Jenis Impaksi pada Gigi

Jenis Impaksi pada Gigi

Pipi sebelah kanan Dania akhir-akhir ini nampak bengkak dan terasa sangat nyeri. Gadis remaja berusia 18 tahun tersebut memang memiliki masalah dengan gigi taring nan dimilikinya. Tepatnya gigi tersebut seperti tidak tumbuh sama sekali. Mungkin gigi tersebut saat ini mengalami masalah. Hal ini menyebabkan gusinya menjadi bengkak seperti nan dialaminya saat ini.

Kejadian seperti ini sebenarnya bukan hanya sekali ini saja ia alami. Sudah sering kali ia mengalaminya. Bila sudah bengkak seperti ini ingin rasanya ia bubut gigi taring nan menjadi biang keladi rasa nyerinya ini. Namun ia sendiri tidak tahu, dimanakah adanya gigi taringnya tersebut berada?

Selain merasakan nyeri luar biasa, di saat sedang tak mengalami pembengkakan pun ia tetap merasa tidak nyaman. Ini lantaran bila ia tertawa terlihat absurd seperti orang nan ompong sebab tiadanya gigi taring di kedua sudut mulutnya. Tampaknya hal tersebut membuatnya tak dapat tampil penuh percaya diri.

Apalagi ia bekerja sebagai sales freelance produk kecantikan nan harus berjumpa dengan orang banyak dengan berbagai macam karakter. Berbagai komentar nan tak mengenakkan sudah sering ia dengar, namun ia cuek saja. Toh buat apa ambil pusing dengan omongan orang lain, orang lain saja tak memkirkan dirinya. Mungkin begitu prinsip nan dipegang Dania.

Sebenarnya apakah nan terjadi pada gigi taring Dania hingga tidak terlihat sama sekali? Bisakah penyakitnya tersebut disembuhkan? Untuk mengetahui jawabannya sebaiknya kita pelajari dulu jenis dan struktur gigi pada manusia seperti di bawah ini.



Jenis dan Struktur Gigi Manusia

Pada umumnya setiap manusia memiliki 4 jenis gigi, yaitu gigi seri, taring, geraham, kecil, dan geraham besar. Masing-masing jenis gigi tersebut memiliki bentuk, fungsi dan ciri nan berbeda-beda, antara lain :

  1. Gigi seri ialah gigi nan berfungsi buat memotong dan mengerat makanan nan masuk ke dalam mulut atau benda nan lain. Gigi seri ini hanya memiliki satu akar.
  1. Gigi taring ialah gigi nan memiliki satu akar dan berfungsi sebagai pengoyak dan perobek makanan atau benda lainnya.
  1. Gigi geraham kecil ialah gigi nan memiliki dua akar nan sama dan berfungsi sebagai pengunyah makanan sehingga lebih halus.
  1. Gigi geraham besar ialah gigi nan memiliki tiga akar dan berfungsi sebagai pelumat makanan hingga makanan tersebut sahih benar halus.

Struktur gigi manusia pada umumnya terdiri atas 4 jaringan, antara lain :

  1. Email

Email atau enamel ialah lapisan terluar dari gigi dan berfungsi sebagai pelindung tulang gigi. Karena fungsinya sebagai pelindung, email ini tersusun dari zat nan sangat keras. Gigi ini tersusun dari 96 % mineral terutama hidroksapatit dan 4 % air serat mineral organik lainnya.

  1. Tulang Gigi

Tulang gigi atau dentin terbuat dari zat kapur dan berada di bawah lapisan emnamel. Tulang gigi inilah nan memberi bentuk gigi dan menyusun sebagian volume gigi. Dentin ini dilapisi oleh odontoblas nan 70%-nya tersusun dari hidroksipatit anorganik dan 30% lagi kolagen, mukopolisakarida dan air. Hal ini menyebabkan dentin menjadi lebih lunak dan lebih rentan terkena karies.

  1. Rongga Gigi

Rongga gigi atau pulpa gigi merupakan jaringan nonmineralisasi nan tersusun dari jaringan ikat lunak. Rongga gigi terdiri atas pembuluh darah kapiler dan serabut saraf nan masuk ke gigi. Di dalam pulpa terdapat saluran akar dan kamar pulpa.

  1. Cementum

Lapisan semen atau cementum ialah lapisan tulang nan membungkus akar gigi. Lapisan semen ini berbatasan langsung dengan dengan tulang rahang loka gigi manusa tumbuh.
Impaksi gigi, penyakit pada gigi taring manusia.

Apa nan dialami Dania pada tulisan di atas, tampaknya terjadi peristiwa impaksi. Impaksi pada gigi ialah gigi nan pertumbuhannya terhalang sehingga tak bisa tumbuh secara normal. Pertumbuhan nan terhalang tersebut menyebabkan gigi seperti terbenam ke dalam gusi.

Biasanya gigi nan paling sering mengalami impaksi ialah jenis gigi geraham. Hal tersebut sebab gigi geraham ialah gigi nan paling trekahir mengalami pertumbuhan. Hingga usia 17 tahun pun gigi geraham masih dapat tumbuh dan berkembang.

Gigi taring ialah jenis gigi kedua setelah gigi geraham nan rawan terkena impaksi. Padahal gigi ini sangat krusial buat kecantikan sebab bisa membentuk sudut senyum. Oleh sebab itu, orang nan giginya mengalami impaksi terlihat kurang latif senyumannya.



Jenis Impaksi pada Gigi

Secara generik impaksi pada gigi dibagi menjadi dua jenis, yaitu impaksi total dan impaksi sebagian. Impaksi total ialah gigi nan sama sekali tak tumbuh di atas permukaan gusi, sehingga sama sekali tak terlihat kecuali bila menggunakan rontgen.

Dengan rontgen akan terlihat gigi nan sepenuhnya terdapat di dalam gusi. Jenis kedua ialah impaksi sebagian, yaitu gigi nan sebagian tumbuh ke dalam gusi dan sebagian lagi menyembul ke atas gusi.



Faktor Penyebab Terjadinya Impaksi pada Gigi Taring

Biasanya gigi nan mengalami impaksi bisa disebabkan oleh faktor utama dan faktor sekunder. Faktor utama meliputi tanggalnya gigi sulung secara prematur, adanya benih gigi rotasi, trauma pada gigi sulung, dan erupsi gigi dalarn celah pada kasus celah langit-langit. .

Selain faktor utama terdapat juga faktor sekunder, yaitu faktor nan menyebabkan terjadinya gigi impaksi selain yag disebabkan faktor primer. Ada banyak orang nan mengalami gigi impaksi, terkadang ini terabaikan oleh mereka. Padahal dengan adanya gigi impaksi ini bisa menimbulkan masalah nan tidak dapat disepelekan jika tak ditangani dengan tuntas.

Frekuensi terjadinya impaksi pada gigi taring sebesar 0 hingga 2,8%. Bila dilhat dari posisinya, 85 persen posisinya nan mengalami impaksi terletak di daerah palatal lengkung gigi. Sebesar 15%-nya lagi terletak di bagian labial atau bukal.



Penanggulangan Impaksi pada Gigi Taring

Impaksi pada gigi biasanya tak diiringi dengan keluhan, sehingga banyak orang nan mengabaikannya. Namun, bila sudah menimbukan rasa nyeri dan ngilu maka sebaiknya harus segera ditanggulangi. Cara penanggulangan gigi impaksi ini biasanya gigi tersebut ditarik perlahan-lahan dengan perawatan dawai gigi.

Masalahnya tak semua gigi taring nan terbenam ke dalam gusi bisa ditarik dengan baik dan kembali menempati posisinya seperti semula. Seperti kasus gigi taring nan posisinya tidur atau horisontal, biasanya gigi taring seperti ini tak dapat ditarik, tetapi langsung dicabut.



Efek Impaksi pada Gigi

Bila impaksi gigi telah mengalami rasa nyeri namun terus diabakan, maka dapat menyebabkan abses atau pembengkakan pada gusi. Bila dibiarkan juga akan mengalami kista. Kista ini hampir sama seperti abses tetapi ada lapisan tipis nan merupakan kistanya. Kista ini baru akan terlihat bila dilakukan foto rontgen. Imbas impaksi gigi nan paling parah ialah terkena kanker jenis ameloblastoma.



Tindakan Pencegahan

Bila didiamkan, imbas dari impaksi gigi ini sangat berbahaya. Oleh sebab itu, krusial buat mempelajari dan menggali lebih dalam lagi seluk beluk gigi impaksi ini. Termasuk penyebab impaksi, klasifikasi, perawatan dan hal-hal lain nan menyangkut gigi impaksi. Dengan begitu, bisa melakukan langkah pencegahan agar terhindar dari impaksi pada gigi ini.

Hal nan paling dianjurkan ialah memperhatikan pertumbuhan gigi terutama pada saat terjadinya transisi dari gigi bungsu menjadi gigi sulung. Periksalah kesehatan gigi secara teratur ke dokter gigi, bukan ke tukang gigi.

Tukang gigi hanya melakukan sesuatu berdasarkan kemauan konsumen tanpa meninjau baik buruknya bagi kesehatan konsumen itu sendiri. Berbeda dengan dokter gigi nan memiliki banyak pertimbangan media nan dapat dipertanggungjawabkan.

Bila Anda rutin melakukan inspeksi ke dokter gigi, maka jika ada kejanggalan terhadap pertumbuhan gigi maka akan terdeteksi dari awal. Selain itu, krusial bagi Anda buat menjaga kesehatan gigi dengan memperhatikan setiap makanan dan minuman nan dikonsumsi.

Hal ini sebab salah-salah dapat menyebabkan kerusakan pada gigi. Hal nan terakhir ialah perawatan gigi. Gosoklah gigi setiap hendak tidur di malam hari agar berbagai kuman nan bersifat merusaktidak bersarang di gigi.

Bila semua tindakan pencegahan tersebut Anda lakukan, maka kecil kemungkinan gigi Anda mengalami impaksi. Gigi Anda pun akan terlihat sehat, rapi dan bersih. Anda pun tidak perlu malu lagi tersenyum lebar sebab risi terlihat tidak memilki gigi taring seperti kisah nan dialami Dania ini.