Kedatangan Yesus buat Kedua Kalinya

Kedatangan Yesus buat Kedua Kalinya

Gereja Kristen Advent sering disebut Gereja Masehi Advent Hari ketujuh. Ini ialah genre Kristen nan berasal dari Gerakan Miller, nan muncul di Amerika Perkumpulan pada abad ke-19. Karakteristik primer Kristen Advent ialah pengudusan hari Sabtu, nan disebut sebagai Hari Sabat. Berikut ini ada kumpulan khotbah Kristen Advent bagi Anda nan percaya.



Mengenai Hari Sabat: Perlukah Hari Sabat Dipelihara?

Hari Sabat mengikat semua manusia selama-lamanya, sejak masa penciptaan. Allah memberikan Sabat buat pertama kalinya kepada Adam saat di Taman Eden. Sebagai tanda bukti kesetiaan kepada Allah, maka manusia wajib memelihara hari Sabat.

Selama manusia masih menganggap Allah ialah pencipta dan masih menyembah-Nya, maka selama itu pula Sabat harus terus berlanjut. Sabat ialah tanda dan pengingat.

Adam telah jatuh ke dalam dosa, namun kemudian dia menyesali perbuatannya. Namun, Tuhan Allah telah mengusirnya dari Taman Eden, sebuah loka nan penuh kebahagiaan.

Sabat diberikan kepada Adam agar dia setia kepada Allah. Untuk itulah, Sabat dipelihara sejak zaman leluhur, sejak zaman Habel sampai ke Nuh , Abraham, dan Yakub.

Dalam Bible Footlights halaman 37, dijelaskan bahwa sampai pada masa Perjanjian Baru, Yesus Kristus tak pernah mengubahnya. Hari Sabat tetap mengikat mereka nan percaya kepada Perjanjian Baru. Ada Sepuluh Hukum nan mengikat dalam pengecualian Kristen, nan salah satunya ialah memelihara hari ketujuh sebagai hari Sabat.

Apakah Hukum Sabat Sama dengan nan tertera dalam Perjanjian Lama?
Tuntutan menjalankan Sabat, seperti nan diamanatkan dalam Hukum Taurat Musa sudah tak berlaku lagi.

Namun, menjalankan Sabat dengan cara tak sama seperti nan tertulis dalam Perjanjian Lama, bukan berarti bahwa Sabat telah diubah. Hanya saja tak perlu seperti nan tertera dalam Perjanjian Lama.

Seperti penglihatan nan telah dialami oleh Ellen White. Saat itu, Ellen melihat bahwa tabut nan berisi tentang hukum tentang memelihara hari Sabat bersinar sangat terang, lebih terang daripada tabut nan lainnya. Ini dimaknai sebagai hari Sabat nan harus dikuduskan sebagai bentuk penghormatan kepada Allah nan Mahakudus.

Yesus dan para rasul juga memelihara Sabat. Ini ialah tanda bahwa orang Kristen pun harus berbuat seperti Yesus. Teladan nan diberikan Yesus jelas dan konsisten. Hal itu diteruskan oleh Rasul Paulus, nan selalu hadir di Sinagoga pada saat hari Sabat.



Kita Tidak Boleh Serupa Dengan Dunia

Di zaman sekarang, global seolah-olah lebih berkuasa dibandingkan Allah. Manusia lebih memilih buat menyenangkan global daripada menyenangkan Dia, nan ialah Pencipta dunia. Itulah sebabnya, Allah tak mau umat pilihan-Nya sama seperti dunia.

Dari sekian banyak kumpulan Khotbah Kristen Advent , salah satunya ialah berikut.

Lihatlah 1 Yoh 3: 1-2, di situ tertulis, "Lihatlah, betapa besar kasih nan dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah. Karena itu, global tak mengenal kita, karena global tak mengenal Dia. Saudara-saudaraku nan terkasih, sekarang kita ialah anak-anak Allah, tapi belum konkret apa keadaan kita kelak; Akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, karena kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya nan sebenarnya".

Di era gadget sekarang ini, manusia berlomba-lomba dengan manusia lain buat mendapatkan alat komunikasi nan paling canggih. Pernah melihat orang-orang mengantri sampai semalam suntuk hanya buat mendapatkan ponsel terbaru nan harganya jutaan rupiah?

Apakah saat mengantri itu mereka ingat kepada Allah? Mereka sepertinya tak rela jika tak sama seperti orang-orang lainnya, yaitu memiliki ponsel baru nan canggih.

Itulah sebabnya supaya umat pilihan tak sama dengan dunia. Global hanya mengandalkan manusia, bukan Allah. Kadang-kadang demi buat menjadi sama seperti dunia, manusia rela mengorbankan manusia lainnya. Tentu bukan hal ini nan dikehendaki oleh Allah.

Orang Kristen seharusnya memancarkan kehidupan Yesus. Umat beriman seharusnya bisa melihat terang dari Roh Kudus, mendengar bisikan Roh Kudus, merasakan kuasa Roh Kudus.

Jika tidak, maka tak ada bedanya dari global , tak jelas lagi mana nan sahih dan mana nan salah. Apa gunanya berharga di hadapan manusia lain, namun tak berharga di hadapan Allah?

Dalam Matius 5: 14-16 dituliskan, "Kamu ialah terang dunia. Kota nan terletak di atas gunung tak mungkin tersembunyi. Lagi pula, orang tak menyalakan pelita, lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dia, sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu nan baik dan memuliakan Bapamu nan ada di surga".

Sebagai putra dan putri Allah, tentu harusnya mewarisi tabiat-Nya nan sangat berbeda dengan watak dunia. Orang-orang Israel berpaling dari Allah sebab mereka mengikuti global dengan menyembah berhala.

Padahal mereka ialah bangsa terpilih. Jika umat beriman berbuat seperti nan dilakukan oleh bangsa Israel, maka mereka juga akan kehilangan haknya sebagai nan terpilih.

Dalam Roma 12:2, Rasul Paulus berpesan, "Janganlah kamu menjadi serupa dengan global ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu bisa membedakan nan mana kehendak Allah: Apa nan baik, nan berkenan kepada Allah dan nan sempurna".

Masa depan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh terletak di tangan kita, umat-Nya. Jika kita merasa sebagai umat terpilih, maka janganlah mempermalukan Dia nan sudah memilih kita dengan melakukan tindakan nan tak berkenan kepada-Nya. Hendaklah kaum beriman selalu membawa terang bagi dunia.



Kedatangan Yesus buat Kedua Kalinya

Yesus Kristus akan datang buat kedua kalinya. Untuk itu, kita sebagai umat-Nya harus mempersiapkan diri agar nanti dapat diangkat bersama-sama dengan Dia. Kapan Dia akan datang? Tidak ada nan tahu. Oleh sebab itu, berjaga-jagalah.

Dalam Lukas 21:34-36, Kristus pun telah memberi peringatan, "Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawian supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini. Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan buat luput dari semua nan akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia".

Maka, begitulah manusia harus hayati sambil mempersiapkan kedatangan Kristus kembali. Tuhan menyuruh agar kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan menjalani hayati ini dengan bijaksana dan adil.

Kita juga diminta buat beribadah sambil menantikan pengharapan akan hayati senang dan saat kemuliaan Tuhan akan dinyatakan. Kita tak boleh didapati-Nya dalam keadaan bercacat saat kedatangan-Nya kembali nanti.



Karunia dari Allah

Allah memberikan berupa-rupa karunia kepada setiap orang buat melakukan pelayanan kasih dan berbuat baik buat jemaat dan seluruh umat manusa. Karunia ini diberikan oleh Roh Suci sinkron dengan kehendak-Nya.

Karunia-karunia rohani ini dapat berupa iman, penyembuhan, bernubuat, mengajar, menginjil, mendamaikan, belas kasihan, pelayanan pengorbanan, administrasi, dan kemurahan hati.

Kita, umat Allah, dipanggil buat menjalankan karunia nan ada dalam diri kita masing-masing, agar kita dapat menjadi dewasa secara rohani, mendorong kesatuan iman dan pengetahuan mengenai Tuhan.

Jika karunia-karunia rohani ini dijalankan dengan baik, maka Gereja akan terhindar hal-hal nan merusak. Oleh sebab itu, kita harus berani menjauhkan diri dari hal-hal nan dapat menghalangi kita buat menjalankan karunia nan ada dalam diri kita.

Kalau ada nan memiliki karunia buat melakukan pekerjaan nan bisa membantu sesama, janganlah dia menolaknya. Demikian juga buat karunia-karunia nan lain. Tuhan akan selalu membimbing kita saat menjalankan karunia-karunia tersebut. Jadi, jangan takut. Demikian kumpulan khotbah Kristen Advent nan bisa disajikan. Tuhan memberkati.