Krisis Ekonomi Dunia

Krisis Ekonomi Dunia

Kurs rupiah Bank Indonesia sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi makro Indonesia. Saat ini, dengan adanya krisis ekonomi di beberapa negara Eropa ditambah konflik nan terjadi antara Korea Utara dan Korea Selatan, mau tak mau mempengaruhi kurs rupiah.



Kurs Rupiah

Kurs atau lebih dikenal dengan istilah nilai tukar merupakan sebuah istilah dalam bidang keuangan. Kurs memiliki pengertian sebagai nilai tukar mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain. Misalnya, nilai tukar atau kurs rupiah terhadap Dollar Amerika Perkumpulan atau sebaliknya.

Menurut Paul R. Krugman dan Maurice, kurs atau nilai tukar ialah harga sebuah mata uang dari suatu negara nan diukur atau dinyatakan dalam mata uang lainnya. Sementara itu, menurut Nopirin, kur atau nilai tukar merupakan pertukaran antara dua mata uang nan berbeda, sehingga memiliki perbandingan nilai atau harga kedua mata uang tersebut.

Selain dua pengertian tersebut, ada juga pengertian kurs atau nilai tukar menurut Salvator. Menurut Salvator, kurs atau nilai tukar ialah harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya.

Kurs atau nilai tukar terdiri atas dua bagian, yaitu kurs jual dan kurs beli. Kurs jual ialah harga jual mata uang valuta asing oleh bank atau money changer. Sementara itu, kurs beli ialah kurs nan diberlakukan bank jika melakukan pembelian mata uang valuta asing.

Menurutn Kuncoro (1996), pertukaran suatu mata uang dengan mata uang lainnya disebut transaksi valas (foreign exchange transaction). Sedangkan Salvatore (1997), menyebutkan bahwa harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya disebut kurs atau nilai tukar mata uang (exchange rate).

Kurs valuta asing juga bisa didefinisikan sebagai harga mata uang suatu negara dalam suatu negara dalam unit komoditas, seperti mata uang bisa diartikan sebagai perbandingan nilai mata uang.

Kurs menunjukkan harga suatu mata uang, jika dipertukarkan dengan mata uang lain. Sebagai contoh, nilai kurs rupiah buat USD sebesar 8000, berarti bahwa buat membeli 1 USD diperlukan Rp.8000.

Untuk menghindari kebingungan, harus diingat bahwa kurs antara mata uang domestik dan mata uang asing diartikan sebagai jumlah mata uang domestik nan diperlukan buat membeli mata uang asing. Bila kurs meningkat berarti mata uang domestik mengalami depresiasi dan mata uang asing mengalami apresiasi. Sebaliknya penurunan kurs mencerminkan terjadinya apresiasi mata uang domestik dan depresiasi mata uang asing.

Kebijakan kurs tukar di mana pemerintah suatu negara mengatur nilai tukar mata uangnya, maka diklasifikasikan sebagai kurs tetap (fixed exchange rate). Sedangkan jika besarnya nilai kurs tukar diserahkan kepada prosedur pasar tanpa campur tangan pemerintah, diklasifikasikan sebagai sebagai sistem kurs mengambang, floating exchange rate.

Suatu mata uang dikatakan konvertibel (convertible currency) apabila mata uang tersebut dapat dipertukarkan secara bebas dengan mata uang negara lain.

Tidak adanya mata uang nan konvertibel akan menyulitkan perdagangan antar negara sebab masing-masing tak akan mau menerima mata uang kawan dagangnya. Dalam keadaan seperti ini nan terjadi ialah perdagangan barter, yaitu menukar barang secara langsung, tetapi jika mata uang semua negara konvertibel, maka perdagangan multinasional nan terjadi akan lebih efektif.

Konvertibilitas penuh dari suatu mata uang nan dihambat, akan memunculkan pasar gelap (black market) dan beroperasi di luar kontrol pemerintah. Pada dasarnya pasar gelap ialah suatu pasar bebas nan berdampingan dengan pasar resmi dan menawarkan konversi penuh dalam mata uang lokal kendati ditambah iuran pertanggungan asuransi nan cukup substansial di atas tarif resmi.

Nilai tukar atau kurs mata uang memiliki tiga sistem, yaitu sistem nilai tukar mata uang bebas, sistem nilai tukar mata uang tetap, dan sistem nilai tukar mata uang terkontrol atau terkendali.



1. Sistem Nilai Tukar Mata Uang Bebas

Sistem ini memiliki pengertian sebagai nilai tukar mata uang nan ditentukan berdasarkan kekuatan-kekuatan pasar. Sistem ini bergantung pada penawaran dan permintaan terhadap nilai tukar mata uang. Sistem ini pun cenderung selalu berubah seperti nan tercantum pada papan kurs nan ada di setiap bank.



2. Sistem Nilai Tukar Mata Uang Tetap

Sistem ini memiliki pengertian sebagai nilai tukar mata uang nan bersifat tetap. Sistem ini bergantung pada ketentuan-ketentuan nan diberlakukan oleh pemerintah atau bank sentral terkait. Biasanya, sistem ini diikuti dengan ketentuan berlakunya devaluasi dari nilai mata uang.

Dalam sistem ini, pemerintah atau bank sentral turut campur secara aktif dalam pasar valuta asing dengan cara membeli atau menjual valuta asing, jika nilai kurs menyimpang dari baku nan telah ditetapkan.



3. Sistem Kurs Terkontrol atau Terkendali

Dalam sistem ini, pemerintah atau bank sentral terkait memiliki kekuasaan tertentu dalam menentukan alokasi dari penggunaan valuta asing nan ada. Warga negara tak memiliki kebebasan campur tangan dalam transaksi valuta asing.

Perubahan nilai tukar atau kurs mata uang terdir atas dua bentuk, yaitu apresiasi atau depresiasi dan devaluasi atau revaluasi.

  1. Apresiasi atau Depresiasi. Naik turunnya nilai tukar atau kurs mata uang suatu negara terhadap mata uang asing bergantung sepenuhnya pada kekuatan pasar (penawaran dan permintaan), baik nan timbul dari dalam negeri maupun dari luar negeri.

  1. Devaluasi atau Revaluasi. Naik turunnya nilai tukar atau kurs mata uang bergantung pada kebijakan nan ditetapkan pemerintah.

Nilai tukar mata uang atau kurs nan berdasarkan pada kekuatan pasar akan selalu berubah, tergantung pada perubahan dua komponen mata uang, yaitu permintaan dan penawaran. Nilai sebuah mata uang akan cenderung menjadi lebih berharga jika permintaan lebih besar dari pasokan nan tersedia. Sementara itu, nilai tukar mata uang atau kurs akan menjadi berkurang jika permintaan kurang dari suplai nan tersedia.

Kurs mata uang bisa diibaratkan sebagai harga dari mata uang itu. Sama seperti harga produk, harga suatu mata uang juga ditentukan oleh permintaan dan penawaran.

Kurs terbentuk pada saat jumlah dan harga mata uang nan diminta sama dengan jumlah dan harga mata uang nan ditawarkan. Kondisi ini tersebut sebagai kondisi ekuilibrium atau ekuilibrium.

Kondisi ekuilibrium bisa berubah setiap saat, jika faktor-faktor nan memengaruhi permintaan dan penawaran berubah. Permintaan terhadap suatu mata uang terbalik dengan harganya. Semakin tinggi nilai USD (misalnya terhadap rupiah), maka keinginan buat menukarkan rupiah dengan USD akan semakin berkurang, dan begitu pula sebaliknya.

Hukum satu harga menjelaskan interaksi antara kurs tukar dan harga komoditas. Hukum ini menyatakan bahwa komoditas nan sama akan memiliki harga nan nisbi sama pula, meskipun dijual di loka nan berbeda. Adanya disparitas harga komoditas akan menciptakan peluang buat melakukan arbitrase.

Arbitrase dilakukan dengan membeli komoditas di loka nan lebih murah dan menjualnya di loka nan lebih mahal. Adanya arbitrase pada akhirnya akan menaikkan harga komoditas di loka nan lebih murah dan menurunkan harga di loka nan lebih mahal. Pada akhirnya, harga-harga di berbagai loka akan nisbi sama.

Dua pasar dalam unit mata uang nan berbeda, tetapi harga produk nan sama pada barang dalam unit mata uang nan berbeda dan kedua pasar nan berbeda tersebut akan sama.

Dengan kata lain, unit mata uang domestik setiap negara akan mempunyai daya beli nan sama. Oleh sebab itu, satu Dollar bisa dipakai buat membeli satu bungkus roti di Amerika Serikat, maka satu Dollar tersebut harus bisa dipakai buat membeli satu bungkus roti nan sama di Indonesia.

Berdasarkan peristiwa tersebut, valuta asing akan berubah berdasarkan disparitas inflasi domestik dan luar negeri. Interaksi ini dikenal dengan istilah Purcahsing Power Parity (PPP).



Krisis Ekonomi Dunia

1. Konflik Korea

Konflik Korea mungkin tak sampai terlalu memengaruhi keadaan ekonomi Indonesia pada umumnya. Namun, rupiah sudah mulai tergoyang beberapa poin. Penurunan 32 poin sudah menjadi sebuah indikator bahwa konflik di Semenanjung Korea berdampak tak baik bagi rupiah.

Kedudukan Korea Selatan nan cukup strategis dalam global ekspor Indonesia cukup memengaruhi konvoi kurs rupiah. Perlu diketahui bahwa selain Amerika, surplus dagang Indonesia kedua ialah Korea Selatan.

Kalau kedua negara Korea tersebut benar-benar berperang dan akan memakan waktu lama, hal tersebut otomatis akan memengaruhi keadaan ekonomi kedua negara. Bila keadaan ekonomi Korea Selatan tertanggu, pastinya ekspor Indonesia terganggu.

Efek domino dari terganggunya ekspor Indonesia ke Korea Selatan ialah terganggunya perekonomian para pelaku pasar langsung nan berhubungan dengan Korea Selatan. Diharapkan gangguan ini tak akan sangat parah.

Keadaan akan sangat mengganggu bila konflik atau merosotnya ekonomi negara-negara nan sangat erat hubungannnya dengan ekonomi Indonesia, seperti Cina, Jepang, dan Amerika Serikat.

Para pelaku pasar akan membeli dolar Amerika secara besar-besaran. Hal ini bisa dimaklumi. Mengamankan investasi dalam bentuk dolar Amerika masih dianggap sebagai tindakan pengamanan terbaik.

Sebenarnya, penurunan rupiah ini tak perlu disikapi dengan membabi buta. Bank Indonesia akan mati-matian menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Bank Indonesia sebagai penjaga atau kiper ekonomi Indonesia tak akan berdiam diri menyaksikan keruntuhan rupiah.



2. Krisis Ekonomi Eropa

Krisis nan menimpa beberapa negara di Eropa cukup memengaruhi keperkasaan euro di pasaran keuangan dunia. Saat ini, nilai tukar dolar kembali menguat. Bisa diprediksi apa nan akan dilakukan oleh para pelaku bisnis di taraf regional maupun dunia, mereka membeli dolar dalam jumlah besar.

Tindakan tersebut wajar demi keberlangsungan kehidupan bisnis mereka. Nilai tukar rupiah nan stabil akan sangat memengaruhi keadaan ekonomi makro Indonesia. Bank Indonesia cukup cantik dalam menjaga stabilitas rupiah dalam beberapa bulan ini.

Namun, di tengah pemulihan perekonomian dunia, konflik Semenanjung Korea dan krisis ekonomi di Eropa, mau tak mau, membuat BI bekerja lebih keras buat menjaga rupiah. Tidak sporadis BI masuk ke pasar buat mengamankan kurs rupiah.

Ternyata, defisit ekonomi Amerika nan sempat membuat euro gagah perkasa bertengger di angka Rp15.000,00, kini tak lagi punya darah. Semoga perekonomian global cepat stabil, sehingga akibat baiknya akan dirasakan oleh Indonesia.

Demikian informasi mengenai kurs rupiah Bank Indonesia dan pengaruh krisis ekonomi dunia. Semoga informasi tersebut bermanfaat dan menambah wawasan Anda.