Kekuatan Militer Israel : Kerja Sama Militer

Kekuatan Militer Israel : Kerja Sama Militer

Ketidakstabilan politik di Mesir pada akhir Januari 2011, ternyata tidak hanya mengkhawatirkan negara super power , Amerika Serikat. Tapi, negara Israel pun turut merasa resah. Padahal jika dilihat dari kekuatan militer Israel nan memiliki persenjataan tercanggih di dunia, hal tersebut jadi tak beralasan.

Lihat saja, bagaimana hebatnya Israel dalam menahan gempuran dari negara-negara Timur Tengah pada perang Arab-Israel tahun 1948 dan 1956. Walaupun mendapat gempuran dari negara-negara tetangganya, Israel tetap mampu survive dengan kekuatan militer nan dimiliki. Tak hanya mampu bertahan, Israel bahkan terbukti perkasa menginvasi wilayah negara tetangga (Mesir) ketika terjadi Perang Enam Hari tahun 1967.

Kini, hampir seluruh wilayah Palestina (kecuali sebagian besar Tepi Barat dan seluruh Jalur Gaza) telah masuk dalam batas teritori negara Israel. Milik dari negara nan berbasiskan agama Yahudi tersebut dan beribu kota di Tel Aviv.



Kekuatan Militer Israel : Israel Negara Agresor

Israel nan diproklamasikan pada tanggal 14 Mei 1948, dipandang oleh banyak negara sebagai negara agresor. Sejak berdiri, Israel banyak melakukan tindakan nan bertentangan dengan hak-hak asasi manusia (HAM). Penangkapan, penyiksaan hingga pembunuhan terhadap warga negara Palestina, telah sering diberitakan oleh media massa. Tak pandang bulu, baik laki-laki atau perempuan. Bahkan tidak jarang, anak-anak pun sering menjadi korban kebrutalan militer Israel.

Hanya saja, patut disayangkan bahwa Amerika Perkumpulan nan mengklaim dirinya sebagai “polisi dunia”, cenderung berpihak kepada Israel. Keberpihakan ini terlihat dari sikap mendukung nan dilakukan oleh Amerika Serikat. Entah dengan alasan apa. Misalnya, ketika militer Israel membombardir Jalur Gaza pada 27 Desember 2008-18 Januari 2009. Seluruh global mengutuk serangan militer tersebut. Hanya Amerika Perkumpulan nan tidak menunjukkan reaksi apa pun. Bahkan ketika peristiwa penyerbuan militer Israel ke dalam kapal humanisme Mavi Marmara pada 31 Mei 2010, Amerika hanya diam membisu.



Kekuatan Militer Israel : Tentara Israel

Dalam kekuatan militer pun, sudah bukan menjadi misteri lagi jika Amerika menjadikan Israel sebagai anak emasnya. Hampir seluruh peralatan militer dan teknologi, diimpor dari Amerika. Termasuk dalam melatih kesatuan-kesatuan militer nan dimiliki Israel.

Tentara negara Zionis ini disebut Israel Defense Force atau IDF. Saat ini, diperkirakan Israel memiliki kurang lebih 176 ribu tentara aktif dan 400 ribu tentara cadangan. Setiap tentara dibekali persenjataan dengan teknologi nan mematikan. Membuat mereka menjadi “algojo-algojo pembunuh” nan kerap kali menebar teror.

Selain jumlah tentara nan besar dan persenjataan nan canggih, kekuatan angkatan darat Israel semakin perkasa dengan adanya tank nan paling ditakuti di Timur Tengah, yakni Merkava. Tank protesis Israel ini dikabarkan berjumlah 2.800. Jumlah nan luar biasa buat negara sekecil Israel.

Untuk kekuatan angkatan udaranya, Israel punya 875 jet tempur nan terdiri dari F-15 dan F-16. Kedua jenis pesawat ini ialah protesis Amerika Serikat. Selain pesawat tempur, Israel juga memiliki helikopter serbu canggih nan (lagi-lagi) protesis Amerika serikat, yakni Apache.

Angkatan bahari Israel memiliki 63 kapal perang canggih dan 3 kapal selam nan tidak kalah canggih pula. Dengan kekuatan ini, Israel seringkali menggunakannya buat memblokade negara Palestina dari arah laut. Termasuk menahan masuknya bencana donasi kemanusian buat Palestina.

Dan nan terakhir, Israel termasuk dari sedikit negara di global ini nan mempunyai fasilitas nuklir. Bahkan, beberapa pihak meyakini bahwa Israel memiliki senjata nuklir. Jika ini benar, maka kekuatan militer Israel tak hanya menjadi momok bagi negara-negara Timur Tengah, tapi juga dunia.



Kekuatan Militer Israel : Kerja Sama Militer

Selain memperkuat diri dengan senjata dan pelatihan militer bagi para tetangganya, Israel juga mengembangkan kolaborasi dengan negara-negara lain. Inilah beberapa negara nan membangun kolaborasi militer dengan Israel.

1. Prancis

Sejak Israel menyatakan “kemerdekaan”-nya pada 14 Mei 1948, interaksi bilateral dengan Prancis di bidang militer, perdagangan, dan politik telah dibangun dengan kokoh. Masa keemasan interaksi militer Israel dan Prancis terjadi selama dua puluh tahun, hingga tahun 1969. Prancis banyak membantu militer Israel, terutama pada tahun 1950-an. Israel mendapatkan pesawat tempur, tank baja, dan kapal-kapal tempur dari Prancis. Baru pada tahun 1969 presiden Prancis Charles de Gaulle membatasi ekspor senjata dan peralatan perang ke negeri Zion itu.

2. Amerika Serikat

Sudah bukan misteri lagi bahwa Israel dan Amerika Perkumpulan memiliki interaksi bilateral nan sangat erat, terutama di bidang kemiliteran. Sejak tahun 1976 hingga sekarang, Israel ialah “anak kesayangan” Amerika Serikat; Amerika Perkumpulan paling banyak merogoh koceknya buat membantu Israel dibandingkan membantu negara-negara lain di dunia.

Sejak tahun 1983, Amerika Perkumpulan dan Israel menetapkan Kelompok Militer Politis Bersama; nan secara rutin mengadakan rendezvous setiap 2 kali dalam setahun. Keduanya terlibat dalam latihan militer bersama, mengadakan penelitian militer dan mengembangkan senjata bersama, dan membuat perencanaan kebijakan militer bersama. Ditambah, militer Amerika Perkumpulan memberikan cadangan peralatan dan pasukan buat Israel hingga memakan aturan sebesar 493 juta dolar. Tahun 2009 saja, Israel mendapatkan dana donasi militer dari Departemen Pertahanan Amerika Perkumpulan sebesar 2,55 miliar dolar.

3. India

India dan Israel memiliki ikatan militer nan kuat. Menurut beberapa pakar, kolaborasi erat antara India dan Israel layak disebut “poros perang teror nan baru”. Pemerintah Israel pun menganggap masyarakat India ialah masyarakat nan paling mendukung Israel, dibandingkan masyarakat di negara-negara lain. Terlepas dari perannya sebagai kawan ekonomi terbesar kedua di Asia bagi Israel, India juga merupakan pelanggan terbaik dalam jual beli senjata dari Israel. Di tahun 2006, penjualan tahunan peralatan perang Israel dan India mencapai angka 900 juta dolar Amerika.

4. Jerman

Jerman mengembangkan kapal selam tempur nan dinamai kapal selam Dolphin dan menyuplainya ke Israel. Interaksi militer antara Jerman dan Israel terkesan berhati-hati tetapi menguntungan bagi kedua belah pihak. Kecerdasan ilmuwan Israel memberikan pakaian besi Pakta Warsawa ke Jerman buat dianalisis. Hasilnya memberikan Jerman kemampuan buat mengembangkan sistem anti-tank. Sementara itu tank Israel menggunakan mesin dan senjata protesis Jerman. Pada tahun 2008, situs internet DefenseNews mengungkapkan bahwa Jerman dan Israel sedang bekerja sama mengembangkan sistem peringatan nuklir nan disebut Operation Bluebird.

5. Inggris

Inggris banyak menyokong kebutuhan peralatan perang Israel berikut suku cadangnya, seperti amunisi, misil, dan kendaraan perang. Badan persenjataan Inggris menjual banyak jenis senjata ke Israel, juga amunisi, komponen helikopter, tank, dan pesawat tempur.

6. Cina

Israel ialah penyuplai asing terbesar kedua bagi badan persenjataan Republik Rakyat Cina. Cina telah banyak membeli serangkaian peralatan militer dari Israel, termasuk kendaraan pengintai dan satelit komunikasi. Cina telah menjadi langganan bagi industri militer dan pabrik senjata Israel. Tahun 2010 silam, salah seorang tokoh militer nasional Israel mengunjungi Cina guna mempererat interaksi bilateral di bidang militer ini. Awal tahun 2012 salah satu anggota tentara nasional Israel mengunjungi Cina buat berkomunikasi dengan pihak pertahanan Cina.

Itulah beberapa negara nan bekerja sama dan menambah kekuatan militer Israel buat menggempur Palestina dan negara-negara lain nan dianggap mengganggu ketentramannya. Selain negara-negara tersebut, ada negara lain seperti Turki, Belanda, Yunani, dan sebagainya, nan juga memiliki interaksi luar negeri di bidang militer dengan Israel.