Pemanfaatan Laser

Pemanfaatan Laser

Laser . Istilah ini ramai diperbincangkan orang ketika final sepakbola Piala AFF nan mempertemukan dua musuh bebuyutan, Indonesia vs Malaysia. Sinar laser atau Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation merupakan pancaran radiasi elektromagnetik ini menjadi kambing hitam kekalahan 3 gol tanpa balas Indonesia di leg pertama nan diselenggarakan di Stadion Bukit Jalil, Kualalumpur, Malaysia. Yang kena target Laser ialah penjaga gawang Markus Haris Maulana.



Fenomena Cahaya Laser

Beberapa kali Markus protes meminta pertandingan dihentikan sebab wajahnya terkena pancaran laser nan disorotkan penonton. Dalam siaran televisi sangat jelas terlihat sinar berwarna hijau nan berkali-kali menyasar penjaga gawang nasional primer Indonesia tersebut.

Namun, pemanfaatan sinar laser secara tak bertanggung jawab ini – nan awalnya mau diusut – tidak dapat menyelamatkan timnas sepakbola Indonesia dari kekalahan. Kekalahan timnas sepakbola Indonesia lebih disebabkan sebab kualitas permainan dan mental bermain semata, tak ada hubungannya dengan sinar laser.

Berbeda dengan cahaya lain seperti cahaya matahari atau cahaya lampu nan dihasilkan dari bermacam-macam panjang gelombang atau campuran panjang dan pendek gelombang cahaya maka cahaya laser merupakan pancaran dengan panjang gelombang nan sama.

Bila cahaya lain seperti cahaya lampu memancar ke segala arah maka sinar laser memancar ke satu arah dan tak menyebar sehingga efeknya jauh lebih kuat. Tidak mengherankan bila bekas sinar laser nan dihasilkan dari medium sebuah gas eksklusif dapat membuat lubang pada lempengan besi dalam waktu sangat singkat.

Begitu pula dengan sifatnya nan koheren ini, sinar laser nan ditembakkan ke angkasa terbukti dapat memancar dan menembus ruang angkasa tanpa sedikit pun menyebar atau semakin menjadi lemah. Dengan sifatnya seperti itu pula, dalam teknologi komunikasi, sinar laser dimanfaatkan buat mencari berbagai data nan ada di luar angkasa. Begitu pun dengan disiplin ilmu lain nan telah memanfaatkan kelebihan sinar laser, seperti dalam kedokteran misalnya.

Laser dari media gas mengeluarkan sinar berwarna inframerah, sedangkan laser dari media padat seperti dari batu ruby, menghasilkan sinar merah. Laser nan dihasilkan dari gas bersifat panas sehingga dapat melelehkan baja dalam waktu singkat.

Dalam ilmu fisika dasar telah dijelaskan bahwa sebuah benda terdiri dari sejumlah atom. Dalam sebuah atom terdapat elektron dan inti atom. Inti atom ini berisi netron dan proton. Pemaparan ini akan mudah menjelaskan dari mana sesungguhnya sinar laser itu datang dan kenapa memiliki daya sorot nan koheren, tetap dan memancar kepada satu titik tak melebar atau menyebar seperti cahaya atau sinar-sinar lain.

Seperti halnya bumi dalam tata surya kita, selalu berjalan atau berputar pada orbitnya. Demikian pula dengan elektron nan selalu berputar dan terus berputar mengelilingi inti atom. Elektron berputar pada orbit tertentu. Masing-masing orbit ini memiliki taraf energi nan berbeda, dan nan paling rendah taraf energinya ialah elektron nan paling dekat dengan inti atom.

Dengan kata lain, semakin jauh orbit sebuah elektron dari inti atom maka semakin tinggi pula energinya. Ketika sebuah elektron distimulasi dengan memberi energi berupa listrik, cahaya maupun panas, akan terjadi pergeseran dan perpindahan elektron. Klarifikasi tentang atom dan elektron ialah sekaligus juga klarifikasi tentang apa itu laser.

Elektron-elektron nan berpindah sebab terstimulasi oleh energi tambahan tadi, terus bergerak ingin kembali ke orbit semula. Ketika sebuah elektron bergerak menuju orbit semula, ia akan mengeluarkan sejumlah energi cahaya nan dikenal sebagai foton. Foton inilah nan menjadi dasar penciptaan sinar laser, nan dalam pemanfaatannya menggunakan medium tertentu, bergantung sekuat apa sinar laser nan diinginkan.



Proses Menghasilkan Sinar Laser

Secara sederhana sinar laser dihasilkan dari sebuah alat nan memancarkan foton dengan pancaran nan tetap sama. Sinar laser merupakan pancaran radiasi elektromagnetik. Untuk menghasilkan cahaya dengan panjang gelombang nan sama maka harus dikontrol ukuran, bentuk, dan kemurnian cahaya tersebut. Untuk menghasilkan cahaya nan koheren dan kontinu secara berkelanjutan, dipergunakan teknik Q-swiching, gain-switching, maupun modelocking.

Dewasa ini telah ditemukan beberapa media nan dapat menghasilkan sinar laser. Namun, sekalipun bhineka media penghasil sinar laser ini, kekuatannya tetap sama. Oleh sebab itu, kekuatan sinar laser bergantung kepada panjang gelombang nan dihasilkan dan bukan bergantung kepada media penghasilnya.

Secara generik ada dua macam media penghasil sinar laser, yaitu bahan gas dan bahan padat. Untuk bahan gas nan menghasilkan gas laser misalnya dapat dipergunakan neon, CO2, dan helium sebagai medianya. Bahan padat nan sering dipergunakan buat menghasilkan laser padat atau solid state laser yaitu batu ruby.



Pemanfaatan Laser

Pemanfaatan sinar laser dalam kehidupan sehari-hari demikian luar biasa, dari mulai keperluan nan sederhana sampai dengan nan rumit dan berbahaya. Kita lihat saja setiap menyambut tahun baru, di beberapa loka terutama di kota-kota besar tidak dapat dilepaskan dari permainan sinar laser ini. Begitu pun dalam pertunjukan musik baik nan langsung maupun disiarkan ulang di televisi-televisi, sinar laser semakin mempercantik suasana, menghasilkan warna-warni cahaya nan indah.

Sinar warna-warni dari sinar laser ini dihasilkan dari panjang gelombang nan nisbi kecil sehingga tak membahayakan keselamatan manusia. Demikian pula dengan sinar kebiru-biruan nan biasanya dimanfaatkan buat membaca compact disc atau membaca kode barang di pasar swalayan, alat peraga/penunjuk pada saat presentasi, dihasilkan dari panjang gelombang nan kecil.

Kehebatan sinar laser nan dapat menembak target dengan sangat tepat, telah banyak dimanfaatkan dalam operasi kecantikan maupun operasi-operasi dalam global kedokteran nan sulit dilakukan secara manual. Selain itu, global kedokteran modern patut bersyukur dan berterima kasih kepada teknologi nan telah mampu menstimulasi buat menghasilkan sinar laser.

Sinar laser dalam global kedokteran telah terbukti sangat membantu, baik ketika mendiagnosis penyakit eksklusif nan tak kasat mata tanpa harus mengoperasinya terlebih dahulu, bahkan telah pula membantu dalam proses bedah dan pengobatan.

Dunia komunikasi, industri besar, elektronika, pengaman bank maupun sistem pengamanan di global militer, secara serius telah memanfaatkan kehebatan sinar laser ini. Begitu pula dalam film-film, kita sering disodorkan sebuah adegan pengamanan nan menggunakan sinar laser buat mendeteksi apakah tamu nan datang membawa senjata atau barang nan membahayakan atau tidak.

Sebuah band papan atas global bahkan telah pula secara serius memanfaatkan sebesar-besarnya keunggulan dan keistimewaan sinar laser ini dalam setiap pertunjukannya. Dengan demikian pertunjukan mereka tak saja terlihat mewah dan gemerlap, tapi juga berbeda dengan para pesaingnya. Tentu saja penggunaan teknologi sinar laser ini masih dalam batas-batas sebagai pemanis semata sehingga tak mencelakakan personel band dan para krunya.

Beberapa band yang telah dengan sadar memanfaatkan keunggulan dan keistimewaan sinar laser ini, antara lain Metallica, Pink Floyd, dan Aerosmith. Beberapa grup band dalam negeri belum ada nan secara serius memanfaatkan sinar laser ini selain sebagai bagian dari tata cahaya anjung nan disediakan panitia pelaksana.

Dengan hadirnya sinar laser, para pakar astronomi sangat dibantu sebab dapat meneliti keadaan di luar angkasa maupun mengukur jeda bumi dan bulan secara lebih akurat. Demikian pula dalam industri besar dan perminyakan, sinar laser telah dimanfaatkan sebaik mungkin.

Proses pengeboran, memotong lempeng baja maupun mengelas, tidak dapat dilepaskan dari teknologi sinar laser ini. Bayangkan saja apa jadinya jika teknologi komputer tanpa kehadiran teknologi sinar laser, betapa besarnya membuat alat penyimpanan atau memori.