Fenomena infotainment

Fenomena infotainment

Pernahkah iseng memperhatikan acara-acara nan ditayangkan oleh televisi dalam waktu 24 jam? Perhatikan semuanya, dari satu channel ke channel lain. Bervariasi? Ya. Namun ada satu acara nan ada hampir di semua stasiun televisi, yaitu acara infotainment nan menyampaikan kabar seniman hari ini .



Memperoleh Kabar Seniman Hari Ini

Program infotainment ini tidak hanya muncul satu kali sehari di sebuah stasiun televisi. Di satu stasiun televisi saja, penayangan program ini dapat berkali-kali dalam sehari dengan nama program nan berbeda-beda. Pagi, siang, sore, hingga menjelang malam. Pada bulan Ramadhan, tayangan nan memberitakan kabar atau warta seniman hari ini bahkan ikut muncul dini hari, pada saat sahur.

Judul program boleh berbeda-beda. Sebut saja di antaranya: Kiss, Obsesi, Obsesif, Insert, Status Selebriti, Kabar Kabari, WasWas, Cek & Ricek , dan sebagainya. Meskipun demikian, isi nan disampaikan seragam: warta seniman hari ini.



Fenomena infotainment

Program infotainment ini memang begitu sangat banyak tampil di layar televisi kita. Karena memang program infotainment ini memiliki banyak sekali kelebihan nan tentunya akan mendatangkan laba bagi pihak produsernya.

Berikut ialah beberapa hal mengenai Program infotainment nan begitu banyak ditemukan di layar televisi kita.

Komoditas Menguntungkan

Program ini tidak mungkin diproduksi, dalam jumlah banyak pula, jika tidak mendatangkan keuntungan. Program infotainment model ini jelas sangat menguntungkan. Program seperti ini bisa memuaskan keingintahuan masyarakat tentang para seniman nan sering mereka lihat aktingnya di layar kaca. Pemirsa televisi bisa rutin memperoleh warta seniman hari ini, mulai dari ulang tahun seniman A hingga skandal para artis.

Beberapa program infotainment, Status Selebriti misalnya, bahkan melibatkan masyarakat generik dalam setiap tayangannya. Orang-orang nan ditemui oleh host akan diajak buat sama-sama membaca status terbaru para selebriti di jejaring sosial Facebook. Program infotainment pun semakin mendapat loka di hati pemirsa televisi.

Haramkah infotainment?

Pertanyaan ini muncul sebagai reaksi atas isi tayangan infotainment. Sudah bukan misteri lagi jika warta seniman hari ini nan ditayangkan oleh infotainment kebanyakan berbau gosip, mulai dari gosip pacaran, perselingkuhan, hamil di luar nikah, married by accident (menikah sebab terlanjur hamil), perceraian, hingga tindak asusila dan kriminalitas nan melibatkan para artis.

Para wartawan infotainment kadang-kadang memang terlihat seperti detektif. Mereka sering mengendus perselingkuhan seniman A dengan seniman X. Ketika seniman A bercerai dengan suaminya, seniman B, ternyata seniman A benar-benar menikah dengan seniman X. Hal ini terjadi pada rumah tangga Elma Theana - Fari Indarto, Tamara Blezinsky – Teuku Rafly, atau Krisdayanti – Anang Hermansyah.

Berita nan semula dibantah keras dan disebut hanya gosip itu ternyata bukan sekadar gosip. Namun, patutkah memberitakan perselingkuhan itu secara terbuka di media massa nan bisa ditonton secara bebas oleh siapa saja?

Muatan gosip dan ghibah dalam acara-acara infotainment inilah nan disebut haram oleh para ulama dan tokoh agama. Selain tidak jelas kebenarannya dan menyebarluaskan aib orang, tidak ada kegunaan nan dapat dipetik dari gosip dan ghibah ini.

Agama Islam jelas-jelas melarang umatnya buat bergosip (membicarakan sesuatu tanpa bukti), berghibah (membicarakan keburukan orang lain walaupun memang sahih demikian adanya), dan menyebarkan aib orang lain.

Hal ini sinkron dengan hadist Nabi nan berbunyi, Rasulullah bersabda, “Tahukan kalian apa itu ghibah?”, mereka menjawab, “Allah dan Rasul-Nya nan lebih tahu.” Beliau bersabda, “Yaitu engkau menceritakan tentang saudaramu nan membuatnya tak suka.”

Lalu ditanyakan kepada beliau, “Lalu bagaimana apabila pada diri saudara aku itu kenyataannya sebagaimana nan aku ungkapkan?” Maka beliau bersabda, “Apabila cerita nan engkau katakan itu sinkron dengan fenomena maka engkau telah meng-ghibahi-nya. Dan apabila ternyata tak sinkron dengan fenomena dirinya maka engkau telah berdusta atas namanya.” (Hadist Riwayat. Muslim) --

jika memang di dalam program infotainment mengandung hal nan tidak disukai oleh orang nan kita bicarakan ketika kita membicarakan mengenai hal itu maka itulah nan disebut dengan ghibah dan hal ini memang tidak diperbolehkan.

Sejatinya masih begitu banyak dalil nan menunjukan pelarangan dalam kegiatan ghibah ini. dan sekali lagi jika memang di dalam program infotainment ini menganung hal ini maka tentunya tidak boleh lagi buat melihat tayangan seperti ini.

Berikut ialah beberapa dalil nan menunjukan tentang bagaimana ghibah itu sendiri.

1. Terdapat pada Al Quran surat Al Hujurat ayat 12 nan memiliki arti, “Hai orang-orang nan beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sebab sebagian dari berpretensi itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah sebagian kalian menggunjingkan ( ghibah ) sebagian nan lain . Adakah seorang di antara kamu nan suka memakan daging saudaranya nan sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertawakalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.”

2. Surat An Nur ayat 19 nan berbunyi, “Sesungguhnya orang-orang nan ingin agar (berita) perbuatan nan amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang nan beriman, bagi mereka azab nan pedih di global dan akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang, kamu tak mengetahui.”

3. Hadist Abu dawud nan diriwayatkan melalaui Aisyah ra. Yang berbunyi, “ Wahai Rasulullah, cukuplah menjadi bukti bagimu kalau ternyata Shafiyah itu memiliki sifat demikian dan demikian.”

Salah seorang periwayat hadist menjelaskan maksud ucapan ‘Aisyah bahwa Shafiyah itu orangnya pendek. Maka Nabi SAW bersabda, Sungguh engkau telah mengucapkan sebuah kalimat nan seandainya dicelupkan ke dalam lautan maka pasti akan merubahnya .”

4. Di dalam hadist At Tirmidzi nan diriwayatkan melalui jalan ibnu umar, beliau mengatakan bahwasanya, Rasulullah SAW naik mimbar dan menyeru dengan suara lantang, “Wahai segenap manusia nan masih beriman dengan lisannya namun iman itu belum meresap ke dalam hatinya janganlah menyakiti kaum muslimin. Dan janganlah melecehkan mereka. Dan janganlah mencari-cari kesalahan-kesalahan mereka.

Karena sesungguhnya barang siapa nan mencari-cari kejelekan saudaranya sesama muslim maka Allah akan mengorek-ngorek kesalahannya . Dan barang siapa nan dikorek-koorek kesalahannya oleh Allah maka niscaya dihinakan, meskipun dia berada di dalam bilik rumahnya.”

5. Hadist nan Diriwayatkan dari Ibnu Umar ra. dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Wahai orang nan telah menyatakan Islam dengan lisannya namun iman itu belum masuk ke dalam hatinya, janganlah kalain semua menyakiti sesama muslim, janganlah kalian membuka aib mereka, dan janganlah semua kalian semua mencari-cari (mengintai) kelemahan mereka.

Karena siapa saja nan mencari kekurangan saudaranya sesama muslim maka Allah akan mengintai kekurangannya , dan siapa nan akan diintai Alah kekurangannya maka niscaya Allah akan ungkapkan, meskipun dia berada dalam rumahnya.”

6. Rasulullah SAW bersabda : Ghibah itu lebih keras daripada zina .” Mereka bertanya,” Bagaimana ghibah lebih keras daripada zina, wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “Sesungguhnya seorang telah berzina, kemudian bertaubat dan Alah mengampuni dosanya, sedangkan orang nan melakukan ghibah tidak akan diampuni Allah, hingga orang nan di- ghibah -nya mengampuninya .”

7. Dari Ibnu Umar ra. Rasulullah SAW bersabda : Siapa nan berkata tentang seorang mukmin dengan sesuatu nan tak terjadi (tidak dia perbuat), maka Allah SWT akan mengurungnya di dalam lumpur keringat pakar neraka , sehingga dia menarik diri dari ucapannya (malakukan sesuatu nan bisa membebaskannya).” (HR. Ahmad)

8. Rasulullah SAW bersabda : “Ketika saya di-mi’raj-kan saya melewati suatu kaum nan memiliki kuku-kuku dari tembaga. Dengan kuku-kuku itu mereka mencakar-cakar paras dan dada-dada mereka sendiri . Maka saya berkata, “Siapakah mereka itu wahai Jibril?” . Jibril menjawab, “ Mereka itu ialah orang-orang nan berani memakan daging-daging menusia serta menjatuhkan kehormatan dan harga diri orang lain .” (HR. Abu Daud)

Itulah kriteria infotaiment nan dianggap sebagai ghibah. Namun di sisi lain, tidak semua infotainment ini bermuatan gosip. Infotainment juga menayangkan kabar seniman hari ini dari sisi positifnya, misalnya prestasi nan dicapai oleh para artis, perjuangan para seniman terkenal buat mencapai kepopulerannya sekarang, dan sebagainya.

Sayang, muatan ini kalah banyak dibandingkan muatan nan berbau gosip. Mudah-mudahan bukan sebab masyarakat kita ialah pecinta gosip nan getol menikmati aib orang lain. Kapan masyarakat Indonesia akan maju jika sehari-hari hanya bergosip?