Politik dan Pemerintahan Rusia

Politik dan Pemerintahan Rusia

Eropa Timur merupakan salah satu kawasan nan ada di Benua Eropa. Dulu, kawasan Eropa Timur ini diidentikan dengan paham komunis. Hal itu dikarenakan di kawasan ini terdapat negara nan menjadi salah satu kekuatan terbesar di global selain Amerika Serikat, yaitu Rusia. Dulu, Rusia bernama Uni Soviet, sebuah negara nan memiliki kekuatan besar dan berpaham komunis.

Namun, seiring perkembangan zaman, paham komunis mulai luntur di kawasan Eropa Timur. Hal itu ditandai dengan pecahnya Uni Soviet. Pecahnya Uni Soviet menghasilkan negara-negara baru pecahan Uni Soviet. Jadi, bisa dikatakan bahwa Eropa Timur merupakan kawasan negara pecahan Uni Soviet. Setelah pecah, Uni Soviet berubah menjadi Rusia dan tetap menjadi kekuatan besar di global menandingi Amerika Serikat.



Sejarah Eropa Timur

Frase Eropa Timur digunakan buat mengelompokkan negara nan menganut rezim komunis. Kawasan Eropa Timur pun dijuluki sebagai Blok Timur. Hal ini dikarenakan ada Blok Barat nan merupakan saingan Blok Timur dalam berbagai hal, termasuk ideologi. Kawasan Eropa Timur semakin kuat saat Perang Global II terjadi. Saat itu, Uni Soviet menjadi kekuatan besar dalam Perang Global II.

Perlu dicatat, semua negara nan berada di kawasan Eropa Timur tak menganut ideologi komunis. Hal itu dibuktikan dengan Finlandia dan Yunani, dua negara nan berada di kawasan trimur Eropa, tak menganut paham komunis. Namun, ada beberapa negara nan berada di luar kawasan timur Eropa nan digolongkan menjadi kawasan Eropa Timur, seperti Jerman Timur nan menganut paham komunis. Padahal, Jerman (setelah reunifikasi) ialah negara nan berada di kawasan Eropa Tengah.



Rusia, Negara Super Power dari Eropa Timur

Rusia ialah sebuah negara nan membentang luas di sebelah timur Eropa an utara Asia. Dulu, sebelum bernama Rusia, negara ini dikenal sebagai bagian dari Uni Soviet. Negara nan memiliki luas wilayah sebesar 17.075.400 km persegi ini termasuk negara dengan luas wilayah terbesar di dunia.

Wilayah negara Rusia ini lebih besar dua kali lipat dari luas wilayah Republik Rakyat Cina, Kanada, dan Amerika Serikat. Meskipun termasuk negara terbesar di dunia, tapi berbicara jumlah penduduk, Rusia masih kalah jika dibandingkan dengan Cina dan India. Diperkirakan, jumlah penduduk Rusia termasuk paling besar ketujuh di dunia.

Dulunya, Rusia merupakan negara bagian terbesar dari Uni Soviet. Maka tidak heran jika Rusia mewarisi luas wilayah paling besar dari peninggalan Uni Soviet. Diperkirakan, Rusia mewarisi sekitar 50% jumlah penduduk, 2/3 luas wilayah, dan sekitar 50% aset ekonomi dan persenjataan nan dimiliki Uni Soviet.

Dulu, Uni Soviet dikenal sebagai negara adidaya. Namun setelah pecah, kedigdayaan Uni Soviet ikut hancur. Sekarang ini, status Rusia tetap menjadi negara krusial di global ini, meskipun masih jauh jika dibandingkan pada masa kejayaan Uni Soviet. Namun kini, Rusia pun sedang berusaha membangun kekuatan dari segala aspek buat menjadi negara adidaya, menyaingi Amerika Serikat.

Berbicara soal letak geografis, Rusia terletak di Benua Eropa, tepatnya di daerah timur Eropa. Rusia berbatasan dengan Asia dengan Pegunungan Ural nan membatasi kedua benua itu. Secara umum, Rusia memiliki iklim tundra. Wilayah nan paling luas di Rusia ialah Siberia. Siberia ini pada umumnya memiliki iklim tundra. Karena letaknya di belah bumi paling utara, daerah Siberia dan perairan Rusia lainnya umumnya tertutupi es.

Akan tetapi, ada juga daerah perairan di Rusia nan tak tertutupi es, misalnya Bahari Barents, Bahari Putih, Bahari Kara, Bahari Laptev, dan Bahari Siberia Timur nan termasuk wilayah Arktik atau Kutub Utara. Selain laut-laut tersebut, ada juga Bahari Bering dan Bahari Okhotsk nan berada di wilayah Samudera Pasifik.



Politik dan Pemerintahan Rusia

Sampai 1917, Rusia berbentuk kerajaan nan dipimpin oleh seorang tsar sebagi kepala negara. Saat masih berbentuk kerajaan, terutama pada masa Dinasti Romanov, Rusia mengalami beberapa konflik politik dengan Negara-negara Eropa. Salah satu contohnya konfrontasi antara Rusia dan Perancis saat Perancis dipimpin oleh Napoleon Bonaparte. Konflik Rusia dengan Negara Eropa lainnya masih berlanjut pada masa Perang Global I.

Pada masa Perang Global I dan Perang Global II, Rusia masih tergabung dalam uni Soviet. Namun pada era 1990-an, Uni Soviet pecah dan Rusia menjadi sebuah Negara nan mewarisi kekuatan Uni Soviet. Setelah Uni Soviet pecah, pemerintahan Rusia dipimpin oleh seorang presiden.

Presiden pertama Rusia setelah Uni Soviet pecah ialah Boris Yeltsin (1991-2000), kemudian digantikan oleh Vladimir Putin (2000-2008), lalu digantikan oleh Dmitry Medvedev (2008-2012). Sekadar informasi, pemimpin Uni Soviet terakhir ialah Mikhail Gorbachev.

Berbicara soal pusat pemerintahan, Kremlin merupakan pusat pemerintahan negeri beruang merah tersebut. Di Rusia pun terdapat jabatan perdana menteri. Tugas perdana menteri ini bertanggung jawab terhadap parlemen, tapi peranannya lebih terbatas dibandingkan jabatan presiden. Parlemen Rusia terdiri dari 2 majelis, yaitu majelis federal sebagai majelis tinggi dan majelis rendah nan dikenal dengan nama Duma.



Militer, Nuklir, Luar Angkasa, dan Ekonomi Rusia

Berbicara soal kekuatan militer, Rusia termasuk negara di global dengan kekuatan militer nan besar. Kekuatan militer Rusia nan besar ini merupakan warisan dari kekuatan militer Uni Soviet. Hal ini dikarenakan Rusia mewarisi kekuatan militer paling besar dibandingkan Negara pecahan Soviet lainnya. Akan tetapi, setelah Uni Soviet pecah, Rusia mengalami kesulitan ekonomi sehingga sulit buat membiayai kekuatan militernya.

Angkatan Bahari merupakan militer nan mendapat efek paling besar dari kesulitan ekonomi nan dialami Rusia. Saat kesulitan ekonomi, Angkatan Bahari Rusia terpaksa membesituakan armadanya, termasuk kapal-kapal induk sampai hanya tersisa 1 kapal.

Angkatan Darat dan Angkatan Udara pun mendapatkan efek kesulitan ekonomi, tapi tidak separah Angkatan Laut. Angkatan Darat dan Angkatan Udara masih melakukan riset buat mengembangkan kembali kekuatan militernya. Namun secara perlahan, Rusia dapat kembali membangkitkan kekuatan militernya.

Selain memiliki moliter nan kuat, Rusia pun dikenal sebagai salah satu Negara nan mengembangkan senjata nuklir. Senjata nuklir nan dimiliki Rusia merupakan warisan dari Uni Soviet. Sebagian lagi dari warisan senjata nuklir diperkirakan didapatkan oleh Ukraina dan Kazakstan.

Dalam bidang ilmu pengetahuan, khususnya ilmu ruang angkasa, Rusia memiliki ilmu ruang angkasa nan maju. Rusia pun memiliki stasiun ruang angkasa nan bernama MIR. Ilmu tentang ruang angkasa nan dikuasai Rusia telah melahirkan banyak astronot atau kosmonot Rusia nan diutus ke ruang angkasa. Saat berbentuk Uni Soviet, ada sebuah agen misteri nan sangat disegani dalam global intelejen. Agen misteri itu bernama KGB.

Berbicara soal ekonomi, Rusia memiliki siste ekonomi nan kuat. Hal ini ditandai dengan bidang industri Rusia nan maju. Perindustrian nan maju itu merupakan warisan dari masa pemerintahan Stalin. Industri maju nan menjadi andalan Rusia antara lain industri militer dan indutri pertambangan.

Berbicara soal industri militer, Rusia menasilkan pesawat nan sangat disegani dalam global militer, misalnya pesawat MiG dan Sukhoi. Selain itu, Rusia pun dikenal sebagi penghasil tank dan helikopter nan andal. Selain industri militer, industri pertambangan Rusia pun terhitung maju, seperti industri mineral, batu bara, dan minyak bumi.

Nah, itulah klarifikasi mengenai Eropa Timur, khususnya Rusia. Dulu, Eropa Timur memang dikenal sebagai kawasan komunis. Namun sekarang, rezim komunis di Eropa Timur sudah memudar.