Kaitan Antara Teori, Masalah, dan Tokoh Ekonomi Masalah ekonomi ialah sebuah permasalahan nan muncul dan berkaitan langsung dengan kebutuhan manusia. Tanpa adanya kebutuhan manusia, kita tak akan berhubugan dengan masalah ekonomi.Oleh sebab itu, teo

Kaitan Antara Teori, Masalah, dan Tokoh Ekonomi Masalah ekonomi ialah sebuah permasalahan nan muncul dan berkaitan langsung dengan kebutuhan manusia. Tanpa adanya kebutuhan manusia, kita tak akan berhubugan dengan masalah ekonomi.Oleh sebab itu, teo

Ekonomi Indonesia cukup baik walaupun taraf hutang dan jumlah orang miskin belum turun. Semakin hari, semakin banyak permasalahan ekonomi nan melilit Indonesia. Berbagai formulasi pemecahan pun sudah diuatarakan oleh tokoh-tokoh ekonomi Indonesia. Di antara mereka ialah para begawan ekonomi nan cukup unik dan banyak hal nan dapat dipelajari dari mereka. Misalnya, Muhammad Hatta, Kwik Kian Gie, dan Anggito Abimayu.



Tokoh Ekonomi Indonesia

1. Muhammad Hatta

Muhammad Hatta ialah seorang patriot bangsa nan mendedikasikan dirinya demi kesejahteraan rakyat dan bangsa Indonesia. Hatta nan terlahir pada 12 Agustus 1902, mendapatkan pendidikan tingginya di Belanda.

Kehidupan mahasiswa nan begitu dinamis, mau tak mau, menempa Hatta muda menjadi seorang manusia unggul nan sanggup berjuang demi kemerdekaan Indonesia. Konsep ekonomi gotong royong nan didengung-dengungkannya, akhirnya, menjadi landasan sistem koperasi di Indonesia.

Saking getolnya dengan konsep ekonomi gotong-royong ini, Hatta dijadikan Bapak Koperasi Indonesia dan tanggal lahirnya diperingati sebagai Hari Koperasi. Kehidupannya nan sangat sederhana hingga buat membeli sepasang sepatu bermerek pun beliau tak mampu, sangat menginspirasi orang lain.

Kegilaannya akan buku dan membaca juga menjadi pelajaran nan sangat berharga bagi generasi sekarang. Hatta nan masih sempat mencicipi kemajuan ekonomi Indonesia sangat sadar bahwa bangsa Indonesia nan sangat beragam ini membutuhkan dukungan konsep ekonomi nan saling membantu. Bila konsep ekonomi saling menjegal nan diterapkan, bangsa ini akan terpuruk ke dalam krisis ekonomi nan mungkin saja sangat sulit buat dibenahi.



2. Kwik Kwian Gie

Kwik Kwian Gie nan pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Ekonomi (1999-2000) dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional & Ketua Bappenas (2001-2004), kini, memang sudah agak sporadis terdengar. Namun, Kwik nan merupakan adik Soe Hok Gie, tokoh konvoi mahasiswa pada 1960-an, ialah seorang sosok pribadi ekonom nan sangat berdedikasi, jujur, dan apa adanya.

Kwiklah nan berani membuat tulisan penuh kritikan terhadap Soeharto ketika pemerintahan Soeharto masih sangat kuat. Kwiklah nan dengan lantang menyuarakan adanya kebobrokan dalam global usaha di Indonesia nan penuh dengan korupsi, kolusi, dan nepotisme kebablasan.

Kwik juga nan mengkritik habis-habisan sistem ekonomi neoliberalisme nan dituduhkan kepada Budiono (wakil presiden sekarang) dan Sri Mulyani (mantan Menko Ekonomi). Kwik sangat percaya bahwa ekonomi nan pas bagi Indonesia ialah ekonomi kerakyatan.

Kwik sangat percaya bahwa setiap orang mempunyai hak nan sama buat mendapatkan dan meningkatkan kesejahteraannya. Tulisannya di beberapa surat kabar nasional sudah cukup menunjukkan siapa dan bagaimana pandangannya terhadap ekonomi mikro dan makro Indonesia.



3. Anggito Abimanyu

Anggito Abimanyu mengaku sebagai seorang musisi nan menyambi sebagai seorang ekonom dan pegawai negeri. Beliau nan berasal dari Yogyakarta ini memang mahir memainkan berbagai alat musik. Permainannya sangat pro dan sudah diakui hingga taraf internasional.

Bersama dengan Dwiki Darmawan, beliau sering menampilkan permainan nan sangat mempesona. Abimanyu kini kembali ke UGM dan mengajar lagi. Namun, pemikirannya mutakhir nan sempat menjadi bahan diskusi ialah merombak nilai tukar uang rupiah dan isu nan berkaitan dengan pencalonannya sebagai pengganti Sri Mulyani.

Bintang iklan produk herbal ini sepertinya tak terlalu ambil pusing dengan semua itu. Baginya, bermain basket dan bermusik lebih menyenangkan daripada memikirkan apa tanggapan orang terhadap isu-isu nan mengelilingi dirinya. Kesederhanaan pakar ekonomi ini sangat terlihat dari sikap dan pembawaannnya sehari-hari. Mungkin juga ini merupakan gambaran orang-orang UGM. Yogya telah menempanya menjadi seorang nan low profile.



Tokoh-Tokoh Ekonomi Islam: Ibnu Khaldun dan Umer Chapra

Teori ekonomi, sisitem ekonomi, atau bahkan kondisi ekonomi sepertinya bukanlah hal nan asing di telinga kita. Pasalnya, hal tersebut sangat erat kaitannya dengan kehidupan nan semua orang jalani.
Segala sesuatu mengenai ekonomi merupakan hal nan wajib diketahui oleh masyarakat Indonesia sebab tanpa pengetahuan mengenai ekonomi, kita tak akan mampu bersaing secara dunia di kancah perekonomian dunia.

Padahal, buat dapat menjadi negara nan maju dibutuhkan sistem perekonomian nan kuat sehingga dipercaya oleh perusahaan asing nan bergerak di bidang ekonomi.Berbagai teori ekonomi dikembangkan dan terus dipelajari oleh kalangan akademis di indonesia sebagai salah satu cara buat memotivasi masyarakat dalam meningkatkan sistem perekonomian di Indonesia.

Hal ini disebabkan oleh pemikiran nan menyerang negara dan sistem perekonomian di Indonesia mengenai perkembangan atau era globalisasi nan sewaktu-waktu dapat membuat kita semakin maju, tapi dapat juga membuat negara kita semakin terpuruk sebab ketidaksiapan kondisi ekonomi dan sosial dalam bergerak dan bersaing dengan negara asing.

Tidak hanya di zaman sekarang saja teori ekonomi dibutuhkan. Pada zaman dahulu pun, perekonomian merupakan faktor nan sangat berpengaruh terhadap kemajuan sebuah kelompok sosial, baik itu negara maupun kerajaan. Hal tersebut disebabkan oleh perekonomian menjadi sebuah kriteria nan menentukan maju atau tidaknya kondisi suatu negara.

Jika perekonomian di sebuah kelompok sosial dinyatakan maju dan stabil, barulah kelompok tersebut mendapatkan sebutan sebagai kelompok kaya. Sementara itu, jika kelompok sosial tersebut belum memiliki sistem perekonomian nan stabil, bahkan terpuruk, maka kelompok tersebut dinyatakan sebagai kelompok sosial nan masih berkembang atau miskin.

Oleh karena itu dibutuhkan orang-orang nan memahami seluk beluk ekonomi dan mampu meningkatkan suatu nilai perekonomian di sebuah negara sehingga negara tersebut dapat berkembang dan maju.

Tokoh-tokoh ekonomi seperti itu dibutuhkan bukan hanya sebagai pelaku atau praktisi ekonomi, tapi juga sebagai penggagas ekonomi sehingga dapat menghasilkan berbagai macam ide nan mampu mendukung kemajuan perekonomian di suatu negara.



Kaitan Antara Teori, Masalah, dan Tokoh Ekonomi

Masalah ekonomi ialah sebuah permasalahan nan muncul dan berkaitan langsung dengan kebutuhan manusia. Tanpa adanya kebutuhan manusia, kita tak akan berhubugan dengan masalah ekonomi.
Oleh sebab itu, teori ekonomi menyebutkan bahwa kebutuhan manusia merupakan faktor primer nan menyebabkan munculnya masalah ekonomi dalam kehidupan ekonomi masyarakat.
Kebutuhan manusia ini juga tak hanya berdampak pada kegiatan ekonomi. Aspek kehidupan manusia lainnya akan terganggu jika sistem perekonomian tak berjalan dengan baik.

Hal tersebut disebabkan oleh faktor ekonomi nan juga berkaitan dengan segala aspek kehidupan nan melingkungi kegiatan sehari-hari manusia. Tidak heran jika pada akhirnya, muncul nan dinamakan konflik ekonomi, sosial, dan budaya nan ketiganya berawal dari ketidakmampuan manusia dalam menangani masalah ekonomi.

Untuk menghindari terjadinya konflik seperti itu, diperlukan teori dan ahli atau orang nan pakar dalam bidang ekonomi buat memberikan jalan keluar bagi permasalahan nan sudah ada.
Dengan perkembangan global nan semakin meningkat, diperlukan pula upaya nan sangat besar buat dapat meningkatkan tingkat perekonomian suatu negara. Dengan begitu, tokoh-tokoh ekonomi juga sangat berperan krusial dalam menghadapi masalah ekonomi di suatu negara.

Dengan kata lain, para tokoh ekonomi tersebut berfungsi buat mencari jalan keluar nan baik dalam mengatasi masalah ekonomi, serta mencari cara agar dapat meningkatkan sistem perekonomian di suatu kelompok sosial nan ditinggalinya.

Tokoh-tokoh ekonomi tersebut dapat membuat sebuah ide nan kreatif dan inovatif dalam menjadikan tindakan ekonomi masyarakat sebagai sebuah tindakan nan mudah dilakukan, namun tetap memberikan laba nan besar terhadap mereka.

Lantas, siapa saja tokoh ekonomi nan patut kita teladani dalam hal bertindak secara ekonomis? Dan tindakan ekonomi seperti apa nan sudah mereka lakukan sehingga diklaim sebagai tokoh ekonomi di dunia? Kita simak saja uraian subbab berikut ini.



Siapa Saja Tokoh Ekonomi nan Dapat Kita Teladani?

Selama ini, mungkin kita hanya mengetahui tokoh-tokoh ekonomi global nan berasal dari Barat. Memang, Negara Barat ialah poros segala macam aktivitas dan salah satunya aktivitas ekonomi. Negara-negara lain banyak nan mengadopsi teori-teori ekonomi nan berasal dari Barat.
Tentu saja sebab Barat dinilai banyak melahirkan tokoh-tokoh ekonomi nan terkenal dengan pemikirannya nan ekstrem, seperti Adam Smith, David Ricardo, Irving Fisher, dll.

Sebenarnya, jauh sebelum Barat menghasilkan tokoh-tokoh ekonomi nan terkenal di seluruh dunia, Islam sudah memiliki tokoh-tokoh ekonomi dengan pemikirannya nan cemerlang. Hanya saja, mungkin kurang terekspos, terlebih setelah Islam mengalami kemunduran. Pemikiran-pemikiran Islam dari tokoh-tokoh ekonomi tersebut, banyak mengilhami pemikiran ekonomi dari negara lain.

Siapa saja tokoh-tokoh ekonomi Islam nan berpengaruh tersebut? Kita akan membahas Ibnu Khaldun dan Umer Chapra. Siapa mereka?



Ibnu Khaldun

Ibnu Khaldun memiliki nama lengkap Abu Zayd' Abd Al- Rahman bin Muhammad bin Khaldun al-Hadrami ialah seorang ilmuwan muslim di bidang ekonomi dan sosiologi. Ibnu Khaldun lahir pada 1332 dan mati pada 1406.

Karya-karyanya semasa hayati banyak mengilhami para pemikir barat buat mengikuti jejaknya, termasuk Adam Smith dan David Ricardo. Ya, banyak sekali teori-teori ekonomi nan dihasilkan oleh Ibnu Khaldun, bahkan jauh sebelum Adam Smith menemukannya.

Apa nan menjadi perhatian Ibnu Khaldun dalam teori ekonominya? Ibnu Khaldun membahas berbagai masalah ekonomi nan terjadi di masyarakat seperti: masalah hukum penawaran dan permintaan, masalah produksi konsumsi dan distribusi, masalah makro, masalah mikro, dan hal-hal lainnya nan terkait dengan masalah ekonomi nan terjadi di masyarakat.

Penemuan-penemuan dan pemikiran-pemikiran Ibnu Khaldun tersebut terjadi jauh sebelum David Ricardo dan Adam Smith menemukan teori-teori tersebut. Oleh karena itu, tidak salah bahwa Ibnu Khaldun disebut sebagai bapak ekonomi islam, tidak hanya islam saja mungkin, tapi juga dunia.



Umer Chapra

Bisa dibilang, Umer Chapra ialah tokoh ekonomi masa kini. Ya, sebab memang Umer Chapra dilahirkan dan hayati di zaman nan berbeda dengan Ibnu Khaldun. Sama dengan Ibnu Khaldun, Umer Chapra nan lahir tanggal 1 Februari 1933 di Bombai India, juga dikenal tidak hanya di global timur ,namun juga di global barat.

Ketertarikan Umer Chapra di global Islam sudah terlihat sejak ia masuk di bangku kuliah. Umer Chapra mengikuti banyak kegiatan dan aktivitas nan semuanya berhubungan dengan ekonomi islam. Ide-ide cemerlang Umer Chapra tentang ekonomi islam ia tuangkan dalam bentuk tulisan.
Karena konsistennya ia dalam global Islam, pada 1989 Umer Chapra mendapatkan penghargaan King Faisal International Award dari Islamic Development Bank.

Umer Chapra telah menghasilkan banyak buku nan semuanya berhubungan dengan ekonomi silam. Beberapa buku-buku Umer Chapra di antaranya adalah: Toward a Just Monetary System nan merupakan buku pertama nan membahas tentang teori moneter dalam Islam; dan Islam and the Economic Challenge nan merupakan buku keduanya mendapatkan sambutan baik dari global barat.

Karya-karya Umer Chapra nan berupa buku tersebut, banyak dipergunakan sebagai literatur-literatur di global pendidikan di beberapa negara di dunia. Pemikirannya nan tajam dan kritis terhadap perekonomian juga menjadi inspirasi bagi para pemikir ekonomi nan lainnya.
Setelah membaca kompendium dua tokoh di atas, maka kita dapat mengatakan bahwa dua tokoh di atas layak dikatakan sebagai tokoh-tokoh ekonomi Islam nan mendunia.