Sumber Daya Alam nan Bisa Diperbaharui

Sumber Daya Alam nan Bisa Diperbaharui

Negara Indonesia sebagai Negara kepulauan tentu saja memiliki sumber daya alam bahari nan sangat kaya. Ditilik dari sebutan sebagai Negara kepulauan, sudah barang tentu memiliki makna bahwa lebih banyak unsur perairan di dalamnya. Di mana wilayah perairan tersebut mengelilingi kepulauan nan ada di territorial Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini.



Arti Bahari Bagi Bangsa

Sejak zaman dahulu, nenek moyang bangsa Indonesia lebih banyak nan menggantungkan hidupnya pada laut. Interaksi nan erat antara antara manusia dan bahari telah lama terjadi. Sampai-sampai beberapa sebutan buat mereka nan tingal di sekitar perairan, pantai, bahari hingga selat memiliki julukan-julukan nan mencirikan keberadaan mereka atas laut.

Contohnya seperti di kepulauan Riau misalnya, ada sekelompok masyarakat nan hayati di perahu, orang menyebutnya Suku Laut . Begitu pula di perairan kalimantan Timur, terdapat Suku Bajau Pela'u nan hayati berpindah-pindah di perbatasan Philipina, Malysia, dan Indonesia. Begitu besarnya potensi sumber daya alam laut, sehingga suku-suku bahari tersebut dapat hayati hanya dengan menggantungkan diri pada kekayaan bahari dan isinya.

Dan seperti pula nan disuarakan dalam lagu Nenek Moyangku Orang Pelaut, seolah mencerminkan bahw bahari sungguh memiliki arti krusial bagi bangsa Indonesia sejak dahulu kala.

Dengan luas wilayah perairan sekitar 3.257.483 km² membuat Tentara Nasional Indonesia Angkatan Bahari (TNI-AL) Negara Indonesia bekerja keras buat menjaga bahari bangsa ini. Dan 17.504 pulau besar-kecil serta kepulauan nan ada di atas bahari tersebut. Sementara panjang garis pantai NKRI ialah 54.716 km. Sungguh bahari begitu sangat berarti bagi Negara dan bangsa Indonesia tentunya.



Sumber Daya Alam nan Bisa Diperbaharui

Laut memiliki kekayaan alam nan melimpah ruah di dalamnya. Walaupun kekayaannya terus menerus dimanfaatkan buat kepentingan manusia, namun sepertinya kekayaan tersebut tak ada habis-habisnya. Oleh sebab itulah, sumber daya bahari dikategorikan sebagai sumber daya alam nan bisa diperbaharui.

Biota bahari bisa melangsungkan dan melanjutkan kehidupannya sebagai proses alamiah buat menjaga ekuilibrium alam. Jadi, selama tak ada tangan-tangan dursila nan merusak ekosistemnya, ekuilibrium kehidupan di bahari bisa terus dipertahankan dan dijaga.

Bahkan alam memiliki kekuatan tersendiri buat selalu memperbarui ekosistem nan ada, termasuk ekosistem di bawah laut. Selalu ada proses regenerasi, seleksi alam dan berbagai macam proses alamiah nan terjadi dalam menjaga ekuilibrium unsur hayati alam, baik daratan maupun perairan termasuk laut.

Tanpa campur tangan manusia, bahari tetap bisa diperbarui secara alami. Dan dengan campur tangan manusia pula, melalui kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, bisa juga membantu memperbarui dan menjaga keberlangsungan ekosistem nan hampir punah. Sebagai contoh adalah, pembudidayaan terumbu karang nan nyaris punah, penangkaran hiu-hiu berjenis langka, pembiakan penyu bahari nan terus diburu para pemburu liar, dan sebagainya.



Pemanfaatan Sumber Daya Laut

Berbagai jenis ikan bisa dimanfaatkan sebagai sumber protein, seperti kakap, tuna, cakalang, kerapu, baronang, ekor kuning, dan sebagainya. Demikian pula dengan udang, kerang, cumi-cumi, lobster, dan rumput bahari telah tersedia dan siap dimanfaatkan oleh manusia.

Dan bukan hanya itu saja, bahari Anda juga menyimpan potensi tambang nan sungguh luar biasa. Di perut bumi di wilayah perairan juga menyimpan minyak bumi nan sangat kaya dan melimpah. Berbagai usaha dan perlakuan teknologi nan terarah tentunya, dilakukan manusia buat mencari, mendeteksi, memetakan, hingga mengeksplorasi hasil tambang bahari tersebut. Seperti minyak bumi, fuel dan gas bumi. Semua tersimpan dan terkandung di dalam laut.

Dengan mengikuti peraturan dan undang-undang, serta berada di bawah supervisi dan pengontrolan dari Tentara Nasional Indonesia Angkatan Bahari (TNI-AL), maka siapapun investor baik dari dalam dan luar negeri; bisa memanfaatkan kekayaan alam nan terkandung pada bahari tersebut. Terutama hasil tambang lautnya. Seperti minyak bumi, fuel dan gas bumi, serta beberapa hasil tambang lainnya nan masih di dalam penyelidikan lebih lanjut.



Pencemaran Bahari dan Pencegahan

Saat ini, pencemaran bahari telah terjadi di mana-mana, dengan kualitas dan kuantitas pencemaran nan sudah pada tingkat sangat mengkhawatirkan. Karena bisa merusak ekosistem bahari di dalamnya dan akibat nan diterima di sekitarnya. Berbagai modus pengrusakan dan pencemaran terjadi setiap hari, di antaranya ialah sebagai berikut.

• Pembuangan limbah

Kapal-kapal besar seringkali membawa limbah, baik cair maupun padat buat kemudian sengaja dibuang di tengah laut. Karena itu hukum territorial bahari diberlakukan dalam hal ini, buat mengatur konkurensi lintas batas wilayah laut.

Sehingga apabila ada praktek pembuangan limbah di tengah laut, nan dilakukan oleh kapal-kapal besar dari dalam negeri ataupun kapal-kapal asing dari luar negeri, bisa dengan muda diproses pelanggarannya melalui hukum bahari tersebut.

• Tumpahan minyak

Insiden tumpahan minyak ( spill oil ) bisa diakibatkan oleh dua hal. Faktor murni sebab kecelakaan dan faktor kesengajaan nan dilakukan oleh kapal-kapal besar nan membuat limbah minyak di tengah laut.

Biasanya kecelakaan nan melibatkan kapal tanker pengangkut minyak, bisa berakibat fatal bagi ekosietem laut. Ribuan metrik ton minyak nan tumpah dampak tabrakan kapal tanker misalnya, dapat langsung mematikan hewan dan tumbuhan di dalamnya. Fatalnya lagi, diperlukan waktu nan sangat lama buat membersihkan tumpahan minyak tersebut dari laut, serta waktu nan panjang dan lama buat memulihkan eksistensi ekosistem bahari nan ada.

• Pemakaian bahan peledak

Kapal penangkap ikan nan menggunakan bahan peledak berkekuatan besar, bukan saja bisa mematikan ikan kecil, nan bisa juga berakibat terjadinya kelangkaan beberapa jenis ikan dan biota laut, juga merusak tatanan kehidupan di sekitar terumbu karang, serta merusak ekuilibrium ekosistem laut.

Pemakaian bahan peledak ini baik sedikit atau banyak tetap berakibat sama. Hanya, mungkin buat beberapa kasus, penggunaan bahan peledak tetap diperbolehkan namun diatur dalam hukum dan perundangan bahari Indonesia.



Usaha Penanggulangan

Oleh sebab telah banyak ancaman atas keberadaan ekosistem laut, maka usaha penanggulangan harus segera dilakukan. Beberapa usaha reklamasi bahari buat menyelamatkan sumber daya alam bahari nan bisa dilakukan ialah sebagai berikut.

  1. Pembenahan kebijakan dan perangkat hukum

Tujuannya ialah agar bisa menentukan kebijakan nan sinkron tentang pasal-pasal pemanfaatan SDA (Sumber Daya Alam), dalam hal ini ialah sumber daya alam laut . Selama ini banyak peraturan nan bersifat "mendua" dan memiliki pengertian ganda. Seperti embargo penambangan pasir. Di satu sisi dilarang oleh peraturan dan diatur dalam bulir-bulir perundang-undangan, namun di sisi lain dibiarkan sebab telah dianggap wajar sebagai sumber nafkah warga setempat.

Ketidaktegasan anggaran dan perundangan seperti ini, akan mengakibatkan bahari Indonesia semakin tak terlindungi. Padahal selama kehidupan tetap berlangsung, maka sejauh itu pula manusia akan selalu tergantung pada laut.

  1. Partisipasi masyarakat

Bila masyarakat telah diberikan pemahaman nan baik tentang pentingnya pelestarian sumber daya laut, maka mereka bisa dilibatkan dan turut berpartisipasi membantu pemerintah dalam menjalankan tugas supervisi dan pelestarian.

  1. Pelibatan segenap komponen

Pola penyelesaian masalah nan selama ini terkesan parsial dan tak tuntas, bisa diminimalisir dengan pelibatan segenap komponen nan terkait. Berbagai permasalahan nan sering muncul seperti adanya kapal nelayan asing nan melintas batas negara, penggunaan bahan peledak, dan pemakain pukat harimau dalam menangkap ikan misalnya, dapat dikoordinasikan dengan pihak terkait seperti Polisi Air atau pihak TNI-AL.

Sungguh sumber daya alam laut ialah warisan kekayaan alam nan harus dijaga buat anak-cucu Anda kelak.