Aspek Geografi

Aspek Geografi

Herodotus, Eratosthenes, Thales, Strabo, Ptolemy, dan Aristotle. Nama-nama tersebut mungkin tak asing lagi bagi Anda. Para filsuf dari Yunani inilah nan pertama kali secara aktif menggali geografi sebagai bagian dari ilmu dan filosofi. Setelah itu, Bangsa Romawi menyumbangkan ilmu pemetaan dengan teknik baru sebab terlampau seringnya mereka menjelajahi negeri.

Geografi terus mengalami perkembangan, hingga zaman pertengahan Ibnu Battuta, Ibnu Khaldun, dan Al Idrisi memelihara terus warisan Bangsa Yunani dan Romawi ini. Geografi mulai menyebar ke Eropa melalui perjalanan nan dilakukan Marco Polo.

Pada zaman Renaissance, Bernhardus Varenius, seorang pakar geografi Jerman, memunculkan suatu landasan pemikiran nan diberi nama Geographia generalis , di mana terdapat prinsip-prinsip generik subjek geografi nan sinkron dengan zamannya.

Landasan pemikiran nan muncul pada 1650 ini membagi geografi menjadi tiga bagian, yaitu geografi mutlak, geografi relatif, dan geografi komparatif.

Disiplin ilmu geografi selama abad 20 di global barat mengalami 4 fase utama, yaitu determinisme lingkungan, geografi regional, revolusi kuantitatif, dan geografi kritis.



Aspek Geografi

Secara garis besar, geografi terbagi atas dua aspek utama, yaitu:

1. Aspek Fisik

Aspek fisik geografi meliputi:

a. Aspek Topologi, membahas segala sesuatu tentang letak atau lokasi suatu wilayah, bentuk muka bumi atau relief, luas area, dan batas-batas wilayah dengan ciri-ciri tertentu.

Aspek Topologi ini juga sangat memberikan pengaruh pada ragam nan ada di masyarakat. Tanpa disadari dan mungkin sudah menjadis ebuah hal nan saling berhubungan bahwa aspek keadaan alam ini memberikan rona tersendiri bagi keadaan nan ada di dalam masyarakat.

Sebut saja masyarakat nan tinggal di pegunungan akan memiliki corak gaya hayati nan berbeda dengan masyarakat nan tinggal di sekitar daerah pantai. Secara jenis mata pencaharian dari masing-masing penduduk pun sudah berbeda.

Kita tentu tahu bahwa penduduk daerah pegunungan lebih bergerak pada bidang pertanian. Hal ini juga memang suatu hal nan wajar sebab daerah pegunungan sangat memungkinkan buat loka pertanian sebab lahannya nan cukup fertile dengan cuaca nan dingin nan sangat cocok buat berbagai tanaman.

Sedangkan daerah pantai, kebanyakan penduduknya lebih bergerak pada bidang perikanan. Hal ini pun juga menjadi hal nan wajar sebab memang mereka dekat dengan laut. Dan potensi bahari ini bisa digunakan buat usaha budidaya ikan dengan sistem perikanan atau pertambakan.

Jelaslah dari sini bahwa keadaan lingkungan atau daerah loka tinggal seseorang sangat memberikan pengaruh kepada keadaan sosial dari mereka. Hal ini sebab setiap bentuk bumi memiliki kekhasan dan keunikan sendiri nan berbeda dengan loka nan lainnya.

b. Aspek Biotik, membahas tentang karakter fisik makhluk hayati seperti manusia, hewan, dan tumbuhan.

Aspek fisik mengenai karakter fisik makhluk hayati ini pun juga sangat dipengaruhi oleh keadaan geografi dari loka nan ditinggalinya. Kita ambil contoh dari fisik hewan, misalnya ialah unta.

Unta ialah hewan gurun nan mampu hayati di daerah nan panas dan tanpa air. Karena memang struktur tubuh nan dimiliki oleh unta sudah dipersiapkan buat mampu bertahan di daerah kering tanpa air dengan mudah.

c. Aspek Abiotik, membahas tentang atmosfer, tanah, air, iklim, dan cuaca suatu wilayah eksklusif hingga bala alam nan terjadi seperti gempa bumi.

Faktor abiotik ini juga tidak ketinggalan buat memberikan pengaruh dalam masyarakat kita. Misalnya ialah terjadinya bala alam di suatu loka telah mengubah keadaan masyarakat nan ada di loka tersebut.

Juga mengenai iklim dan cuaca, sangat jelas memberikan pengaruh pada gaya hayati dan tren nan ada di dalam masyarakat. Masyarakat nan tinggal di daerah dingin lebih menyukai buat memakai baju nan tebal dan hampir menutupi seluruh bagian dari tubuhnya. Karena memang hal ini ialah tuntutan sebab cuaca nan dingin. Dalam cuaca nan dingin sangat dibutuhkan bentuk baju nan hangat dan bisa memberikan konservasi dari cuaca nan dingin. Untuk itu, jenis baju seperti inilah nan dibutuhkan oleh mereka.

Sedangkan masyarakat nan tinggal di daerah panas tentu memiliki gaya hayati mengenai baju nan berbeda dengan masyarakat nan tinggal di daerah dingin. Mereka lebih cenderung memakai baju nan agak terbuka. Karena merasa udara sangat panas dan butuh baju nan justru tak membuat tubuh menjadi lebih merasa panas.

2. Aspek Non Fisik

Aspek ini memfokuskan pada kajian manusia dari segi ciri sosial dan konduite manusia dalam masyarakat. Pola penyebaran penduduk dan kaitan manusia dengan lingkungannya juga menjadi hal nan difokuskan dalam aspek ini. Bentuk-bentuk kajian tersebut di antaranya:

a. Aspek Sosial, membahas tentang segala sesuatu nan berkaitan dengan kelompok masyarakat, forum sosial, adat, dan tradisi nan berlaku.

Aspek sosial ini tentu sangat erat hubungannya dengan apa nan ada di dalam msyarakat kita. Adat dan tradisi sudah menjadi suatu hal nan sangat mempengaruhi apa nan ada dan dirasakan oleh masyarakat.

Kita lihat bahwa sebagian besar masyarakat nan ada di Indonesia lebih cenderung buat menjunjung tinggi adat dan tradisi nan ada. Yang sudah dilakukan secara turun temurun oleh nenek moyang mereka. Entah itu dipandang dari sudut nan lain merupakan kebenaran atau pun bukan.

Namun, masyarakat tetap melakukannya sebab merasa hal itu ialah sebuah keharusan nan harus dilakukan. Jika tak maka ada asumsi bahwa akan terjadi suatu hal nan jelek nan menimpa mereka. Itulah apa nan ada di dalam masyarakat kita saat ini.

b. Aspek Budaya, membahas tentang kesenian, pendidikan, bahasa, dan agama nan ada dalam suatu wilayah. Sejatiny aspek budaya ini hampir mirip dengan aspek sosial menngenai adat dan budaya. Karena memang masyarakat Indonesia masing menjunjung tinggi nilai budaya nan ada di sekitarnya.

Hal ini dianggap sebagai usaha untu melestarikan segala hal nan telah diwariskan oleh nenek moyang. Juga buat menghargai apa nan telah dilakukan dan tetap menjaga keberadaannya walaupun sudah berada di jaman nan serba modern.

c. Aspek Politik, membahas segala sesuatu nan berhubungan dengan hal pemerintahan dan pengaturan negara. Aspek politik ini memang secara tak langsung juga memberikan pengaruh bagi kehidupan manusia. Dimana aspek politik ini sejatinya ialah bagaimana pemerintah sebagai pemegang kekuasan rakyat bisa menjalankan fungsi utamanya dengan benar. Fungsi primer nan telah diberikan di pundak mereka sebagai perwakilan rakyat.

Fungsi ini ialah buat mengurusi segala kebutuhan dan urusan nan ada di dalam masyarakat. Karena sejatinya, penguasa ialah pengurus segala urusan rakyat ini. Tugas mereka ialah menyalurkan segala aspirasi nan ada di masyarakat buat bisa direalisasikan agar bisa membantu masyarakat memenuhi segala urusannya.

d. Aspek Ekonomi, membahas tentang pasar, perdagangan, pertanian, industry, transportasi nan mendukung ekonomi masyarakat. Ekonomi dapat menjadi sebuah hal nan paling menentukan arah sebuah masyarakat. Karena ekonomi ialah pondasi nan paling dasar dari berdirinya sebuah peradaban.

Ekonomi nan kuat akan menjadikan masyarakat menjadi kuat pula. Demikian jika ekonomi sebuah negara ialah lemah maka lemah pula masyarakat tersebut. Ekonomi patutlah menjadi sebuah hal nan memiliki prioritas primer buat selalu diperhatikan dan ditata dengan benar.

Kita tahu bahwa negara nan kuat ialah negara nan memiliki ekonomi nan kuat. Karena dengan ekonomi nan kuat, negara tersebut bisa masuk dengan mudah ke dalam negara lain nan ada di sekitarnya dan menguasai aspek ekonomi nan ada di dalam negara tersebut.

Kita lihat bagaimana negara China menjadi sebuah negara nan kuat dan bisa memberikan pengaruh kepada negara lain nan ada di sekitarnya. Negara China pun bisa menguasai perekonomian nan ada di negara tersebut.

Misalnya ialah negara kita. Banyak pengusaha lokal nan mengalami kehancuran sebab produk nan mereka hasilkan kurang mampu buat bersaing dengan gempuran produk China nan sudah merajalela di pasar Indonesia.

f. Aspek Penyebaran Penduduk, membahas tentang pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya manusia serta gerak penduduk di suatu wilayah. Penyebaran penduduk ini memang menjadi sebuah hal nan patut diperhatikan. Padatnya penduduk di suatu loka akan memberikan akibat nan kurang baik bagi kehidupan masyarakat.

Demikianlah ulasan singkat mengenai aspek geografi dalam masyarakat. Semoga bermanfaat.