Cara Kerja Sensor Mobilitas atau PIR

Cara Kerja Sensor Mobilitas atau PIR

:

Pasti banyak di antara kita ada nan pernah masuk ke suatu ruang atau loka nan besar seperti hotel, mal, gedung kantor, dan sebagainya. Pada bangunan modern tersebut biasanya terdapat pintu nan dapat membuka sendiri secara otomatis jika ada nan lewat atau masuk maupun keluar. Inilah salah satu hasil dari cara kerja sensor mobilitas elektronika. Alat sensor tersebut melakukan deteksi terhadap suatu gerakan nan disebut dengan Passive Infrared Sensor atau PIR.

Sensor PIR ini bisa mendeteksi apapun bentuk gerakan meski hanya kecil dan mengetahui apakah ada seseorang nan mau berpindah atau keluar dari jangkauan penyensoran. Selain punya nama sebutan PIR atau Passive Infrared Sensor , sistem atau cara kerja sensor mobilitas tersebut juga sering diberi nama IR mobilitas atau piroelektrik.



Komponen Sensor Gerak

Secara garis besar, sistem dan cara kerja sensor mobilitas atau PIR punya dua bagian utama. Bagian nan pertama pemancar infrared , sedangkan bagian kedua yaitu penerima. Bila alat sensor ini ada nan melewatinya, bagian pemancar akan mengirim tanda atau frekuwensi ke bagian penerima. Selanjutnya, penerima akan memberi perintah pada alatnya lainnya misalnya membuka pintu atau mengeluarkan suara, tergantung sistem pelaksanaan nan diterapkan.

Dalam rangkaian sensor mobilitas ini terdapat sinar inframerah nan fungsinya ialah sebagai alat buat mendeteksi apakah ada sebuah gerakan atau tak di daerah jangkauannya. Kemudian, pada bagian pertama nan berposisi sebagai pemancar menggunakan suatu komponen nan namanya IC BE 555. Fungsi dari komponen ini ialah buat membangkitkan sinyal.

Ukuran frekuensi nan telah dihasilkan oleh IC BE 555 ialah sebesar kurang lebih 5 khz. Lalu frekuensi tersebut kemudian dipancarkan dengan alat nan lain yaitu lampu jenis led inframerah. Sementara itu, pada bagian nan berfungsi sebagai penerima atau nan kedua punya komponen nan namanya IC lm1458 nan fungsinya ialah sebagai alat komprator.

Rangkaian atau komponen tersebut merupakan contoh sederhana pada alat sensor gerak. Selain pada pintu ruang, rangkaian elektronika ini juga bisa diaplikasikan terhadap alat deteksi mobilitas lain seperti penggunaan inframerah pada salah satu rangkaian peralatan computer , yaitu mouse.

Dulu, sensor mobilitas pada mouse ini menggunakan semacam bola nan dimasukan ke dalam sistem sensor. Namun saat ini, semua jenis mouse sudah menerapkannya dengan inframerah sehingga penggunaannya lebih pratis. Selain itu kualitasnya jauh lebih paripurna serta sporadis mengalami gangguan dan kerusakan.



Cara Kerja Sensor Mobilitas atau PIR

PIR atau Passive Infrared Receiver atau lebih populer dengan sebutan sensor mobilitas merupakan suatu sensor nan berbasis infrared . Namun perlu diketahui, cara kerja sensor mobilitas ini berbeda dengan sensor jenis infrared lain nan menggunakan foto transitor dan IR LED. PIR tak akan memancarkan suatu obyek sebagaimana nan terjadi ada IR LED.

Sesuai dengan penyebutannya yaitu passive, maka cara kerja sensor mobilitas ini hanya memberikan respon terhadap gerakan atau energi nan berasal dari sinar inframerah nan pasif dan dipunyai oleh benda nan bisa dideteksi keberadaannya. Sedang jenis benda nan bisa dideteksi dengan inframerah ini pada umumnya yaitu tubuh manusia.

Sistem sensor mobilitas nan memakai modul PIR memang sangat sederhana dan lebih mudah buat diaplikasikan sebab hanya butuh tegangan input bernama DC 5V. alat ini dapat mendeteksi suatu gerakan nan berjarak hingga sekitar lima meter. Apabila tak sedang melakukan pendektesian, maka modul nan keluar hanya Low atau rendah saja. Namun, bila sistem pendektesian melihat adanya gerakan maka modul tersebut akan berganti menjadi tinggi atau Hight.

Ukuran lebar pulsa di modul Hight ini kurang lebih setengah detik saja. Taraf sensifitas nan sangat tinggi ini membuat sistem atau cara kerja sensor mobilitas punya taraf keberhasilan nan lebih tinggi juga.

Melalui sistem output nan hanya memberi dua jenis logika yaitu hight dan low, maka kita bisa membikin pelaksanaan dan sistem dan cara kerja sensor mobilitas nan lebih bervariasi. Contohnya, mengaplikasikannya pada sirine atau alarm . Tugas kita hanya menyiapkan rangkaian komponen driver buat menghidupkan alarm tersebut.

Atau dapat juga dipakai buat menghidupkan lampu, maka hanya membuat driver nan nantinya memberi sumber tenaga tegangan kepada lampu tersebut. Selain itu modul sensor PIR ini punya output nan bisa dihubungkan pada komponen lain sepert TTL digital atau CMOS nan bisa dihubungkan lagi pada microcontrolle r secara langsung.

PIR dapat bekerja dengan cara menangkap tenaga pasa nan berasal dari sinar inframerah berjenis pasir nan dipunyai semua benda tapi nan bersuhu diatas nol. Misalnya tubuh manusia punya, punya suhu kurang lebih 33 derajat celcius. Jadi suhu tersebut bisa dideteksi dengan paripurna oleh inframerah.

Kemudian, pancaran dari sinar inframerah ini dideteksi lagi atau ditangkap alat lainnya bernama Pyroelectric sensor. Pyroelectric sensor ini ialah bagian terpenting dari sensor PIR nan dibuat dari campuran caesim nitrat, litium tantalite dan gallium nitride. Pyroelectric sensor ini kemudian memunculkan arus listrik.

Pemunculan arus listrik tersebut bisa terjadi sebab pancaran sinar nan dihasilkan oleh inframerah membawa suatu energi atau tenaga nan sifatnya panas. Sedang prosesnya tak jauh beda dengan genre listrik nan dapat terbentuk saat matahari memancarkan sinarnya dan sinar tersebut mengenai baterai misalnya solar cell atau alat lain nan sumber energinya berasal dari matahari.

Mungkin ada nan bingung kenapa sensor PIR hanya bisa bereaksi pada tubuh manusia, namun tak bereaksi pada benda lainnya. Kondisi ini dikarenakan terdapat alat lain yaitu IR Filter nan punya fungsi sebagai pernyaring panjangnya gelombang sinar inframerah pasif yaitu sekitar 8 hingga 14 mikrometer.

Ini sinkron dengan ukuran panjang gelombang nan nan ada dalam tubuh manusia yaitu 9 hingga 10 mikrometer. Jadi jangan heran jika di depan pintu nan diberi alat sensor ini saat ditaruh suatu benda, pintu tersebut tetap tertutup, tak dapat terbuka secara otomatis. Sebab mempunyai ukuran gelombang nan berbeda.

Jadi, jika ada seseorang nan lewat pada area sensor, sensor tersebut langsung dapat menangkap bias sinar inframerah pasif nan terpancar dari tubuh manusisa serta punya ukuran nan tak sama dengan lingkungan sekitarnya.

Hal ini menjadikan material dalam pyroelektrik langsung bereaksi dan memunculkan arus listik nan timbul dari energi panas nan sebelumnya telah dihasilkan oleh sinar inframerah . Lalu alat lainnya yaitu sirkuit amplifier menjadikan arus tersebut semakin bertambah kuat. Kemudian arus itu dibandingkan lagi dengan comparator nan membuat output bisa dihasilkan.

Apabila manusia ada di bagian depan sensor PIR namun hanya berdiam diri saja, sensor PIR dapat menghitung ukuran panjang gelombang nan muncul dari tubuh manusia itu. Ukuran panjang di gelombang ini membuat energi atau tenaga panas nan ada dikondisikan sama dengan keadaan nan berada di sekitarnya jadi sensor PIR tak akan menimbulkan reaksi apapun juga. Demikian klarifikasi singkat tentang cara kerja sensor mobilitas pada PIR.

Semoga bermanfaat.