Film Romantis Laris

Film Romantis Laris



Kisah Cinta Sarat Makna

Drama percintaan nan diangkat dalam film Titanic mampu membuat hati terenyuh, khususnya bagi kaum hawa. Bagaimana tidak, Jack hanya seorang selundupan nan sukses menaiki kapal Titanic. Tanpa sengaja ia dipertemukan dengan Rose, seorang perempuan cantik nan akan dipersunting oleh bangsawan.

Pergulatan cinta mereka pun tak mudah. Banyak disparitas dan orang-orang nan menjadi penghalang di sekitar mereka. Percintaan “diam-diam” Jack dan Rose menambah bumbu serta ketegangan cerita. Ditambah Jack nan tak memiliki kapital apa-apa selain nekat dan cinta, sebab dia memang telah terpikat dan jatuh cinta pada Rose, sejak pertama kali bertemu.

Pada kisah ini digambarkan betapa makna mencintai sama sekali tak mengenal batas maupun perbedaan. Cinta nan tulus dan sungguh-sungguh pada diri Jack, akhirnya mampu mencuri hati Rose tanpa mengharapkan imbalan apapun selain kebebasan.

Kesungguhan cinta Jack mampu meyakinkan hati Rose buat meninggalkan tunangan nan tak pernah dicintainya. Ketakutan nan selama ini menyelimuti Rose sebab tuntutan dari keluarganya buat menikahi pria nan tidak dicintainya, akhirnya hilang berkat kedatangan Jack dan keyakinan cintanya.



Sad Ending

Akhir cerita nan tak berakhir senang dengan matinya tokoh Jack, mungkin menjadi salah satu karena mengapa begitu banyak wanita nan menggandrungi film ini, patah hati. Pengorbanan atas nama cinta nan dilakukan Jack dengan memberikan loka mengapung bagi Rose, sang gadis nan dicintainya, agar selamat dari dinginnya air laut, sungguh merontokkan hati para wanita.

Bahkan, hampir semua wanita nan menyaksikan film ini akhirnya menitikkan air mata saat Jack akhirnya wafat sebab kedinginan. Adegan saat Jack tenggelam perlahan ke dasar samudra mampu menguras air mata para penonton, nan seperti biasanya didominasi oleh kaum hawa.

Adegan spektakuler lainnya nan sukses diciptakan oleh James Cameron ialah saat-saat dimana kapal besar itu tenggelam. Sungguh hasil karya seni sinematografi nan luar biasa. Patahnya kapal menjadi dua bagian, disertai dengan penumpang nan berjatuhan ke bahari layaknya batu-batuan, merupakan karya jenius.



Film Romantis Laris

Film jenis drama romantis, hingga saat ini masih menjadi sebuah aliran film nan mampu menyedot banyak penonton, terutama kaum wanita. Apalagi jika film-film itu berkisah tentang pengorbanan seorang kekasih terhadap orang nan dicintainya, atas nama cinta.

Mungkin sebab banyaknya penonton nan mendambakan buat mendapat seorang kekasih nan mau dan rela mengorbankan segalanya bagi dia. Kebutuhan manusia akan cinta dan perhatian itulah nan membuat film jenis romantis menjadi begitu laris.

Banyak film-film setelah Titanic nan terus bermunculan dan menawarkan berbagai kisah nan semakin kompleks. Kadang diselingi dengan keajaiban. Atau juga hal-hal generik dan kisah dalam kejadian sehari-hari nan kemudian diangkat ke layar lebar kemudian menjadi kaca bagi para penonton. Sehingga tidak sporadis dari mereka bisa menitikkan air mata atau bahkan menangis tersedu-sedu, bahkan sampai film selesai.

Film Cast Away nan diperankan oleh actor senior Robin Williams misalnya. Film ini menggambarkan keteguhan hati seorang laki-laki pengantar barang nan bekerja di FedeX dan mengalami kecelakaan hingga harus terdampar dan hayati sendirian di tengah hutan selama bertahun-tahun.

Ia bertahan hayati atas nama cinta, demi harapannya terwujud agar bisa berjumpa dengan keluarganya. Selama bertahun-tahun ia mempelajari cuaca, dan mempersiapkan kapal rakitan buat membawanya pulang. Dan ketika kembali, ia menghadapi fenomena nan membuat impiannya kandas. Istrinya sudah menikah lagi dan membangun hayati baru.

Film lain nan berangkat dari kisah konkret ialah The Vow. Film ini menceritakan kekuatan dan kesabaran seorang suami menunggu istrinya buat bisa mengingatnya lagi. Dampak sebuah kecelakaan nan menyebabkan cedera kepala istrinya, ia tidak bisa mengingat apapun selain memorinya nan mundur dan berhenti hingga ke masa-masa ia belum menikah dan masih mencintai orang lain. Film ini mengangkat romansa nan bukan sekedar romantis, tapi juga indah.

Film dari daratan Asia seperti Korea juga banyak memproduksi film drama romantis nan mengocok hati. Dari mulai film layar lebar hingga film seri nan kadang butuh waktu sehari penuh buat menontonnya hingga selesai. Beberapa film fenomenal diantaranya film nan diperankan oleh tokoh Han Ji Eun (Song Hye Kyo) dalam film Endless Love.

Film ini mengangkat kisah percintaan antara kakak beradik nan ternyata tak sekandung. Sewaktu kecil ia tertukar dengan bayi perempuan lain di rumah sakit nan sama. Nasib telah mengubah segalanya, dan terungkap setelah Han Ji Eun kecil mengalami kecelakaan dan tidak seorang pun dalam anggota keluarganya nan memiliki golongan darah nan sama buat menyumbang darah.

Bersamaan dengan fenomena nan terungkap, Han Ji Eun pun dinyatakan mengidap penyakit serius, kanker leukemia. Ia terus berjuang menghadapi penyakit nan menggerogoti tubuhnya semakin parah tanpa ingin membuat cemas orang-orang di sekitarnya, terutama kedua ibu nan begitu dicintainya.

Rasa cintanya pada sang kakak juga menambah beban penyakitnya. Meskipun mereka tak sedarah, tapi Han Ji Eun tak ingin menimbulkan beban pada keluarga dengan menjalin cinta dengan kakaknya nan telah tumbuh bersama sejak kecil.

Atas nama cinta, keluarga mereka pun tetap utuh. Afeksi dan ketulusan cinta Han Ji Eun bagi orang-orang di sekitarnya membuat mereka takut kehilangan Han Ji Eun dan terus mendukung serta berupaya agar Han Ji Eun bisa sembuh kembali, meski kemungkinannya sangat kecil. Film ini, sinkron judulnya, merupakan cinta nan abadi. Kebanyakan kaum hawa nan menonton film ini niscaya menangis dan empati kesedihan tokoh utamanya.

Film Korea lainnya nan juga mengangkat drama percintaan ialah Full House nan juga dimainkan oleh Song Hye Kyo. Aliran filmnya kali ini bertambah, menjadi film drama lawak romantis. Film ini melalui kekonyolannya sukses mengundang tawa bagi siapa saja nan menontonnya.

Kawin kontrak menjadi tema film ini. Pernikahan nan awalnya tanpa rasa dan hanya tertulis selama tiga tahun tanpa ada ikatan apa-apa, pada akhirnya justru menjadi ajang kedekatan dua sejoli tersebut buat saling mengenal dan membutuhkan satu sama lain.

Cerita cinta mereka juga tak bisa berjalan dengan mulus sebab sang tokoh pria juga mencintai orang lain dan berupaya mendapatkan hati perempuan itu. Cinta nan tulus, sekalipun tak dikatakan, niscaya dapat dirasakan. Atas nama cinta, mereka pun bersatu.