Memilih Cincin Kawin

Memilih Cincin Kawin

Puncak interaksi asmara antara laki-laki dan perempuan ialah terikatnya dalam suatu tali pernikahan nan sakral dan abadi. Keabadian cinta dan kebahagiaan ialah rasa nan tak terlukiskan dengan kata-kata.

Sebelum acara puncak nan sakral yaitu pernikahan, kedua sejoli ini akan melewati proses nan panjang dan melelahkan nan menguras pikiran tenaga dan mungkin juga dana nan tak sedikit pula. Untuk tali pengikat ini biasanya digunakan perhiasan. Walaupun perhiasan murah , tetapi nilainya sangat sakral.

Keseriusan interaksi ditandai dengan proses peminangan dari pihak keluarga laki-laki ke pihak keluarga perempuan sebagai bentuk meminta. Proses meminta ini sekaligus pertunangan ditandai dengan bertukar cincin sebagai bentuk ikatan cinta nan indah. Cincin ini selalu dipakai sebagai tanda kesetiaan dan tanda bahwa si gadis atau laki-laki tersebut sedang dalam ikatan cinta serius menuju pelaminan.



Cincin Kawin, Ikatan Cinta Yang Indah

Cincin kawin ikatan cinta nan latif ini majemuk bahan dan bentuk serta modelnya tergantung dari selera mereka nan akan melangsungkan pernikahan dan tergantung pula dari adat serta Norma masyarakat setempat. Bahan nan lazim dipakai ialah emas, perak, batu intan atau berlian.Model nan biasanya dipilih ialah nan simpel tak banyak detail serta terkesan sederhana tetapi tak menampilkannya sebagai perhiasan yang terkesan murah.

Bentuk cincin kawin dengan model sederhana dan cenderung polos atau bermata satu, bukan tanpa alasan. Bentuk demikian dipilih berdasarkan kriteria nilai nan diisyaratkan bahwa polos tanpa detail ialah cinta nan tak bertepi, tak kontiniu tetapi cita nan mulus utuh dan berisi asa ikatan pernikahan nan akan dilangsungkan ini dapat awet dan kekal serta tak terpisahkan kecuali sebab kematian.

Perkembangan nan terjadi berikutnya ialah ada kesamaan mengikuti tren barat nan didahuluinya dari para seniman atau selebritis nan memakai cincin kawin tak model sederhana lagi, namun penuh detail dan mata dari berlian.

Memakai cincin kawin dengan model nan atraktif sebenarnya juga tak ada nan melarangnya, namun logikanya ialah cincin kawin sebagai ikatan sehingga dipakai terus menerus, jika modelnya terlalu rumit dikhawatirkan tak lagi awet alias cepat rusak. Walaupun terbuat dari perhiasan dengan harga nan murah, tetapi keberadaan cincin tersebut sangat berarti bagi sepasang kekasih.

Cincin kawin ikatan cinta nan latif asumsinya akan dipakai seumur hidup, sebab kebanyakan pasangan nan akan menikah telah berkomitmen buat melangsungkan pernikahan sekali seumur hidup.

Menindak lanjuti cita-cita hayati bersama pasangan masing-masing dengan abadi inilah dipilih desain pernikahan nan sederhana agar tak cepat rusak. Sebagian besar orang memilihnya dengan alasan nan sama, dan sebagian lagi memilihnya sebab mode.

Terlebih nan paling krusial dari adanya cincin kawin ini bukanlah seberapa mahal harga dari cincin nan ada. Namun ialah esensi dari cincin kawin itu sendiri nan seakan menjadi pengikat akan interaksi nan telah terjalin di antara dua manusia nan sudah ada.

Dengan adanya cincin kawin nan melingkar di jari manis si perempuan maka sudah bisa menandakan bahwa perempuan ini seakan sudah tidak boleh lagi buat didekati secara serius oleh lelaki nan lain. sebab ia ibarat sudah “dipesan” buat dimiliki oleh lelaki nan sudah memberikan cincin kawin ini.

Itulah besarnya arti dan makna dari perhiasan nan begitu sederhana ini, yaitu cincin kawin. Cincin kawin nan sudah ada di jari tangan si perempuan sudah membuat interaksi akan menjaid lebih serius buat menginjak ke level nan lebih tinggi lagi yaitu sebuah pernikahan nan akan menyatukan dua manusia nan sudah terjalin ikatan kudus ini.



Cincin Kawin Bukan Sekadar Hiasan

Cincin kawin bukan sekadar cincin perhiasan fungsinya, namun ke arah makna dan lambang kesetiaan pasangan sehingga tak sedikit orang mengukir namanya di cincin pernikahan tersebut kemudian dikenakan di jari pasangannya. Sering terjadi pasangan cinta ini cekcok atau konflik saat melihat pasangan mereka didapati tak lagi memakai cincin kawinnya dan menimbulkan kecurigaan serta berpretensi jika pasangannya telah ke lain hati atau berselingkuh.

Sering kita temui saat kita pergi ke toko emas dan mendapati cincin kawin nan berukir nama seseorang ternyata di jual. Kondisi demikian terjadi mungkin sebab faktor keterpaksaan keadaan. Terjadi demikian jika pasangan tersebut masih manunggal bukan lantaran cincin kawin mereka dijual lantas mereka menjadi berpisah atau tak saling mencintai lagi.

Masih banyak pasangan suami-istri nan cincin kawinnya dijual atau hilang mereka tetap saling sertia dan mencintai sebab sejatinya cinta itu tak harus diikat dengan cincin saja. Cinta dan kesetiaan juga masih bisa diikat dengan cincin nan selalu terpasang di hati masing-masing pasangan. Cincin kawin hanya simbol dan wahana yag mewakili budaya dan status sosial masyarakat.



Memilih Cincin Kawin

Ada majemuk bentuk dan jenis dari cincin kawin nan ada di pasaran. Seorang lelaki bisa memilihkannya buat perempuan nan akan menjadi istrinya kelak. Dan memang keberadaan cincin kawin ini ialah buat menandakan bahwa memang si perempuan sudah akan menikah dengan sosok lelaki tertentu.

Maka dari itu, seorang lelaki harus bisa buat memilihkan cincin kawin nan tepat buat calon istrinya. Untuk itu ada beberapa hal nan harus diperhatikan dalam memilihkan cincin kawin buat perempuan nan akan menjaid istri dari seorang lelaki.

Berikut ialah beberapa pertimbangan nan bisa dilakukan oleh seorang lelaki dalam memilihkan cincin kawin buat perempuan calon istrinya.

1. Sesuaikan dengan budget nan dimiliki

Semua lelaki tentunya memiliki keinginan buat bisa memberikan barang nan terbaik buat sosok perempuan nan ia cintai, terutama buat barang nan akan menjadi pengikat dari ikatan kudus pernikahan mereka.

Namun dalam memilih cincin kawin ini,hal primer nan harus diperhatikan ialah bahwa harga dari cincin kawin nan dimaksudkan ialah sinkron dengan keuangan nan dimiliki oleh si lelaki.

Janganlah memaksakan buat mendapatkan cincin kawin dengan harga selangit nan sejatinya tidak mampu buat dibeli oleh si lelaki. Namun sebab ada keinginan buat menyenangkan si calon istri maka hal ini dilakukan juga.

Hindarkanlah hal ini buat terjadi. Hendaknya si lelaki bisa buat memilih cincin kawin nan sinkron dengan keuangan nan ia miliki. Cincin kawin nan latif juga bisa dibeli dengan harga nan tidak begitu mahal alias murah. Hanya saja, dalam memilih dibutuhkan sedikit ketelitian dan kesabaran buat memilih mana nan memang cocok dan tepat buat si calon istri tercinta.

2. Sesuaikan dengan kesenangan si calon istri

Hal ini ialah hal berikutnya nan bisa dilakukan oleh si lelaki kepada calon istri yaitu memilihkan cincin kawin ini sinkron dengan kesukaan atau kesenangan dari si perempuan.

Lelaki tersebut bisa menanyakan kepada perempuannya akan hal apa nan ia sukai. Misalnya bentuk cincin nan bagaimana, apakah memiliki mata mutiara atau tidak, apakah terbuat dari emas putih atau emas kuning seperti kebanyakan perhiasan nan ada atau beberapa hal lain nan lebih khusus kepada cincin nan akan dibeli.

Hal ini bukanlah hal nan tabu buat dilakukan. Justru memang sedapat mungkin buat dilakukan sebab bisa digunakan sebagai pertimbangan buat bisa menyesuaikan dengan keinginan dan selera dari si perempuan.

Tentunya ketika si perempuan diberikan cincin kawin dengan bentuk seperti apa nan ia sukai maka hal itu akan menjadi suatu hal nan justru akan membuatnya semakin senang dan senang. Karena memang secara konkret semua orang akan merasa senang dan bahagia ketika diberikan barang nan sinkron dengan apa nan disenangi dan disukainya.

Bahkan, si lelaki juga bisa menunjukan kepada si perempuan cincin kawin nan akan dibeli terlebih dahulu. Jika memang hal ini memungkinkan buat dilakukan. Karena memang ada beberapa jenis pembelian nan bisa dilakukan dengan terlebih dahulu melihat gambar dari barang nan akan dibeli.

Dengan melakukan hal ini maka akan melihat apakah memang cincin kawin nan akan dibeli sudah sinkron dengan keinginan dari si perempuan. Jika memang sudah maka dapat langsung buat dibeli namun jika masih belum sinkron maka bisa dicari penggantinya dengan mencari cincin nan lebih sinkron dengan kriteria dari si perempuan.

Itulah beberapa hal nan bisa dilakukan sebelum membeli cincin kawin. Walaupun memang terpaksa buat dipilih dari perhiasan nan murah namun tetap tidak akan menghilangkan atau mengurangi esensi dari cincin kawin ini.