Sejarah Singkat Filipina

Sejarah Singkat Filipina

"Mabuhay". Mungkin ketika mendengar kata tersebut, Anda akan teringat dengan karakteristik khas kata nan sering diucapkan oleh orang Filipina terhadap tamunya atau wisatawan asing nan datang ke Filipina. Jika Anda sering ke sana, Anda pastinya akrab dengan kata tersebut.

Kata tersebut merupakan slogan nan sudah melekat. Arti kata tersebut mengacu pada ucapan "selamat datang". Namun uniknya, kata mabuhay itu sendiri bukan berarti selamat datang. Arti nan sesungguhnya ialah " long live " atau " may you live long ". Jika dalam bahasa Indonesia seperti bermakna salut, yaitu "Mabuhay Indonesia!" atau "Hidup Indonesia!"



Letak Geografis Filipina

Letak geografis negara Filipina dekat dengan negara Indonesia, khususnya Pulau Sulawesi. Bagian timur, Filipina berbatasan dengan Bahari Filipina. Bagian barat, Filipina berbatasan dengan Bahari Cina Selatan. Bagian selatan, Filipina berbatasan dengan Bahari Sulawesi. Negara Filipina terletak beberapa ratus kilometer dari Pulau Borneo di bagian barat daya dan dengan Taiwan di bagian utara. Sementara di bagian selatan dengan Maluku dan Sulawesi, sedangkan di bagian timurnya ialah Palau.



Penduduk Filipina

Negara Filipina merupakan salah satu negara nan berada di sebelah utara Indonesia. Sama seperti negara kita, Filipina sendiri termasuk sebuah negara kepulauan nan memiliki banyak pulau besar dan kecil, yaitu sekitar 7.000 pulau. Filipina memiliki jumlah penduduk seluruhnya sekitar 110 juta jiwa nan mendiami negaranya, sedangkan nan berada di luar negeri sebanyak sekitar 11 juta jiwa. Mereka tersebar di seluruh dunia. Ada nan bekerja sebagai tenaga kerja asing.

Selain itu, orang Filipina juga memiliki ras atau suku nan majemuk dan mempunyai 180 bahasa pribumi (asli). Penduduk Filipina juga disebut dengan filipino. Mereka disebut filipino sebab hampir dari sebagian dari penduduknya mempunyai paras nan mirip dengan bangsa Asia lainnya. Paras penduduk Filipina mirip dengan paras orang Minahasa, Menado, Jawa, dan sebagainya.

Bangsa Filipina merupakan sebuah negara nan penduduknya mayoritas menganut agama Kristen Katolik. Hal tersebut tentunya terlihat pada masa-masa penjajahan nan dilakukan oleh Kerajaan Spanyol. Begitu kuatnya pengaruh Gereja Katolik ini. Filipina ini merupakan negara nan paling banyak didominasi oleh umat katolik di Asia, disusul oleh Timor Leste.

Filipina juga mempunyai keunikan tersendiri nan sangat berbeda dari negara tetangga di Asia Tenggara lainnya, yaitu gaya hidupnya di Filipina sudah kebarat-baratan. Hal ini bisa dilihat dari nama-nama nan dimilikinya sudah berbau Spanyol dan kehidupan sehari-hari dalam upacara pernikahan juga sudah berbau kebarat-baratan seperti upacara pernikahan nan selalu bernuansa ala Amerika atau Amerika Latin.



Sejarah Singkat Filipina

Dalam catatan sejarah, bangsa Filipina ini ada nan menyebutkan bahwa bangsa mereka telah dipengaruhi oleh Kerajaan Sriwijaya. Hal ini berdasarkan temuan pada lempeng tembaga nan ditemukan di dekat Kota Manila . Akan tetapi, sebagian para pakar sejarah di Filipina menyebutkan bahwa bangsa Filipina mulai dipengaruhi kehidupannya pada zaman kolonialisme. Ini bisa dilihat pada abad ke-16 telah berdiri kerajaan-kerajaan kecil. Kerajaan tersebut dipengaruhi oleh budaya India dan Islam di bagian selatan pulau.

Sebelum bangsa Filipina merdeka, penduduk di Filipina masih dijajah oleh bangsa Spanyol pada tahun 1565-1821. Penjajahan oleh Spanyol ini merupakan penjajahan terlama, yaitu 265 tahun. Setelah itu, selama 77 tahun berikutnya, yaitu pada tahun 1821-1898, bangsa Filipina ditetapkan sebagai Provinsi Spanyol, sebagai bagian dari Kerajaan Spanyol. Ketika penguasa Raja Felipe II berkuasa, pemberian nama ‘Filipina’ diberikan kepada bangsa Filipina ini.

Kolonialisme ini berlajut. Setelah Perang Spanyol-Amerika Perkumpulan pada tahun 1898, kolonialisme beralih ke tangan Amerika Perkumpulan sampai tahun 1935. Mulai saat itu, bangsa Filipina menjadi negara persemakmuran Amerika Serikat. Pada tanggal 4 Juli 1946, bangsa Filipina mendapatkan kemerdekaannya secara absah (de facto).



Ragam Bahasa di Filipina

Bahasa nan paling banyak digunakan oleh masyarakat Filipina ialah bahasa Tagalog. Namun, bahasa Tagalog ini bukan bahasa nasional di Filipina. Mengapa demikan? Hal ini dikarenakan masyarakat Filipina sporadis menggunakan bahasa Tagalog . Bahasa resmi Filipina ialah bahasa Filipino. Bahasa Filipino ini berasal dari berbagai bahasa nan ada di Filipina, termasuk bahasa Tagalog itu sendiri. Seperti halnya dengan bahasa Indonesia, bahasa Filipino menyerap berbagai kosakata dari bahasa Melayu, Spanyol, dan Inggris.

Sementara itu, bahasa nan sering digunakan di Filipina selain bahasa Tagalog dan Filipino ialah bahasa Inggris. Bahasa Inggris ini sering digunakan oleh masyarakat Filipina dalam kehidupan sehari-harinya. Misalnya, dalam urusan pemerintahan dan instansi lainnya semua hampir menggunakan bahasa Inggris.

Selain itu, di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi juga menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantarnya. Oleh sebab itu, tidaklah mengherankan jika sebagian masyarakat Filipina bisa berbahasa Inggris. Bahasa Tagalog dan Filipino hanya digunakan sebagai bahasa di sekitar lingkungan rumah dan bahasa komunikasi semata.



Sistem Pemerintahan Filipina

Sistem pemerintahan di Filipina menganut sistem demokrasi . Kebebasan demokrasi ini sangat tak terbatas di Filipina. Hal ini bisa dilihat dari kebebasan memberikan pendapat pribadi. Di Filipina, orang Filipina bisa memberikan pendapatnya secara terang-terangan, tanpa ada masalah nan akan dihadapinya. Misalnya, dalam global pers, wartawan dan masyarakatnya bebas mengkritik bahkan mengolok-olok pemimpinnya jika pemimpin tersebut melakukan kekeliruan.

Mansyarakat Filipina sangat bangga terhadap sistem demokrasi nan dimilikinya tersebut. Dengan adanya demokrasi ini, perekonomian berangsur-angsur pulih dan maju seiring dengan kemajuan demokrasi tersebut. Inilah nan membedakan sistem demokrasi nan dimiliki Filipina dengan negara-negara di Asia lainnya.



Kaitan Sejarah Filipina dan Indonesia

Pada zaman dulu, perdagangan di kawasan Asia Tenggara merupakan kawasan pusat perdagangan dunia, terutama di jalur Malaka. Kawasan dagang ini hampir meliputi seluruh bangsa Indonesia. Perdagangan di Indonesia menyebar ke seluruh pelosok negara lain seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina.

Perdagangan di daerah Sulawesi memang menjadi salah satu pusat dagang nan ada di Indonesia. Orang-orang Sulawesi banyak nan berdagang ke daerah jauh seperti ke Filipina bagian selatan. Karena sering berdagang ke daerah Filipina tersebut, banyak dari penduduk Sulawesi menetap dan menikah dengan orang Filipina. Oleh sebab itulah, banyak penduduk di Filipina mirip dengan paras orang Sulawesi.

Budaya orang-orang di Filipina juga mirip dengan budaya nan ada di Indonesia, yaitu budaya daerah Manado. Kemiripan ini bisa dilihat dari makanan, tarian, dan tentu saja budayanya. Kemiripan ini tidaklah mengherankan, mengingat letak Manado dengan Filipina bagian selatan sangat dekat. Perjalanan antara Filipina dengan Manado bisa ditempuh satu jam melalui penerbangan udara. Sayangnya, penerbangan tersebut tak dilakukan secara langsung antara Manado dengan Davao (Filipina), melainkan harus menempuh jalur Manado dengan Manila terlebih dulu, baru dilanjutkan ke Davao.

Di samping itu, penduduk di Filipina memiliki ras nan sama dengan bangsa Indonesia nan merupakan satu rumpun dengan bangsa Asia pada umumnya, yaitu Malayo-Polynesia. Paras orang Filipina sama dengan paras orang Indonesia pada umumnya. Ada nan berkulit putih, cokelat, hitam, dan sebagainya. Bahkan saking miripnya dengan orang Indonesia, masyarakat Filipina banyak nan mempunyai keturunan dari Indonesia, khususnya dari daerah Minahasa, Menado, dan sebagian daerah Sulawesi lainnya. Mayoritas masyarakat di Filipina ialah orang Tagalog.