Pembahasan Makalah Pendidikan Anak

Pembahasan Makalah Pendidikan Anak

Makalah pendidikan anak terdiri dari tiga kata nan terpisah, yaitu makalah, pendidikan, dan anak. Makalah merupakan tulisan ilmiah nan ditujukan buat melengkapi tugas kuliah, presentasi, maupun pelaporan nan dilengkapi dengan referensi.

Pendidikan ialah proses dari tak dapat menjadi dapat atau perubahan dari tak mengerti menjadi mengerti melalui media pendidikan. Dan, anak ialah seseorang nan masih berusia di bawah umur kurang dari 17 tahun.

Sehingga, makalah tentang pendidikan anak ialah suatu tulisan pendidikan nan berkaitan dengan anak nan ditujukan buat tugas akhir, pelaporan, presentasi, maupun sebagai karya ilmiah.

Sebagaimana makalah topik-topik lain, topik pendidikan anak juga menarik buat dikaji dan selanjutnya dituliskan dalam bentuk makalah. Namun, nan perlu diperhatikan dalam pembuatan makalah tentang pendidikan anak ialah tiap-tiap bagian harus menganut anggaran nan ditetapkan dalam pembuatan makalah.

Aturan pembuatan makalah ialah minimal terdiri dari pendahuluan, pembahasan, dan penutup. Pada tulisan ini akan dikupas bagaimana membuat pembahasan pada makalah tentang pendidikan anak, tapi kita bahas terlebih dahulu tentang pendidikan anak.



Pendidikan Anak

Pendidikan bagi masyarakat Indonesia sangat krusial sekali. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut penduduk global buat mengenyam ilmu setinggi-tingginya agar tak ketinggalan zaman.

Begitu pun dengan masyarakat di Indonesia. Program wjib belajar 9 tahun nan dikeluarkan oleh pemerintah diharapkan bisa mengurangi anak nan putus sekolah.

Pemerintah berupaya buat mengurangi jumlah anak nan putus sekolah melalui berbagai hal. Mulai dari penyediaan fasilitas sekolah sampai sumbangan buku-buku pelajaran. Hal tersebut dilakukan buat mengurangi biaya pendidikan nan sekarang ini sangat mahal. Apabila seorang anak sudah mau sekolah, maka sistem pembelajarannya juga perlu dibenahi agar menghasilkan anak didik nan pintar dan cerdas.

Dengan banyaknya generasi muda nan pintar dan cerdas, maka bisa membantu mengembangkan negara ini. Hal tersebut tentu saja perlu dukungan dari semua pihak. Mulai dari orang tua, pengajar, sampai masyarakat sekitarnya.

Keberhasilan seorang anak dalam belajarnya, selain dukungan semua pihak, juga dari sistem belajarnya juga. Untuk itu, seorang pengajar harus mengetahui karakter anak didiknya.

Anak nan satu dengan anak nan lainnya berbeda karakternya. Ada nan mudah menerima materi, ada juga anak nan susah menerima materi. Nah, itu menjadi sebuah masalah bagi pengajar, bagaimana menerapkan taktik pembelajaran.

Dalam taktik ini terkandung makna perencanaan. Maksudnya, pada dasarnya taktik masih bersifat konseptual mengenai keputusan nan akan diambil dalam aplikasi pembelajaran.

Secara umum, taktik bisa diartikan sebagai suatu garis-garis besar buat bertindak dalam usaha mencapai target nan telah ditentukan. Dalam global pendidikan, taktik bisa diartikan sebagai perencanaan nan berisi mengenai rangkaian kegiatan nan didesain buat mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa taktik pembelajaran ialah suatu planning atau tindakan (rangkaian kegiatan) nan di dalamnya termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran.

Strategi disusun buat mencapai tujuan tertentu. Artinya, arah dari semua keputusan penyusunan taktik ialah pencapaian tujuan sehingga penyusunan langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas, dan sumber belajar semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan. Akan tetapi sebelumnya, perlu dirumuskan suatu tujuan nan jelas nan dapat diukur keberhasilannya.

Kecerdasan, demikian juga bakat, ialah potensi dasar nan dimiliki oleh setiap siswa. Hanya saja kadarnya berbeda antara siswa nan satu dengan nan lainnya. Ia merupakan faktor internal nan sangat berpengaruh terhadap terhadap tinggi rendahnya prestasi belajar siswa.

Namun, dalam beberapa kasus besarnya kecerdasan dan talenta tak berbanding lurus dengan prestasi belajar siswa. Mengapa demikian? Karena prestasi belajar peserta didik dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal.



1. Faktor internal

Faktor internal nan mempengaruhi prestasi belajar selain talenta dan kecerdasan antara lain ialah minat dan motivasi. Ketika keempat faktor ini ada dalam diri seorang peserta didik, maka prestasi belajarnya cenderung akan lebih tinggi.



2. Faktor eksternal

Faktor eksternal, seperti kualitas guru, metode mengajar, lingkungan, fasilitas mengajar, dan lain sebagainya ikut memengaruhi prestasi belajar. Namun, pengaruhnya tidaklah sebesar faktor internal.

Faktor internal dan eksternal ialah dua hal nan sangat menunjang keberhasilan siswa dalam belajar. Jadi, buat menghasilkan peserta didik nan berprestasi, seorang pendidik haruslah mampu mensinergikan kedua faktor di atas.

Dalam menentukan prestasi anak, peranan orang tualah nan sangat krusial buat memotivasi anak dalam berprestasi. Orang tua mempunyai keinginan agar anaknya menjadi orang nan berprestasi dan berbakat.

Sejak anak itu di dalam kandungan, seorang ibu selalu menjaga anaknya di dalam kandungan, agar anak nan dilahirkannya kelak sehat. Untuk menjaga agar anak nan dikandungnya tetap sehat, maka seorang ibu selalu berusaha menjaga stamina tubuhnya dengan memakan makanan nan sehat dan bergizi buat dirinya dan anak nan dikandungnya.

Segala macam vitamin, susu, makanan, dan pola hayati diatur sedemikian rupa buat menjaga kandungannya tetap sehat. Begitu pentingnya seorang anak bagi sang ibu.

Setelah anak itu lahir, orang tua melanjutkan menjaga anak tersebut. Segala macam kebutuhan sang bayi dipenuhi. Orang tua mulai mendidik anaknya merangkak, duduk, berjalan, berbicara, sampai anak itu bisa berdikari melakukan semuanya.

Pendidikan tersebut sudah diterima oleh sang anak dari lingkungan keluarganya. Anak mulai berpikir dan bertindak. Pengaruh pendidikan di lingkungan keluarga menjadi satu hal nan bisa membentuk awal kepribadian anak.

Terbentuknya kepribadian anak tersebut akan berkembang seiring dengan pertumbuhannya dan pergaulannya. Akan tetapi, dasar dari pembentukan pribadi anak ialah di lingkungan keluarga.

Anak diajari tentang hayati itu dimulai dari lingkungan keluarganya. Untuk itu, membimbing anak sejak dini oleh orang tua itu sangat krusial dalam membangun dasar kepribadian anak tersebut. Apakah anak tersebut menjadi pendiam, periang, pemarah, atau lain sebagainya.

Ketika anak masuk ke dalam lingkungan nan baru, maka orang tua tetap harus membimbing anak tersebut memasuki lingkungan baru agar anak tak terpengaruh oleh hal-hal nan buruk.

Apalagi zaman sekarang nan semuanya serba instan dan canggih. Hal tersebut bisa memengaruhi prestasi belajar anak dan kepribadian anak tersebut. Untuk itu, supervisi anak oleh orang tuanya memang sangat penting.

Apabila anak seperti itu, maka prestasi belajar dan talenta nan ada di dalam anak tersebut tak akan berkembang. Pertumbuhan anak akan terhambat buat menjadi anak nan cerdas dan berbakat.

Untuk itu, peran orang tua dalam mengawasi anak itu sangat penting. Anak perlu dibimbing dan diarahkan kepada hal-hal nan positif nan bisa mengembangkan prestasi dan bakatnya.



Pembahasan Makalah Pendidikan Anak

Sebagai contoh pembahasan pada makalah pendidikan anak dengan judul ”Pengaruh Permainan Anak Sebagai Media Pendidikan”. Dalam pembahasan ini setidaknya mengupas tentang permainan anak, media pendidikan, dan relevansi permainan anak dengan media pendidikan.



1. Permainan anak

Kajian pembahasan nan harus dituliskan dalam pembahasan makalah nan pertama ialah mengupas tentang permainan anak. Dalam permainan anak, kembangkan apa saja permainan anak melalui pendapat, statemen tokoh, maupun referensi-referensi berupa buku, jurnal, dan majalah.

Kemudian padukan dengan permainan anak nan sedang kamu tulis. Misalnya, permainan nan dikaji ialah "gobak sodor", maka carilah surat keterangan gobok sodor melalui referensi-referensi dan data nan berkaitan.

Pada sub bagian judul ini, sajikan pula data dan fakta dari permainan gobok sodor. Usia berapakah biasanya nan menggunakan permainan ini, di daerah mana sajakah, atau taraf kesulitan permainan gobak sodor. Jangan lupa pula, agar pembahasan pada permainan gobok sodor menjadi menarik berikan klarifikasi apa dan bagaimana cara permainan gobak sodor tersebut.



2. Media pendidikan

Sub judul media pendidikan ini dikemukakan apa saja media pendidikan nan sudah ada. Jika ada surat keterangan nan berkaitan dengan media pembelajaran khususnya permainan anak, maka sisipkan dalam sub judul ini. Misalnya, ada sebuah surat keterangan seperti begini “Salah satu media pendidikan ialah permainan anak” masukkan surat keterangan tersebut dan jangan lupa sebutkan sumbernya dalam makalah.



3. Relevansi permaianan anak dengan media pendidikan

Pada sub bagian ini nan terpenting ialah memadukan antara permainan anak dengan media pendidikan. Ungkap seluas-luasnya relevansi permainan anak sebagai bagian dari media pendiidikan, sehingga menjadi keterpaduan nan utuh dan enak dibaca. Jangan lupa sisipkan pula data dan fakta nan dilengkapi dengan literatur nan telah kamu sediakan.

Demikianlah cara membuat pembahasan pada makalah tentang pendidikan anak, semoga semakin menambah pengetahuan kita dalam membuat makalah tentang pendidikan anak. Selamat berlatih membuat makalah pendidikan anak.