Manfaat Menuliskan Hikmah di Balik Bencana

Manfaat Menuliskan Hikmah di Balik Bencana

Bencana tsunami nan meluluh lantakkan Aceh dan Mentawai telah menggerakkan banyak pena buat menorehkan ide, gagasan dan inspirasi dalam tulisan. Ribuan artikel tsunami menghiasi media masa cetak dan elektronik. Kehadirannya bagaikan gelombang tsunami baru di global kreatif baca tulis.

Musibah atau bala memang menyakitkan. Namun kehadirannya justru membuat hayati kita lebih berwarna. Tantangan dan kepahitan nan menyertainya membuat hati dan pikiran menggeliat mencadi solusi. Melatih kreatifitas dan kepekaan agar terus berkembang, tak wafat sebab kenyamanan nan dinikmati selama ini.

Bencana tsunami nan melanda daerah Aceh beberapa tahun silam mengagetkan semua kalangan masyarakat di Indonesia. Bala nan begitu besar dan dasyat terjadi di era manusia nan beragama sains dan teknologi. Kehadiran bala tersebut mengingatkan kita sebagai manusia buat sadar bahwa masih ada kekuatan Tuhan Yang Maha Perkasa.

Tak pelak kejadian alam tersebut langsung dinamakan sebagai bala nasional oleh presiden. Artinya seluruh anggota masyarakat dari Sabang hingga Merauke patut buat bersimpati dan membantu saudaranya di Aceh. Donasi pun datang dari segala penjuru, baik itu dalam bentuk barang hingga kedatangan langsung dari para relawan dari dalam dan luar negeri. Bala ini membuat rakyat Indonesia manunggal buat menanggung penderitaan dari rakyat Aceh nan terlanda musibah.

Sungguh pemandangan ini sporadis disaksikan selama ini, rasa saling kasih dan menolong nan sudah terkikis oleh paham egois. Kini hadir kembali menghangatkan interaksi rakyat Aceh dengan orang luar wilayahnya. Perderitaan muslim di Aceh juga dirasakan oleh kaum muslimin di berbagai wilayah nusantara dan mancanegara. Ukhuwah islamiyyah kembali terajut dengan latif terlihat begitu sabar dan telatennya para relawan membatu meringankan perderitaan anak-anak nan kehilangan orang tua dan keluarganya.



Menggoreskan Inspirasi

Kepahitan bala ialah lautan ide nan tiada bertepi. Banyak hikmah nan mengikuti setiap kepahitan dan derita. Bahkan tak hanya bagi nan merasakan. Yang mendengar dan melihat pun berhak mendapatkan secercah ilmu dan hikmah di balik kepahitan tersebut.

Bencana nan meluluh lantakkan, harta, benda, hati bahkan jiwa kita ialah salah satu bentuk ujian pendidikan hayati nan harus dihadapi. Darinya kita menemukan banyak pelajaran hayati nan membuat kita semakin paham dan mengerti tujuan hayati nan sesungguhnya.

Oleh sebab itu, tiada salahnya kita menorehkan setiap pelajaran nan di bisa menjadi sebuah artikel nan dapat dibaca oleh orang banyak. Artikel tsunami nan membuat orang mengerti, betapa begitu berlimpahnya kekuasaan dan afeksi Allah di balik musibah dahsyat tsunami nan melanda Aceh dan Mentawai.

Tidak hanya bagi nan merasakan secara langsung. Kita nan hanya melihat dan mendengar kedahsyatan musibah tsunami melalui media masa dan televisi pun dapat menemukan hikmah dari apa nan kita dengar dan lihat. Bahkan setiap lautan syukur kita atas keselamatan dari bala ialah hikmah nan layak dituliskan agar lautan syukur tersebut tak hanya menjadi milik kita.

Namun juga menjadi milik orang-orang nan berkesempatan membaca goresan tinta kita dalam setiap artikel inspirasi nan kita tulis. Artikel tsunami lautan inspirasi nan seharusnya membuat kita semakin melautkan syukur di hadapan Allah SWT.

Artikel tsunami nan mengangkat tema tentang hikmah di balik bala seharusnya mampu menggetarkan hati siapa pun nan membacanya. Menitikkan air mata, melautkan syukur dan membuat kita semakin mengakui kemahaanNya. Dan tulisan tersebut termasuk dalam jajaran tulisan inspirasi.

Agar artikel tsunami nan kita tulis mampu menginspirasi pembacanya, maka artikel tersebut harus ditulis dengan hati dan penuh kejujuran. Tulisan harus alami tak di buat-buat. Tulisan disusun sepenuh hati dengan pengamatan dan perenungan nan mendalam. Tadabbur dari setiap peristiwa selalu menghasilkan inspirasi nan mendalam.



Manfaat Menuliskan Hikmah di Balik Bencana

Kegiatan menuliskan hikmah nan kita peroleh dari setiap bala atau musibah, baik nan dialami sendiri maupun orang lain memiliki banyak manfaat. Diantaranya yaitu;

1. Lebih mensyukuri nikmat

Menuliskan hikmah dibalik bala ialah cara kita buat berkhusnuzon (berpikiran positif) terhadap takdir nan ditetapkan oleh Allah. Menuliskan hikmah di balik bala menuntun pikiran kita buat melihat sisi positif dari setiap peristiwa nan kita ataupun orang lain lalui. Dan hal tersebut akan menuntun kita buat lebih mensyukuri setiap nikmat nan ada.

Di dalam sebuah ayat Alquran dijelaskan bahwa segala ketetapan nan diberikan kepada manusia nan beriman itu merupakan sebuah kebaikan. Namun terkadang manusia ada nan tak menerima cobaan atau ujian nan diberikan kepadanya. Sikap manusia nan ikhlas saat terjadi musibah maka dia harus bersabar, sebaliknya ketika dia berada dalam kondisi nan lapang penuh nikmat seharusnya bersyukur kepada Allah SWT.

Syukur dan sabar merupakan kunci berhasil kehidupan seorang hamba di global ini. Tentu harus dibekali dengan iman dan takwa nan konsisten setiap saat. Banyak orang nan lupa akan agamanya saat dia berada dalam kenikmatan global nan menyenangkan, lupa bersyukur kepada Tuhan. Serta melakukan banyak perbuatan nan melanggar anggaran agama. Manusia semacam ini akan rugi di akhirat nantinya. Sebab itu selayaknya sebuah musibah nan besar mampu mengingatkan hati seorang hamba terhadap Tuhan Semesta Alam.

2. Meningkatkan tawakal

Dengan menggali setiap hikmah di balik bala membuat kita semakin bertawakal kepada Allah. Allah lah nan membuat skenario perjalanan hayati kita. Dan dia niscaya lebih tahu, apa nan terbaik buat kita.

Bekal tawakal kepada Allah membuat muslim akan kuat diterpa berbagai kesulitan dan ujian nan datang silih berganti. Dia akan menggantung semua permasalahan hayati kepada Tuhan, diawali terlebih dahulu dengan usaha nan terbaik. Merima takdir nan telah berlalu dalam hayati ini juga sebagian dari rasa tawakal nan perlu ditumbuhkan.

3. Terapi psikologis nan efektif

Menulis juga merupakan wahana terapi psikologi nan efektif. Dengan menuliskan prasangka-prasangka baik membuat jiwa kita dipenuhi oleh energi positif. Oleh sebab itu banyak pakar psikologi nan akhirnya menjadikan kegiatan menulis dan mencurahkan isi hati dalam bentuk tulisan sebagai terapi bagi pasien nan mengalami depresi dan gangguan mental lainnya.

4. Arti sebuah persaudaraan

Telah diuraikan tadi betapa bala tsunami mampu mengikat kembali ukhuwah islamiyyah nan mulai dilupakan banyak orang. Orang-orang dari luar Aceh semisal dari Jawa, daerah Sumatera lainnya, Kalimantan, Sulawesi, ataupun luar negeri datang membantu para korban bala tersebut.

Persaudaraan dalam hayati ini tak dibatasi oleh disparitas suku, bahasa, ataupun garis keturunan. Persaudaraan manusia lebih luas dari cakupan persaudaran ikatan kekeluargaan atau garis keturunan. Masyarakat nan telah kuat rasa persaudaraannya akan menjadi sebuah komunitas nan tidak mudah buat dipecah belah.

Menumbuhkan sikap saling percaya dan mencintai sesama bangsa Indonesia memang tidaklah mudah, apalagi saat ini era media komunikasi membangun persepsi pragmatis dan enak sendiri pada para audiennya. Namun sebagai bangsa nan besar, rakyat kita tak boleh menyerah sebab persatuan sangat krusial buat melanggengkan kedamaian di tanah air.