Pelayanan PT Pos Indonesia

Pelayanan PT Pos Indonesia

Perkembangan zaman memang sudah semakin maju. Telekomunikasi, penyebaran berita, atau hal-hal nan bersifat penyampaian warta sudah semakin mudah. Kabar dari keluarga atau warta tentang apapun akan sampai dengan waktu nan sangat cepat dan biaya nan dikeluarkannya pun tak terlalu banyak. Kecanggihan telepon, telepon genggam, internet, media jejaring sosial ialah wahana telekomunikasi di abad ini.

Kehadiran benda-benda nan terbuat dari rangkaian komponen-komponen dan susah dimengerti oleh orang awam itu harus diakui perlahan mulai menggantikan posisi kantor pos di hati masyarakat Indonesia. Dahulu, sewaktu alat-alat komunikasi masih menjadi hal mahal, kantor pos ialah andalan primer buat berkirim kabar. Namun, dalam hal bertukar kabar, kini kantor pos bukan lagi menjadi pilihan utama.

Berbeda dengan alat-alat komunikasi zaman sekarang nan dapat dibawa ke mana pun, kantor pos ialah sebutan buat sebuah kantor nan melayani berbagai kegiatan penerimaan, pengumpulan, penyortiran, pengantar surat dan paket pos. Kantor pos juga melayani penjualan berbagai perlengkapan pos, seperti perangko, kartu pos, dan amplop.

Sebagai loka "bermuaranya" berbagai barang-barang atau surat nan siap dikirim ke loka tujuan, kantor pos memiliki wahana nan bisa mempermudah para pekerjanya buat segera mengirimkan barang atau surat ke loka tujuan. Pada umumnya kantor pos dilengkapi dengan loker atau kotak-kotak nan dikhususkan buat membagi barang atau surat berdasarkan lokasi pengiriman.

Pengelompokkan tersebut dimaksudkan buat mempermudah kinerja para pekerja kantor pos, juga buat menghindari adanya kekeliruan pada proses selanjutnya. Surat atau barang nan masuk terlebih dulu mengalami beberapa proses. Surat nan akan dikirimkan harus disortir terlebih dahulu. Memilih-milih sebelum dikirimkan ke alamat tujuan.

Jika Anda pernah berkunjung ke kantor pos, Anda niscaya tak akan asing dengan meja nan telah tersedia pulpen, lem, pensil atau busa nan sudah dibasahi dengan air. Peralatan itu disediakan buat memudahkan para pengguna jasa pos. Mereka nan belum sempat menuliskan alamat lengkap dan tak mengetahu kode pos dari alamat nan dituju atau bahkan membenarkan kesalahan penulis alamat dapat memanfaatkan fasilitas ini.



Kantor Pos di Indonesia

Kantor pos di Indonesia dikelola oleh PT Pos Indonesia. Perusahaan ini merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara. Indonesia mulai mengenal global perposan sudah sejak lama. Perposan di Indonesia muncul sudah sejak zaman penjajahan Belanda, saat VOC masih menguasai Nusantara, tepatnya pada 1602.

Pada saat itu, interaksi antar kantor pos dilakukan hanya di kota-kota eksklusif nan berada di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa. Surat atau barang hanya diletakkan di Stadsherbrg atau gedung-gedung penginapan buat diambil dan dicek sendiri oleh orang nan bersangkutan.

Pendiri kantor pos pertama di Indonesia ialah seorang Belanda bernama Gubernur Jenderal G. W. Baron van Imhoff. Gubernur Jenderal itu mendirikan kantor pos di Batavia pada 20 Agustus 1746. Bermula dari situ, global perposan di Indonesia pun berkembang. Masuknya telegraf juga ikut berpengaruh sehingga namanya menjadi Podts Telegraafend Telefoon Dienst atau Jawatan Pos, Telegraf, dan Telepon. Pada 1961, PTT berubah nama menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro.

Beberapa tahun kemudian, PN Pos dan Giro diresmikan dalam undang-undang milik Pemerintah Nomor 29 Tahun 1965 dan PP Nomor 30 Tahun 1965. Pada tahun itulah awal sebuah perbedaan makna baru bagi global perposan Indonesia. Pos Indonesia tak lagi dikelola oleh pihak luar, tetapi oleh warga pribumi.

PT Pos nan ada di Indonesia kini bukan hanya diperuntukkan bagi kirim mengirim surat, wesel, paket atau benda terlihat lainnya. Untuk bersaing dan agar tak kalah saing dengan berbagai wahana memudahkan lain, PT Pos Indonesia juga banyak melahirkan inovasi-inovasi dalam pelayanannya. Di kantor pos, Anda kini dapat membayar rekening listrik, rekening telepon, transfer, dan membeli pulsa.



Logo PT Pos Indonesia

Logo itu ialah suatu lambang atau suatu bukti diri dari suatu perusahaan nan berisi prinsip, visi, misi dan tujuan dari perusahaan itu sendiri. Sinkron dengan perubahan perusahaan biasanya logonya juga akan berganti.

Dalam perkembangannya PT.Pos Indonesia juga berubah dan mengikuti perubahan perusahaan. Logo lama dari PT Pos Indonesia berupa gambar padi dan kapas nan membentuk lingkaran, di banner bawahnya bertuliskan POS&GIRO dan banner bagian atasnya bertuliskan RI. Di dalam lingkaran lingkaran nan tebentuk dari padi dan kapas itu ada sebuah segilima nan didalamnya ada gambar seekor burung merpati nan digambarkan seperti sedang terbang melintasi global dan sebagai latar belakang ada arsiran.

Bentuk segilima dari logo itu menggambarkan Pancasila nan memang jumlahnya ada lima. Sedangkan gambar padi dan kapas nan ialah lambang dari sila ke lima nan mewakili tujuan dari BUMN nan sinkron dengan isi sila kelima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Burung merpati dan bola global terdapat di logo PT Pos Indonesia ini menjelaskan bahwa PT Pos Indonesia mencoba buat melakukan pelayanan profesional dan mampu buat mengitari dunia.



Pelayanan PT Pos Indonesia

PT Pos Indonesia membagi sebelas wilayah Indonesia buat melakukan pelayanan mereka. Pembagian divisi ini tersebar keseluruh provinsi nan ada di Indonesia. Satu divisi nan dibentuk meliputi satu atau beberapa provinsi. Divisi-divisi pelayanan PT Pos Indonesia meliputi:

Divisi I buat cabang Medan (meliputi Provinsi Aceh dan Sumatera Utara)

Divisi II buat cabang Padang (meliputi Provinsi Riau, Kepulauan Riau, dan Sumatera Barat)

Divisi III buat cabang Palembang (meliputi Provinsi Bengkulu, Jambi, Lampung, Sumatera Selatan, dan Kepulauan Bangka Belitung)

Divisi IV buat cabang Jakarta (meliputi provinsi D. K. I. Jakarta, sebagian Banten, dan sebagian Jawa Barat)

Divisi V buat cabang Bandung (meliputi sebagian Provinsi Banten dan Jawa Barat)

Divisi VI buat cabang Semarang (meliputi Provinsi Jawa Tengah dan D. I. Yogyakarta)

Divisi VII buat cabang Surabaya (meliputi Provinsi Jawa Timur)

Divisi VIII buat cabang Denpasar (meliputi Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur)

Divisi IX buat cabang Banjarbaru (meliputi Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan)

Divisi X cabang Makassar (meliputi Provinsi Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan)

Divisi XI cabang Jayapura (meliputi Provinsi Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua).

Ekspansi wilayah pelayanan Pos Indonesia tak hanya meliputi wilayah Indonesia saja namun ternyata juga sudah meliputi global internasional. Pelayanan dalam skala internasional memungkinkan Pos Indonesia buat melaksanakan salah satu tujuannya buat dapat go international. Perluasan wilayah pelayanan Pos Indonesia ini dilakukan dengan menjalin kolaborasi dengan badan-badan usaha di negara lain nan berskala internasional, seperti Western Union.

Andil Pos Indonesia dalam melayani pelanggannya, baik di skala nasional ataupun internasional, tak terbatas hanya dalam global perposan, tetapi juga dalam global keuangan. Fasilitas transfer uang melalui Pos Indonesia dapat dinikmati oleh para pelanggannya. Fasilitas pembayaran tagihan listrik, air, dan telepon pun dapat dinikmati di Pos Indonesia. Berbagai kemudahan nan ditawarkan dalam pelayanan Pos Indonesia terhadap pelanggannya merupakan suatu taktik nan diambil oleh Pos Indonesia buat memenuhi kebutuhan pelanggannya.