Menyusun Karya Ilmiah Hasil Riset

Menyusun Karya Ilmiah Hasil Riset

Riset bukan mengumpulkan informasi atau sekadar ‘mengumpulkan’ informasi. Dalam riset selalu berkait dengan metode dan sistematika nan ketat, dan disiplin dengan verifikasi, dan pencarian dengan tujuan tak mudah dipatahkan, dari sekedar pembeberan fakta, informasi, dan tanya-jawab nan formal. Pengertian metodologi riset menurut para ahli, akan dikelaskan satu persatu di sini.



Pengertian Metodologi Riset Menurut Para Ahli

1. Leed dan Omrod (2001)

“Metodologi Riset ialah proses, pengumpulan, analisa, dan penafsiran terhadap data, dengan tujuan memahami suatu fenomena. Prosesnya begitu sistematis, dalam menentukan suatu objek, lantas melakukan penyesuaian terhadap kerangka pula garis-garis tahapan nan telah teruji.

Kerangka kerja dan pedoman tahapan itu akan menyediakan para periset, apa nan akan melibatkan periset dalam risetnya, dari bagaimana riset itu dilaksanakan, dan tipe macam apa gangguan nan akan memengaruhi data nan dikumpulkan”



2. Williams (2005) mengungkap bahwa dalam metodologi riset ada pembatasan-pembatasan.

“Setidaknya riset digambarkan dengan satu pertanyaan mengenai suatu kenyataan nan menarik. Contohnya, kompetensi apa nan akan memengaruhi akses wanita terhadap kepemimpinan puncak?”

Williams juga menambahkan, bahwa metode akan menggiring pertanyaan terhadap kenyataan itu buat menjadi jelas dan fokus , yaitu “Metode Riset membantu penelitinya buat fokus, melalui upaya nan disusun, dan pilihan atas pendekatan nan dapat diterima, atau perspektif di mana setiap kenyataan nan menarik bisa berkesesuaian dan masuk di akal.”



3. John W. Cresswell (2002)

Dalam metodologi riset, bagi John W. Cresswell di kenali dua pendekatan umum, yakni riset data kualitatif dan kuantitatif. Kualitatif dalam modul nan diberikan dan disusun oleh Hasbiansyah (2005), terdiri dari data kuantitatif, data kualitatif, dan kerangka berpikir kuantitatif, serta kerangka berpikir kualitatif.

“Data kualitatif, terdiri dari data nan diperoleh melalui wawancara, rekaman, data fisik, nan dapat dikumpulkan. Sementara data kuantitatif merupakan data melalui survey dan statistika. Adapun kerangka berpikir kualitatif digunakan buat memahami personalitas subyektif. Dan, kuantitatif digunakan buat melakukan pelukisan data nan ada.”



4. J. Francis Rummel (1963), menggolongkan taraf-taraf perkembangan metodologi Research dalam 4 periode antara lain berikut ini.
  1. Periode Trial and Error. Orang berusaha mencoba dan mencoba lagi sampai diperoleh suatu pemecahan nan memuaskan.
  1. Periode Authority and tradition . Pendapat para pemimpin dijadikan doktrin nan harus diikuti tanpa sesuatu kritik meskipun belum tentu pendapat itu benar.
  1. Periode Speculation and Argumentation . Diskusi dan debat diadakan buat mencari akal dan ketangkasan. Sahih kalau bisa diterima oleh akal.
  1. Periode Hypothesis and Experimentation . Semua peristiwa dalam alam ini dikuasai oleh tata cara dan mengikuti pola-pola tertentu. Orang berusaha mencari rangkaian tata buat menerangkan sesuatu kejadian.


Menyusun Karya Ilmiah Hasil Riset

Karya ilmiah sering kita dengar di global pendidikan, khususnya di pendidikan perguruan tinggi. Tapi, apakah kita tahu apa nan dimaksud dengan karya ilmiah tersebut.

Karya ilmiah atau tulisan ilmiah ialah sebuah karya atau tulisan seorang ilmuan nan mengembangkan ilmu pengetahuannya nan diperoleh melalui studi kepustakaan, pengalaman, penelitian, dan pengetahuan orang lain sebeumnya.

Tujuan dari penulisan karya ilmiah ialah supaya ide atau gagasan penulis tersebut bisa dipelajari dan didukung atau ditolak oleh pembaca. Untuk itu, dalam penulisan karya ilmiah harus memperhatikan langkah-langkah menulis karya ilmiah, agar memenuhi sistematika nan sudah dibakukan.

Apabila sebuah karya ilmiah sudah sinkron dengan sistematikanya, maka karya ilmiah tersebut bisa mudah dibaca dan dipelajari oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja.

Jenis karya ilmiah itu bermacam-macam, yaitu makalah, kertas kerja, skripsi, tesis, dan disertasi. Mungkin nama-nama karya ilmiah tersebut sudah tidah asing lagi bagi para mahasiswa.

Salah satu kesulitan nan dihadapi oleh guru atau anak didik ialah menulis karya ilmiah. Salah satu masalah utamanya ialah mereka kurang memahami langkah-langkah menulis karya ilmiah. Mereka selalu mengatakan bahwa menulis karya ilmiah itu sangat sulit dan tak mungkin bisa mereka lakukan.

Hal ini ada banyak hal nan menyebabkannya. Mereka selalu mengeluhkan bahwa langkah-langkah menulis karya ilmiah sangat sulit dan tak mendukung keinginan menulis nan mereka miliki.

Oleh sebab itulah, maka seharusnya ada acum nan jelas mengenai langkah langkah menulis karya ilmiah. Hal ini buat memberikan kesempatan guru dan anak didik berperan dan mengembangkan kemampuan menulisnya secara maksimal.

Dengan petunjuk nan ada dalam langkah-langkah menulis karya ilmiah ini, maka mereka mempunyai arah nan jelas dalam proses penulisannya. Mereka tak perlu lagi meraba-raba tentang bagaimana menulis karya ilmiah tersebut.

Langkah-langkah menulis karya ilmiah nan ada memang sangat bermanfaat bagi para guru dan anak didik, sehingga mereka bisa berlatih menulis secara intens. Hal ini sebab dengan langkah-langkah nan jelas, maka setidaknya segala aspek nan dibutuhkan dalam kepenulisan bisa terpenuhi.

Dengan mengikuti langkah-langkah menulis karya ilmiah ini, maka setidaknya penulis bisa menerapkan metode nan sahih dalam menyusun karya ilmiah. Bahwa dalam menulis karya ilmiah, Anda harus menerapkan konsep metode ilmiah.

Bahwa dalam sebuah proses pembelajaran, ada salah satu tujuan agar anak didik mempunyai kompetensi khusus. Untuk mendapatkan kompetensi spesifik tersebut, maka guru memberikan tugas penelitian dan atau pengembangan berdasarkan langkah-langkah menulis karya ilmiah.

Penelitian ialah kegiatan penyelidikan nan dilakukan sinkron metode ilmiah nan sistematis buat menemukan informasi ilmiah, membuktikan kebenaran atau ketidakbenaran hipotesis sehingga merumuskan teori baru.

Sementara pengembangan ialah kegiatan guru atau anak didik dalam rangka pengamalan ilmu buat peningkatan kualitas, baik proses belajar, profesionalisme atau buat menghasilkan sesuatu nan bermanfaat bagi masyarakat.

Metode ilmiah penelitian dan pengembangan menulis karya ilmiah ialah suatu cara buat aplikasi secara sistematis dan objektif nan mengikuti langkah-langkah menulis karya ilmiah sebagai berikut.



1. Melakukan observasi dan menetapkan masalah dan tujuan

Ini merupakan langkah langkah menulis karya ilmiah nan pertama, yaitu melakukan pengamatan atas obyek nan diteliti. Menetapkan masalah dan tujuan nan akan diteliti dan dijadikan karya ilmiah. Langkah ini merupakan titik acuan Anda dalam proses penulisan atau penelitian



2. Menyusun hipotesis

Langkah langkah menulis karya ilmiah nan kedua ialah menyusun dugaan-dugaan nan menjadi penyebab dari obyek penelitian Anda. Hipotesis ini merupakan prediksi nan ditetapkan ketika Anda mengamati obyek penelitian.



3. Menyusun rancangan penelitian

Selanjutnya Anda menyusun rancangan penelitian sebagai langkah ketiga dari langkah langkah menulis karya ilmiah. Ini merupakan kerangka kerja bagi penelitian nan dilakukan.



4. Melaksanakan percobaan berdasarkan metode nan direncanakan

Ini langkah keempat dari langkah langkah menulis karya ilmiah nan merupakan kegiatan konkret dari proses penelitian dalam bentuk percobaan terkait penelitian nan dilakukan. Anda lakukan percobaan nan signifikan dengan objek penelitian.



5. Melaksanakan pengamatan dan pengumpulan data

Setelah melakukan percobaan atas objek penelitian dengan metode nan direncanakan, maka selanjutnya Anda melakukan pengamatan terhadap objek percobaan nan dilakukan tersebut. Apa nan terjadi pada objek penelitian. Ini merupakan langkah langkah menulis karya ilmiah nan kelima.



6. Menganalsis dan menginterpretasikan data

Langkah langkah menulis karya ilmiah keenam, yaitu mengenalisa dan menginterpretasikan hasil pengamatan nan sudah dilakukan. Anda coba buat menginterpretasikan segala kondisi nan terjadi pada saat pengamatan. Di langkah inilah Anda mencoba buat meneliti dan memperkirakan apa nan terjadi dari pengamatan dan pengumpulan data.



7. Merumuskan konklusi dan atau teori

Langkah ketujuh dari langkah langkah menulis karya ilmiah ialah merumuskan konklusi atau teori mengenai segala hal nan terjadi selama percobaan, pengamatan, penganalisaan, dan penginterpretasian data. Langkah ini mencoba buat menarik konklusi dari semua nan didapatkan dari proses percobaan, pengamatan, penganalisaan, dan penginterpretasian terhadap objek penelitian.



8. Melaporkan hasil penelitian

Langkah terakhir dari langkah langkah menulis karya ilmiah ialah melaporkan hasil penelitian. Dan, langkah inilah nan sesungguhnya merupakan proses penulisan karya ilmiah. Dengan langkah ini, maka guru atau anak didik bisa menyusun sebuah tulisan atau karya tulis ilmiah nan akan memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas personal.

Jika ingin melakukan proses penyusunan karya tulis ilmiah, maka setidaknya langkah-langkah menulis karya ilmiah ini Anda pahami dan terapkan. Dengan demikian, maka proses penulisan Anda benar-benar objektif dan berguna bagi kehidupan masyarakat. Dan, ini merupakan kontribusi kongkrit Anda kepada masyarakat.

Demikian uraian mengenai pengertian metodologi riset dan karya ilmiah nan akan disusun setelah melakukan riset. Semoga informasi tersebut bermanfaat bagi Anda nan akan melakukan penelitian.