elite sepak bola Indonesia. Ketiga klub nan promosi dari Divisi Primer tersebut, akan menggantikan tiga klub dari Perserikatan Super Indonesia nan menempati posisi terbawah.

Selain perserikatan tersebut, masih ada satu perserikatan lain lagi di Indonesia. Perserikatan tersebut ialah Perserikatan Utama Indonesia. Keberadaannya dalam kompetisi sepak bola Indonesia baru dimulai pada tahun 2011. Peserta kompetisi ini memiliki ketentuan bahwa pengelolaannya harus terlepas dari penggunaan dana publik melalui APBN. Sehingga semua dana nan digunakan buat mengelola klub ini dibiayai oleh dana partikelir murni guna menuju proses sepak bola profesional murni.

Untuk menciptakan daya tarik dalam penyelenggaraan perserikatan Indonesia ini, salah satunya dilakukan dengan kebijakan tentang pemain asing. Keberadaan pemain asing diharapkan mampu meningkatkan kualitas kompetisi sepak bola Indonesia. Dalam jangka panjang, kehadiran para pemain asing tersebut ditujukan sebagai proses transfer ilmu kepada pemain lokal.

Dengan demikian, secara tak langsung hal tersebut dapat mengangkat kualitas pemain sepak bola Indonesia sehingga dapat berprestasi lebih baik di kancah internasional. Dan terobosan terbaru nan dilakukan oleh pengurus sepak bola Indonesia ialah dengan melakukan kebijakan naturalisasi pemain.

Naturalisasi ialah salah satu kebijaksanaan buat memberikan kewarganegaraan Indonesia kepada orang asing nan memiliki prestasi tertentu. Diantara pemain nan sudah merasakan proses naturalisasi, contohnya ialah Christian Gonzales, Irfan Bachdim, Kim Jeffery Kurniawan, Diego Mitchels dan Ruben Wanurabanaran. Tiga nama nan pertama disebut, bahkan sudah memiliki kesempatan buat membela tim nasional sepak bola Indonesia dalam ajang kompetisi resmi internasional.



Liga Global Perserikatan Kenamaan

Selain Indonesia, Perserikatan Global juga mengenal beberapa kompetisi sepak bola global nan sudah sangat terkenal. Diantaranya ialah Perserikatan Inggris, Perserikatan Italia, Perserikatan Spanyol dan juga Perserikatan Jerman. Di taraf Asia, negara nan dianggap berhasil menyelenggarakan kompetisi sepak bola nan sudah disejajarkan dengan perserikatan global lain ialah Jepang dengan J-League nya. Selain itu, nama Korea Selatan dan China pun turut diperhitungkan sebagai negara nan mampu menyelengggarakan perserikatan global buat cabang sepak bola.

Hal ini terbukti dengan adanya beberapa pemain dari liga-liga Asia tersebut nan sukses menarik perhatian klub Eropa ternama. Sebut saja nama Hidetoshi Nakata nan merupakan pemain Asia pertama nan bermain di Eropa. Saat itu, Nakata menjadi ikon Asia sebab mampu menembus jajaran pemain besar global lain di perserikatan Italia. Bersama dengan Parma dan AS Roma, Nakata dianggap mampu mengangkat nama Asia dalam kancah sepak bola dunia.

Selain Nakata, nama besar lain nan cukup berpengaruh ialah Park Ji Sung. Bersama Manchester United, Park Ji Sung merupakan pemain dari Asia pertama nan mampu meraih piala Eropa. Hal ini tentu cukup membanggakan, sebab sebagai pemain nan berasal dari Korea Selatan prestasi Park Ji Sung ini tentu sulit buat disamai oleh pemain Asia lainnya.

Selain melahirkan pemain-pemain besar, keberadaan perserikatan global tersebut merupakan media bagi negara nan hendak memajukan kompetisi sepak bola mereka buat belajar. Salah satunya dengan belajar tentang sistem nan mampu menjadikan sepak bola sebagai salah satu industri besar nan dapat mendatangkan keuntungan.

Dengan demikian, sepak bola bukan lagi sekadar olah raga nan membebani keuangan negara. Namun sebaliknya, justru dapat menjadi sebuah huma bagi semua orang nan terlibat di dalamnya buat mendapatkan laba melalui bisnis nan dijalankan.

Baik dengan cara menjual hak siar, kerjasama dalam bidang sponsorship atau juga dengan memiliki hak atas penjualan berbagai atribut klub. Dari semua sektor itulah, sebuah klub sepak bola mampu menghidupi diri mereka sendiri dan meraih keuntungan. Jika hal tersebut mampu dikembangkan, maka sepak bola bukan hanya tumbuh menjadi media olah raga nan mengedepankan sportivitas. Namun dapat menjadi sebuah media buat membuka lapangan pekerjaan dan mengurangi pengangguran.



Ajaibnya Pemain Perserikatan Dunia

Bermain secara internasional, dapat mengasah ketajaman, naluri, kepekaan seorang pemain sepak bola. Bahkan, mereka dapat saling mengatasi kekurangan masing masing. Setiap perserikatan itu berbeda. Perserikatan Jerman lebih menuntut adanya stamina, dan mobilitas mobile dari awal sampai akhir. Perserikatan Inggris cenderung keras dengan operan langsung ke posisi kosong. Perserikatan Italia lebih taktis dengan operan acak, dan memainkan tempo sesuka hati, Perserikatan Brazil di penugi trik trik Individu, Perserikatan Argentina mengocok insting dan sudut pandang pemain, Perserikatan Spanyol efektif dalam operan pendek dan dribel, namun akan selalu ada pemain nan bersifat anomali. Menantang sistem di negara perserikatan masing masing namun dapat jadi pemenangnya, dan jadi hebat.

Di antara mereka ialah Roberto Baggio, dia ialah seorang fantatista nan bermain sebagai striker serba bisa. Dia mengatur permainan, dia menyerang cepat, bergerak lambat, pokoknya serba bisa. Pada saat Italia mengutamakan permainan taktis dengan tempo lambat, Robbie mampu memperagakan gerakan membongkar pertahanan dan merubah tempo sesuka hati.

Umumnya pemain bola di Eropa itu jangkung-jangkung. Tapi nan sangat jangkung hanya beberapa orang saja. Misalnya : Jan Koller. Sering disebut juga Raksasa asal Praha. Merupakan pemain nan berasal dari Negara Cheko. Tingginya 202 cm. Anehnya. Meskipun jangkung. Jan Koller merupakan pemain nan licin dan pekerja keras, tubuh raksasa bukan halangan buat jago dribel. Berposisi sebagai penyerang. Klub sepak bola asal Jerman, Borrusia Dortmund telah diberi banyak gol olehnya. Jan Koller sendiri, berpasangan dengan sesama pemain raksasa lainnya di negara Cheko. Yakni Vratislav Lonkvenc. Posisinya pun sama-sama penyerang. Dan tinggi Lonkvenc, 197 cm. Dan itulah anomalinya, Jangkung tapi lincah. Seperti halnya Peter Crouch, tinggi 201 cm, dan pernah memperagakan tendang salto. Ajaib. Nah, hal nan mustahil jadi mungkin. Itulah dinamika liga dunia, dan keajaiban nan lahir dari pemainnya.