Tips Membuat Cerita nan Menarik

Tips Membuat Cerita nan Menarik

Semua orang tentu menyukai cerita, entah itu cerita lisan atau tulisan. Cerita nan menarik mampu membuat pembacanya larut dalam kisah nan diceritakan. Untuk membuat cerita nan menarik, tentu dibutuhkan keahlian dalam menulis cerita dan agar bisa memiliki keahlian dalam bercerita, Anda tentu harus belajar membuat cerita dan terus berlatih menulis. Dengan demikian, Anda aka semakin pakar dalam bercerita.



Apa Itu Cerita?

Sebelum Anda belajar membuat cerita, Anda baiknya Anda mengetahui apa itu cerita? Sebuah cerita bisa diartikan sebagai sebuah penuturan atas suatu peristiwa atau kejadian. Dari cerita nan dituturkan, bisa diketahui apa nan terjadi, bagaimana kejadiannya, siapa nan mengalami, kapan terjadinya, di mana kejadiannya, dan sebagainya. Zaman dulu, cerita ini berfungsi sebagai penghibur. Biasanya dituturkan oleh tukang cerita dalam sebuah acara pesta.

Cerita bisa dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain:

• Mite, yaitu cerita rakyat nan sudah benar-benar dianggap terjadi oleh masyarakat sekitar. Tokoh nan ada dalam mite ini biasanya ialah dewa atau makhluk setengah dewa.

• Legenda, yaitu cerita rakyat nan sudha dianggap benar-benar terjadi, tapi tokohnya bukanlah dewa atau makhluk setengah dewa. Tokohnya hanya manusia biasa nan memiliki kekuatan dahsyat berkat donasi dari makkluk gaib.

• Dongeng, yaitu cerita rakyat nan tak dianggpa bernar-benar terjadi oleh masyarakat. Dongeng ini biasanya tak terikat oleh waktu dan tempat.

• Cerpen yaitu cerita nan jumlah katanya tak lebih dari 5000 kata dan dapat habis dalam sekali duduk. Cerpen ini biasanya hanya memiliki satu tokoh utama.
Selain jenis cerita nan ada di atas, masih banyak lagi jenis cerita lainnya. Misalnya novel , cerira bergambar, cerita bersambung, dan lain-lain.



Unsur-Unsur Dalam Cerita

Ada beberapa hal nan harus Anda perhatikan saat Anda akan membuat sebuah cerita. Hal-hal tersebut merupakan unsur-unsur krusial buat menyusun sebuah cerita. Berikut ulasannya.

• Tema

Tema merupakan sebuah ide cerita nan mendasari sebuah cerita. Misalnya tema pendidikan, sosial, politik, agama, dan sebagainya. Untuk mengangkat sebuah tema, sebaiknya Anda mengetahui berbagai informasi tentang tema nan akan diambil. Misalnya, tema agama. Untuk bisa membuat sebuah cerita bertema agama nan baik tentu Anda harus memahami berbagai hal nan berkenaan dengan ilmu agama tersebut.

• Penokohan

Dalam sebuah cerita tentu ada tokohnya. Tokoh ini dibagi menjadi tokoh primer dan tokoh pembantu, serta tokoh protagonist dan tokoh antagonis. Tokoh primer ialah tokoh krusial nan mengambil peran dalam sebuah cerita. Tokoh figuran ialah tokoh tambahan nan melengkapi sebuah cerita. Tokoh protagonist ialah tokoh nan mendukung jalan cerita sedangkan tokoh berlawanan ialah tokoh nan menentang tokoh protagonist. Dalam menggambarkan sebuah tokoh, penulis hendaknya menjelaskan sedetail mungkin hingga pembaca bisa menangkap karakter nan dimiliki tokoh.

• Alur

Alur ialah jalan cerita nan merangkai sebuah cerita. Alur ini dibagi menjadi tiga yaitu alur maju yaitu alur nan jalan ceritanya maju; alur mundur yaitu alur nan jalan ceritanya mundur ; dan alur campuran atau alur maju mundur yaitu alur nan jalan ceritanya maju kemudian mundur atau mundur kemudian maju.

• Gaya bahasa

Setiap orang tentu memiliki gaya bahasa sendiri-sendiri. Namun, buat membuat cerita, sebaiknya memakai gaya bahasa nan sederhana. Hal ini dimaksudkan agar pembaca bisa memahami cerita dengan baik dan mudah. Sedangkan jika menggunakan gaya bahasa nan rumit, pembaca akan membutuhkan pemikiran nan agak berat sehingga akan pembaca sulit memahaminnya.

• Latar

Latar ialah tempat, waktu, dan suasana saat kejadian dalam cerita berlangsung. Latar ini terbagi menjadi latar tempat, latar waktu, latar suasana.

• Amanat

Amanat ialah pesan nan ingin disam[aikan penulis melalui tulisannya. Pesan atau nilai nan biasanya terkadnung dalam sebuah cerita umumnya pesan moral, pesan agama, pesan pendidikan, dan sebagainya. Melalui sebuah cerita penulis akan lebih mudah memberikan pesan atau amanat nan ingin disampaikannya.



Tips Membuat Cerita nan Menarik

Membuat cerita nan menarik tentu bukanlah hal nan mudah apalagi jika Anda masih belajar membuat cerita. Sine qua non pemilihan spesifik dalam menentukan unsur-unsur cerita nan akan dibuat. Di bawah ini penulis sampaikan beberapa tips agar Anda bisa membuat cerita nan menarik.

• Pemilihan Tema

Pilihlah tema nan sinkron dengan apa nan sedang ramai dibicarakan. Misalnya tema politik atau tema korupsi . Setelah Anda menentukan tema, kemudian carilah berbagai informasi nan bisa mendukung cerita nan akan Anda buat, misalnya korupsi itu apa, apa saja kasus korupsi nan terjadi, siapa pelakunya, bagaimana penangannanya, solusinya bagaimana, pasal-pasal nan berkaitan dengan tindak korupsi dan masih banyak lagi.

• Pengaturan Waktu

Tentukan tempo waktu nan tepat buat cerita Anda. Jika Anda akan menulis cerpen nan relative pendek, buatlah cerita dengan tempo waktu nan singkat. Pada cerpen biasanya cerita nan terjadi hanya satu kejadian saja. Berbeda dengan menulis novel nan dapat berlama-lama menyusun sebuah cerita. Dalam novel biasanya peristiwa nan terjadi lebih dari satu peristiwa, dapat dua, tiga atau lebih. Hal ini tergantung pada cerita nan disampaikan penulis.

• Penentuan Latar

Penentuan latar juga merupakan factor krusial dalam membuat sebuah cerita. Pemilihan latar nan sinkron dengan cerita serta pendeskripsian latar nan bisa membuat pembaca seakan-akan berada di dalam cerita akan membuat cerita menarik buat dinikmati. Deskripsikanlah latar dengan sejelas dan sedetail mungkin. Anda juga dapat menambahkan berbagai suara nan bisa mendukung pendeskripsian cerita. Misalnya, ciiiit…. suara pintu berderit . Pilih juga latar nan umum, misalnya toko buku, pasar, rumah, sekolah, dan sebagainya. Hal ini akan membantu Anda dalam pendeskripsian nan jelas sebab loka seperti ini akan lebih mudah Anda deskripsikan.

• Pemilihan Tokoh

Jika Anda memilih membuat cerpen, pilihlah maksimal 4 tokoh saja termasuk tokoh primer dan figuran. Banyak tokoh dalam cerpen hanya akan membuat focus Anda terpecah. Pilih hanya tokoh nan sangat berhubungan dnegan tokoh utama. Berbeda jika anda akan menulis novel. Anda bisa leluasa memilih tokoh nan akan digunakan.

• Penyisipan Dialog

Dalam sebuah cerita, penyisipan obrolan sangat krusial buat menegaskan jalan cerita atau sebagai penguat karakter tokoh. Tapi, hati-hatilajh dalam menyisipkan obrolan tersebut. Sisipkan obrolan secukupnya. Jika obrolan terlalu panjang atau berbeli-belit, hanya akan membuat ceritanya tak jelas. Jadi, hapuslah obrolan nan sekiranya tak penting.

• Pembuatan Alur Cerita

Dalam membuat alur, bukalah cerita dengan sebuah paragraf nan bisa menarik perhatian pembaca. Pada alur maju, alur cerita akan diawali oleh sosialisasi atau pembuka cerita, lalu konflik, dan penyelesaian masalah. Dalam penyusunan alur ini, buatlah alur nan tak dapat ditebak di awal cerita. Jadi, jangan biarkan akhir ceritanya dapat ditebak oleh pembaca. Anda bisa membumbui cerita dengan kejutan-kejutan nan Anda sajikan dalam bagian-bagian cerita. Dengan demikian, pembaca akan terus mengikuti hingga akhir cerita.

Itulah beberapa hal nan harus Anda perhatikan ketika belajar membuat cerita. Semoga bermanfaat dan bisa mengantarkan Anda menjadi seorang pengarang cerita nan baik.