Andre Marie Ampere, "Newton-nya Listrik"

Andre Marie Ampere, "Newton-nya Listrik"

Dalam global ilmu pengetahuan, ada begitu banyak ilmuwan besar. Dua orang di antaranya ialah Isaac Newton dan Andre Marie Ampere. Mereka ialah dua penemu di bidang Fisika. Kedua nama penemu tersebut sudah dikenal global ilmu pengetahuan sejak dulu.

Bidang inovasi mereka sama yaitu di bidang fisika. Meski banyak tokoh penemu di bidang fisika lainnya, tapi dua nama tokoh ini sering disebut oleh para pelajar ketika belajar ilmu fisika pada taraf menengah atas dan menengah pertama.



Dua Penemu di Bidang Fisika: Nama-Nama Tokoh Ilmuwan Bidang Fisika

Sebelumnya kita mengetahui siapa sebenarnya ilmuwan itu. Menurut pengertiannya, ilmuwan adalah orang nan bekerja dan mendalami dengan tekun bidang ilmu pengetahuan sains nan termasuk di dalamnya bidang ilmu alam atau ilmu sosial. Fisikawan merupakan ilmuwan nan terjun dalam bidang fisika. Jadi, para tokoh di bidang fisika sebenarnya bisa disebut juga dengan fisikawan.

Berikut ini terdapat satu tokoh nan disebut fisikawan disamping dua tokoh nan akan dibahas dalam uraian ini. Tokoh tersebut memiliki nama Albert Abraham Michelson. Ia seorang fisikawan dari Amerika Serikat. Karyanya nan dikenal yaitu tentang pengukuran kecepatan cahaya. Hal tersebut utamanya buat percobaan Michelson-Morley. Pada 1907 ia menjadi orang Amerika Perkumpulan nan menerima penghargaan Nobel dalam ilmu pengetahuan khususnya bidang fisika.

Selain salah satu tokoh ilmuwan di bidang fisika tersebut, berikut ini fisikawan nan telah menyumbangkan ide dan pikiran selama hidupnya sehingga karyanya berguna dalam kehidupan kita sehari-hari. Ada nama Bacharuddin Jusuf Habibie, beliau orang Indonesia nan cukup dikenal global di bidang fisika dan IPTEK. Selain beliau, terdapat tokoh fisikawan lainnya, diantaranya: Albert Einstein, Alessandro Volta, Archimedes, Aristoteles, Arthur, Compton, Blaise Pascal, Carl Friedrich Gauss, Charles-Augustin de Coulomb, Christian Doppler, James Watt, Thomas Alfa Edison, Sir Isaac Newton dan tokoh lainnya.

Para fisikawan tersebut memberikan karya terbaiknya bagi generasi setelah mereka. Tanpa mengedepankan asal negaranya, para fisikawan tersebut mengoptimalkan potensinya dalam bidang fisika buat memberikan nan terbaik buat diri dan generasi setelah mereka. Namun demikian, pada uraian berikut akan disampaikan mengenai dua penemu di bidang fisika nan memiliki keahlian berbeda.



Dua Penemu di Bidang Fisika: Isaac Newton, Penemu Paling Populer

Isaac Newton merupakan salah satu dari dua penemu di bidang fisika nan akan dibahas dalam uraian ini. Kisah nan beredar di masyarakat tentang Isaac Newton yaitu bahwa saat itu Newton tengah duduk di sebuah pohon apel, lalu sebuah apel jatuh di atasnya. Jatuhnya apel tersebut menyadarkan Newton tentang gaya gravitasi. Kisah tersebut cukup sederhana. Tapi Isaac Newton memiliki cara berpikir nan berbeda dari orang biasa ketika dia mengalami kisah tersebut. Namun, Newton dikenal bukan hanya sebab hal tersebut.

Newton lahir di Woolstrope, Inggris tepat pada Natal tahun 1642. Di masa bocah, dia menunjukkan kecakapannya dalam bidang mekanika. Dia juga amat terampil. Namun, sang ibu nan berharap Newton bisa menjadi petani, akhirnya mengeluarkann Isaac Newton dari sekolah. Newton pun sukses membujuk sang ibu buat bisa meneruskan sekolah sebab beranggapan bahwa bakatnya bukanlah menjadi petani. Dia pun kembali bersekolah, bahkan masuk ke Universitas Cambridge.

Kecemerlangannya semakin terlihat, Newton menyerap seluruh ilmu matematika dan pengetahuan mengenai Fisika dengan cepat. Di usia dua puluh satu sampai dua puluh tujuh tahun, Newton sudah meletakkan dasar-dasar pemikiran tentang Kalkulus Integral sebagai sebuah pemecahan masalah matematika nan sampai saat ini dipakai oleh banyak orang.

Kemampuan Newton lainnya ialah inovasi pembiasan cahaya. Dahulu, orang menganggap bahwa cahaya matahari berwarna putih, namun Newton menyapu higienis asumsi tersebut dan mengeluarkan opininya sendiri dengan penelitian nan pasti. Dia mengatakan bahwa cahaya itu terdiri dari tujuh warna, seperti Pelangi.

Rumusannya tentang pembiasan cahaya pun menyebabkan kemajuan di dalam penciptaan teropong, lensa, dan hal lain nan berhubungan dengan pencahayaan. Hal nan paling dikenal dari Newton ialah rumusan tentang geraknya, termasuk di dalamnya mobilitas Gravitasi.

Karena itulah, berkat perhitungan dan rumusan nan ditemukan Newton, semua bentuk konvoi di alam semesta, termasuk konvoi benda-benda langit mampu diramalkan. Tidak pelak lagi, Isaac Newton ialah penemu terbesar sepanjang zaman. Ia bukan hanya pakar di satu bidang, tapi juga menguasai bidang lainnya.

Semoga kisah Isaac Newton mampu memberikan dorongan hayati bagi orang tua maupun anak buat mengoptimalkan kepandaiannya dalam berbagai bidang. Ia berhasil sebab memiliki cara berfikir nan berkembang dan maju. Ia tak mudah menyerah begitu saja ketika percobaannya mengalami kegagalan sebelum akhirnya mampu menemukan sesuatu.



Dua Penemu di Bidang Fisika: Andre Marie Ampere, "Newton-nya Listrik"

Pada tahun 1820, Hans Cristian Ostred (1777-1851), seorang Profesor Fisika di Kopenhagen, memeragakan interaksi antara kelistrikan dengan magnet di depan murid-muridnya. Ketika ia menempatkan jarum kompas di dekat seutas dawai nan sedang mengantarkan arus listrik, ternyata jarum kompas tersebut berputar.

Ostred nan percaya bahwa apa-apa nan ada di alam semesta ini saling berhubungan, sangat girang mengetahui bahwa listrik dan magnet bersumber pada arus nan sama. Setelah mendengar inovasi Ostred. Andre Marie Ampere (1775-1836), pakar Fisika dari Paris bergegas menguji inovasi tersebut dengan percobaannya sendiri. Ampere berargumen, seandainya arus dan magnet saling mempengaruhi, hal serupa juga niscaya terjadi pada dua arus.

Dalam percobaannya tersebut, Ampere menemukan bahwa dua arus itu juga saling mengerjakan gaya. Akhirnya, Ampere berkesimpulan bahwa magnet termasuk gejala listrik. Ampere sukses mengambil konklusi dengan motivasi cara berpikir nan tak mudah menyerah dan maju.

Dalam sepucuk surat buat anaknya, Ampere menulis bahwa mereka telah telah menemukan teori tentang magnet nan dapat menurunkan semua gejala kemagnetan menjadi arus listrik. Inovasi itu menurut Ampere, bertentangan dengan pendapat orang sebelumnya. Ampere justru membayangkan bahwa magnet memiliki arus-arus kecil di dalamnya nan saling berputar, lalu menghasilkan gaya magnet sehingga terjadi saling tarik menarik.

Berdasarkan percobaan ini, dia merumuskan gaya antara dua pangkas arus nan pendek, rumusan ini kemudian dikenal sebagai hukum Ampere. Berdasarkan persamaan ini, Maxwel menjuluki Ampere sebagai "Newtonnya listrik". Ampere memiliki inovasi nan berbeda dengan Isaac Newton. Namun dua penemu di bidang fisika tersebut memiliki kemampuan berpikir dan menguji coba sama seperti fisikawan lainnya.

Selain dua penemu di bidang fisika tersebut, generasi penerus bisa memperoleh beberapa inovasi lain di bidang ilmu pengetahuan lainnya. Bidang fisika, ekonomi, psikologi, biologi dan bidang lainnya. Inovasi para tokoh tersebut kadang saling mendukung dan kadang bertolak belakang. Namun demikian, mereka memiliki cara dan dasar nan kuat buat menyampaikan inovasi baru maupun dukungannya.

Dunia ilmu pengetahuan memberikan hadiah Nobel sebagai bentuk penghargaan kepada para tokoh sebab hasil temuannya nan bermanfaat dalam kehidupan. Mereka menemukan sesuatu dengan langkah inovasi nan sinkron dengan anggaran ilmiah. Hadiah Nobel bukan menjadi tujuan primer para tokoh tersebut. Mereka melakukan percobaan dan menghasilkan inovasi dengan tujuan ilmu dan temuannya bermanfaat bagi generasi penerus setelah mereka.

Dua penemu di bidang fisika tersebut mencontohkan bahwa pemberian hadiah Nobel bukan hal istimewa dalam inovasi mereka. Mereka lebih berbangga diri jika hasil penemuannya bisa dimanfaatkan oleh orang lain hingga generasi setelah mereka. Nobel hanya berupa simbol penghargaan bagi para ilmuwan. Dalam bidang ilmu sosial, penghargaan nan diberikan global kepada tokohnya berbeda dengan ilmu pasti. Teori-teori nan sukses dicetuskan oleh ahl ilmu sosial mendapat penghargaan tertentu. Jika ilmu niscaya sifatnya niscaya dan sporadis muncul disparitas antar tokohnya, sedangkan ilmu sosial sebaliknya.

Demikianlah uraian mengenai dua penemu di bidang fisika atau sering dikenal sebagai fisikawan dunia. Karya terbaik mereka memberikan motivasi bagi generasi selanjutnya sehingga setiap ilmu pengetahuan menjadi hal krusial dalam kehidupan. Saat ini semua bidang ilmu pengetahuan menjadi hal krusial buat diterapkan dalam kehidupan. Ilmu dipelajari bukan terbatas pada teori saja, tapi ilmu dipelajari dan diterapkan dalam kehidupan. Dua penemu di bidang fisika tersebut telah mencontohkan kepada kita bahwa ilmu pengetahuan mempengaruhi kehidupan.