Jenis Karya Ilmiah

Jenis Karya Ilmiah

Kata riset berasal dari bahasa Inggris, research . Bila mendengar kata tersebut, kita langsung teringat pada serangkaian penelitian nan dilakukan sekelompok orang berprofesi sebagai ilmuan dalam usaha menemukan sesuatu. Lalu, apakah pengertian riset itu?



Definisi Riset

Riset memiliki banyak pengertian dan definisi. Banyak kalimat nan berbeda nan digunakan buat mengungkap maksud dan pengertian riset ini. Seperti di awal telah disinggung, kata riset nan mengadopsi kata dari bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional dunia, yakni research. Yang maknanya ialah penelitian. Sangat simpel dan lugas.

Sedangkan pengertian atau definisi lain dari riset sering dikemukakan oleh banyak para ilmuwan dan para penulis buku ilmiah terkenal. Di antaranya adlah Tripody dan Meyer.

Berdasarkan pendapat Fellin, Tripody, dan Meyer, dalam bukunya The Assessment of Social Research: Guidelines for use of research in social work and social science , penelitian atau riset ialah suatu cara sistematik dalam meningkatkan, memodifikasi, dan mengembangkan pengetahuan nan bisa disampaikan dan diverifikasi atau diuji oleh peneliti lain.

Sehingga riset bukan lagi merupakan barang kuno dan asing di telinga banyak orang. Karena pengertian nan terkandung di dalamnya sangat fleksibel, dipandang dari sudut manapun ilmu pengetahuan. Baik sosial dan ilmu pasti.

Riset, pada dasarnya, ialah setiap proses nan menghasilkan ilmu pengetahuan. Sementara itu, dilihat dari sisi lain, riset atau penelitian menurut Nur Indiantoro dan Bambang Supomo, ahli bisnis Indonesia, merupakan refleksi dari keinginan buat mengetahui sesuatu berupa fakta-fakta atau kenyataan alam nan diawali dengan kegiatan pengamatan.

Dan pada setiap orang nan memang sedang melakukan penelitian, sebenarnya sah-sah saja mengeluarkan definisi dan arti atas pengertian riset itu sendiri. Sinkron dengan pengalaman nan mereka lalui.



>Riset Bagian dari Karya Ilmiah

Bagi Anda nan sedang dalam proses menulis karya ilmiah atau scientific paper , sebaiknya pahami dulu pengertian dari riset itu sendiri. Selain berpedoman pada beberapa pengertian nan telah diurai pada artikel ini di awal, Anda juga perlu mencari tahu dari sisi lainnya.

Karena riset merupakan bagian terpenting nan didahulukan pelaksanaannya, di dalam sebuah penulisan karya ilmiah. Hal ini disebabkan sebab riset merupakan bagian atau tahapan langkah dari karya ilmiah itu sendiri. Karya ilmiah ialah laporan tertulis sinkron kaidah eksklusif mengenai sesuatu nan telah diamati dan diteliti oleh sekelompok orang buat dipublikasikan hasilnya dan bisa dijadikan acuan dalam penelitian selanjutnya. Dan risetlah nan menjadi tolok ukurnya.

Riset bersifat, bisa diukur, bisa dijabarkan secara kuantitas, bisa disajikan dalam statistik, dan bisa diuraikan secara manual. Karena itulah, riset sangat krusial artinya bagi sebuah penulisan karya ilmiah.

Karya ilmiah biasa dibuat oleh para ilmuan dan civitas akademika. Isi karya ilmiah berupa data, informasi nan valid, cara dan hasil penelitian, simpulan, dan tinjauan pustaka sebagai pendukung kuat laporan ilmiah.



Jenis Karya Ilmiah

>Beberapa jenis karya ilmiah nan ada di perguruan tinggi di antaranya sebagai berikut.

  1. Makalah, laporan tertulis mengenai tugas nan diberikan oleh dosen kepada mahasiswanya buat jangka waktu nan pendek. Mahasiswa biasanya hanya mengadakan library research sebagai surat keterangan dalam menuangkan pemikirannya sendiri.
  2. Laporan praktikum, laporan tertulis mengenai hasil praktikum nan telah dilakukan siswa ataupun mahasiswa. Laporan ini biasanya diminta tak lama setelah praktikum usai.
  3. >Skripsi, tugas akhir nan dibebankan pada mahasiswa sebagai persyaratan lulus dari perguruan tinggi. Library dan field research atau kajian lebih mendalam diharapkan mampu memaksimalkan karya ilmiah nan dibuat.


Porsi Riset di Dalam Karya Ilmiah

Di atas telah disinggung tentang jenis-jenis karya ilmiah nan biasa dibuat oleh para civitas akademika, pada seluruh jenjang pendidikan. Karena karya ilmiah bukan hanya penguasaan para mahasiswa saja, namun juga sering dilakukan oleh para siswa pelajar taraf dasar hingga taraf atas, juga para karyawan dalam badan atau institusi pemerintah.

Karena itu memahami riset dalam pengertian umum, ialah krusial dipahami oleh semua orang. Yang memang berkepentingan terhadap masalah riset tersebut. Dan sering melakukan riset sebagai bagian dari proses pendidikan dan pelatihan.

Kemudian, Anda kini harus mengerti seberapa besar porsi riset di dalam sebuah karya ilmiah. Karena riset dikatakan sebagai bagian dari karya ilmiah, lalu berapa banyak riset menentukan keberhasilan sebuah karya ilmiah nan dibuat.

Riset dalam bahasa Inggris memiliki makna singkat, yakni penelitian. Dan itu tak berlebihan. Meski begitu banyak definisi nan dilontarkan dengan menguras banyak kalimat. Namun, riset pada dasarnya ialah memang penelitian.

Dan sebuah karya ilmiah hanya bisa disajikan, setelah memperoleh hasil dari suatu penelitian terhadap obyek nan menjadi topik atau tema tulisan karya ilmiah Anda. Karena itu, bisa disimpulkan bahwa, penelitian atau riset tadi mengambil hampir setengahnya arti krusial dalam sebuah karya ilmiah. Atau bila difigurkan, mungkin hampir 80% sebuah karya ilmiah, ditulis berdasarkan hasil penelitian.

Demikianlah riset mengambil porsi krusial dalam sebuah karya ilmiah.



>Yang Harus Diperhatikan dalam Penulisan Karya Ilmiah

>Dalam menuliskan karya ilmiah, ada beberapa poin krusial nan harus diperhatikan.

  1. Pengantar, berisi ruang lingkup dan tujuan penelitian, tinjauan pustaka, bagaimana penelitian diadakan, serta hasil penelitian dan manfaatnya. Sertakan pula data sampel dan uraian cara kerja.
  2. Pembahasan, berisi masalah, kajian mengenai temuan krusial dari riset nan diadakan, implikasinya terhadap teori, batasan studi nan ada relevansinya dengan penelitian, dan asa buat penelitian selanjutnya.
  3. Simpulan, berisi kompendium hasil nan dikemukakan secara eksplisit, singkat, dan padat. Sisipkan pula kegunaan spesifik dan generik penelitian tersebut hingga ke penutup.
  4. Abstraksi, sama seperti simpulan. Namun, dalam abtraksi, ditambahkan data berupa gambar, grafik, dan tulisan mengenai masalah, subjek, metode, dan mekanisme penelitian nan digunakan serta hasilnya. Biasanya, abstraksi dibuat dalam bahasa Inggris tak lebih dari 150 kata.
  5. Tambahan lain. Dari semua poin krusial dalam penulisan karya ilmiah tersebut di atas. Ada point-poin tambahan nan perlu ditambahkan dalam sebuah karya ilmiah. Meski sifatnya tak mutlak, tapi kadang dibutuhkan. Seperti: legenda (pada karya ilmiah berdasarkan penelitian geografi dan pemetaan), kamus ringkas (pada penulisan karya ilmiah bertemakan sosial atau bahasa), indeks (pada penulisan karya ilmiah nan sifatnya ilmu pasti, kedokteran ataupun filsafat. Karena banyak istilah-istilah nan harus dan perlu dijabarkan di dalamnya).
  6. Point selling. Yakni poin-poin krusial dari karya ilmiah Anda nan mampu memiliki nilai jual atau arti penting. Di situ Anda harus mampu menjabarkan bahwa karya ilmiah Anda dibuat berdasarkan sebuah penelitian nan penting. Dan bukan sekedar karya ilmiah sembarang, dan sangat generik bahasannya.
  7. Otobiografi si penulis. Berupa informasi singkat tentang diri Anda sebagai penulis karya ilmiah tersebut. Dan tetap terfokus pada isi karya ilmiah Anda. Bukan dengan menonjolkan informasi nan tidak berhubungan dengan isi karya ilmiah tersebut.

>Demikian pengertian riset dan juga pokok-pokok bahasan tentang karya ilmiah. Setelah Anda memperoleh pengertian tentang riset tersebut, diharap Anda pun mampu mulai membuat karya ilmiah.