Dream Theater dan Personil

Dream Theater dan Personil



Siapa Dream Theater?

Blown away forever
Into the cool autumn breeze
The snow has now fallen
And my sun's not so bright
I struggle to hold on
With the last of my might

- A Change Of Seasons (1995), lirik oleh Mike Portnoy.

Akrab dengan lirik lagu di atas? Ya, lirik lagu tersebut ialah salah satu lirik lagu nan diciptakan oleh group band beraliran metal asal Amerika nan cukup terkenal, Dream Theater .

Dream Theater ialah sekelompok pria nan tergabung dalam sebuah group band asal Amerika beraliran progressive metal. Sebuah genre musik nan sangat identik dengan musik-musik keras dan cadas.

Dream Theater beranggotakan lelaki dewasa dengan selera musik nan pastinya sama. Mereka menyatukan idealisme mereka dalam bermusik lewat sebuah nama, Dream Theater. Lewat sebuah genre musik nan membahana.



Dream Theater – Drop Out Awal Segalanya

Banyak jalan menuju Roma begitu pepatah bijak bilang. Banyak jalan menuju pencerahan. Salah satunya dengan menempuh jalur pendidikan formal nan lazim ditempuh melalui pendidikan formal sekolah, baik itu sd, smp, smu, sampai jenjang paling tinggi perkuliahan dengan jam belajar dan kurikulum nan ketat. Personil Dream Theater pun menempuh jalan seperti itu.

Menempuh jalan bukan berarti mengikuti anggaran main. Itulah nan terjadi pada Mike Portnoy, John Myung, dan John Petruci nan tergabung dalam Dream Theater, menurut mereka kerangka berpikir di atas tidak berlaku seratus persen sahih buat mencapai ambisi pencerahan.

Setelah dinyatakan drop out dari forum pendidikan Berklee College of Music di Massachusetts ketiganya lantas memutuskan membentuk sebuah kelompok musik pada 1985 dengan nama awal nan diberikan Portnoy sang drummer, Majesty -yang pada perkembangannya berganti nama menjadi Dream Theater-.

Seiring perjalanan, perubahan nama pun terjadi, nama Majesty kemudian diubah menjadi Dream Theater (DT). Sebuah nama nan memang terdengar lebih “wah”. Dream Theater menjadi kelompok musik progressive metal nan tak dapat dianggap remeh. Adalah agunan mutu nan selalu disuguhkan mereka dalam setiap aksi panggungnya hingga puluhan karya mereka masih bertahan hingga sekarang.

Coba dengar salah satu hit single Dream Theater berjudul Pull me under nan rilis pada 1992 dan selalu menjadi lagu unggulan di stasiun spesifik musik, MTV.

Para pendengar fanatiknya niscaya mengetahui kenapa mereka memilih kelompok musik satu ini, mereka dikenal dengan dominasi teknik dan filosofi sama rata mumpuni di instrumennya masing-masing Tak ayal para personil Dream Theater selalu dianugerahi penghargaan, baik dari majalah musik atau pun ketegori penghargaan lainnya seperti Hall of Fame.

Portnoy ialah kampiumnya buat masalah ini, sedikitnya dia telah menyabet 23 penghargaan dari majalah Modern Drummer dan menjadi drummer termuda pada usia 37 tahun buat dinobatkan sebagai penabuh drum sepanjang masa, Rock Drummer Hall of Fame. Dan ia salah satu penggerak Dream Theater.

Simak juga kiprah John Petruci nan sudah sekitar enam kali ikut dalam kerja sama bertajuk G3 (salah satu ajang bergengsi kerja sama gitaris dunia) mengikuti langkah Eric Johnson dan Robert Fripp. Kemampuan lelaki ini juga dapat Anda nikmati ketika mendengarkan lagu-lagu dari Dream Theater .

Kulminasinya, perubahan formasi pun tidak dapat ditampikkan, ketiga pendiri kelompok musik Dream Theater (DT) ini bertahan cukup lama dengan James Labie dan Jordan Rudess sampai 8 September 2010 ketika akhirnya Portnoy menyatakan keluar sebab konflik kepentingan.

Dalam sebuah wawancara Juni 2010, sang vokalis James Labrie menyatakan jikalau Dream Theater akan rehat buat sejenak sampai Januari 2010, kemudian langsung memasuki studio rekaman buat mengerjakan kembali album rekaman terbaru.

Puncaknya, Rabu 8 September 2010, Mike Portnoy mengumumkan secara resmi pengunduran dirinya dari Dream Theater setelah dalam pernyataan resmi sebelumnya dia sudah mencoba buat bernegosiasi kembali dengan residu anggota lainnya tetapi tak mencapai mufakat.

Menyusul kemudian, melalui akun twitternya, John Petruci pun telah mengumumkan pencarian bakat baru buat mengisi kekosongan posisi drummer pada Dream Theater ini nan dimulai Oktober 2010.

Kabar terakhir menyebutkan Mike Portnoy (mantan personil Dream Theater) bergabung dengan pasukan muda asal Huntington Beach, California, Avenged Sevenfold. Menggantikan James Sulivan alias The Rev (drum dan vokal latar, 1999–2009) nan meninggal pada 28 desember 2008 sebab overdosis narkoba.

Mike mungkin sudah pada keputusan finalnya, tapi hal tersebut bukan halangan baginya buat wafat dan tak berkarya. Berhenti di Dream Theater tak lantas membuat lelaki ini kehilangan jatidiri.



Dream Theater dan Personil

Anggota Mutakhir Dream Theater

Setelah melalui berbagai permasalan, Dream Theater mengumumkan personilnya nan terbaru. Mereka ialah para pakar di bidangnya masing-masing. Alat musik nan mereka pegang, ialah keahliannya.

  1. John Petrucci - Guitar, vocals (1985 - present)
  2. John Myung - Bass guitar, Chapman Stick (1985 - present)
  3. James LaBrie - Lead vocals, percussion, keyboards (1991 - present)
  4. Jordan Rudess - Keyboards, continuum, lap steel guitar (1999 -present)


Mantan Anggota Dream Theater

Sebelum mereka berempat di atas, Dream Theater memiliki beberapa mantan personil. Bagaimanapun keadaannya, mereka juga pernah turur serta dalam menaikan pamor Dream Theater di global musik internasional.

  1. Mike Portnoy - Drums, Vocals (1985 - 2010)
  2. Chris Collins - Vocals (1986)
  3. Charlie Dominici - Vocals (1987 - 1989)
  4. Kevin Moore - Keyboards (1986 - 1994)
  5. Derek Sherinian - Keyboards, vocals (1994 - 1998)



Prestasi dan Diskografi Dream Theater


Tangga Nada Billboard

Lagu-lagu nan diciptakan dan dibawakan oleh Dream Theater nyatanya mampu mendapatkan hasil nan maksimal. Banyak single-single mereka nan disukai dan menduduki beberapa peringkat di tangga lagu paling prestisius. Bukan hanya prestasi dilihat di tangga nada bergengsi, pencapaian album dari Dream Theater juga cukup membanggakan. Berikut ini ialah pencapaian dari Dream Theater.

  1. Words (1992), peringkat ke 61.
  2. Awake (1994), peringkat ke 32.
  3. Six Degress of Inner Turbulence (2002) peringkat ke 46. Album ini menjadikan Dream Theater sebagai kelompok nan selalu diulas dalam mingguan The Music Section of Entertainment pada pertama rilis padahal majalah tersebut berselera mainstream.
  4. Systematic Chaos (2007), peringkat 19. Terjual 2,1 juta keping kopi rekaman di AS, 10 juta keping kopi rekaman di seluruh dunia.
  5. Black Cloud & Silver Linings (2009), peringkat 6 dan peringkat pertama pada Eurochat Hot 100.



Diskografi Dream Theater

Perjalanan Dream Theater dalam global musik internasional sudah cukup lama. Perjalanan karir mereka di global musik telah melahirkan album-album dengan hasil pencapaian nan baik. Album-album tersebut sekaligus sebagai bukti eksistensi Dream Theater.

  1. When Dream And Day Unite (CD, 1989)
  2. Images And Words (CD, 1992)
  3. Another Day (Single, 1992)
  4. Live At The Marquee (Live EP, 1993)
  5. Lie (Single, 1994)
  6. The Silent Man (Single, 1994)
  7. Awake (CD, 1994)
  8. A Change Of Seasons (EP, 1995)
  9. Hollow Years (Single, 1997)
  10. Falling Into Infinity (CD, 1997)
  11. Once In A LIVEtime (2CD, 1998)
  12. Scenes From A Memory (CD, 1999)
  13. Through Her Eyes (Single, 2000)
  14. Live Scenes From New York (3CD, 2001)
  15. Six Degrees Of Inner Turbulence (2CD, 2002)
  16. Train Of Thought (CD, 2003)
  17. Live at Budokan (3CD, 2004)
  18. Octavarium (CD, 2005)
  19. Score - 20th Anniversary World Tour (3CD, 2006)
  20. Systematic Chaos (CD, 2007)
  21. Systematic Chaos (Special Edition) (CD+DVD, 2007)
  22. Greatest Hit (...and 21 other pretty cool songs) (2CD, 2008)
  23. Chaos In Motion 2007/2008 (2DVD/3CD, 2008)
  24. Black Clouds & Silver Linings (CD, 2009)
  25. Black Clouds & Silver Linings (Special Edition) (3CD, 2009)
  26. Black Clouds & Silver Linings (Deluxe Collector's Edition Box Set 3CD/DVD, 2009)