Ilmu Pengetahuan

Ilmu Pengetahuan

Sejak dari SD hingga sekarang mungkin Anda terus belajar buat mendapatkan ilmu dan pengetahuan yang berguna dalam hidup. Pentingnya ilmu dan pengetahuan ini bukan hanya buat karir, tetapi juga buat menjalani hayati lebih bermakna. Bahkan, dalam Islam, umat muslim juga dituntut buat mempelajari ilmu pengetahuan nan bermanfaat bukan hanya buat keperluan global saja, melainkan juga akhirat.

Saat ada nan bertanya kepada buat apa menempuh pendidikan, bersekolah, atau kuliah, dapat jadi jawaban pertama ialah buat mencari ilmu pengetahuan. Tentu saja pengetahuan tersebut ialah semua nan diterima dan dikerjakan selama menempuh kegiatan akademik.

Tapi sebenarnya apa makna ilmu dan pengatahuan? Mengapa kata ilmu dan pengetahuan dipisah, atau bahkan dalam bahasa Indonesia kata itu digabung menjadi 'ilmu pengetahuan'? Apakah keduanya memiliki disparitas atau sama sekali tak ada bedanya antara ilmu dan pengetahuan? Mengapa istilah ilmu pengatahuan tersebut begitu erat dengan global pendidikan?

Bisa jadi persepsi berbeda mengenai ilmu pengetahuan. Ada nan menyebutkan bahwa ilmu pengetahuan ialah teori, ada pula ilmu pengetahuan berupa semua nan diperoleh di sekolah ataupun di kampus. Ada pula nan menganggap bahwa ilmu pengetahuan tak selalu erat kaitannya dengan global pendidikan. Semua pengertian dasar mengenai ilmu pengetahuan akan dijabarkan dalam ulasan berikut ini.



Pengetahuan

Ketika ada orang bertanya kepada Anda, "Maaf aku mau tanya, kalau di Bandung, loka makan ikan bahari nan enak dimana ya?" Lalu, Anda menjawab, "Owh.. di daerah Setiabudi Bandung ada restoran ikan nan enak, kamu dapat coba ke sana" .

Informasi nan Anda berikan kepada orang tersebut merupakan pengetahuan. Tentu saja pengetahuan tentang loka makan nan enak. Atau ketika aku berkata; "Anton itu orangnya tinggi, kurus, dan ikal rambutnya" , itu juga termasuk sebuah pengetahuan. Pengetahuan aku tentang diri Anton. Jadi pengetahuan secara sederhana bisa dikatakan sebagai segala hal nan kita ketahui.

Bagaimana jika informasi nan kita berikan kepada orang lain itu salah? Ternyata di Setiabudi tak ada restoran ikan, atau ternyata Anton itu pendek dan gemuk. Kalau memang demikian, berarti kita belum mencapai pada kebenaran pengetahuan. Kita masih galat dalam memaparkan apa nan diketahui. Oleh sebab itu, buat mencapai pengetahuan nan benar, maka perlu ada jalan.

Ada beberapa sumber nan dapat dijadikan jalan buat mendapatkan pengetahuan. Sumber itu berupa data empiris, dapat berupa logika rasionalis, wahyu teologis, atau otoritas seseorang. Jalan pengetahuan itu hampir tak jauh berbeda dengan rute ketika akan menuju ke sebuah tempat.

Ketika Anda di Bandung dan akan pergi ke Jakarta banyak jalan nan dapat digunakan. Memilih jalan Cipularang, lewat jalur puncak, ataupun jalan alternatif lain nan di ketahui. Kita tak dapat menyalahkan orang pergi ke Jakarta melewati jalur puncak ataupun memilih lewat Cipularang. Selain itu, juga tak dapat menghakimi bahwa jalan A lebih baik daripada jalan B. Semua kembali pada kesamaan masing-masing individu.

Begitulah manusia dalam memperoleh pengetahuan. Ketika ingin mendapatkan pengetahuan tentang Tuhan misalnya, tak dapat menganggap orang rasionalis lebih baik pendekatannya daripada empirisme. Begitupula dengan teologis lebih baik daripada jalan rasionalis menuju Tuhan.

Perdebatan mengenai jalan menuju pengetahuan hingga saat ini masih terus berlangsung. Namun, jika kita mau mencoba satu-persatu jalan nan ada. Hal tersebut, tentunya menjadikan pengetahuan mengenai sesuatu bertambah lebih banyak dan tak menjadi sempit atau taklid .

Pengetahuan tidak harus berhubungan dengan pendidikan dan teori. Hal terpenting dari pengetahuan ialah pengetahuan mempunyai makna dan kegunaan dalam hidup. Pengetahuan tersebut dapat menjadi jawaban atas pertanyaan nan krusial dalam diri. Atau dapat jadi sesuatu nan membuat individu ingin terus berusaha menari, seperti membaca.

Semua hal nan ditahui, memang dapat dikatakan sebagai pengetahuan. Namun pengetahuan disusun berdasarkan bidang tertentu. Pengetahuan secara generik nan sering dijumpai seperti nama jalan, arah, makanan, dan sebagainya merupakan pengetahuan. Akan tetapi pengetahuan tersebut tak dibedakan dalam bidang tertentu. Pengetahuan tersebut sekedar pengetahuan sekaligus merupakan persepsi atau pengetahuan dari orang lain.

Pengetahuan nan disusun berdasarkan bidang eksklusif disebut dengan ilmu. Pengetahuan semacam itu tak hanya berupa persepsi seperti pada pengetahuan generik nan kita jumpai sehari-hari. Penyusunan pengetahuan dalam bentuk ilmu, lebih kompleks dan tak dapat berupa persepsi semata.



Ilmu

Setelah pengetahuan dikumpulkan atau diakumulasi, maka pengetahuan tersebut kemudian disusun menjadi lebih sistematis dan sering disebut dengan istilah ilmu. Pengetahuan dasar tentang manusia, sifat dan kodratnya atau perilaku, maka ilmu tersebut dikenal sebagai ilmu psikologi. Begitu pula dengan ilmu-ilmu lainnya. Pada mulanya sekedar serpihan pengetahuan-pengetahuan nan belum diintegrasikan.

Dalam terminologi bahasa Inggris, ilmu biasanya disebut sebagai science . Dalam hal ini ada nan berbeda dengan pemahaman dalam bahasa Indonesia. Science hanya meliputi fisika, biologi, kimia, dan segala nan eksakta. Jadi sosiologi, antropologi, atau komunikasi lebih masuk ke dalam humaniora . Dalam konsep bahasa Indonesia nan tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ilmu memiliki dua makna.

Pertama, ilmu ialah pengetahuan tentang suatu bidang nan disusun secara sistem menurut metode tertentu. Ilmu digunakan buat menerangkan gejala eksklusif di bidang (pengetahuan) itu. Pengertian ini bisa diambil konklusi bahwa ilmu merupakan seluruh pengetahuan nan disusun dengan menggunakan metode, bertujuan buat menjelaskan gejala tertentu.

Dengan kata lain, ilmu dalam konsep bahasa Indonesia berarti seluruh bidang ilmu nan ada, asalkan ilmu tersebut disusun secara sistematis, dengan metode. Selain itu, bisa digunakan buat menjelaskan gelaja tertentu. Seperti ilmu bahasa Indonesia nan kita pelajari sejak Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas.

Ilmu bahasa Indonesia, misalnya ilmu fonologi merupakan ilmu tentang bunyi bahasa. Jika kita telurusi, ilmu fonologi memang ditemukan dan disusun dengan penelitian menggunakan metode tertentu. Ilmu fonologi bisa digunakan buat menjelaskan gejala-gejala mengenai bahasa nan muncul, misalnya susunan bunyi muncul dari kata 'Saya', 'Anda', dan kata lain. Semuanya bisa dijelaskan dalam ilmu fonologi.

Sama halnya dengan ilmu bahasa, ilmu lain seperti antropologi dan sosial pun disusun secara sistematis dan metode tertentu. Misalnya ilmu sosial. Kita dapat mengetahui bagaimana disparitas norma-norma dalam masyarakat Jawa dan Bali dari cara mereka bergaul. Semuanya dapat dijawab oleh ilmu sosial. Hal inilah nan menjadi fungsi ilmu sosial tersebut.

Pengertian kedua mengenai ilmu ialah pengetahuan atau kepandaian tentang soal duniawi, akhirat, lahir, batin, dan sebagainya. Ajaran agama apapun nan berasal dari Tuhan bisa dikategorikan sebagai ilmu agama.

Alasannya yaitu sebab termasuk dalam pengetahuan mengenai akhirat, lahir, dan batin. Sumber terpercaya nan memiliki keahlian dalam bidang agama juga termasuk sumber ilmu pengetahuan. Segala hal menyangkut ajaran agama disampaikan oleh pakar agama berarti termasuk dalam ilmu agama.



Ilmu Pengetahuan

Adanya pengertian masing-masing dari kata ilmu dan pengetahuan, sudah jelas menunjukkan bahwa ilmu dan pengetahuan memiliki perbedaan. Perbedaannya sebagai berikut, pengetahuan bisa mencakup semua hal di dunia, berupa kabar dan hal nan diketahui seluruhnya, sedangkan ilmu termasuk ke dalam pengetahuan. Hanya saja ilmu memiliki cakupan lebih sempit dan disusun lebih kompleks.

Pengetahuan bisa diperoleh dari orang lain, pengalaman, buku nan kita baca, bahkan dari pengalaman hayati diri sendiri. Hal pentingnya yaitu pengetahuan tersebut bisa memberikan kegunaan bagi hidup. Oleh sebab itu, pengetahuan bisa mengajarkan tentang kebenaran dan membuka wawasan mengenai dunia.

Ilmu bisa membuat mata manusia lebih terbuka dan menyadari bahwa seluruh kreasi Tuhan bisa dipelajari dengan logis. Bahkan dapat disebarkan pada orang lain. Ilmu nan bermanfaat ialah ilmu nan bukan hanya diketahui buat diri sendiri, akan tetapi ilmu tersebut bisa diamalkan. Selain itu, ilmu tersebut juga disebarkan kepada orang lain agar mereka mengetahui dan mengamalkannya.