Pentingnya Budidaya Pohon Ganitri

Pentingnya Budidaya Pohon Ganitri

Pohon ganitri merupakan salah satu jenis pohon nan sering ditemui di beberapa pusat jantung kota. Pohon ini sering disebut-sebut dan digunakan sebagai paru-paru kota. Selain itu, pohon ini juga menghasilkan biji atau buah nan bisa digunakan sebagai peluruh lemak tubuh dan kegunaan lainnya. Pohon ini juga memiliki sebutan lain nan juga mudah dikenal yaitu Jenitri. Buah atau biji dari pohon ini bisa dimanfaatkan dan juga bisa menghasilkan keuntungan, baik bagi manusia maupun kehidupan ini.

Pohon ganitri memiliki kelebihan seperti halnya pohon lain dengan kegunaan nan mirip ataupun berbeda. Biji dari pohon jenitri ini juga memiliki kegunaan berdasar penelitian dari para ahlinya. Oleh sebab itu, petani Indonesia juga melakukan upaya pembudidayaan pohon ini dengan jenis super nan memiliki karakter lebih baik dari jenis jenitri lainnya. Pada tulisan berikut juga akan diulas mengenai hal tersebut.



Mengenal Pohon Ganitri

Pohon Ganitri atau sering juga disebut Jenitri nan dalam bahasa latinnya Elaeocarpus sphaericus Schum , lebih sering dimanfaatkan sebagai tanaman penghijau kota. Pohon ini memiliki buah nan bisa dikonsumsi beberapa jenis binatang. Padahal selain itu, buahnya dapat dimanfaatkan sebagai peluruh lemak dalam tubuh manusia dan sebagai penyamak kulit.

Akibat ketidaktahuan tentang kegunaan buah ganitri ini, masyarakat pun memanfaatkan buah ini hanya sebatas sebagai biji tasbih. Tidak terlalu salah memang. Selain sebagai alat penghitung jumlah wirid nan telah dibaca, zat nan terkandung dalam buah ganitri ini dapat mengirim frekuwensi eksklusif kepada jantung.

Hal ini menjadi pelajaran berharga bagi petani di Indonesia utamanya buat terus belajar mengenal berbagai jenis tanaman nan bisa dibudidayakan ataukah tidak. Pohon ini termasuk jenis pohon nan bisa dibudidayakan dan mudah dikembangkan sebab pohon ini bisa tumbuh di berbagai jenis tanah.

Tidak semua jenis pohon buah ataupun bijinya bisa dimanfaatkan dan menghasilkan keuntungan. Pohon ini menunjukkan bahwa kegunaan dari buah atau sering juga dikenal sebagai biji pohon jenitri bagi manusia dan kehidupan. Manusia mendapat laba begitupula alam sekitar pohon ini. Mengenal pohon ini berarti jangan sampai melewatkan kegunaan dari biji pohon ini. Pohon ini juga banyak ditemui di India selain di Indonesia.

Pohon Ganitri di India dikenal dengan nama pohon Rudraksa yang artinya pohon mata dewa. Ini ada kaitannya dengan Norma ritual penganut Hindu nan menggunakan buah ganitri sebagai biji tasbih. Terkait dengan nilai-nilai mitos, sebelum dipergunakan sebagai penghitung doa dalam setiap meditasi, rangkaian buah ganitri ini diberi mantra eksklusif terlebih dahulu.

Pohon jenitri juga bisa dibudidayakan serta dijual sebagai produk ekspor dengan laba nan cukup diperhitungkan. Indonesia termasuk negara nan diperhitungkan dalam perkembangannya. Dalam global perdagangan kayu, Indonesia termasuk pemasok kayu ganitri nomor satu di dunia. Sekitar 70% kebutuhan pasar ekspor ganitri dipenuhi dari Indonesia, sisanya dari Nepal dan India.

Secara fisiologis, pohon jenitri memiliki tinggi dapat mencapai 15 sampai dengan 30 meter, memiliki daun lanset, memiliki rona cokelat tua nan sangat cocok dijadikan pohon penghijau hutan kota. Selain itu menurut penelitian nan dilakukan Steenis pada 1975, buah ganitri berkhasiat sebagai peluruh lemak di tubuh dan sebagai alat penyamak kulit. Baik daun, kulit batang, maupun buah ganitri mengandung polifenol dan saponin.

Penelitian nan dilakukan Steenis tersebut menjadi penguat bahwa pohon ini bukan pohon biasa tanpa adanya kegunaan eksklusif baik dari pohon, biji ataupun buahnya. Penelitian nan memberikan tambahan informasi dan pengetahuan bagi kita dalam memahami kegunaan salah satu jenis pohon di global ini.

Adapun biji dari pohon jenitri nan keras dan tahan lama cocok dipergunakan sebagai rangkaian kalung dan tasbih. Pada setiap bijinya terdapat lekukan nan satu sama lain berbeda jumlahnya. Lekukan nan dikenal dengan nama muklis ini dianggap memiliki arti tertentu. Semakin banyak jumlah lekukan dalam buah ganitri tersebut, semakin mahal pula harganya.

Biji pohon jenitri termasuk biji pohon nan tak bisa diremehkan atau dibiarkan terbuang begitu saja. Informasi pada ulasan ini menunjukkan bahwa biji pohon jenitri banyak kegunaan dan mendatangkan laba bagi perekonomian negara jika telah diolah dan diekspor ke beberapa negara lainnya dalam bentuk lain dengan kegunaan luar biasa di dalamnya.



Penelitian Tentang Pohon Ganitri

Sementara itu, penelitian Dr. Suhas Roy dari Benaras Hindu University, mengungkapkan bahwa biji ganitri mengirimkan frekuwensi secara beraturan ke jantung, mengatur aktivitas otak nan erat hubungannya dengan kesehatan seseorang. Penelitian ini tentu saja menguatkan bahwa kalung atau tasbih dari biji ganitri selain sebagai penghitung juga bermanfaat bagi kesehatan. Biji ganitri secara kimiawi dan fisik mengandung tenaga elektromagnetik sehingga mampu memengaruhi sistem kerja otak pusat. Imbas nan dihasilkan ialah rasa tenang dan pikiran positif.

Selain itu dalam penelitian lain disebutkan, biji ganitri nan dikalungkan atau diminum air rebusannya, bisa membantu mengatasi penyakit asma, epilepsi, radang sendi, penyakit hati, dan hipertensi. Cara membuat air rebusan ini ialah dengan merendam biji ganitri selama semalam, lalu diminum keesokan harinya dalam keadaan perut kosong. Jika diminum secara teratur, dalam waktu 7 hari dapat menurunkan tekanan darah tinggi.

Sebagai paru-paru kota, kemampuan pohon ganitri memang tinggi. Ini dibuktikan dengan penelitian nan dilakukan oleh Dwiarum dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, ITB. Selain penelitian di atas, ternyata masih banyak ditemukan penelitian nan dilakukan oleh para pakar lainnya. Penelitian tersebut hasilnya sama yaitu menunjukkan kegunaan mengenai pohon ini.

Dalam penelitiannya, Dwiarum menggunakan kotak kaca berisi pohon jenitri dengan kotak kaca. Kemudian ke dalam kotak tersebut dihembuskan emisi gas buang dari hasil pembakaran tiga jenis bahan bakar, yaitu 10% biodiesel, 5% biodiesel, dan 0% biodiesel. Dalam kotak kaca berisi pohon jenitri menunjukkan taraf pencemarannya lebih rendah dibanding dengan kotak kaca tanpa pohon jenitri. Ini menunjukkan bahwa daya serap pohon jenitri terhadap polutan memang tinggi.



Pentingnya Budidaya Pohon Ganitri

Pohon jenitri dibudidayakan oleh para petani di Indonesia. Umumnya jenitri nan bisa berproduksi ketika berumur 2 tahun, jenis lokal memiliki umur 6-7 tahun baru bisa berbuah. Batang varietas super dari pohon ini lebih pendek sehingga memudahkan panen. Jenis super pohon ini umurnya empat tahun dengan tinggi 4 meter, tapi buat ukuran lokal tingginya 10 sampai dengan 15 meter. Jenis super pohon ini lebih banyak biji kelas nomor 1 sampai dengan 9, dengan jeda tanam 4m x 4 m (lahan sempit) atau 6m x 6m (lahan luas). Sedangkan populasi Ganitri di huma 1 ha mencapai 120 pohon. Jenitri atau pohon ganitri termasuk jenis pohon nan bisa tumbuh pada semua jenis tanah. Sekitar umur 13 bulan pohon jenitri super sudah mulai berbunga, namun belum sepenuhnya menjadi buah. Alasannya yaitu sebab masih banyak nan rontok. Pada umur 13 bulan sampai dengan 2 tahun buah nan dihasilkan sudah normal. Kalau ada nan rontok itupun hanya pengaruh angin nan kencang dan hujan terus menerus. Mulai umur 2 tahun pohon ini akan dikerat dibagian bawah seperti menyadap karet. Hal ini dilakukan agar buah nan dihasilkan kecil dan tahan lama. Pada kondisi normal 1 tahun para petani bisa melakukan panen sebanyak 2 kali. Namun demikian ada panen susulan. Proses dari kembang menjadi buah nan siap dipetik membutuhkan waktu kurang lebih 3 bulan. Hal ini harus dan krusial diperhatikan oleh para petani pohon jenitri. Kelestarian pohon ini harus terus dijaga, dipertahankan serta ditingkatkan oleh semua masyarakat. Harapannya setelah membaca ulasan tulisan ini tentang pohon jenitri, maka kita hendaknya lebih perhatian dengan lingkungan sekitar kita.

Demikianlah ulasan mengenai pohon ganitri. Semoga bisa memberikan tambahan informasi dan pengetahuan kepada kita buat terus berupaya menjaga alam semesta ini. Pohon ini menunjukkan bahwa tak semua pohon hanya dipakai sebagai paru-paru kota sebab buah atau biji pohon ini bisa dimanfaatkan dan diolah sehingga bisa diekspor menghasilkan banyak keuntungan. Semoga ulasan mengenai pohon ganitri ini mendorong kita buat lebih mengutamakan kelestarian lingkungan.