Berprestasi di Tengah Padatnya Jadwal

Berprestasi di Tengah Padatnya Jadwal

Sebelum membahas definisi prestasi belajar , mari kita simak mitos-mitos tentang prestasi di bawah ini:

1. “Saya sungguh senewen, anak aku mendapat nilai merah di raportnya buat pelajaran Matematika. Padahal aku sudah melarangnya mati-matian buat melukis!”

2. “Anakku sangat pandai, dia slalu kampiun I di kelasnya, lelaki pendiam dan penurut, tak banyak omong dan tak pernah keluyuran, habis sekolah ya pulang, makan siang, tidur dan sepanjang harinya ia habiskan buat belajar”.

3. “Belajar bukanlah hal nan penting, nan terpenting ialah kemampuan berteman dengan orang lain”.



Penghalang Berprestasi dan Cara Mengatasinya

Percayakah Anda, definisi atau makna prestasi belajar di atas ialah hal-hal nan membabi buta, namun tak sepenuhnya salah. Yang sepenuhnya sahih adalah:

1. Terang saja nilai Matematikanya tak sebaik kemampuan melukisnya, sebab cara berpikirnya lebih didominasi otak kanan. Maka sebaiknya nan dilakukan ialah memaksimalkan otak kanan dan mengasah kemampuan otak kiri. Jika Anda orang tua dari anak tersebut maka bimbinglah dengan baik, bukan dengan paksaan apalagi cercaan!

2. Jelas! Pendiam, penurut (tidak berkutik dan tak kreatif), terus-menerus dan tak mudah bersosialisasi bukanlah prestasi nan sesungguhnya.

3. Apalagi ini, belajar kan bukan hanya membaca buku!

Makna prestasi belajar bukanlah melulu hitam di atas putih atau selalu kampiun kelas, nan perlu dipahami ialah apakah makna belajar dan prestasi itu sesungguhnya.

• Belajar ialah sebuah proses mengenal atau mengetahui sesuatu nan belum pernah diketahui sebelumnya. Belajar dapat dilakukan melalui banyak cara, yakni: membaca, mengamati lingkungan, bergaul, mendengar, dsb.

• Prestasi ialah hasil nan didapat dari proses belajar tersebut dan sinkron dengan baku minimum prestasi nan berlaku (sesuai bidangnya). Misal: Diterima di masyarakat luas ialah prestasi dalam mengasah kecerdasan interpersonal. Prestasi semacam ini diraih oleh pelajar nan biasanya aktif di organisasi sebab mereka terbiasa mengelola massa dan menghadapi segala tantangan sejak dini.

Lebih dari itu semua, makna prestasi belajar nan sesungguhnya sangat tak manusiawi bila hanya diukur melalui angka-angka di deretan pelajaran otak kiri, sebab bagaimanapun manusia miliki kesamaan nan berbeda setiap individunya, ada nan maksimal di otak kiri, kanan, atau keduanya.



Penghalang Prestasi Belajar

Untuk memaksimalkan kemampuan tentu banyak penghalangnya. Berikut ini penghalang prestasi beserta cara mengatasinya:

1. Ranking minded nan mengakar sangat dalam di benak masyarakat Indonesia.Ini ialah suatu batu besar bagi putra-putri kita buat mengasah potensinya. Maka satu-satunya hal nan dapat dilakukan ialah menutup telinga.

Ya. Tetap meyakini makna prestasi belajar nan sejati ialah pilihan terbaik ketimbang berpusing-pusing memikirkan tuntutan orang lain nan belum tentu berpengaruh dalam kehidupan kita selanjutnya.

Namun keadaan akan hal ini tidak bisa dijauhkan dari keadaan nan sesungguhnya dari pelajar sekolah saat ini. seakan mereka semua telah dicetak, dengan sistem pendidikan nan ada, hanya buat mendapatkan nilai nan bagus dalam setiap mata pelajaran nan ada.

Terlebih saat ini dengan adanya sistem Ujian nasional nan diterapkan di setiap jenjang pendidikan semakin membuat pelajar sekolah hanya terpaku buat mendapatkan atau mengejar nilai nan bagus dan tepat agar bisa lulus dari jenjang pendidikan nan sedang ditempuh.

Hal ini terus terjadi dan semua pihak hanya mendiamkan saja, termasuk pihak pengajar atau guru di sekolah. Karena guru juga ikut terpaku buat membuat pelajar sekolah ini sebagai anak didik mereka sukses dalam melewati Ujian Nasional ini. sukses mengikuti ujian nasional ialah berarti mendapatkan nilai nan tepat dan sinkron dengan sasaran nilai.

Mata pelajaran disampaikan hanya buat membuat pelajar sekolah ini paham dan dan bisa menerapkannya ketika di dalam ujian nanti. Tanpa adanya pengontrolan bagaimana menerapkan nilai dan ide nan ada di dalam mata pelajaran tersebut ke dalam kehidupan nyata. Ya sebab memang masih banyak sekali mata pelajaran nan tidak memiliki sinkronisasi dengan apa nan ada di dalam kehidupan nyata.

2. Minimnya wadah buat menggali potensi.

Tentunya sebagai generasi nan masih muda akan memiliki begitu banyak potensi. Pelajar sekolah tentunya tidak boleh disibukan hanya dengan belajar dan belajar buat mencapai nilai nan sinkron dengan target. Haruslah ada wadah buat bisa mengembangkan potensi mereka dalam hal talenta dan minat.

Bila demikian keadaannya, kenapa tak menantang keadaan saja dengan menciptakan wadah itu sendiri?! Niscaya banyak nan akan bergabung di dalamnya! Namun memang saat ini, usaha buat mengembangkan talenta dan minat dari pelajar ini disalurkan dalam bingkai kegiatan di luar sekolah atau nan disebut dengan kegiatan ekstra kulikuler.

Kegiatan ini memang dilakukan di luar sekolah dengan begitu banyak ragamnya. Mulai dari nan berhubungan dengan mata pelajaran nan diajarkan di dalam kelas sebut saja mengenai percakapan Bahasa Inggris. Juga ada nan berhubungan dengan olah raga yaitu sekolah menyediakan berbagai macam cabang olah raga nan bisa dipilih oleh pelajar tersebut sebab melihat tentunya banyak pelajar nan tertarik di banyak cabang olah raga.

Selain olah raga, ada juga bidang ketrampilan praktis nan dijadikan pilihan di dalam kegiatan ekstrakulikuler ini. sebut saja ada ketrampilan memasak, menjahit, pertukangan atau elektonik nan tetap bisa dipilih oleh pelajar tersebut.

Hal ini akan lebih memberikan wadah bagi para pelajar buat lebih mengembangkan talenta dan minat nan ada di dalam diri mereka. Sehingga mereka tak hanya terpaku pada mata pelajaran nan ada di dalam kelas serta bagaimana buat mendapatkan nilai nan tinggi dan memuaskan.

3. Embargo orang tua.

Tentu inilah penghalang nan paling besar. Cara menaklukkannya hanya satu: Berprestasilah seperti apa nan mereka mau, namun JANGAN PERNAH BERHENTI mengukir karya dengan tunjukkan potensi Anda!



Berprestasi di Tengah Padatnya Jadwal

Setelah menyimak definisi prestasi belajar secara utuh beserta penghalang dan cara mengatasinya, tentu kita tak mau berdiam diri dengan keyakinan lama bukan, bahwa definisi prestasi belajar ialah hitam di atas putih?!

Namun seringkali kita akan menemui kesulitan dalam masa transisi ini, yakni sulit mengatur jadwal aktivitas biasanya dan menggantinya dengan menjajaki hal-hal nan menurut kita itulah potensi nan kita miliki. Yang terjadi malah overlapping kegiatan.

Inilah solusinya:

1. Nikmati hari baru Anda, sadari bahwa momen ini nan mengantarkan Anda buat lebih mengenal diri Anda sendiri. Jangan stress dengan perubahan nan kadang menjadikan beberapa hal Nampak sedikit berantakan.

2. Lebih bijak dalam mengatur waktu. Buatlah prioritas! Membabi buta menuruti minat dengan mengabaikan kewajiban sebagai anak, siswa, karyawan atau apapun posisi Anda bukanlah hal nan baik, dan tentu saja sikap ini bukan prestasi belajar! Selamat berprestasi!



Definisi Prestasi Belajar Yang Sesungguhnya

Itulah apa nan ada di dalam global pendidikan nan ada pada saat ini. dan itulah kenyataan nan melakat di dalam diri pelajar sekolah kita. Semua citra sudah dipaparkan di atas. Lalu apakah kita sudah bisa menangkap apakah nan dimaksud dengan definisi atau makna dari prestasi belajar itu sendiri.

Prestasi belajar nan sering dipahami oleh banyak pelajar ialah kemampuan mereka buat bisa memperoleh nilai nan tinggi dari semua mata pelajaran nan diajarkan dan nilai tersebut haruslah sinkron dengan sasaran nan telah ditentukan.

Atau ketika mereka bisa mengukir prestasi di bidang di luar sekolah atau pada kegiatan ekstrakulikuler nan mereka ikuti. Misalnya ialah para pelajar ini sukses buat mendapatkan kampiun pada pertandingan sepak bola antar sekolah nan mereka ikuti.

Itulah definisi nan ada saat ini. namun sejatinya, definisi dari prestasi belajar nan lebih hakiki dan banyak dilupakan ialah tidak terbatas pada nilai atau pencapaian nan demikian itu saja. Prestasi belajar ialah ketika memang para pelajar ini bisa mengambil seluruh nilai dan kebiasaan nan ada dan sudah diajarkan oleh para guru mereka di sekolah.

Sehingga ketika mereka menerapkan semua nilai dan kebiasaan ini di dalam masyarakat maka mereka sudah mampu buat dicetak menjadi sosok nan berkualitas tinggi. Maksudnya ialah mereka dalah manusia dengan kemampuan buat bisa menerapkan nilai dan kebiasaan ini dengan baik dan tepat.

Lalu, pertanyaannya sekarang, apakah memang definisi prestasi belajar ini sudah bisa diraih oleh seluruh pelajar sekolah kita ataukah masih hanya berupa sebuah teori di dalam buku belaka?..