Fenomena di Balik Defleksi Pengertian Ujian Nasional

Fenomena di Balik Defleksi Pengertian Ujian Nasional

Ujian nasional ialah salah satu jenis penilaian nan dilakukan pada global pendidikan dan disesuaikan dengan baku pencapaian hasil secara nasional. Makna ujian nasional pada awalnya ialah sebagai langkah buat mengetahui taraf keberhasilan proses pendidikan dan pembelajaran di setiap wilayah negeri ini. Dengan aplikasi ujian nasional diharapkan bisa dipetakan taraf kemampuan sekolah sehingga bisa menentukan skala prioritas penanganan proses pendidikan.

Tetapi pada kelanjutannya, pengertian atau makna ujian nasional mengalami perubahan orientasi sehingga dijadikan sebagai salah satu, bahkan satu-satunya penentu keberhasilan atau kelulusan anak didik. Dengan memasang satu angka spesifik sebagai batas minimal kelulusan.

Memang kita menyadari bahwa setiap sekolah telah memperoleh acuan kompetensi dasar nan harus diberikan kepada anak didik ketika menyelenggarakan proses pembelajaran. Tetapi, perlu juga disadari bahwa lingkungan mempunyai kontribusi nan sangat besar di dalam menentukan keberhasilan belajar anak.

Seharusnya kita tetap saja bertahan pada makna ujian nasional nan pertama, yaitu menjadikannya sebagai upaya buat memetakan kemampuan anak didik dan guru dalam memproyeksikan muatan belajar nan sudah diberikan oleh pemerintah, dalam hal ini departemen pendidikan dan kebudayaan nasional nan bekerja sama dengan badan standarisasi nasional pendidikan.

Kedua institusi ini secara jelas ingin mengetahui taraf keberhasilan dan dominasi materi dan penyelenggaraan proses pendidikan dan pembelajaran di setiap daerah di negeri ini.



SDM nan Tidak Sama Kualitasnya

Negeri Anda terdiri atas pulau-pulau nan tersebar dari ujung barat, pulau We, sampai ujung timur, Merauke. Dan, pada setiap pulau tinggallah suku-suku dengan kondisi dan pola kehidupan nan berbeda. Disparitas tersebut pada akhirnya sangat mempengaruhi taraf kemampuan penduduknya.

Di samping itu, kondisi alam nan bhineka juga menyebabkan terjadinya disparitas pola pendidikan dan pembelajaran nan berdampak pada hasil nan berbeda pula. Akibatnya, makna ujian nasional pun berbeda-beda.

Anak bangsa kita tersebar di segala penjuru negeri dengan taraf dan pola kehidupan nan berbeda. Ada nan hayati di perkotaan, ada nan di pedesaan, bahkan ada nan hayati di hutan-hutan atau daerah terisolir.

Dengan kondisi ini, maka taraf pemahaman atas makna ujian nasional juga berbeda. Dan, nan lebih lagi, dengan pola pendidikan dan pembelajaran nan diselenggarakan di daerah sangat berbeda hasilnya karena SDMnya berbeda.

Jika di kota, SDM-nya ialah orang-orang berkualitas nan mempunyai pola pikir sudah maju ke depan. Di desa, SDM nya sedikit lumayan, walaupun kehidupannya sederhana, tetapi pola pikir mereka sudah memperhitungkan kemajuan bagi diri dan masyarakatnya.

Mereka terus berusaha buat mengikuti pola pendidikan dan pembelajaran nan diterapkan walaupun agak terseok-seok. Sementara mereka nan hayati di pedalaman, di mana segala fasilitas hayati masih dari alam, maka pola pendidikan dan pembelajaran jauh berbeda dari saudara-saudara nan lainnya.

Bahwa taraf kualitas atau kemampuan SDM memang sangat menentukan keberhasilan proses pendidikan dan pembelajaran nan diterapkan. Tidak heran jika kemudian, anak-anak di kota lebih sukses mengikuti proses pendidikan dan pembelajaran dibandingkan anak-anak desa, apalagi anak-anak pedalaman. Mereka belum memahami makna ujian nasional secara utuh.



Ujian Nasional Sebagai Alat Pemetaan Kemampuan

Selanjutnya, Anda perlu memahami konsep dasar pendidikan dan pembelajaran nan diterapkan dalam kehidupan. Bahwa dalam penyelenggaraan proses pendidikan, hal paling hakiki nan perlu diketahui ialah proses perubahan kompetensi anak didik sehingga mempunyai kompetensi spesifik menghadapi kehidupan. Anda harus memberikan pengertian kepada anak didik mengenai makna ujian nasional secara gamblang.

Makna ujian nasional ini harus benar-benar dipahami oleh anak didik agar mereka tak stress ketika menjelang pelaksanaannya. Selama ini nan terjadi adalah, anak didik merasa tengah menghadapi raksasa besar seram nan siap melahap mereka mentah-mentah. Akibatnya, selama waktu itu mereka justru terpecah konsentrasinya dan tak bisa belajar secara maksimal.

Oleh sebab itulah, seyogyakan segera luruskan makna ujian nasional secara jelas kepada semua pihak, termasuk anak didik dan orangtuanya. Mereka nan seharusnya mendapatkan informasi mengenai ujian nasional sejak awal sehingga mereka bisa menentukan langkah efektif buat keberhasilan anak-anaknya.

Untuk hal tersebut, sebaiknya dikembalikan fungsi ujian nasional sebagai langkah buat memetakan kemampuan guru dan anak didik dalam menerjemahkan isi kompetensi dasar nan dipatok oleh pemerintah dalam penyelenggaraan proses pendidikan dan pembelajaran. Sementara buat menentukan kelulusan anak didik kembalikan pula pada proses pendidikan dan pembelajaran itu sendiri.

Bahwa, keberhasilan suatu pendidikan dan pembelajaran sangat tergantung pada proses nan dijalankannya. Anak-anak nan berproses baik, tentunya tak hanya kompeten dalam intelektualitas , tetapi juga attitude dan skill nya. Inilah nan harus dipertimbangkan pada saat menentukan hasil akhir proses pendidikan anak didik.

Biarkan makna ujian nasional hanya sebagai upaya pemetaan kemampuan proses pendidikan dan pembelajaran, tetapi jangan jadikan sebagai satu-satunya penentu keberhasilan atau kelulusan anak didik. Sebab ada banyak hal nan bisa terjadi selama aplikasi ujian sehingga bisa menyebabkan anak gagal, padahal mereka secara proses sukses karena kompetensi lainnya sangat mendukung keberhasilan tersebut.



Fenomena di Balik Defleksi Pengertian Ujian Nasional

Pengertian atau makna dari ujian nasional nan diharapkan pemerintah sebagai institusi negera nan memikul tanggung jawab akan pendidikan di dalam negeri memang tidak selama bisa tercapai dengan maksimal. Bahkan di dalam penerapannya di lingkungan sekolah justru ujian nasional ini menjadi suatu hal nan sangat ditakuti baik oleg pihak guru sendiri terlebih lagi bagi pihak siswa kita.

Ujian nasional ialah penentu nasib dari para siswa sekolah menengah dan menengah ke atas. Ujian nasional ini akan menentukan taraf keberhasilan dari tiga tahun masa mereka mendalami pengetahua di bangku sekolah.

Hal inilah nan kemudian menimbulkan polemik di dalam masyarakat kita. Banyak pertanyaan nan datang, mengapa masa tiga tahun siswa belajar hanya ditentukan oleh masa tiga hari mereka menjalani ujian nasional?

Karena memang nilai dari hasil ujian nasional inilah nan semata dijadikan acuan dasar buat menentukan apakah seorang siswa dinyatakan lulus sekolah atau tidak. Kembali hal ini menjadi sebuah pertanyaan.

Menyikapi fakta nan demikian maka pihak guru sebagai perwakilan sekolah dan juag siswa itu sendiri melakukan segala usaha terbaiknya buat mendapatkan nilai nan sebagus-bagusnya di dalam ujian ini. Dan hal inilah nan menimbulkan kenyataan tersendiri di balik aplikasi ujian nasional.

Pihak sekolah sangat ingin buat mempertahankan gambaran sekolahnya. Karena jika mereka sampai mendapatkan siswa didik nan tidak lulus ujian nasional maka hal ini akan menurunkan gambaran dari sekolah tersebut. Untuk itu banyak hal nan dilakukan buat membuat anak menjadi berhasil ujian nasional.

Mulai dari hal nan lumrah yaitu memforsir anak didik buat mengikuti bimbingan belajar menuju ujian nasional. Sampai hal nan sejatinya tidak layak buat dilakukan oleh pihak guru seperti memberikan contekan atau kunci jawaban kepada semua siswanya. Hal ini dilakukan semata agar semua siswanya mendapatkan nilai nan bagus dan tinggi sehingga bisa lulus sekolah dan mengharumkan nama sekolah itu sendiri.

Di pihak siswaitu sendiri, terkadang juga masih mengalami ketegangan dalam menghadapi ujian nasional ini. bagi siswa sekolah nan memang sudah berada di jalan nan sahih maka bagi mereka tak ada jalan lain buat bisa memperoleh nilai bagus dan lulus sekolah selain dengan belajar. Maka mereka pun semakin meningkatkan jam belajar demi menghadapi ujian nasional.

Namun tidak banyak siswa nan termasuk ke dalam kategori ini. sebab kebanyakan dari siswa kita hanyalah nilai oriented yaitu berusaha buat hanya mendapatkan nilai nan tinggi dengan segala macam cara, apapun cara itu.

Ada banyak nan berusaha buat mencari kunci jawaban dari juian nasional. Dan kenyataan menyebarnya kunci jawaban dari lembar ujian nasional ini selalu ada di setiap kali aplikasi ujian nasional. Dan hal ini masih belum bisa buat ditangani dengan sahih dan maksimal oleh peihak pemerintah sendiri.

Inilah apa nan ada di dalam sistem pendidikan kita sekarang. Maka tidak salah jika memang hasil cetakan dari sistem pendidikan kita akan melahirkan sosok pada pemimpin rakyat nan tidak amanah dan banyak melakukan korupsi.

Untuk itu memang dirasakan amatlah krusial buat melakukan perombakan sistem pendidikan bagi anak didik kita. Agar nan ada bukanlah niat buat memperoleh nilai nan tinggi. Namun niat buat menjadi sosok generasi nan berkualitas. Perombakan ini bisa dilakukan dengan melakukan pembenahan dalam pengartian ujian nasional kita.