Metode Penulisan Karya Tulis

Metode Penulisan Karya Tulis

Adakalanya, seorang pelajar ataupun mahasiswa mendapatkan tugas buat menulis karya tulis. Pada saat itulah mereka membutuhkan metode penulisan karya tulis. Dengan bimbingan intensif dari guru, maka kesempatan memahami dan menguasai metode buat penulisan karya tulis tak membutuhkan waktu nan lama.

Dengan penuh antusiasme tinggi, guru mencoba membimbing anak-anak memahami metode buat penulisan karya tulis. Hal ini merupakan tanggungjawab moral dari profesi guru. Anak didik sudah seharusnya mengikuti proses pembimbingan ini dengan sebaik-baiknya. Hanya dengan kebersamaan dalam menjalani proses, maka kegiatan dapat memberikan hasil maksimal.

Selama ini, permasalahan primer dalam global pendidikan ialah kesulitan anak menulis karya tulis. Walaupun sudah diberi proses pembimbingan dengan sebaik-baiknya, tetapi kenyataannya tetap saja menulis karya tulis merupakan sesuatu nan sulit buat dilaksanakan.

Setiap kali ada tugas menulis karya tulis, maka berbagai alasan mereka ajukan agar tugas tersebut tak jadi dilaksanakan. Kalaupun tetap dilakukan, maka dibutuhkan waktu nan nisbi lama buat menyelesaikan karya tulis tersebut.



Karya Tulis

Karya tulis ialah sebuah tulisan nan memang harus dibuat oleh seseorang. Dalam penulisan karya tulis ini tentunya memiliki tujuan dan makna nan hendak diraih.

Karya tulis ini bisa dikatakan sebagai karya ilmiah jika seluruh data nan disajikan di dalamnya memang mengacu pada sebuah penelitian nan memberikan fakta nan jela sdan akurat.

Namun tidak semua karya tulis ialah karya ilmiah. Karena dapat jaid karya tulis ini ialah sebuah bahan karangan dari si penulis mengenai satu hal nan ada di dalam imajinasinya.

Jenis karya tulis ini bisa dibagi menjadi karya tulis fiksi dan juga karya tulis non fiksi. Karya tulis fiksi ialah hasil tulisna nan berdasarkan pada data nan berupa data fiksi seperti majinasi atau daya khayal nan dimiliki oleh seorang penulis.

Tidak ada anggaran nan jela satau mengikat dalam pembuatan karya tulis nan berupa fiksi ini semuanya diserahkan kepada si pembuat itu sendiri. Contoh dari karya tulis fiksi ini ialah novel, prosa atau bentuk cerita nan lainnya.

Sedangkan karya tulis non fiksi ialah karya tulis nan didasarkan pada data atau fakta nan konkret bukan lagi hanya berupa daya khayal nan dimiliki oleh si penulis. Karya tulis non fiksi ini kemudian lebih banyak disebut dengan karya tulis ilmiah sebab memang didasarkan pada penelitian secara ilmiah.

Tesis, disertasi atau bahkan essay ialah bentuk karya tulis ilmiah nan banyak ditulis. Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini tentunya di dasarkan pada kaidah atau baku penulisan tertentu.

Pembuatan karya tulis ini sangat erat kaitannya dengan sistem pendidikan nan ada. sebab biasanya ialah merupakan tugas nan diberikan dari seorang guru kepada muridnya.

Dalam penulisan karya tulis ini ada metode atau kaidah nan harus diikuti atau dijalankan. Karena tidak begitu saja bisa menulis karya tulis ini. harus didasarkan pada sebuah kaidah nan menuntun penulis dalam menyusun ide nan akan dijabarkan di dalam hasil tulisannya ini.



Jangan Terlalu Termakan Pada Teori-Teori

Jika memang mengalami kesulitan buat menulis karya tulis, maka sebenarnya hal primer nan menjadi hambatan ialah ketidakpahaman terhadap metode nan tepat buat melakukannya. Sangat banyak anak tak tahu metode nan tepat dalam penulisan karya tulis. Sehingga bila tugas tersebut diselesaikan, hasilnya tak sinkron dengan keinginan atau baku spesifik penulisan karya tulis.

Seringkali kita terlalu mengikuti teori-teori nan terkadang, bahkan seringkali justru membuat kita kebingungan. Hal ini sebab ketika kita menulis, hasil tulisan kita cocokan dengan teori, dan seringkali kita merasa tak sinkron dengan teori-teori. Akhirnya kita membongkar lagi tulisan tersebut dan mengawali lagi dari langkah awal penulisan.

Kita seringkali termakan oleh teori-teori nan pernah dibaca atau pelajari. Kita terlalu berhati-hati dalam melangkah buat menulis. Setiap mendapatkan sekian jumlah tulisan, maka kita cocokkan dengan teori penulisan. Jika ada nan kurang sesuai, maka segera dirombak lagi. Padahal, jika sukses menuliskan gagasan dan membongkarnya, maka hal tersebut menyebabkan terputusnya gagasan.

Jika menulis karya tulis, jangan termakan oleh berbagai teori nan menyertai keberadaan karya tulis itu sendiri. Biarkan semua gagasan mengalir sebagaimana nan diinginkan. Jangan terkungkung dengan teori nan seringkali menjadi penghambat kelancaran proses menulis.



Metode Penulisan Karya Tulis

Memang buat melakukan proses penulisan karya tulis dibutuhkan metode-metode spesifik buat mempermudah proses pembuatan karya tulis tersebut. Tanpa adanya metode penulisan, tentunya sulit bagi kita harus menulis tanpa pedoman nan jelas.

Jika kita menulis bebas, mungkin hal tersebut tak menjadi masalah, tetapi sebagai sebuah karya tulis, ada beberapa tata anggaran nan memang harus kita terapkan, walaupun hal tersebut tak bersifat kaku, karena setiap metode berifat fleksibel, menyesuaikan dengan kondisi nan dihadapi.

Keberadaan metode buat penulisan karya tulis sangat tergantung apresiasi dan persepsi masing-masing orang. Yang terpenting dalam hal ini ialah transedental dan keajegan pembahasan masalah nan sedang ditulis. Jika nan kita tulis terus berkesinambungan pada masalah nan ada, tentunya hal tersebut sudah menunjukkan sebuah karya tulis.

Setidaknya beberapa metode buat penulisan karya tulis nan bisa kita adopsi sebagai bahan buat proses pembimbingan penulisan karya tulis. Dengan mengadopsi beberapa metode, setidaknya pengetahuan anak didik semakin lengkap. Tetapi, dari beberapa metode tersebut, nan paling krusial ialah penerapannya dalam kegiatan konkret tulis menulis.

Untuk menulis karya tulis, setidaknya kita bisa melakukan dengan beberapa cara, khususnya terkait dengan memperoleh data. Data nan kita jadikan sebagai bahan pembahasan di penulisan karya tulis kita bisa melalui:

Wawancara atau Tanya Jawab dengan Obyek Penelitian

Pada metode ini, kita mendapatkan data penelitian dari hasil wawancara nan dilakukan dalam bentuk tanya jawab peneliti, penulis dengan obyek penelitian.

Angket atau Questioner nan Harus Dijawab Secara Bebas oleh Obyek Penelitian

Penulis menyusun perangkat pertanyaan nan harus dijawab oleh obyek penelitian secara bebas tanpa adanya tekanan.

Studi Literature pada Bahan - Bahan Terkait dengan Obyek nan 'Diangkat'

Penulis melakukan penelitian berdasarkan data di literature atau buku terkait dengan obyek penelitian.

Dengan mengetahui metode pencarian data ini, maka kita bisa menentukan penyelesaian proses penulisan karya tulis kita. Tetapi, satu hal nan harus kita pahami bahwa setiap metode mempunyai keistimewaan masing-masing.

Berikut ini ialah sistematikan kerangka nan biasanya dijadikan baku dalam penulisan karya tulis dalam bentuk apapun.

1. Bagian pembukaan

Bagian ini ialah bagian awal dari karya tulis itu sendiri. Sejatinya masih memberikan review sedikit mengenai apa dan bagaimana nan ada di dalam karya tulis itu sendiri.

Pada bagian pembukaan ini terdapat halaman judul nan memuat judul lengkap dari karya tulis nan dibuat beserta dengan nama penulis dari karya tulis serta instansi di mana si penulis bernaung. Data ini sangatlah krusial buat mengetahui bukti diri jelas dari karya tulis nan ada.

Selanjutnya ialah halaman pengesahan, kalaupun ada. Halaman ini menunjukan pihak terkait nan telah melakukan ratifikasi sampai karya tulis ini sukses dikerjakan oleh si penulis.

Kata pengantar nan merupakan sedikit perkataan berupa rasa terima kasih kepada Tuhan dan seluruh pihak nan telah membantu terselesaikannya karya tulis ini juga berada di bagian pembuka ini. dilengkapi juga dengan daftar isi.

2. Bagian Isi

Ini ialah bagian inti dari karya tulis nan ada. Pada bagian ini dijelaskan atau dipaparkan inti dari apa nan ingin disampaikan di dalam karya tulis ini. dan di bagian inilah nan akan memuat seluruh klarifikasi dari tema nan telah diangkat oleh penulis karya tulis ini.

3. Bagian penutup

Pad abgian epilog ini terdapat kompendium atau konklusi dari karya tulis nan ada atau daris eluruh penjabaran materi nan ada di dalam bagian isi. Hal ini buat kembali mengingatkan kepada pembaca akan seluruh isi dari karya tulis.

Selain itu juga terdapat daftar pustaka nan murupakan daftar dari seluruh buku nan menjadi acum dalam penulisan karya tulis ini. beserta lampiran atau daftar tabel jika dirasakan hal ini ialah perlu buat ditambahkan.

Itulah bagaimana penerapan konsep metode penulisan karya tulis.