Macam-Macam Penyakit Kuning

Macam-Macam Penyakit Kuning

Mungkin Anda pernah menjumpai seseorang nan menderita penyakit kuning di sekitar lingkungan Anda. Penyakit kuning nan di dalam bidang kesehatan disebut dengan penyakit liver atau penyakit hepatitis. Penyakit hepatitis merupakan penyakit nan dikarenakan virus menyerang bagian hati seseorang.

Penyakit ini dibagi menjadi beberapa jenis, seperti hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C sampai hepatitis G. Masyarakat Indonesia umumnya menderita penyakit hepatitis B serta hepatitis C. Apabila menemui orang di sekitar Anda nan mempunyai gejala-gejala penyakit hepatitis sebaiknya segera dirujuk ke dokter atau rumah sakit terdekat. Ini dilakukan agar penderita penyakit hepatitis mendapatkan perawatan nan lebih cepat.

Penyakit kuning bukanlah tergolong penyakit nan mewabah di Indonesia, namun jumlah penderita hepatitis tidaklah bisa diremehkan. Penyakit ini menyerang bagian organ liver. Dalam istilah bahasa medis, organ liver disebut dengan hepar nan bisa diartikan sebagai hati.

Organ hati dalam manusia memiliki fungsi nan sangat penting, khususnya buat metabolisme makanan nan masuk dalam tubuh. Beberapa tugas krusial dari hati antara lain:

  1. Menyimpan kandungan makanan khususnya gula
  2. Memproduksi zat pembeku darah serta membuat protein plasma / darah
  3. Memproduksi air empedu nan berasal dari sel darah merah nan telah rusak
  4. Membunuh racun serta memproduksi sel darah merah buat bayi nan ada di dalam kandungan


Penyebab Dari Penyakit Kuning

Sakit hepatitis umumnya dipicu oleh gangguan di dalam pencernaan. Tanda-tandanya bisa berupa kulit nan bewarna kuning dan putih mata nan bewarna kuning, ini disebabkan oleh bilirubin nan terlalu banyak dalam plasma darah. Bilirubin adalah zat rona nan dikeluarkan hati saat proses mengolah sel darah merah nan rusak. Bilirubin tercampur dengan air empedu nan berada di kantung empedu. Kemudian menuju usus serta darah lalu mengakibatkan kulit dan putih mata berwarna kuning.

Penyakit kuning jenisnya ada beberapa, pertama ialah radang hati atau biasa di sebut dengan hepatitis. Sedangkan jenis kedua yakni pengerasan hati atau sirosis. Kedua macam jenis penyakit kuning tadi umumnya dipicu oleh konsumsi alkohol nan berlebihan.

Pada bayi nan masih kecil, penyakit ini juga ada jenisnya akan tetapi tak begitu mengancam kesehatan si bayi sebab biasanya akan lenyap buat beberapa hari kemudian. Namun nan perlu diketahui oleh para orang tua nan memiliki bayi dengan gejala hepatitis ialah segera memeriksakan si bayi ke rumah sakit atau dokter anak secepat mungkin.



Macam-Macam Penyakit Kuning

Hepatitis nan umumnya terjadi merupakan dampak dari agresi virus hepatitis nan menyebabkan radang hati kepada koran penderitanya, buat jenis penyakit kuning seperti ini akan sangat gampang tertular kepada orang lain.

Virus hepatitis ini dapt berada di dalam badan seseorang buat waktu nan cukup lama bahkan seumur hidup, virus nan berbahaya ini di setiap waktu bisa menular kepada orang lain melalui beberapa metode.

Untuk itu penderita hepatitis sebaiknya berada dalam ruangan atau kamar nan spesifik baginya, agar virus hepatitis tak menyerang tubuh orang lain. Menurut ilmu kesehatan menyebutkan bahwa hepatitis jenis ada beberapa nama dan bentuk, akan dijelaskan masing-masing di bawah antara lain:



1. Hepatitis A

Hepatitis A sering menginfeksi anak-anak akan tetapi tak menyebabkan gejala atau tanda-tanda telah terinfeksi, namun jika penyakit kuning jenis ini menginfeksi orang dewasa bisa mengakibatkan gejala-gejala seperti terserang flu, demam, mual diare, lelah, nyeri pada perut, atau mata berwarna kuning dan tak nafsu buat makan. Gejala tersebut akan lenyap sesudah enam sampai 12 minggu terhitung sejak awal terinfeksi.

Seseorang nan telah terinfeksi oleh penyakit hepatitis A menjadikan orang tersebut imun atau kebal terhadap agresi penyakit tersebut lagi. Infeksi hepatitis A tidaklah menyebabkan kondisi nan fatal, hal ini akan sangat berbeda dengan penyakit hepatitis B dan hepatitis C nan bisa mengakibatkan penderitanya menuju kondisi kronis atau berbahaya.



2. Hepatitis B

Hepatitisi A merupakan penyakit kuning sebagai dampak peradangan nan terjadi pada organ hati. Di Indonesia, virus hepatitis A dan hepatitis B nan paling banyak menyerang seseorang. Jika seseorang terinfeksi oleh virus hepatitis B dan tak mendapatkan perawatan nan baik akan mengakibatkan dia gagal mengalahkan virus dalam dirinya.

Akibatnya dia gagal memperoleh kekebalan terhadap penyakit ini dan menjadikan dia membawa virus tersebut seumur hayati dan bisa menular kepada orang di dekatnya. Tetapi bagi sebagian penderita penyakit hepatitis B bisa sembuh seratus persen dan memperoleh kekebalan atau sistem imun dalam tubuhnya buat menangkal virus hepatitis B nan datang menyerang lagi.

Gejala atau tanda-tanda orang telah terinfeksi oleh virus hepatitis B ialah merasakan nyeri pada otot-otot di tubuh, demam, tak nafsu buat makan, lemah dan lesu, rona putih mata dan kulit berwarna kuning, serta air urine nan gelap.

Penularan penyakit ini bisa melalui jarus suntik, tranfusi darah, serta pisau nan mengandung virus hepatitis B. Oleh karenat itu virus ini sangat mudah menular melewati para pecandu NABZA sebab mereka sering bertukar alat injeksi dalam pemakaiannya.

Selain itu, virus ini akan mengancam seseorang nan sering berganti-ganti pasangan atau memiliki banyak pasangan seks. Ada baiknya kita mulai memperbaiki dan lebih menjaga pergaulan sehari-hari, menghindari pergaulan bebas dan pemakain obat-obat terlarang merupakan tindakan preventif nan cerdas dalam menghindari penyakit hepatitis .

Hepatitis B bisa diobati dengan melakukannya dengan menggunakan lamivudine, imunoglobin dan interferon alfa-2b nan terkandung antibodi di dalamnya. Obat ini diberikan kepada penderita hepatitis B pada empat belas hari sesudah paparan. Mengenai vaksi hepatitis B saat ini telah tersedia dan kondusif buat digunakan.



3. Hepatitis C

Penyakit hepatitis C merupakan penyakit infeksi nan bisa tak terdeteksi di dalam tubuh seseorang akan tetapi akan merusak organ hati atau lever secara perlahan dengan waktu bertahun-tahun. Hepatitis C kurang diketahui oleh masyarakat di Indonesia akan tetapi jumlah penderitanya cukup banyak.

Di Indonesia cukup banyak para penderita hepatitis C nan tak sadar dia telah terinfeksi oleh virusnya. Ini disebabkan oleh tak adanya gejala-gejala nan tampak pada seseorang nan menderita penyakit kuning jenis ini.

Sebagian dari penderita bahkan hanya mengira dia sedang mengalami pilek. Untuk imbas nan ditimbulkan dari infeksi hepatitis C ialah rasa letih, demam, sakit kepala/pusing, muntah, tak nafsu makan atau sakit perut.



4. Hepatitis D

Hepatitis D ialah penyakit nan ditularkan oleh virus hepatitis D atau disebut dengan virus delta. Virus ini bisa tertularkan kepada orang lain melewati interaksi seksual, tranfusi darah serta penggunaan jarum sunti bergantian. Gejala-gejala pada penderita penyakit kuning ini ada nan bersifat ringan dan lebih parah.



5. Hepatitis E

Penderita penyakit kuning jenis hepatitis E akan bisa sembuh dengan sendirinya. Namun perlu diwaspadai dari penyakit ini ialah jika hinggap pada wanita nan sedang hamil sebab bisa menyebabkan kematian saat trisemester ke-3. Virus dari hepatitis E menular melewati air nan terinfeksi oleh feces.



6. Hepatitis F

Mengenai hepatitis F sedikit sekali kasus atau laporan tentang penderita dari penyakit kuning ini. Selain itu diantara para pakar kesehatan belum ada kesepatan tentang hepatitis F ialah penyakit hepatitis nan berdiri sendiri.



7. Hepatitis G

Gejala dari penyakit ini mirip dengan tanda-tanda seseorang nan terinfeksi oleh virus hepatitis C, pada sebagian kasus nan ada dilaporkan bahwa infeksi dari hepatitis G waktunya bersama dengan infeksi hepatitis B atau hepatitis C. Penyakit hepatitis G tak mengakibatkan hepatitis nan parah atau kronik. Hepatitis G bisa ditularkan melewati penggunaan jarum injeksi bergantian dan tranfusi darah nan tak baik.

Jaga selalu kesehatan Anda dan kebersihan lingkungan sekitar, agar virus dari hepatitis tak bisa menular kepada keluarga. Menjaga pergaulan dan senantiasa berolahraga ialah usaha preventif nan terbaik dalam menangkal penyakit kuning.