Iklan Kecap

Iklan Kecap

Inilah kecap nomor satu ! Begitulah iklan- iklan makanan dan minuman nan banyak bertebaran menghiasai layar kaca kita setiap saat. Majemuk ratusan, atau malah ribuah, produk makanan mengaduk bawah sadar kita melalui tayangan iklan nan demikian atraktif. Iklan-iklan itu mengecapkan diri sebagai nan terbaik dan nomor satu dibandingkan produk homogen lainnya.



Dorongan

Iklan sebagai bentuk komunikasi pemasaran bertujuan buat mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli suatu produk. Karena itu seperti dikatakan David Ogilvy, seorang ahli peiklanan, iklan bukan sekadar seni menampilkan produk, namun justru nan lebih krusial ialah mengubah pandangan dan konduite konsumen, serta mendorongnya buat melakukan pembelian.

Karena itu iklan dibuat dengan tujuan buat mengolah kebutuhan dasar manusia, melalui pencitraan terhadap keindahan, kelembutan, maupun kemewahan. Dengan memanfaatkan model iklan nan cantik dan sensual, tayangan iklan di televisi terlihat begitu memikat dan juga dramatis. Iklan pun menjadi senjata ampuh agar produk laku dalam penjualan.



Iklan Kecap

Salah satu jenis iklan makanan dan minuman nan tidak kalah gencarnya ialah kecap. Bahan penyedap dan tambahan dalam pembuatan berbagai menu makanan ini mempunyai pangsa pasar nan cukup besar, baik dikalangan keluarga, maupun pelaku bisnis kuliner. Iklan kecap pun saling bersaing dan mengecapkan keunggulannya sebagai kecap nomor satu.

Manfaat kecap nan bergizi tinggi, rasanya nan enak, dan telah menjadi makanan nan turun temurun tampaknya bukan lagi merupakan unsur primer nan perlu diunggulkan. Apalagi sejumlah penelitian menemukan hubungan nan cukup signifikan antara tayangan iklan dengan hasil penjualan kecap .

Tulisan ini tak bermaksud mengecapkan tentang suatu produk kecap, sebab itu tidak layak menyebutkannya disini. Namun rasa kecap nan nisbi tidak jauh berbeda bukan lagi pembeda konkret lakunya sebuah produk kecap.

Begitu juga ketika jalur distribusi berbagai produk kecap juga nisbi seimbang, maka keunggulan penjualan terakhir justru ditentukan oleh brand image atau pencitraan terhadap merek. Dari sinilah iklan menentukan hasil akhirnya. Begitu juga dengan iklan makanan dan minuman lainnya.